ABSTRAK
World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa premenstruasi syndrome (PMS) angka
kejadian cukup tinggi, yaitu hampir 75% wanita usia subur di seluruh dunia mengalami. Di
indonesia pada wanita usia subur dengan rentang 15 – 49 tahun diperkirakan berjumlah 71 juta
jiwa. Berdasarkan hasil pra survey pada mahasiswa semester akhir universitas aisyah pringsewu
dimana dari 10 orang terdapat 9 orang mengatakan mengalami premenstrual syndrome. Dengan
Keluhan yang dialami mahasiswi bervariasi mulai dari lebih sensitif, mudah marah, nyeri perut,
sakit pinggang, rasa tegang pada payudara dan sensitif. Beberapa mahasiswi juga mengeluh
mengalami gangguan tidur, sakit kepala dan timbul jerawat pada wajah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitafif. Jenis pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan survey cross sectional. Dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling. Dan jumlah sampel 136 responden dengan menggunakan uji
statistik gamma.
Hasil analisa data variable pertama diperoleh melalui uji gamma pada penelitian ini didapatkan
nilai sebesar p=0,059 (<0,05), hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan kejadian premenstrual syndrome Pada Mahasiswi Tingkat Akhir Reguler Fakultas
Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Dan Hasil analisa data dari variable kedua diperoleh
melalui uji gamma pada penelitian ini didapatkan nilai sebesar p=0,024 (<0,05), hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan antara Stres Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada
Mahasiswi Tingkat Akhir Reguler Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu.
ABSTRACT
World Health Organization (WHO) shows that premenstrual syndrome (PMS) has a fairly high
incidence, which is almost 75% of women of childbearing age worldwide. In Indonesia, women
of childbearing age with a range of 15-49 years are estimated at 71 million people. Based on the
results of a pre-survey on final semester students at Aisyah Pringsewu University, 9 out of 10
people said they had premenstrual syndrome. Complaints experienced by female students varied
from being more sensitive, irritable, stomach pain, backache, feeling of tension in the breasts and
being sensitive. Some female students also complained of having sleep disturbances, headaches
and acne on their faces.
This research uses quantitative research. The type of approach used in this research is a cross
sectional survey design. With the sampling technique using total sampling. And the number of
samples is 136 respondents using the gamma statistical test.
The results of the analysis of the first variable data obtained through the gamma test in this study
obtained a value of p = 0.059 (<0.05), this shows that there is no relationship between knowledge
and the incidence of premenstrual syndrome in the Regular Final Level Students of the Faculty of
Health, Aisyah Pringsewu University. And the results of the data analysis of the second variable
obtained through the gamma test in this study obtained a value of p = 0.024 (<0.05), this shows
that there is a relationship between stress and the incidence of premenstrual syndrome in regular
final year students of the Faculty of Health, Aisyah Pringsewu University.