PENDAHULUAN
sehingga kajian ini menjadi topik yang sangat penting untuk mencapai
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
sumber daya alam yang ada pada suatu wilayah (Singh & Chudasama, 2020).
rusak karena adanya kemiskinan pada wilayah sekitar (Dehury & Monanty,
membentuk suatu siklus yang tidak berujung. Pada kondisi seperti itu,
1
Persoalan kemiskinan yang terjadi pada suatu negara diatasi dengan
ekonomi sebuah negara karena percaya akan trickle down effect yang timbul
pendapatan yang rendah dan kemiskinan yang tinggi (Azam et al., 2019; Tiba
2
& Omri, 2017; Zameer et al., 2020). Pembangunan yang terjadi di negara
sebelumnya, tetapi kajian yang mereka analisis masih berfokus untuk dua
kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi oleh Škare & Družeta (2016) telah
3
dalam kurun waktu 1960 hingga 2011. Hasilnya menunjukkan hubungan
Gambar 1.1.
10.40 80.00
10.20 70.00
10.00 60.00
(Persen)
9.80 50.00
9.60 40.00
(Indeks)
9.40 30.00
9.20 20.00
9.00 10.00
8.80 0.00
8.60 -10.00
2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 1.1: Kondisi Kemiskinan, Kualitas Lingkungan dan Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia. Sumber: BPS dan KLKH.
kondisi yang kontras terjadi untuk tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami
hasil kerja dari upaya pemerintah untuk terus melindungi masyarakat miskin
4
peningkatan persentase kemiskinan pada tahun 2020 akibat kebijakan
Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD)
Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia dari tahun 2018 hingga tahun 2022
pada tahun 2022, yang mana mengalami kenaikan sebesar 2.57 poin
naiknya juga nilai indeks kualitas air, udara dan air laut. Namun, nilai indeks
kualitas lahan Indonesia pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu, yamg
5
Selanjutnya, fenomena fakta yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi di
Indonesia terus menunjukan resiliensi dan beranjak pulih lebih cepat. Hal
semakin kuat. Pada tahun 2022, ekonomi Indonesia tumbuh solid sebesar
yakni sebesar 5.20 persen, dan kembali mencapai level 5 persen seperti
Indonesia telah kembali ke level prapandemi. Hal ini ditopang oleh daya beli
masyarakat pada tahun 2021 yang terjaga dengan baik dan turut ditopang oleh
perubahan iklim dan dampaknya melalui penguatan daya tahan dan kapasitas
adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang berkaitan dengan iklim dan bencana
6
penciptaan kerangka kerja kebijakan pada level nasional, regional dan
pada yang miskin dan gender sensitive, untuk mempercepat investasi dalam
yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak bagi semua melalui perbaikan secara progresif, sampai
tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam hal konsumsi dan produksi
lingkungan.
fenomena fakta dan empiris, sehingga perlu dilakukan kajian lebih lanjut di dalam
penelitian ini.
7
Kartiasih, 2020; Schleicher et al., 2018; Watmough et al., 2016).
(Ebunoluwa & Yusuf, 2018; Kuodio & Gapka, 2021; Škare & Družeta,
(Carr-Hill, 2017; Okosun et al., 2012; Wilde et al., 2014). Selain itu, invetasi
Coley & Baker, 2013; Khan et al., 2018; Rafo et al., 2017).
8
investasi dan pembangunan manusia. Dengan demikian, fenomena di atas
masih sangat sedikit, hal ini disebabkan karena topik ini merupakan suatu
9
Tabel 1.2: Determinan Kualitas Lingkungan di Indonesia
Variabel Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
Kualitas Lingkungan Indeks 65,14 66,55 70,27 72,45 75,02
Kemiskinan Persentase 9,66 9,22 10,19 9,71 9,57
Pertumbuhan Ekonomi Persentase 5,43 4,98 -2,30 3,71 5,34
Pembangunan Manusia Indeks 71,39 71,92 71,94 72,29 72,91
Ketimpangan Pendapatan Indeks 0,384 0,38 0,385 0,381 0,381
Sumber: KLKH dan BPS, 2022.
2015; Emara & Chiu, 2016; Panayotiu, 2016; Tiba & Omri, 2017).
10
2017; Makuyana & Odhiambo, 2016). Kemudian, inflasi memiliki
11
Berdasarkan fenomena-fenomena fakta dan empiris di atas, untuk
B. Rumusan Masalah
lingkungan di Indonesia?
ekonomi di Indonesia?
kemiskinan di Indonesia?
12
5. Bagaimana pengaruh kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan
Indonesia?
di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
untuk menganalisis:
Indonesia.
Indonesia.
ekonomi di Indonesia.
Indonesia.
Indonesia.
13
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian pada kajian yang sama
berbasis lingkungan.
14
BAB II
A. Kajian Teori
15
Berdasarkan Gambar 2.1, 3P digunakan untuk mengukur kesuksesan
a. People
b. Planet
merusak lingkungan.
c. Profit
sekarang ini, suatu negar tidak bisa hanya memikirkan profit saja,
karena banyak sekali dampak yang tidak terlihat yang nantinya akan
datang.
16
Tiga proposisi penting ini diinterpretasikan sebagai landasan
social responsibility (CSR).
a. Profit
suatu negara. Setiap skema bisnis yang dirancang oleh produsen pada
17
keuntungan maksimal, yang mana harus memperhatikan aspek
efisiensi biaya.
b. People
c. Planet
18
iklim adalah beberapa dampak nyata dari kegiatan produsen,
sehingga produsen harus peduli dan ikut serta sebagai aktor terdepan
2. Kemiskinan
a. Paradigma Neo-Liberal
19
Peran negara baru dilakukan bila institusi-institusi di masyarakat,
20
mudah dilihat dan dikaji karena langsung dapat terukur, serta sasaran
masyarakat miskin.
b. Paradigma Demokrasi-Sosial
Mariyanti, 2022).
21
menentukan pilihan-pilihannya dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya.
ketergantungan.
22
menyebabkan tertutupnya akses bagi kelompok tertentu dalam
kebebasan.
penelitian.
pertanian dan sumber daya alam untuk bertahan hidup. Bagi orang-
orang ini, efek perubahan iklim, perubahan cuaca, sumber air yang
terhadap sanitasi yang layak, akses yang buruk terhadap air bersih
23
dan kondisi lingkungan yang buruk. Selanjutnya, Watmough et al.
24
berbagai negara, ditemukan bahwa variasi yang cukup besar dalam
25
pertumbuhan partisipasi tenaga kerja yang tidak terkendali dapat
penduduk miskin.
26
menerapkan kebijakan peningkatan investasi yang menarik investor
kemiskinan
27
pemerataan kesempatan ekonomi di negara ini dengan menawarkan
pengurangan kemiskinan.
3. Kualitas Lingkungan
Index (EPI), yang kriterianya meliputi kualitas air sungai, kualitas udara
dan kualitas tutupan lahan (Field & Field, 2016). Penyusunan IKLH
(a) kualitas air sungai; (b) kualitas udara ambien; dan (c) kualitas tutupan
28
mendukung proses pengambilan keputusan di tingkat Pusat maupun
(green issues) dan isu coklat (brown issues) pada tahun 2012. Isu hijau
2015).
penelitian.
29
a. Pengaruh Kemiskinan terhadap Kualitas Lingkungan
30
merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang diketahui oleh
masyarakat miskin.
31
c. Pengaruh Pembangunan Manusia terhadap Kualitas
Lingkungan
32
ekonomi sirkular dan pembangunan manusia untuk pembangunan
33
konsumsi barang mewah seperti mobil, sepeda motor dan
lingkungan.
4. Pertumbuhan Ekonomi
barang dan jasa di suatu negara pada periode tertentu, sehingga untuk
pembangunan ekonomi yang lebih baik lagi (Özokcu & Özdemir, 2017).
terhadap emisi yang lebih tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi lebih lanjut
34
ini dikarenakan kemajuan teknologi dan pergeseran ke ekonomi berbasis
sebagai hasil dari perubahan skala, komposisi, dan teknik yang muncul
lingkungan.
baik terhadap tanah, air, maupun udara. Pertumbuhan ekonomi pada titik
35
Gambar 2.2: Tahapan dalam Hubungun Pertumbuhan Ekonomi dan
Kualitas Lingkungan. Sumber: Purcel, 2020.
Model EKC pada Gambar 2.2 menjelaskan hubungan perubahan
kedua dari industri berat berbasis energi menjadi industri dan jasa
bertambah dengan cepat karena orang lebih tertarik dalam pekerjaan dan
polusi yang lebih banyak, dan tuntutan kenaikan output. Sedangkan pada
36
tingkat pendapatan yang tinggi, kemajuan pembangunan ekonomi
penelitian.
37
Swaziland, ditemukan bahwa pendapatan yang rendah dan standar
38
yang mengandalkan sumber daya alam mengalami penurunan.
39
pertumbuhan di negara-negara kaya. Kemudian, Delbianco &
40
sumberdaya alam yang lebih efisien, meningkatkan tabungan dan
suatu negara.
41
(2013) yang menganalisi keterkaitan inflasi dan pertumbuhan
B. Kerangka Berfikir
42
kemiskinan terhadap kualitas lingkungan adalah masyarakat miskin sangat
tingkat kemiskinan suatu negara cukup tinggi, maka daya beli masyarakat
akan kurang. Akibatnya, produsen atau produsen tidak dapat menjual banyak
barang dan jasa dalam negeri. Maka dari itu produsen di negara yang
barang tidak akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga dapat
43
pertumbuhan. Selanjutnya, hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap
modal, sehingga para penduduk miskin dapat melakukan usaha mikro kecil
44
Pengaruh partisipasi tenaga kerja (X1) terhadap kemiskinan (Y1) adalah
pasar tenaga kerja tidak mampu menyerap seluruh penawaran tenaga kerja
menekan kemiskinan.
45
termasuk kondisi lingkungan karena melalui pendidikan bisa mengajarkan
lingkungan.
transfer dapat dipilih oleh pemilih median, yang mana dalam masyarakat
yang timpang kondisi yang terjadi adalah pemilih median lebih miskin
46
ekonomi juga akan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk yang
ekonomi.
47
C. Kebaruan Penelitian
dan lingkungan serta kemiskinan saling terkait dan harus ditangani bersama.
Strategi pada tingkat lokal dan nasional yang baik dapat memulihkan
pembangunan berkelanjutan.
48
Ketiga, Erlando et al. (2020) menginvestigasi keterkaitan antara inklusi
Indonesia Timur.
49
suatu sistem secara simultan. Kebaruan penelitian ini merupakan
pengembangan dari kajian yang dilakukan oleh Erlando et al. (2020), yang
endogen. Kondisi ini penting dilakukan agar dapat diketahui faktor penyebab
D. Hipotesis
H0: α1 = α2 = 0
Ha: α1 ≠ α2 ≠ 0
H0: β1 = β2 = 0
Ha: β1 ≠ β2 ≠ 0
50
3. Terdapat pengaruh signifikan dan hubungan kausalitas antara kualitas
H0: γ1 = γ2 = 0
Ha: γ1 ≠ γ2 ≠ 0
kemiskinan di Indonesia.
H0: δ1 = δ2 = δ3 = δ4 = δ5 = 0
Ha: δ1 ≠ δ2 ≠ δ3 ≠ δ4 ≠ δ5 ≠ 0
lingkungan di Indonesia.
H0: ω1 = ω2 = ω3 = ω4 = ω5 = 0
Ha: ω1 ≠ ω2 ≠ ω3 ≠ ω4 ≠ ω5 ≠ 0
ekonomi di Indonesia.
H0: ϴ1 = ϴ2 = ϴ3 = ϴ4 = ϴ5 = 0
Ha: ϴ1 ≠ ϴ2 ≠ ϴ3 ≠ ϴ4 ≠ ϴ5 ≠ 0
51
BAB III
METODE PENELITIAN
terhadap suatu fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini akan dilihat
yang satu dan lainnya dan juga mengetahui nilai hubungan sebab-akibat antar
52
B. Jenis dan Sumber Data
dari 1) data cross section; 2) data berkala (time series data) dan 3) data panel
data gabungan yang terdiri dari time series dan cross section. Sedangkan jenis
data menurut cara memperolehnya yaitu 1) data primer dan 2) data sekunder.
maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan
dimensi waktu yaitu data panel dan berdasarkan cara memperolehnya yaitu
data sekunder. Dengan demikian jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data panel yaitu data pada periode 2018-2022 pada 34 provinsi di
dari data sekunder tersebut yaitu dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan
53
oleh instansi yang terkait. Selanjutnya, data diperoleh dengan cara tidak
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Endogen
2. Variabel Eksogen
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penelitian ini, maka penulis
yaitu:
1. Kemiskinan (Y1)
2018 sampai 2022. Sumber data untuk kemiskinan diperoleh dari BPS.
54
Indikator kualitas lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
gabungan dari indeks kualitas udara, air dan tutupan lahan dengan
Indonesia selama periode 2018 sampai 2022. Sumber data untuk kualitas
atas dasar harga konstan 2010 dengan rentang nilai 0-100 yang diukur
periode 2018 sampai 2022. Sumber data untuk partisipasi tenaga kerja
5. Investasi (X2)
55
6. Pembangunan Manusia (X3)
adalah gini rasio dengan rentang nilai 0-1 yang diukur dalam indeks pada
Indonesia selama periode 2018 sampai 2022. Sumber data untuk jumlah
9. Inflasi (X6)
tahunan dengan rentang nilai 0-100 yang diukur dalam persen pada 34
56
F. Teknik Analisi Data
1. Analisis Deskriptif
lingkungan di Indonesia.
2. Analisis Induktif
57
penelitian ini menggunakan metode Glejser yang didasarkan pada
Y
...............................(3.1)
m m
1¿= ∑ α j Y 1−j +∑ βk Y 2−k +U 1¿ ¿¿
j=1 k=1
Y
...............................(3.2)
m m
2¿=∑ γ jY 1−j + ∑ δ k Y 2−k +U 2¿ ¿¿
j=1 k=1
Y
...............................(3.3)
m m
1¿= ∑ α j Y 1−j +∑ βk Y 3−k +U 3¿ ¿¿
j=1 k=1
Y
...............................(3.4)
m m
3¿=∑ γ jY 1−j + ∑ δ k Y 3−k +U 4¿ ¿¿
j=1 k=1
Y
...............................(3.5)
m m
2¿=∑ α j Y 2−j + ∑ βk Y 3−k +U 5¿ ¿¿
j=1 k=1
Y
...............................(3.6)
m m
3¿=∑ γ jY 2−j + ∑ δ k Y 3−k +U 6¿ ¿ ¿
j=1 k=1
58
mempengaruhi Y. Begitu sebaliknya. Cara yang sama juga dapat
c. Persamaan Simultan
1) Model Analisis
log ¿
+ α 2.4 log ¿ ¿ ........................................(3.8)
Y 3¿=α +α 3.1^
Y 1¿ +α3.2 log¿ ¿¿¿
3.0
Keterangan:
Y1 : Kemiskinan
Y2 : Kualitas Lingkungan
Y3 : Pertumbuhan Ekonomi
X2 : Investasi
X3 : Pembangunan Manusia
X4 : Ketimpangan Pendapatan
X5 : Jumlah Penduduk
59
X6 : Inflasi
α : Parameter
ε : Error Term
identifikasi.
dipergunakan adalah:
60
k = jumlah variabel predetermined dalam persamaan.
sebagai berikut:
M–1≥1
sebagai berikut:
K–k≥m–1
K – k .... m – 1
6–3>3–1
3 > 2 overidentified
61
Persamaan Kualitas Lingkungan (Y3)
K – k .... m – 1
6–2>3–1
4 > 2 overidentified
K – k .... m – 1
6–3>3–1
3 > 2 overidentified
koefisennya.
62
b) Two Stage Least Square (TSLS)
d. Uji Hipotesis
model dan apakah koefisien yang diestimasi sesuai dengan teori atau
1) Uji-t
H0 : α = 0
Ha : α ≠ 0
63
keputusan adalah tolak H0, sehingga kesimpulannya adalah
endogen.
2) Uji-F
H0 : α1 = α2 = α3 = ... = 0
Ha : α1 ≠ α2 ≠ α3 ≠ ... ≠ 0
endogen.
64