Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok IKM 544 A

SOAL UKMPPD

Disusun Oleh:

Astrid Astari Aulia G99152053


Naura Dhia Fadyla G99162024
Rafi Amana Rezkia G99152048
Shinta Retno Wulandari G99152051
Zuhur Nur Wibisono G99162018

Pembimbing:
dr. Ari Natalia Probandari, MPH, Ph.D

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2017
SOAL UKMPPD

Zuhud

1.

BTA+ BTA-
Ro+ 190 160 350
Ro- 10 40 50
200 200
Sensitivitas Ro untuk diagnosis TB adalah….

A. 95%

B. 93%

C. 54%

D. 47%

E. 20%

Jawaban: A. 95%

Sensitivitas didefinisikan sebagai kemampuan alat tes untuk mendeteksi mereka yang benar
benar positif terdeteksi alat atau pemeriksaan dan terkena suatu penyakit dibandingkan semua
yang terkena penyakit.

Sensitivitas = a/(a+c) x 100%

Spesifisitas = d/(b+d) x 100%

BTA+ BTA-
Ro+ 190 (A) 160 (B) 350
Ro- 10 (C) 40 (D) 50
200 (A+C) 200 (B+D)
Maka pada kasus tersebut 190/(190+10) x 100% = 95%

Referensi

Sudigdo & Ismail. 2007. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.
2. Pada suatu wilayah kerja, diketahui jumlah karyawan laki – laki yang menderita HIV pada
tanggal 1 Januari 2012 sebanyak 50 dari 1.000 orang. Pada tanggal 1 Januari 2013 terdapat 62
kasus dari 1.000 orang termasuk 50 orang yang terdeteksi sebelumnya. Berapa prevalensi HIV
pada tanggal 1 Januari 2013?

A. 5%

B. 6,2%

C. 12%

D. 50%

E. 62%

Jawaban: B. 6,2%

Prevalensi adalah gambaran frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu waktu
tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢+𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎
Prevalensi = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛x 100%

Dari soal diperoleh data 50 kasus laki-laki penderita HIV tanggal 1 Januari 2012 (kasus lama)
dan 62 kasus (termasuk 50 kasus lama) yang berarti ada 12 kasus baru tanggal 1 Januari 2013.
Sehingga prevalensi HIV tanggal 1 Januari 2013 adalah
12+50
Prevalensi = x100% = 6,2%
1000

3. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis Ca pankreas. Diketahui pasien tersebut
memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab akibat Ca pakreas
dan minum minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan penyakit pasien tersebut selama 5
tahun. Pembandingnya pasien yang tidak meminum minuman keras. Metode penelitian yang
digunakan adalah…

A. Studi kasus

B. Potong lintang

C. Kohort

D. Kasus kontrol

E. Observasi
Jawaban: C. Kohort

Penelitian Kohort atau sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survey (non
eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor resiko dengan efek
(penyakit). Faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi dulu kemudian diikuti ke depan
secara prospektfi timbulnya efek yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.

Sakit (+)
Kelompok Studi Paparan (+)
Sakit (-)

Sakit (+)
Kelompok kontrol Paparan (-)
Sakit (-)

Prospektif
Sekarang Waktu Mendatang

Penelitian case control adalah metode penelitian restrospektif dimana penelitian dimuali dari
melihat outcome yang terjadi kemudian dipelajari faktor resiko maupun paparan yang
memengaruhi kejadian tersebut.

Cross sectional adalah penelitian yang mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara
faktor resiko dengan dampak atau efeknya. Faktor resiko dan efeknya diobservasi pada waktu
yang bersamaan artinya setiap subjek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor
resiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi.

Naura D.F

4. Seorang dokter ingin melakukan penelitian sederhana di wilayah kerjanya. Dokter tersebut
ingin meneliti hubungan antara merokok dengan terjadinya stroke. Sebagai variabel pajanannya
adalah merokok (merokok dan tidak merokok), sedangkan variabel hasil jadinya adalah stroke
(stroke dan tidak stroke). Uji statistic yang paling tepat dilakukan oleh dokter tersebut adalah…

A. Anova

B. Chi-square

C. Student-test

D. Regresi linear
E. Korelasi Pearson

Jawaban: B. Chi Square

Terdapat 2 jenis hipotesis yaitu hipotesis komparatif/asosiatif dan hipotesis korelatif. Untuk
membedakannya, hipotesis komparatif adalah untuk menjawab apakah antara 2 variabel ada
hubungannya atau tidak. Sedangkan hipotesis korelatif adalah untuk mengukur seberapa besar
hubungannya.

 Uji Parametrik

Untuk menggunakan uji parametric ada dua syarat yaitu:

 Skala pengukuran variabel harus variabel numerik


 Sebaran data harus normal

 Uji Nonparametik
Digunakan untuk keadaan sebagai berikut:
 Jika data dengan skala numerik tidak memenuhi syarat ujian parametrik (sebaran
data tidak normal)
 Jika skala pengukuran variabel adalah kategorikal (ordinal/nominal)

Skala Jenis Hipotesis


Pengukuran Komparatif/Asosiatif Korelatif
Variabel 2 kelompok > 2 kelompok
Berpasangan Tidak Berpasangan Tidak
Berpasangan Berpasangan
Nominal McNemar Chi Square Cocharn Chi Square Coeficien
Marginal Fisher Fisher Kontingensi
homogenity Kolmogorov Kolmogorov Lambda
Smirnov Smirnov
Ordinal McNemar Chi Square Friedman Kruskal Spearman
Marginal Fisher Walis
homogeneity Kolmogorov
Wilcoxon Smirnov
Mann
Whitney
Numerik Uji tak Uji tak Anova Anova Pearson
(Interval berpasangan berpasangan
dan Rasio)
Pada soal tersebut hubungan antara merokok dan kejadian stroke sehingga
diperoleh tabel 2x2 dan uji statistic yang digunakan adalah Chi Square dengan
syarat: tidak ada sel yang bernilai 0, sel yang mempunyai nilai kurang dari 5
maksimal 20% dari jumlah sel
Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi maka uji alternatifnya adalah uji Fisher
/ Kolmogorov Smirnov.

Sudigdo & Ismail. 2007. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

5. Suatu penelitian dilakukan untuk membandingkan efektivitas antara captopril dan obat
hipertensi baru menggunakan nilai tekanan darah sistolik sebagai variabel tergantung. Dari tes
normalitas didapat p < 0,045. Analisa data yang digunakan?

A. Uji T-tidak berpasangan

B. Mann-Whitney

C. Spearman

D. Wilcoxon

E. Kruskal Walis

Jawaban: B. MannWhitney

Terdapat 2 jenis hipotesis yaitu hipotesis komparatif/asosiatif dan hipotesis korelatif. Untuk
membedakannya, hipotesis komparatif adalah untuk menjawab apakah antara 2 variabel ada
hubungannya atau tidak. Sedangkan hipotesis korelatif adalah untuk mengukur seberapa besar
hubungannya.

 Uji Parametrik

Untuk menggunakan uji parametric ada dua syarat yaitu:

 Skala pengukuran variabel harus variabel numerik


 Sebaran data harus normal

 Uji Nonparametik
Digunakan untuk keadaan sebagai berikut:
 Jika data dengan skala numerik tidak memenuhi syarat ujian parametrik (sebaran
data tidak normal)
 Jika skala pengukuran variabel adalah kategorikal (ordinal/nominal)

Skala Jenis Hipotesis


Pengukuran Komparatif/Asosiatif Korelatif
Variabel 2 kelompok > 2 kelompok
Berpasangan Tidak Berpasangan Tidak
Berpasangan Berpasangan
Nominal McNemar Chi Square Cocharn Chi Square Coeficien
Marginal Fisher Fisher Kontingensi
homogenity Kolmogorov Kolmogorov Lambda
Smirnov Smirnov
Ordinal McNemar Chi Square Friedman Kruskal Spearman
Marginal Fisher Walis
homogeneity Kolmogorov
Wilcoxon Smirnov
Mann
Whitney
Numerik Uji tak Uji tak Anova Anova Pearson
(Interval berpasangan berpasangan
dan Rasio)
Skala pengukuran variabel menggunakan numerik (tekanan darah sistolik) dan kedua variabel
tidak berpasangan sehingga dapat menggunakan uji hipotesis Mann Whitney

Sudigdo & Ismail. 2007. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Shinta R.W.

6. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara status sosial ekonomi
dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Ia melakukan penelitian pada murid SD di sebuah
sekolah. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan
orang tua murid. Metode yang dilakukan peneliti tersebut adalah…

A. Simple random sampling

B. Systematic random sampling

C. Cluster random sampling

D. Stratified random sampling

E. Multistages random sampling

Jawaban: D. Stratified Random Sampling

Systematic random sampling adalah pengambilan seluruh subjek yang dapat dipilih sebagai
sampel berdasarkan sistem atau rumus yang dibuat peneliti. Contoh pengambilan sampel dari
100 responden dengan rumus 2n, sampel yang diambil nomor 2, 4, 6 dan seterusnya

Cluster random sampling adalah proses pengambilan secara acak pada kelompok individu dalam
populasi tertentu. Di mana setiap cluster bersifat heterogen dan antarpopulasi bersifat homogen.
Contoh berdasarkan wilayah (RT, RW, kelurahan)
Simple random sampling adalah proses pengambilan sampel secara acak tanpa menggunakan
sistem atau aturan. Contoh pengambilan sampel dari 100 responden, peneliti secara acak memilih
sampel yang dibutuhkan.

Stratified random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata, di mana setiap strata adalah homogeny, sedangkan antarstrata
terdapat sifat yang berbeda kemudian dilakukan pengambilan sampel pada setiap strata. Contoh
pengambilan sampel dari anak SD, diambil sampel dari kelas 1, kelas 2, kelas 3.

Multistages random sampling merupakan studi skala besar yang menyerupai cluster random
sampling. Unit sampel berupa kelompok bukan individu. Contoh pengambilan sampel yang
bertujuan untuk meneliti hipertensi di Pulau Jawa, karena jumlah sampel terlalu besar maka
peneliti mengambil sampel (Populasi Jawa -> Populasi Jawa Tengah -> Populasi Kota
Semarang). Populasi kota Semarang inilah yang diambil menjadi sampel dan dianggap mewakili
populasi Pulau Jawa.

Referensi: Sudigdo & Ismail. 2007. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung
Seto.

7. Pada suatu daerah, 6 bulan terkahir ini terdapat kasus difteri 400 dengan kematian 35. Yang
pada tahun sebelumnya, terdapat 310 kasus dengan kematian 15 orang. Keadaan tersebut disebut
dengan…

A. Epidemi

B. Endemi

C. Pandemi

D. Epidemi dan Endemi

E. Epidemi dan Pandemic

Jawaban: A. Epidemi

Epidemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu singkat berada dalam frekuensi yang
meningkat

Pandemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya dalam waktu singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta
penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.

Endemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Sporadik adalah suatu keadaan di mana suatau masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada
di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah – ubah menurut perubahan waktu.

Pada soal tersebut terdapat peningkatan jumlah kasus difteri dalam waktu 6 bulan, sehingga dari
data tersebut dapat dikategorikan Epidemi.

8. Anak 8 tahun, sering nyeri perut, mual. Dokter mendiagnosis gastritis tanpa ulkus. Ibu pasien
menanyakan faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit anaknya. Artikel apa yang
digunakan sebagai dasar untuk memberi penjelasan kepada ibu pasien?

A. Penelitian klinis

B. Diagnosis

C. Terapi

D. Prognosis

E. Harm

Jawaban: E. Harm

Pada soal ibu menanyakan faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan pasien mengalami
gastritis. Artikel yang berhubungan dengan pertannyaan ibu adalah artikel “harm”

Rafi A.R.

9. Hasil riset di jurnal menyatakan bahwa penggunaan bed site test pemeriksaan CKMB pada
pasien dengan keluhan jantung mengurangi waktu tunggu pasien di IGD hingga 2 jam 10 menit
dengan p = 0,08 pada α = 0,05. Apa makna dari p = 0,08 yang paling sesuai?

A. penelitian ini hasilnya tidak valid dan tidak konsisten

B. penelitian ini valid tetapi tidak konsisten

C. jika penelitian ini diulang 100 kali maka akan ada 8 penelitian yang memiliki kesimpulan
yang sama dengan hasil penelitian ini

D. jika penelitian ini diulang 100 kali maka akan ada 92 penelitian yang memiliki kesimpulan
yang sama dengan hasil penelitian ini

E. hasil penelitian ini adalah signifikan, sehingga sebaiknya digunakan p < 0,05 daripada
penggunaan p = 0,08

Jawaban: D. jika penelitian diulang 100 kali maka aka nada 92 penelitian yang memiliki
kesimpulan yang sama dengan hasil penelitian ini
Α = 0,05 dapat diartikan bawah Confidence Interval / CI sebanyak 95% yaitu tingkat
kepercayaan jika penelitian dilakukan sejumlah 100 kali maka akan mendapatkan hasil yang
sama sebanyak 95 kali.

P = 0,08 merupakan hasil dari analisis penelitian berarti menunjukkan hasil tidak signifikan (>
0,05) atau dengan kata lain jika penelitian ini dilakukan sejumlah 100 kali maka akan mendapat
hasil yang sama sebanyak 92 kali

Sudigdo & Ismail. 2007. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

10. Seorang kepala dinkes kabupaten mendapatkan laporan dari bagian surveilans bahwa
incidence rate dan prevalsi rate diare meningkat terutama di daerah pemukiman padat. Apa peran
incidence rate bagi ahli epidemiologi?

A. Manajemen Kesehatan

B. Menentukan etiologi penyakit

C. Mengetahui faktor resiko penyakit

D. Mengetahui populasi yang beresiko

E. Merencanakan pengobatan

Jawaban: D. Mengetahui populasi yang beresiko

Incidence rate adalah jumlah penderita baru yang ditemukan pada jangka waktu tertentu
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan tahun jangka waktu yang bersangkutan.

Manfaat incidence rate adalah:

- Mengetahui masalah yang dihadapi


- Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
- Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan

Astrid A.A

11. DBD merupakan kasus yang paling banyak terjadi di musim penghujan. DBD bisa menjadi
kasus yang berbahaya bila tidak segera ditangani. Anak merupakan korban yang paling sering.
Kasus paling banyak di Jakarta Utara, diperkirakan kasus DBD di Jakarta akan meningkat di
tahun 2012. Berdasarkan berita di atas, faktor yang menjadi penyebaran penyakit DBD adalah..

A. Waktu

B. tempat
C. manusia

D. ketiga faktor epidemiologis di atas sama kuatnya

E. ketiga faktor epidemiologis tersebut tidak dapat dibandingkan.

Jawaban: E. ketiga faktor epidemiologis tidak dapat dibandingkan


Faktor yang berperan dalam penularan penyakit DBD:

1. Faktor Penjamu/ Host: anak cenderung lebih rentan daripada kelompok usia lain

2. Faktor Agen: empat tipe virus penyebab DBD: DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4

3. Faktor vector DBD: nyamuk Aedes aegypti

4. Perilaku: kebersihan lingkungan dan penyimpanan air

12. Menilai angka kejadian kanker paru dengan kebiasaan merokok. Ternyata insidensi lebih
tinggi pada orang yang merokok dibandingan dengan yang tidak merokok. Didapatkan merokok
adalah faktor resiko. Apa arti faktor resiko?

A. Faktor yang menyebabkan kejadian kanker paru

B. Faktor yang meningkatkan kejadian kanker paru

C. Kekukatan hubungan antara merokok dan kanker paru

D. yang tidak merokok tidak akan terkena kanker paru

E. Setiap yang merokok bisa terkena kanker paru

Jawaban: B. faktor yang meningkatkan kejadian kanker paru

Faktor resiko adalah hal/variabel yang terkait dengan peningkatan penyakit tertentu. Dari soal
dijelaskan bahwa faktor merokok akan meningkatkan angka kejadian kanker paru.

13. Seorang anak laki – laki berumur delapan tahun dibawa berobat ke puskesmas dengan
keluhan demam dana mata terlihat kuning sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual
muntah serta buang air kecil seperti teh pekat. Riwayat keluhan yang sama pada anggota
keluarga yang lain tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik dan hepar teraba 2
jari di bawah arcus costae. Dokter mendiagnosa penyakit anak tersebut sebagai hepatitis viral
akut. Dokter berencana untuk melakukan pemeriksaan serologis.

Pendekatan yang harus dilakukan oleh dokter untuk menentukan evidence based medicine pada
penyakit anak tersebut adalah…

A. Studi Epidemiologis

B. Uji Diagnostik
C. Uji Prognostik

D. Uji Klinis

E. Surveillans Epidemiologis.

Jawaban: B. Uji Diagnostik

Pada skenario tersebut, dokter ingin melakukan pemeriksaan lanjutan untuk membantu
penegakkan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan serologis. Sehingga yang dilakukan aalah
uji diagnostik.

Anda mungkin juga menyukai