Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nellyanda Maharay

NIM : 1710811034
Kelas : Psikologi Genap

A. Uji Beda Parametrik dan Non – Parametrik


1. Uji Beda Non – Parametrik
- Judul jurnal : Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri dan Interaksi Sosial Antara
Siswa Sekolah dengan Anak Jalanan Pada Usia Remaja Awal di Wilayah
Surabaya Timur.
- Variabel
 Variabel X : tingkat kepercayaan diri
 Variabel Y : interaksi sosial
- Nama teknik analisa : Chi – Square Test (non – parametrik)
- Bunyi hipotesis :
 H0 : tidak terdapat perbedaan tingkat kepercayaan diri yang signifikan
antara siswa sekolah dengan anak jalanan
 H1 : terdapat perbedaan tingkat kepercayaan diri yang signifikan antara
siswa sekolah dengan anak jalanan
 H0 : tidak terdapat perbedaan interaksi sosial yang signifikan antara
siswa sekolah dengan anak jalanan
 H1 : terdapat perbedaan interaksi sosial yang signifikan antara siswa
sekolah dengan anak jalanan
- Jumlah sample penelitian 50 anak dari siswa sekolah 19 anak dari anak jalanan
- Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah angket (kuisioner)
- Hipotesis
Tabel 1
Hasil Analisis Chi Square Tingkat Kepercayaan Diri

Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson 6.339a 2 .042
Chi-Square
Likelihood 7.600 2 .022
Ratio
Linear-by- 5.885 1 .015
Linear
Association
N of Valid Cases 50
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .80.

Tabel 2
Hasil Analisis Chi Square Interaksi Sosial Chi-
Square Tests
Value Df Asymp. Exact Exact
Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson .120a 1 .729
Chi-Square
Continuity .003 1 .954
Correctionb
Likelihood .120 1 .729
Ratio
Fisher's Exact .779 .477
Test
Linear-by- .118 1 .731
Linear
Association
N of Valid Casesb 50
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 9.60.
b. Computed only for a 2x2 table

- Analisa tabel 1 : berdasarkan uji chi – square tingkat kepercayaan diri


didapatakan nilai sig = 0,042 ≤ probabilitas 0,05, maka H1 diterima. H1
diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kepercayaan
diri yang dimiliki oleh siswa sekolah dengan anak jalanan.
- Analisa tabel 2 : berdasarkan uji Chi – square interaksi sosial didapatkan nilai
sig = 0,729 ≥ probabilitas 0,05, maka H0 diterima. H0 diterima artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat interaksi sosial yang dimiliki
oleh siswa sekolah dengan anak jalanan.
- Daftar pustaka
Arifiantono, Dwi Tjahyo, dkk. (2013). PERBEDAAN TINGKAT
KEPERCAYAAN DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA
SEKOLAH DENGAN ANAK JALANAN PADA USIA REMAJA AWAL
DI WILAYAH SURABAYA TIMUR. Jurnal Psikologi. Volume 01 Nomor
03 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 19 Juni 2018. Pada pukul 11:19 WIB.
2. Uji Beda Parametrik
- Judul jurnal : Perbedaan Tingkat Kecerdasan Emosional Berdasarkan
Klasifikasi Derajat Asma Anak di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
- Variabel
 Variabel X : tingkat kecerdasan emosi
 Variabel Y : klasifikasi derajat asma
- Nama teknik analisa : One – Way ANOVA (parametrik)
- Bunyi hipotesis
 H0 : tidak terdapat perbedaan kecerdasan emosional berdasarkan
klasifikasi derajat asma
 H1 : terdapat perbedaan kecerdasan emosional berdasarkan klasifikasi
derajat asma
- Jumlah sample penelitian 54 pasien dalam berbagai klasifikasi derajat asma
yang berusia antara 9-12 tahun.
- Teknik pengambilan sample yang digunakan skala kecerdasan emosional
- Uji hipotesis : sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas
menggunakan teknik Kosmogorov – Smirnov Goodness of Fit Test yang
menunjukkan bahwa variabel penelitian terdistribusi normal
 Asma episodik jarang sig = 0,688 ≥ probabilitas 0,05
 Asma episodik sering sig = 0,111 ≥ probabilitas 0,05
 Asma persisten sig = 0,645 ≥ probabilitas 0,05
Kemudian dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene Test yang
hasilnya menunjukkan variansi data yang homogen. Uji hipotesis
menggunakan One – Way ANOVA dan diperoleh F = 37,589 dan p = 0,000.
Mean masing – masing derajat asma :
 Asma episodik jarang = 161,88 ≥ probabilitas 0,05
 Asma episodik sering = 127,11 ≥ probabilitas 0,05
 Asma persisten = 100,67 ≥ probabilitas 0,05
Maka H1 diterima, artinya terdapat perbedaan tingkat kecerdasan emosional
berdasarkan klasifikasi derajat asma.
- Pembahasan : hasil hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan
tingkat kecerdasan emosional berdasarkan klasifikasi derajat asma pada anak
di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semakin ringan klasifikasi derajat asma,
maka semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki oleh anak
tersebut. Sebaliknya, semakin berat derajat asma, maka semakin rendah
kecerdasan emosional yang dimiliki anak.
- Daftar pustaka
Indriana, Yeniar, dkk. (2007). PERBEDAAN TINGKAT KECERDASAN
EMOSIONAL BERDASARKAN KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
ANAK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. Jurnal Psikologi Vol. 19,
No. 01. Maret 2007. Hlm 71-83. Diakses pada tanggal 19 Juni 2018. Pada
pukul 11:23 WIB.
B. Uji Korelasi Parametrik dan Non – Parametrik
1. Uji Korelasi Parametrik
- Judul jurnal : Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri
Pada Remaja Penderita HIV di Surabaya.
- Variabel
 Varuabel X : dukungan sosial
 Variable Y : peneriman diri
- Nama teknik analisa : Pearson Correlation (parametrik)
- Bunyi hipotesis
 H0 : tidak terdapat hubungan yang kuat antara dukungan sosial dengan
penerimaan diri
 H1 : terdapat hubungan yang kuat antara dukungan sosial dengan
penerimaan diri
- Jumlah sample penelitian kelompok pertama 30 remaja dengan usia 17-19
tahun, kelompok kedua 30 remaja dengan usia 20-22 tahun
- Teknik pengambilan sample yang digunakan teknik sample purposif
- Hasil dan Pembahasan
 Uji normalitas menggunakan One – Sample Kolmogorov – Smirnov
Test
Tabel 2
Data Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
DS PD
N 30 30
Normal Mean 104.90 1.3980E
Paramet 2
ersa
Std. 7.184 1.02230E1
Deviation
Most Absolut .167 .114
Extreme e
Differen
ces
Positive .103 .114
Negative -.167 -.093
Kolmogoro .914 .623
v-Smirnov
Z
Asymp. Sig. .373 .833
(2-tailed)
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas didapatkan nilai sig dukungan


sosial = 0,373 dan nilai sig penerimaan diri = 0,833 ≥ probabilitas 0,05
yang menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.
 Uji linearitas
ANOVA Table
PD * DS
Between Within Total
Groups Groups
(Combine Linearity Deviation
d) from
Linearity
Su 236 1.3 102 667 3.03
m 3.3 35E 8.6 .41 1E3
of 83 3 47 7
Squ
ares
df 19 1 18 10 29
Mea 124.3 1.335 57.14 66.74
n 89 E3 7 2
Squa
re
F 1.864 19.999 .856
Sig. .157 .001 .629

Berdasarkan hasil uji linearitas diatas didapatkan nilai Deviation from


Linearity = 0,629 ≥ probabilitas 0,05 yang menunjukkan bahwa data
penelitian linier.
 Uji hipotesis
Correlations
DS PD
DS Pearson 1 .664**
Correla
tion
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
PD Pearson .664** 1
Correla
tion
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan uji hipotesis didapatkan nilai Pearson Correlation


dukungan sosian dan penerimaan diri = 0,664 dan nilai sig = 0,000 ≤
probabilitas 0,05 maka H1 diterima yang artinya terdapat hubungan yang kuat
antara dukungan sosial dengan penerimaan diri. Yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi penerimaan diri.
Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah
penerimaan diri.
- Daftar pustaka
Sari, Devina Juwita, dkk. (2013). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN
SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PENDERITA
HIV DI SURABAYA. Character, Volume 01 Nomor 03 tahaun 2013. Diakses
pada tanggal 19 Juni 2018. Pada pukul 11:13 WIB.
2. Uji Korelasi Non – Parametrik
- Judul jurnal : Hubungan Self – Esteem dengan Tingkat Kecenderungan
Kesepian pada Lansia.
- Variabel
 Variabel X (variabel bebas) : self – esteem (harga diri)
 Variabel Y (variabel terikat) : kesepian
- Nama teknik analisa : Spearman Correlation (non – parametrik)
- Bunyi hipotesis
 H0 : tidak ada hubungan yang signifikan antara self – esteem terhadap
tingkat kecenderungan kesepian pada lansia
 H1 : ada hubungan yang signifikan antara self – esteem terhadap
tingkat kecenderungan kesepian pada lansia
- Jumlah sample penelitian 55 orang lansia, 8 orang laki – laki dan 47 orang
perempuan dengan usia kurang lebih 65 tahun
- Teknik pengambilan sampel yang digunakan skala likert
- Hasil dan pembahasan : berdasarkan hasil uji Spearman Correlation
didapatkan harga korfisien korelasi = 0,267 dan nilai sig = 0,147 ≥
probabilitas 0,05 maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara self – esteem terhadap tingkat kecenderungan kesepian pada
lansia. Semakin tinggi self – esteem semakin rendah kecenderungan kesepian
pada lansia. Sebaliknya, semakin rendah self – esteem semakin tinggi
kecenderungan kesepian pada lansia.
- Daftar pustaka
Azizah, Aimmatu Nur, dkk. (2016). HUBUNGAN SELF – ESTEEM
DENGAN TINGKAT KECENDERUNGAN KESEPIAN PADA LANSIA.
Jurnal Penelitian Psikologi, Volume 07, Nomor 02, Tahun 2016. Hlm 40 – 58.
Diakses pada tanggal 19 Juni 2018. Pada pukul 11:22 WIB.
C. Uji Regresi Parametrik dan Non – Parametrik
1. Uji Regresi Parametrik
- Judul Jurnal : Pengaruh Kegiatan Sosiodarma Terhadap Peningkatan
Kemampuan Bahasa Lisan Anak Usia Dini.
 Variabel X : kegiatan sosiodarma
 Variabel Y : kemampuan bahasa lisan
- Nama teknik analisa : Independent – Sample t Test
- Bunyi hipotessis
 H0 : tidak terdapat perbedaan terhadap kemampuan bahasa lisan
 H1 : terdapat perbedaan terhadap kemampuan bahasa lisan
- Jumlah sample penelitian 30 siswa kelompok B TK Melati – Mulyorejo. 15
siswa diberi perlakuan (treatment), 15 siswa tidak diberi perlakuan.
- Teknik pengambilan sample yang digunakan teknik random assignment
- Hasil uji Independent – Sample t Test didapatkan hasil masing – masing
kelompok :
 Kelompok kontrol : rata – rata orientasi prestasi = 0,4810 dan standart
deviasi = 0,10444 dengan nilai sig 0,000 ≤ probabilitas 0,05
 Kelompok eksperimen : rata – rata orientasi prestasi = 0,8429 dan
standart deviasi = 0,12341 dengan nilai sig = 0,000 ≤ probabilitas 0,05
Karena nilai sig 0,000 ≤ probabilitas 0,05 maka H1 diterima yang artinya
terdapat perbedaan terhadap kemampuan bahasa lisan antara kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil rata – rata dan nilai sig
bahasa lisan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dapat
disimpilkan bahwa kemampuan bahasa lisan kelompok eksperimen lenih
tinggi dibandingkan kemampuan bahasa lisan kelompok kontrol. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh kediatan sosiodarma dengan
kemampuan bahasa lisan pada anak usia dini.
- Daftar pustaka
Solichah, Novia dan Suryani. (2016). PENGARUH KEGIATAN
SOSIODARMA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
BAHASA LISAN ANAK USIA DINI. Jurnal Penelitian Psikologi, Volume
07, Nomor 02, Tahun 2016. Hlm 77 – 98. Diakses pada tanggal 19 Juni 2018.
Pada pukul 11:19 WIB.
2. Uji Regresi Non – Parametrik
- Judul jurnal : Pengaruh Tanggung Jawab Pribadi dan Kepuasan Kerja
Tergadap Motif Berprestasi Pegawai.
- Variabel
 Variabel (X1) : motif berprestasi
 Variabel (X2) : tanggong jawab pribadi
 Variabel Y : kepuasan kerja
- Nama teknik analisa : Non Parametric Spearman (non – parametrik)
- Bunyi hipotesis
 H0 : adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap motif berprestasi
pegawai
 H1 : tidak adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap motif
berprestasi pegawai
- Jumlah sampel penelitian 100 orang pegawai administrasi dan dosen berstatus
PNS/CPNS, laki – laki dan perempuan berusia antara 25 – 65 tahun.
- Teknik pengambilan sampel yang digunakan random sampling
- Sebelum dilakukan uji non – parametric spearman dilakukan uji linearitas
menggunakan teknik ONE – WAY Anova yang didapatkan hasil
 Antara skor pada skala motif berprestasi terhadap skor skala tanggung
jawab pribadi diperoleh F = 19,526 dan p = 0,000 ≤ probabilitas 0,05
dengan Deviation from Linearity F = 1,520 dan p = 0,093 ≥
probabilitas 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linier.
 Sedangkan uji linier skor pada skala motif berprestasi terhadap skor
skala kepuasan kerja diperoleh hasil F = 0,375 dan p = 0.543 ≥
probabilitas 0,05 dengan Deviation from Linearity F = 0,723 dan p =
0,860 ≥ probabilitas 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan
yang tidak linier
Karena adanya data yang tidak linier maka dilakukan uji non – parametric
spearman. Berdasarkan uji non – parametric spearman didapatkan koefisien
korelasi = 0,061 dengan nilai sig = 0,272 ≥ probabilitas 0,05 maka H1 diterima
yang artinya tidak adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap motif
berprestasi pegawai. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ternyata tidak
adanya suatu pengaruh positif antara kepuasan kerja terhadap motif berprestasi
pegawai disebabkan oleh data yang diperoleh antara kedua variabel tersebut
tidak menunjukkan suatu hubungan yang segaris lurus atau linier.
- Daftar pustaka
htps//psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-
0032019.pdf

Anda mungkin juga menyukai