Anda di halaman 1dari 17

Factors Affecting the Development of Anxiety in Postmenopausal Women: 

A Cross Sectional Study in Coastal Areas

Penyaji: Preseptor:
M HUSNI HAMDANI (20360202)
M ABI DAUD (20360091) dr. MASJUANDA, Sp.OG
GILANG FITRA D (20360246)
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
M TAUFIK UKHROWI (20360254)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DELI SERDANG
Pendahuluan

Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Sejumlah


gejala yang bisa ditemukan akibat perubahan hormonal yang terjadi selama
menopause, antara lain gejala psikiatri, somatovegetatif, dan urogenital.
Meski menopause adalah proses alami, beberapa wanita memiliki banyak
kekhawatiran saat memasuki masa menopause. Masalah kejiwaan yang
sering dialami adalah kecemasan. Kecemasan ringan dan kerentanan stres
sering terjadi pada periode pramenopause; sementara kecemasan, depresi,
dan cepat marah lebih intens selama perimenopause.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan pada wanita menopause di
wilayah pesisir.
Metode
Simple
Jenis Penelitian
Random
Deskriftif Analitik
Sampling
Pedekatan Cross Sampel Kuesioner dan Analisis Data
Sectional mengacu pada Taylor
228 perempuan Uji Chi-square
Manifest Anxiety Scale
pascamenopause usia
(T-MAS)
50-64 tahun yang
tinggal di daerah pesisir
Kota Kendari pada
bulan Desember 2016
Hasil
Tabel 1. Karakteristik Demografi Subjek
Variabel n (%)
Usia
50-54 86 (37.7)
55-59 62 (27.2)
60-64 80 (35.1)
Tingkat pendidikan
Rendah 219 (96.1)
Tinggi 9 (3.9)
Pekerjaan
Pegawai 85 (37.3)
Ibu Rumah Tangga 143 (62.7)
Penghasilan
Rendah 208 (91.2)
Cukup 20 (8.8)
Status tempat tinggal
Dengan pasangan 124 (54.4
Dengan keluarga 104 (45.6)
Tabel 2. Distribusi Kecemasan di antara Subjek

Variabel n (%)

Kecemasan 188 (82.5)

Tanpa Kecemasan 40 (17,5)


Tabel 3. Hubungan Beberapa Variabel dengan Kecemasan pada Wanita Postmenopause di Wilayah Pesisir

Variabel Kecemasan n (%) Tanpa Kecemasan n (%) P value


Usia
50-54 79 (34.6) 7 (3.1)
55-59 47 (20.6) 15 (6.6) 0,016
60-64 62 (27.2) 18 (7.9)
Tingkat pendidikan
Rendah 184 (80.7) 35 (15.3)
0.009
Tinggi 4 (1.8) 5 (2.2)
Pekerjaan
Pegawai 67 (29.4) 18 (7.9)
0.351
Ibu Rumah Tangga 121 (53.1) 22 (9.6)
Penghasilan
Rendah 176 (77.2) 32 (14.0)
0.011
Cukup 12 (5.3) 8 (3.5)
Status tempat
tinggal
Dengan pasangan 109 (47.8) 15 (6.6)
0.029
Dengan keluarga 79 (34.7) 25 (10.9)
Diskusi
• Kelompok wanita pascamenopause terbesar di wilayah
pesisir yang mengalami kecemasan adalah mereka yang
berusia 50-54 tahun.
• Wanita pramenopause dengan tingkat kecemasan rendah
dapat lebih rentan mengalami peningkatan tingkat
kecemasan selama dan setelah transisi menopause.
• Semakin tinggi pendidikan maka penerimaan informasi
akan semakin mudah, mampu berfikir rasional dan terbuka
dengan ide-ide baru. Penerimaan informasi dan
pengetahuan tentang menopause akan mendukung
kesiapan menghadapi menopause.
• Aktivitas wanita dapat mempengaruhi kualitas hidup.
• Kecemasan pada wanita pascamenopause mungkin berasal
dari pekerjaan itu sendiri dan proses yang menyebabkan
menopause.
Diskusi
• Kecemasan pada wanita pascamenopause akan
berkurang jika memiliki penghasilan yang cukup.
Kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat
mempengaruhi kualitas hidup.
• Depresi pada wanita pascamenopause dapat dikaitkan
dengan status sosial ekonomi seperti pendidikan dan
penghasilan.
• Dukungan keluarga, baik bantuan materi maupun non
materi, menyebabkan individu merasa diperhatikan,
dihargai, dicintai dan diterima dalam keluarga. Semakin
tua, semakin banyak perubahan yang bisa membuat
wanita merasa cemas.
• Dukungan suami sangat mempengaruhi wanita dalam
menghadapi menopause.
• Komunikasi yang baik harus dijaga agar dapat saling
memahami dan mencari solusi terbaik jika menjadi
masalah.
Kesimpula
n
Ada hubungan kecemasan pada wanita
pasca menopause di wilayah pesisir dengan
umur, tingkat pendidikan, penghasilan dan
status tempat tinggal. Tidak ada korelasi
antara kecemasan pada wanita pasca
menopause di wilayah pesisir dengan
pekerjaan.
Daftar Pustaka
1. Baziad, A. Gambaran Klinis, Terapi dan Pencegahan Meno-pause.
Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2003: 1-18.
2. Heinemann, L. International versions of the Menopause Rating Scale
(MRS). Bio Med Central, 2003: 1-4.
3. Rodríguez-Landa JF, Puga-Olguín A, Germán-Ponciano LJ, García-
Ríos RI, Soria-Fregozo C. Anxiety in Natural and Sur-gical
Menopause-Physiologic and Therapeutic Bases. In : A Fresh look
at anxiety disorders; 2015; 173-98 Acces from:
http://www.intechopen.com/books/a-fresh-look-at-anxie tydisorders 
4. Yang SG, Mlcek M, Kittnar O. Estrogen can modulate meno-pausal
women’s heart rate variability. Physiol Research. 2013; 62: 165-
71. 
5. Erekson EA, Martin DK, Ratner ES. Oophorectomy: the de-bate
between ovarian conservation and elective oophorec- tomy.
Menopause 2013; 20(1): 110-4.
Daftar Pustaka
6.. Afshari P, Manochehri S, Tadayon M, Kianfar M, Haghighi-zade M. Prevalence of
Depression in Postmenopausal Women. Jundishapur J Chronic Dis
Care. 2015; 4(3): e27521. 
7. Parmitasari DLN, Prawitasari JE, Indati A. Kecemasan pada Perempuan
Menopause ditinjau dari Status Perkawinan. Psikodimensia. Kajian Ilmiah
Psikologi. 2002; 3(1): 9-14. 
8. Aprilia NI, Puspitasari N. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan
Perempuan Perimenopause, Surabaya. Indones J Public Health. 2007; 4:
35-42.
9. Christiani, Retnowati S, Purnamaningsih EH. Hubungan persepsi tentang
menopause dengan tingkat kecemasan pada perempuan yang menghadapi
menopause. J Psikol. 2000; 2: 96-100.
10. Damayanti F. Hubungan tingkat pengetahuan dan upaya penanganan ibu
dengan kecemasan dalam menghadapi menopause di Kelurahan Genuksari
Kecamatan Genuk Kota Semarang. J Dinamika Keb. 2012; 2(1): 1-14.
Daftar Pustaka
11. Bromberger JT, Kravitz HM, Chang Y, Randolph JF Jr, Avis NE, Gold EB, Matthews KA.
Does risk for anxiety increase during the menopausal transition? Study of women’s
health across the nation. Menopause. 2013; 20(5): 488-95.
12. Jafari F, Hadizadeh MH, Zabihi R, Ganji K. Comparison of depression, anxiety, quality
of life, vitality and mental health between premenopausal and postmenopausal
women. Cli-macteric 2014; 17(6): 660-5.
13. Saimin J, Hudfaizah C, Hafizah I. Kecemasan perempuan premenopause dalam
menghadapi masa menopause, Se-buah studi cross sectional. JK Unila. 2016; 1(2): 226-
30.
Terimakasih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai