Dosen Pengampu
Dr Frahmawati Bumulo, SE.M.Si
Disusun Oleh
Iin Datau
921423060
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah, serta
kemudahan yang telah diberikan. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah “Pengaruh
Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi” secara tepat waktu. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada ibu Dr Frahmawati Bumulo, SE.M.Si yang telah membimbing kami
dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Komputer Pembelajaran. Adapun
materi terkait yang kami susun berisi tentang komponen-komponen komputer. Materi-materi
tersebut diuraikan dalam bentuk teori serta diberikan contoh.
Kami sangat menyadari atas kekurangan dalam makalah ini baik dari isi maupun struktur
penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan makalah
kami. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta menambah wawasan bagi
pembaaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTRA ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi...........................................................3
2.1.1. Inflasi........................................................................................................................4
2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi.............................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
1.3. Kesimpulan......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pertumbuhan ekonominya maka akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial yang
baru seperti tingginya tingkat kemiskinan yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi dapat
diukur dengan produk domestik bruto (PDB).
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Presentase 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,50
perkembangan PDB atas dasar harga konstan mengalami fluktuasi. Keadaan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2016 sampai 2020 menunjukkan
perekonomian Indonesia yang melesu yang disebabkan ketidakpastian ekonomi global
dan adanya isu finansial seperti defisit transaksi berjalan, inflasi yang tinggi, nilai tukar
rupiah yang melemah.
Pada tahun 2020 PDB Indonesia semakin merosot mencapai -2,50, yang disebabkan
adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang mengakibatkan menurun
drastisnya minat membeli masyarakat serta semakin meningkatnya pengangguran di
Indonesia. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, upaya penuntasan inflasi harus dilakukan
secara komperhensif dan dilaksanakan secara terpadu
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu pengaruh inflasi terhadapat pertumbuhan
ekonomi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Inflasi (X) PertumbuhanEkonomi (Y)
2.1.1. Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebutinflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)
pada barang inflasi telah banyak digambarkan sebagai situasi ekonomi saat
peningkatan pasokan uang "" lebih cepat " daripada produksi barang dan jasa dalam
perekonomian yang sama.
Essien (2005) berpendapat bahwa indeks harga konsumen (IHK) mengukur
harga keranjang perwakilan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen ratarata dan
dihitung atas dasar survei periodik harga konsumen. Indikator yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Teori inlfasi kuantitas
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, kaum klasik berpendapat bahwa
tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang beredar. Harga akan naik jika
ada penambahan uang yang beredar. Jika jumlah barang yang ditawarkan
tetap, sedangkan jumlah uang ditambah menjadi dua kali lipat, maka cepat
atau lambat harga akan naik menjadi dua kali lipat.
Teori inflasi structural
Teori ini menyorot penyebab inflasi dari segi struktural ekonomi yang
kaku. Produsen tidak dapat mengantisipasi cepat kenaikan permintaan yang
disebabkan oleh pertambahan penduduk. Permintaan sulit dipenuhi ketika ada
kenaikan jumlah penduduk.
4
2. Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
3. Pendekatan Pendapatan
Teori Keynesian
The Keynesian menentang pandangan monetaris tentang hubungan antara
kuantitas uang dan harga. Menurut keynesian, hubungan antara perubahan
kuantitas uang dan harga adalah nonproporsional dan tidak langsung, melalui
suku bunga. Kekuatan teori Keynesian adalah integrasi dari teori moneter di
satu sisi dan teori output dan kesempatan kerja melalui suku bunga di sisi lain.
Jadi, ketika kuantitas uang meningkat, tingkat bunga jatuh, yang menyebabkan
peningkatan volume investasi dan permintaan agregat, sehingga meningkatkan
output dan kesempatan kerja. Dengan kata lain, Keynesian melihat hubungan
nyata sektor ekonomi moneter yang menggambarkan keseimbangan dalam
barang dan pasar uang. Menurut keynesian, asalkan ada pengangguran, output
dan kesempatan kerja akan berubah dalam proporsi yang sama dengan
kuantitas uang, tapi tidak akan ada perubahan harga.
The Monetarist
Teori Kuantitas Uang (QTM) mengemukakan bahwa kuantitas uang adalah
penentu utama tingkat harga, atau nilai uang, sehingga setiap perubahan dalam
kuantitas uang menghasilkan perubahan persis langsung dan proporsional
dalam tingkat harga. The monetaris menekankan bahwa setiap perubahan
dalam kuantitas uang hanya mempengaruhi tingkat harga atau sisi moneter
ekonomi, dengan sektor riil perekonomian benar-benar terisolasi. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan suplai uang tidak mempengaruhi output riil
barang dan jasa, tetapi mempengaruhi nilai atau harga di mana mereka
dipertukarkan saja.
5
BAB III
PENUTUP
1.3. Kesimpulan
inflasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Tahun 2016-2020. Hal ini dikarenakan permasalahan ekonomi yang tidak
terduga terjadi di Indonesia terutama contohnya inflasi yang terjadi di tahun 2020 ini
yaitu inflasi yang meningkat disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang melanda
Indonesia yang berdampak pada naiknnya harga BBM dan sembako, menurunnya
minat beli masyarakat serta meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia.
Semakin tingginya angka inflasi di Indonesia maka akan semakin mempengaruhi
angka pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat pada angkanya, nilai inflasi yang terjadi di
Indonesia pada periode 2016-2020 ini masih berada di kisaran normal dan dapat
masih dapat memberikan kesempatan bagi negara Indonesia untuk meningkatkan
perekonomiannya
6
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu & Cholid Narbuko. 2015. “Metodologi Penelitian”. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2014. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta:
Rineka Cipta
Belknap Press of Harvard University Press Mallik, G. and A. Chowdhury. (2001). Inflation
and Economic Growth: Evidence from Four South American Countries, Asia-Pacific
Development Journal, Vol 8, No.1, pp: 123-133