Anda di halaman 1dari 10

Jurnal PSIK – FK Unsyiah Dewi Hermawati

ISSN : 2087-2879
HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA PREMENOPAUSE DENGAN
TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
DI BANDA ACEH
Relationship of The Characteristics of Premenopausal Women with Levels
of Anxiety in The Face of Menopause in Banda Aceh
Dewi Hermawati
Bagian Keilmuan Keperawatan Maternitas dan Anak, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Maternity and Pediatric Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh
E-mail: dewi_1474@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik wanita premenopause dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause di Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi wanita
berumur 40-50 tahun dan belum mengalami menopause. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling pada 63 sampel. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 8-19 Desember 2010 di
Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Alat pengumpulan data berupa lembaran
angket yang terdiri dari data demografi serta kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan dengan skala
likert yang dilakukan dengan metode wawancara terpimpin. Data dianalisis dengan menggunakan statistik
Chi-square dengan confidence interval 95% dan alpha (α) 0,05. Pengujian hipotesa jika p-value > nilai α
maka hipotesa null (Ho) diterima. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause (P=0,145, P>α), dan tidak ada hubungan antara
status perkawinan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause (nilai P=1,000, P>α). Hasil
penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause (nilai P=0,021, P≤α), ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi menopause (P=0,047, P≤α), ada hubungan antara pendapatan dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi menopause (P=0,018, P≤α). Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan wawasan tentang
perubahan yang terjadi menjelang menopause menjadi sangat penting untuk di terapkan pada wanita
pramenopause. Hal ini dapat menurunkan kecemasan terhadap menopauase serta dapat meningkatkan
penerimaan terhadap menopause menjadi lebih baik.

Kata Kunci: Karakteristik, Kecemasan, Menopause

ABSTRACT
This study aimed to determine the relationship of the characteristics of premenopausal women with levels of
anxiety in the face of menopause in Gampong Lambaro Skep, Kuta Alam district, Banda Aceh. The study
design is descriptive correlative with cross sectional approach to the female aged 40-50 years and have not
experienced menopause. Sampling technique that used was purposive sampling to gain 63 samples. Data
were collected on December 8 to 19, 2010 in Gampong Lambaro Skep, Kuta Alam District, Banda
Aceh. Data collection tool in the form of questionnaire that consists of: demographic data and a set
questionnaire to measure the level of anxiety by using Likert scale and by interviewing guided. Data were
analyzed by using Chi-square with 95% confidence interval and alpha (α) of 0.05. The hypothesis test
determined if p-value> value α then the null hypothesis (Ho) is accepted. The results of bivariate analysis
showed that there was no relationship between age and level of anxiety in the face of menopause (P = 0.145,
P> α), and there was no association between marital status to the level of anxiety in the face of menopause
(P = 1.000, P> α). The results also showed no relationship between education and the level of anxiety in the
face of menopause (P = 0.021, P ≤ α), there is a relationship between work and the level of anxiety in the
face of menopause (P = 0.047, P ≤ α), and there is a relationship between income the level of anxiety in the
face of menopause (P = 0.018, P ≤ α). Based on the results, increasing insight into the changes that occur
during perimenopause is essential to be applied for premenopausal women. It can reduce anxiety about
menopauase and increase acceptance of menopause.

Keywords: Characteristics, Anxiety, Menopause

143
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

PENDAHULUAN dean tidak bekerja menghadapi menopause


Masa menopause merupakan awal di desa Grambangan Kecamatan Tulangan
dari masa klimakterium, yaitu fase terakhir Kab. Sidoarjo menunjukkan bahwa wanita
dalam kehidupan wanita yang terjadi pada tidak bekerja lebih banyak mengalami
usia 45-50 tahun. Klimakterium yaitu masa gejala-gejala timbulnya kecemasan dalam
peralihan yang dilalui seorang wanita dari menghadapi menopause bila dibandingkan
periode produktif ke periode non-produktif. dengan wanita bekerja. Sebagian besar
Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian wanita tidak bekerja mengalami kecemasan
timbul sebagai akibat dari masa peralihan ringan (36,20%) dan wanita bekerja tidak
tersebut, disebut tanda dan gejala mengalami kecemasan (37,3%).
premenopause yang dapat berlangsung Tingkat kecemasan dalam memasuki
antara 5-10 tahun sekitar menopause (5 masa menopause disebabkan karena
tahun sebelum dan 5 tahun sesudah) dimana perubahan kadar estrogen serta penyebab
pada fase ini kemampuan reproduksi mulai kekhawatiran lain dari faktor psikologis,
menurun (Kasdu, 2002). Ketika terjadi faktor sosiokultural dan faktor
menopause akan menimbulkan gejala-gejala organobiologik. Banyak wanita yang
yang berbeda pada setiap orang, meskipun mengeluh bahwa dengan datangnya
demikian dapatlah dikatakan bahwa gejala- menopause mereka akan menjadi pencemas.
gejala premenopause merupakan suatu Kecemasan yang muncul pada wanita
gejala yang biasa disebut sindrom menopause sering dihubungkan dengan
menopause, yang meliputi; ketidakteraturan adanya kekhawatiran dalam menghadapi
siklus haid, gejolak panas (Hot Flushes), suatu situasi yang sebelumnya tidak pernah
keringat di malam hari (night sweat), dikhawatirkan. Wanita seperti ini sangat
kekeringan vagina (dryness vaginal), sensitif terhadap pengaruh emosional dari
penurunan daya ingat, kurang tidur fluktuasi hormon. Umumnya mereka tidak
(insomnia), rasa cemas (depresi) (Kuncoro, mendapat informasi yang benar sehingga
2002). dibayangkannya adalah efek negatif yang
Sebagian besar wanita tidak akan dialami setelah memasuki masa
mengetahui bahwa perubahan tersebut suatu menopause. Mereka cemas dengan
proses yang alami menjelang menopause berakhirnya era reproduksi yang berarti
yang dapat membuat mereka menjadi berhentinya nafsu seksual dan fisik
khawatir, cemas, dan bingung mengenai (Rostiana, 2008). Beberapa faktor
gejala-gejala tersebut. Kecemasan atau karakteristik seperti umur, pekerjaan, dan
ansietas adalah respon emosional terhadap pendidikan dapat mempengaruhi kecemasan
sesuatu yang berbahaya. Ansietas juga wanita dalam menghadapi menopause
sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti (Ayurai , 2009). Karakteristik adalah ciri-ciri
dan tidak berdaya. Di mana keadaan emosi khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau
ini tidak memiliki objek yang spesifik. budi pekerti yang membedakan seseorang
Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan dari yang lain serta merupakan faktor yang
untuk bertahan hidup, tetapi tingkat mendukung dan menyebabkan terjadinya
kecemasan yang parah tidak sejalan dengan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik
kehidupan (Stuart & Sunden, 1998). (Rivai, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Berdasarkan hasil pengambilan data
(2008) di Kelurahan Darma Kecamatan awal di Gampong Lambaro Skep
Wonokromo Surabaya tentang faktor-faktor didapatkan jumlah wanita yang berumur 40-
yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada 50 tahun berjumlah 171 orang dari 1.090
wanita premenopause, menunjukkan bahwa kepala keluarga.
tingkat kecemasan wanita perimenopause di Dari hasil wawancara dengan
pengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa wanita di Gampong tersebut
pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, didapatkan bahwa masalah kesehatan yang
kondisi ekonomi dan gaya hidup. Penelitian terjadi pada sebagian wanita premenopause
serupa dari Yuliarti (2008) tentang di antaranya kemunduran dalam berbagai
perbedaan tingkat kecemasan wanita bekerja fungsi tubuh, seperti adanya perubahan fisik

144
Idea Nursing Journal Dewi Hermawati

dan psikis. Adapun yang dialami oleh Alat Pengumpulan Data


sebagian wanita yaitu mulainya Alat pengumpulan berupa kuesioner
ketidakteraturan haid, sulit tidur nyenyak, yang terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
menurunnya daya ingat, sulit berkonsentrasi, bagian A berupa data demografi yang terdiri
sehingga gejala-gejala tersebut dapat dari: umur, pendidikan, pekerjaan,
menimbulkan kecemasan dalam dirinya. penghasilan, status perkawinan. Bahagian B
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis kuesioner dikembangkan dari kuesioner
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-
“Hubungan karakteristik wanita A), untuk mengetahui tingkat kecemasan
premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause. Kuesioner
dalam menghadapi menopause di Gampong HRS-A terdiri dari 14 kelompok gejala
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam dengan penilaian antara 0-4 yang mewakili
Banda Aceh Tahun 2010’’. nilai 0 bila tidak ada gejala sampai nilai 4
bila gejala yang dirasakan berat sekali. Dari
METODE PENELITIAN total nilai dapat di kategorikan pada nilaia
kurang dari 14 = tidak ada cemas
Desain Penelitian (antisipasi), 14-20 = kecemasan ringan, 21-
Desain penelitian ini berupa deskriptif 27 = kecemasan sedang, 28-41 = kecemasan
korelasi yang bertujuan untuk memperoleh berat, 42-56 = kecemasan berat sekali
hubungan karakteristik wanita (panik).
premenopause dengan tingkat kecemasan
dalam menghadapi menopause di Gampong HASIL PENELITIAN
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Pengumpulan data dilakukan mulai
Banda Aceh Tahun 2010. Pendekatan yang tanggal 8 Desember sampai dengan 19
digunakan adalah cross-sectional study, Desember 2010 di Gampong Lambaro Skep
yang menekankan pada waktu pengukuran Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh tahun
variabel independen dan dependen dinilai 2010 dengan jumlah responden 63 orang.
secara simultan pada satu saat dan hanya Dari hasil jawaban responden didapatkan
satu kali (Arikunto, 2002). data sebagai berikut:

Populasi dan Sampel Analisa Univariat


Teknik pengambilan sampel yang Karakteristik Responden
digunakan adalah purposive sampling yaitu Data demografi yang merupakan
pengambilan sampel berdasarkan karakteristik wanita premenopause pada
pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti, variabel independen ini yang meliputi:
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
yang sudah diketahui sebelumnya dan status perkawinan yang dapat dilihat
(Notoatmodjo, 2005). Adapun kriteria pada tabel berikut:
sampel penelitian ini adalah: 1) Wanita yang Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi
belum menopause, 2) Berada di Gampong Wanita Premenopause Dalam Menghadapi
Lambaro Skep, dan 3) Tidak mempunyai Menopause di Gampong Lambaro Skep Banda
penyakit berat pada sistem (kardiovaskuler, Aceh Tahun 2010 (n=63)
respiratori, gastrointestinal). Sampel dalam Persen
Data Frekuensi
penelitian ini dihitung dengan menggunakan No. tase
Demografi (f)
rumus Slovin (Notoadmodjo, 2005). (%)
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan 1. Umur
sampel sebanyak 63 responden. responden 38 60,3
a. 40-45 25 39,7
Tempat dan Waktu Penelitian tahun
b. 46-50
Penelitian ini dilakukan di Gampong
tahun
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh yang telah dilaksanakan pada Total 63 100
tanggal 8-19 Desember 2010.

145
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

37 (58,7%) adalah wanita yang tidak bekerja


Data Frekuensi Persenta (Ibu rumah tangga/IRT), dengan pendapatan
No.
Demografi (f) se (%) maka paling banyak adalah yang
2. Pendidikan pendapatannya di bawah UMP (<
a. Rendah 16 25,4 Rp.1.300,000) sebanyak 45 responden
(SD, 31 49,2 (71,4%).
SMP) 16 25,4
b. Menengah Tingkat kecemasan dalam menghadapi
(SMA)
menopause
c. Tinggi
(Diploma, Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Sarjana/P variabel dependen yaitu tingkat kecemasan
TN) dalam menghadapi menopause, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Total 63 100
Tabel 1.2. Distribusi Frekuensi Wanita
3. Pekerjaan Premenopause Berdasarkan Tingkat Kecemasan
a. Tidak 37 58,7 Wanita Dalam Menghadapi Menopause di
Bekerja 26 41,3
Gampong Lambaro Skep Banda Aceh Tahun
b. Bekerja
2010 (n=63)
Total 63 100 Tingkat Frekuensi Persentas
No
Kecemasan (f) e (%)
4. Pendapatan
a. Di bawah 45 71,4 1. Tidak Cemas 42 66,7
UMP 18 28,6 2. Cemas 16 25,4
b. Di atas 3. Ringan 5 7,9
UMP 4. Cemas 0 0
5. Sedang 0 0
Total 63 100 Cemas Berat
Panik
5 Status
perkawin 54 85,7 Jumlah 63 100
an 9 14,3 Sumber: Data Primer (diolah tahun 2010)
a. Kawin
Berdasarkan data dari tabel 1.2 dapat
b. Janda
diketahui bahwa tingkat kecemasan wanita
Total 63 100 dalam menghadapi menopause di Gampong
Sumber: Data Primer (diolah, 2010) Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh 2010 sebagian besar pada
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui kategori tidak ada kecemasan (antisipasi)
distribusi umur wanita premenopause yaitu berjumlah 42 responden (66,7%).
terbanyak adalah 40-45 tahun berjumlah 38
responden (60,3%), dengan pendidikan Analisa Bivariat
paling banyak adalah pendidikan menengah Untuk menganalisa hubungan antara
(SMA) sebanyak 31 responden (49,2%). karakteristik wanita premenopause dengan
Bila ditinjau dari status perkawinan maka tingkat kecemasan dalam menghadapi
paling banyak adalah yang berstatus kawin menopause digunakan uji Chi-square test
sebanyak 54 responden (85,7%), sebanyak (x2 ), dengan tingkat kemaknaan probabilitas
Tabel 1.3. Hubungan Umur Wanita Premenopause Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi
Menopause Di Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2010 (n=63)
Tingkat Kecemasan
Umur Tidak cemas Cemas Jumlah α P-value
Ringan-Sedang
40-45 28 (66,7%) 10 (47,6%) 38 0,05 0,145
46-50 14 (33,3%) 11 (52,4%) 25
Total 42 21 63
Sumber: Data Primer (diolah, 2010)

146
Idea Nursing Journal Dewi Hermawati

nilai α = 5% (0,05). Hasil analisa statistik Kecemasan Dalam Menghadapi


untuk melihat hubungan tersebut dapat Menopause.
dilihat pada tabel 1.3. Tabel 1.5 Hubungan Pekerjaan Wanita
Premenopause Dengan Tingkat Kecemasan
Hubungan Umur Wanita Premenopause Dalam Menghadapi Menopause Di Gampong
Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda
Menghadapi Menopause. Aceh Tahun 2010 (n=63
Tingkat Kecemasan
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan Ju
P-
bahwa dari 38 responden dengan umur 40- Pekerjaan Tidak Cemas ml α
value
cemas Ringan- ah
45 tahun, sebanyak 28 responden (66,7%) Sedang
berada pada tingkat kecemasan tidak cemas Tidak
bekerja
21 (50,0%) 16 (76,2%) 37 0,0
5
0,047

(antisipasi). Dan dari 25 responden dengan Bekerja 21 (50,0%) 5 (23,8%) 26


umur 46-50 tahun, sebanyak 14 responden Total 42 21 63
(33,3%) juga berada pada tingkat kecemasan
tidak cemas (antisipasi). Sumber: Data Primer (diolah, 2010)
Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan
Hubungan Pendidikan Wanita bahwa dari 37 responden yang tidak bekerja,
Premenopause Dengan Tingkat sebanyak 21 responden (50,0%) berada pada
Kecemasan Dalam Menghadapi tingkat kecemasan tidak cemas (antisipasi).
Menopause. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p-
value 0,047 yang berarti p-value ≤ 0,05.
Tabel 1.4 Hubungan Pendidikan Wanita
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa
Premenopause Dengan Tingkat Kecemasan
null (Ho) ditolak, yang berarti ada hubungan
Dalam Menghadapi Menopause Di Gampong
antara pekerjaan wanita premenopause
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda dengan tingkat kecemasan dalam
Aceh Tahun 2010 (n=63) menghadapi menopause di Gampong
Tingkat
Kecemasan Ju
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
Pendidik P- Banda Aceh tahun 2010.
Tidak Cemas ml α
an value
cemas Ringan- ah
Sedang
Rendah 8 (19,0%) 8 (38,1%) 16 0,05 0,021
Hubungan Pendapatan Wanita
(SD,SMP) Premenopause Dengan Tingkat
Menengah 19 12 (57,1%)
(SMA) (45,2%)
31 Kecemasan Dalam Menghadapi
Tinggi
15
1 (4,8%) Menopause.
(Diploma, 16
(35,7%)
S1) Tabel 1.6 Hubungan Pendapatan Wanita
Total 42 21 63
Premenopause Dengan Tingkat Kecemasan
Sumber: Data Primer (diolah, 2010) Dalam Menghadapi Menopause Di Gampong
Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda
bahwa dari 31 responden dengan Aceh Tahun 2010 (n=63)
Tingkat Kecemasan
pendidikan menengah (SMA), sebanyak 19 Pendapat
Ju
P-
Tidak Cemas ml α
responden (45,2%) berada pada tingkat an
cemas Ringan- ah
value
kecemasan tidak cemas (antisipasi). Sedang
Dibawah 26 (61,9%) 19 45 0,05 0,018
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p- UMP (90,5%)
value 0,021 yang berarti p-value ≤ 0,05. Diatas
16 (38,1%)
2 (9,5%)
18
UMP
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa Total 42 21 63
null (Ho) ditolak, yang berarti ada hubungan
antara pendidikan wanita premenopause Sumber: data primer (diolah, 2010)
dengan tingkat kecemasan dalam Berdasarkan tabel 1.6 menunjukkan
menghadapi menopause di Gampong bahwa 45 wanita dengan pendapatan di
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam bawah UMP (< Rp.1.300.00), sebanyak 26
Banda Aceh tahun 2010. responden (61,9%) berada pada tingkat
kecemasan tidak cemas (antisipasi).
Hubungan Pekerjaan Wanita Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p-
Premenopause Dengan Tingkat value 0,018 yang berarti p-value ≤ 0,05.

147
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa menopause di Gampong Lambaro Skep


null (Ho) ditolak, yang berarti ada hubungan Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh
antara pendapatan wanita premenopause tahun 2010.
dengan tingkat kecemasan dalam Berdasarkan hasil penelitian yang
menghadapi menopause di Gampong ditunjukkan pada tabel 1.2 tentang tingkat
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam kecemasan wanita premenopause dalam
Banda Aceh tahun 2010. menghadapi menopause diperoleh bahwa 42
responden (66,7%) yang mempunyai tingkat
Hubungan Status Perkawinan Wanita kecemasan tidak cemas (antisipasi), 16
Premenopause Dengan Tingkat responden (25,4%) yang mempunyai tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi kecemasan ringan, 5 responden (7,9%) yang
Menopause mempunyai tingkat kecemasan sedang. Hal
Tabel 1.7 Hubungan Status Perkawinan Dengan ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan
Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi yang dimiliki oleh wanita premenopause
Menopause Di Gampong Lambaro Skep dalam menghadapi menopause di Gampong
Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2010 Lambaro Skep berada pada katagori tidak
(n=63)
cemas (antisipasi).
Tingkat
Kecemasan Seperti yang dikemukakan oleh
Status
Tida Cema
Ju Hidayat (2005), yaitu bila dilihat dari segi
k s P- Fisher`s
Perkaw
cema Ring
ml α
value exact spiritual, masa menopause dianggap sebagai
inan ah
s an- sesuatu yang patut disyukuri karena tidak
Seda
ng semua orang diberi umur panjang dan diberi
Kawin 36 18
(85,7%) (85,7
54 0,05 1,000 1,000 kesempatan untuk lebih banyak bertaubat,
%) beribadah, dan beramal shaleh. Oleh karena
Janda 6
(14,3
3
(14,3 9
itu, wajar bila perempuan-perempuan yang
%) %) mempunyai pandangan demikian, dalam
Total 42 21 63
proses menjelang menopause dan
Sumber: Data Primer (diolah, 2010) seterusnya, tidak disertai dengan gejolak
yang mengkhawatirkan, baik klinis, psikis,
Berdasarkan tabel 1.7 di atas maupun sosial. Hal ini dibuktikan dari hasil
menunjukkan bahwa dari 54 wanita dengan analisa data responden didapat bahwa 42
status kawin, sebanyak 36 responden
responden (66,7%) dari total 63 responden
(85,7%) berada pada tingkat kecemasan
tidak mengalami kecemasan dalam
tidak cemas (antisipasi). Berdasarkan hasil
menghadapi menopause. Dari hasil tersebut
uji statistik diperoleh p-value adalah 1,000 peneliti berpendapat bahwa tidak semua
namun karena masih terdapat 1 sel (25%) wanita akan mengalami kecemasan dalam
yang expected count nya kurang dari 5 maka menghadapi masa premenopause dan
digunakan nilai Fisher`s exact yaitu 1,000 menopause. Hal ini sangatlah wajar bila
yang kemudian dibandingkan dengan nilai α
dilihat dari segi sosial-budaya yang positif
(0,05). Selanjutnya dilakukan pengujian maupun lingkungan tempat dia berada dan
hipotesa di mana nilai Fisher`s exact (1,000)
juga mendapatkan dukungan dari orang-
> α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
orang yang ada di sekelilingnya terutama
hipotesa null (Ho) diterima, yang berarti keluarga. Di mana juga bila seseorang lebih
tidak ada hubungan antara status perkawinan mendekatkan diri dengan beribadah dan
wanita premenopause dengan tingkat
mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya seperti
kecemasan dalam menghadapi menopause di
pengajian maka jiwa mereka akan lebih
Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta tenang dan siap dalam menghadapi
Alam Banda Aceh tahun 2010. perubahan-perubahan yang terjadi seiring
dengan bertambahnya usia.
PEMBAHASAN
Hubungan umur wanita premenopause
Gambaran tingkat kecemasan pada dengan tingkat kecemasan dalam
wanita premenopause dalam menghadapi menghadapi menopause di Gampong

148
Idea Nursing Journal Dewi Hermawati

Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam kecemasan berjumlah 14 responden


Banda Aceh Tahun 2010. (33,3%).
Berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan p-value 0,145 > 0,05 sehingga Hubungan pendidikan wanita
hipotesa null (Ho) diterima yang berarti premenopause dengan tingkat kecemasan
tidak ada hubungan bermakna antara umur dalam menghadapi menopause di
wanita premenopause dengan tingkat Gampong Lambaro Skep Kecamatan
kecemasan dalam menghadapi menopause di Kuta Alam Banda Aceh tahun 2010.
Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Berdasarkan uji statistik didapatkan p-
Alam tahun 2010. Dari hasil penelitian value 0,021 ≤ 0,05 sehingga hipotesa null
tersebut di atas menunjukkan bahwa wanita (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
dengan usia 40-45 tidak berpengaruh bermakna antara pendidikan dengan tingkat
terhadap tingkat kecemasan dalam kecemasan dalam menghadapi menopause di
menghadapi menopause. Seperti pendapat Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta
yang dikemukakan oleh Baziad (2003), fase Alam tahun 2010. Pendidikan formal tinggi
premenopause adalah fase antara usia 40 cenderung akan mempunyai pengetahuan
tahun dan dimulainya fase klimakterium. yang lebih tinggi dibandingkan orang yang
Keluhan klimakterium pada masa berpengetahuan rendah, oleh karena itu
premenopause tidak selalu sama pada setiap mereka yang berpengetahuan tinggi akan
wanita, tetapi rata-rata munculnya antara lebih mampu dan mudah memahami arti dan
usia 40-50 tahun. pentingnya kesehatan (Notoatmodjo, 1997).
Sebagian besar wanita klimakterium
Menurut Notoatmodjo (2003), yang tidak mengetahui bahwa perubahan tersebut
menyebutkan bahwa umur berpengaruh suatu proses yang alami menjelang
terhadap psikis seseorang. Biasanya semakin menopause. Hal ini dipengaruhi beberapa
dewasa umur seseorang maka cenderung faktor di antaranya umur, pekerjaan, dan
semakin menyadari dan mengetahui tentang pendidikan. Mereka juga khawatir dan
permasalahan yang terjadi, semakin bingung mengenai gejala-gejala tersebut
bertambah umur maka semakin banyak sehingga aktif mencari pertolongan untuk
pengalaman yang diperoleh, sehingga mengidentifikasikannya, oleh karena itu ada
seseorang dapat meningkatkan kematangan baiknya jika seseorang wanita sudah
metal dan intelektualnya. Tidak semua mempersiapkan diri menghadapi masa
wanita premenopause yang akan klimakterium dengan pengetahuan yang
menghadapi perubahan menjelang memadai (Ayurai, 2009).
menopause akan mengalami gangguan Dari hasil penelitian, didapatkan
emosi-psikologi, karena sebenarnya semua sebagian wanita ada yang belum mengerti
itu ditentukan oleh faktor kepribadiannya, dan tidak mengetahui kalau mereka berada
khususnya bagaimana ia pada masa premenopause. Dari hasil
menginterpretasikan dan menilai peristiwa wawancara peneliti dengan beberapa
tersebut. Bila perubahan menopause responden tentang perubahan yang terjadi
dipandang sebagai hal alamiah yang terjadi, pada masa premenopause dan menopause
maka patut disyukuri atas kenikmatan yang menunjukkan kurangnya pemahaman untuk
diberikan oleh Allah SWT, dan ia pun akan bisa membedakan perubahan yang terjadi
menghadapinya dengan penuh keikhlasan selama masa ini, baik perubahan fisik dan
sehingga berbagai gangguan fisiologis yang psikologis, adapun beberapa responden
dialaminya tidak berdampak pada gangguan mengalami gejala seperti menstruasi yang
psikologis. tidak teratur, sakit pada bagian otot-otot,
Hal ini dibuktikan dari analisa data mulai sulit untuk berkonsentrasi dan mudah
diperoleh bahwa dari 38 responden dengan lupa, mudah tersinggung, dan gejala-gejala
umur 40-45 yang tidak mengalami lainnya. Mereka menganggap bahwa gejala
kecemasan berjumlah 28 responden yang terjadi dikarenakan usia yang semakin
(66,7%), dan dari 25 responden dengan bertambah bukan karena perubahan alami
umur 46-50 yang tidak mengalami yang terjadi di saat masa premenopuase kan

149
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

tiba. Mereka mungkin kurang mendapat (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
informasi mengenai perubahan selama masa bermakna antara pendapatan dengan tingkat
premeopause dan menopause tersebut. kecemasan dalam menghadapi menopause di
Adapun hasil analisa data diperoleh bahwa Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta
dari 31 responden yang pendidikan Alam tahun 2010. Dari hasil penelitian
menengah (SMA) mempunyai tingkat tersebut di atas menunjukkan bahwa wanita
kecemasan ringan-sedang berjumlah 12 yang memiliki pendapatan lebih dan yang
responden (57,1%). memiliki pendapatan kurang mempunyai
pengaruh terhadap tingkat kecemasan dalam
Hubungan pekerjaan wanita menghadapi menopause. Pendapatan yang
premenopause dengan tingkat kecemasan sangat minimal atau kurang memadai kurang
dalam menghadapi menopause di mungkin pula untuk memenuhi kebutuhan
Gampong Lambaro Skep Kecamatan gizi dalam keluarga tersebut. Sementara itu
Kuta Alam Banda Aceh tahun 2010. kerja faal tubuh harus disuplai energi yang
Berdasarkan uji statistik didapatkan p- diperoleh melalui metabolisme makanan
value 0,047 ≤ 0,05 sehingga hipotesa null yang padat gizi (Nugroho, 2000). Keadaan
(Ho) ditolak yang berarti tidak ada sosial ekonomi memegang peranan penting
hubungan bermakna antara pekerjaan dalam meningkatkan status kesehatan
dengan tingkat kecemasan dalam keluarga. Di mana bila penghasilan tinggi
menghadapi menopause di Gampong maka pemanfaatan pelayanan kesehatan dan
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam tahun pencegahan penyakit juga meningkat
2010. Dari hasil penelitian tersebut di atas dibandingkan dengan orang yang
menunjukkan bahwa wanita yang tidak berpenghasilan rendah (Wijono, 1999).
bekerja dan bekerja tidak berpengaruh Seseorang yang berasal dari keluarga
terhadap tingkat kecemasan dalam berpenghasilan tinggi cenderung lebih
menghadapi menopause. mudah dalam memperoleh pelayanan dan
Wanita karier adalah wanita yang informasi tentang kesehatan, dibandingkan
memperoleh atau mengalami perkembangan dengan orang yang berasal dari keluarga
dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan, dan berpenghasilan rendah. Keluarga dengan
lain-lain. Tak dapat disangkal lagi, penghasilan tinggi cenderung mendapatkan
kehadiran kaum wanita dalam dunia kerja kesempatan yang lebih tinggi untuk
besar manfaatnya dan perlu. Sebagai partner mendapatkan pengetahuan dan informasi
kaum pria, tidak hanya di rumah tapi juga tentang arti kesehatan dan manfaat dari
dalam bekerja dengan menyalurkan potensi pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).
dan bakat-bakat mereka (Anoraga, 2005).
Menurut asumsi peneliti pendapatan
Kecemasan menghadapi menopause adalah
dapat berpengaruh pada kesehatan sesorang
kecemasan yang dirasakan wanita ketika
di karenakan pendapatan yang cukup atau
masa menopausenya kan tiba. Wanita
memadai akan dapat membantu masyarakat
bekerja tidak mudah mengalami kecemasan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan
dalam menghadapi menopause, karena
serta informasi kesehatan yang di perlukan.
wanita bekerja lebih mempunyai kesibukkan
Jika seseorang mempunyai pendapatan yang
yang dapat mengalihkan keluhan-keluhan
tinggi maka dapat memperoleh pelayanan
yang dirasakan menjelang menopause,
kesehatan maupun informasi kesehatan, dan
sehingga kecemasannya lebih rendah dari
dapat memenuhi kebutuhan gizi yang
pada wanita tidak bekerja ( Yuliastri, 2002).
berpengaruh terhadap kualitas hidup
seseorang tersebut.
Hubungan pendapatan wanita
premenopause dengan tingkat kecemasan Hal ini dapat di lihat dari hasil
dalam menghadapi menopause di penelitian dimana dari 45 responden yang
Gampong Lambaro Skep Kecamatan memiliki pendapatan di bawah UMP didapat
Kuta Alam Banda Aceh tahun 2010. 19 responden (90,5%) mempunyai tingkat
Berdasarkan uji statistik didapatkan p- kecemasan ringan-sedang. Sedangkan 18
value 0,018 ≤ 0,05 sehingga hipotesa null responden yang memiliki pendapatan di atas

150
Idea Nursing Journal Dewi Hermawati

UMP didapatkan 2 responden (9,5%) terhadap dirinya. Hal ini bukan semata-mata
mempunyai tingkat kecemasan ringan- cemas terhadap perubahan dirinya menjelng
sedang. menopause tetapi lebih kepada kecemasan
akan adanya pengalaman bencana tsunami
Hubungan status perkawinan wanita mengingat daerah tempat dilakukan
premenopause dengan tingkat kecemasan penelitian adalah daerah yang memiliki
dalam menghadapi menopause di dampak terparah akibat tsunami. Seringkali
Gampong Lambaro Skep Kecamatan mereka merasakan cemas/khawatir bila
Kuta Alam Banda Aceh tahun 2010. cuaca yang tidak baik, seperti mendung (hari
Berdasarkan uji statistik didapatkan tampak gelap), adanya angin yang kencang,
p-value 1,000 > 0,05 sehingga hipotesa null mereka teringat kejadian Tsunami yang
(Ho) ditolak yang berarti tidak ada pernah dialami beberapa tahun yang lalu.
hubungan bermakna antara status Dalam menghadapi gejala premenoupause
perkawinan dengan tingkat kecemasan ini, para wanita tersebut lebih
dalam menghadapi menopause di Gampong mempasrahkan dirinya kepada tuhan yang
Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam tahun maha esa, mereka yakin bahwa kehidupan
2010. Dari hasil penelitian tersebut di atas mereka sangat berharga setelah selamat dari
menunjukkan bahwa wanita yang berstatus bencana Tsunami. Mereka tampak lebih bisa
memiliki pasangan dan yang tidak lagi menyikapi perubahan yang terjadi pada
memiliki pasangan (janda) tidak dirinya, memperoleh dukungan dari keluarga
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan serta mempunyai peran ganda sebagai orang
dalam menghadapi menopause. tua dan juga ikut berperan dalam memenuhi
Berdasarkan status perkawinan, kebutuhan keluarganya
wanita yang tidak menikah dinilai lebih
berisiko untuk mendapati menopause dalam
PENUTUP
waktu lebih awal. Begitu juga jika wanita
tersebut berstatus sebagai janda. Kondisi ini Berdasarkan hasil penelitian dan
dimungkinkan berhubungan dengan pembahasan yang tealah diuraikan,
pengalaman psikis yang terjadi pada seorang didapatkan kesimpulan penelitian berupa:
wanita yang hidup tanpa atau tidak lagi tidak ada hubungan antara umur dan status
dengan pasangannya (Nugroho, 2000). perkawainan wanita premenopause dengan
Lebih jauh menurut Kasdu (2002), banyak tingkat kecemasan dalam menghadapi
wanita yang mengeluh bahwa menjelang menopause di Gampong Lambaro Skep
menopause mereka merasa menjadi Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun
pencemas. Kecemasan yang timbul sering 2010 dengan p-value 0,145 dan 1,000.
dihubungkan dengan adanya kekhawatiran Terdapat hubungan antara pendidikan
dalam menghadapi situasi yang sebelumnya dengan tingkat kecemasan dalam
tidak pernah dikhawatirkan. Kecemasan menghadapi menopause di Gampong
pada wanita dalam menghadapi menopause Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
umumnya bersifat relatif, artinya ada orang Banda Aceh Tahun 2010 dengan p-value
yang cemas dan dapat tenang kembali, 0,021. Terdapat hubungan antara pekerjaan
setelah mendapatkan semangat/dukungan dengan tingkat kecemasan dalam
dari orang di sekitarnya, namun ada juga menghadapi menopause di Gampong
yang terus-menerus cemas, meskipun orang- Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
orang di sekitarnya telah memberi Banda Aceh Tahun 2010 dengan p-value
dukungan. Akan tetapi banyak juga wanita 0,0047. Terdapat hubungan antara
yang menjelang menopause tidak pendapatan pendapatan wanita
mengalami perubahan yang berarti dalam premenopause dengan tingkat kecemasan
kehidupannya. dalam menghadapi menopause di Gampong
Menurut asumsi peneliti, dari Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam
wawancara dengan beberapa responden Banda Aceh Tahun 2010 dengan nilai p-
yang berstatus janda didapatkan sebahagian value 0,018. Kepada profesi keperawatan
dari mereka merasa cemas/ khawatir agar lebih meningkatkan pelayanan di

151
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

maternitas dengan meningkatkan upaya Notoatmodjo, S. (1997). Pengantar


pemberian informasi kepada kepada para kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta:
wanita yang akan memasuki usia menjelang Rineka Cipta.
premenopause mengenai perubahan yang
terjadi, sehingga terciptanya kondisi fisik . (2003). Pendidikan dan perilaku
dan psikologis yang sehat dan penerimaan kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka
masa menopause yang lebuh baik. Berbagai Cipta.
metoda edukasi dapat di gunakan untuk
menambah pengetahuan tentang menopause . (2005). Metodologi penelitian
baik dari media elektronik maupun media kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
cetak sehingga dapat menjalani kehidupan di
saat menopause dengan lebih baik. Rivai, V. (2007). Kepemimpinan dan
perilaku organisasi. Edisi kedua PT.
KEPUSTAKAAN Raja Grafindo Persada.

Anoraga, P. (2005). Psikologi kerja. Jakarta: Rostiana. (2008). Kecemasan pada wanita
Rineka Cipta. yang menghadapi menopause.
http://repository.gunadarma.ac.id.800
Aprilia. (2008). Faktor-faktor yang 0. (dikutip pada 24 Mei 2010).
mempengaruhi tingkat kecemasan
pada wanita premenopause. Stuart & Sundden. (1998). Buku saku
http://www.adln.lib.unair.ac.id. keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
(dikutip pada 12 Maret 2010).
Wijono, D. (1999). Manajemen mutu
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian. pelayanan kesehatan, volume I & II.
Jakarta: Rineka Cipta. Surabaya: Airlangga University Press.
Ayurai. (2009). Pengetahuan wanita Yuliastri, D. (2002). Perbedaan tingkat
klimakterium tentang perubahan kecemasan menghadapi menopause
siklus menstruasi. pada wanita bekerja dan tidak bekerja.
http://ayurai.wordpress.com/2009/04/ http://abstrak.unikom.ac.id. (dikutip
15/ (dikutip pada 28 April 2010). pada 12 Maret 2010).
Azwar, A. (1996). Pengantar administrasi
Yuliarti. (2008). Perbedaan tingkat
kesehatan. Jakarta: Binapura Aksara.
kecemasan dalam menghadapi
Baziad, A. (2003). Menopause dan menopause antara wanita bekerja dan
andropause. Jakarta: Yayasan Bina tidak bekerja.
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. http://www.adln.lib.unair.ac.id.
(dikutip pada16 Maret 2010).
Hidayat, A. (2005). Bunga rampai obsetri
dan ginekologi sosial. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Kasdu. (2002). Kiat sehat dan bahagia diusia


menopause. Jakarta: Puspa Swara.

Kuncoro. (2002). Premenopause.


http://luluvikar.wordpress.com/2008/1
0/27. (dikutip pada 24 Mei 2010).

Nugroho. (2000). Keperawatan gerontik.


Jakarta: EGC.

152

Anda mungkin juga menyukai