Anda di halaman 1dari 17

HIPOTESIS

Randwitya Ayu Ganis Hemasti, M. Psi., Psikolog.


HIPOTESIS PENELITIAN
¢ Pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif
dan bersifat inferensial, diperlukan suatu
prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan
penelitian yang diformulasikan dalam bentuk
hipotesis penelitian (Azwar, 2018)
¢ Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat
sementara (masih perlu diuji kebenarannya)
terhadap pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya berdasarkan teori yang
telah digunakan untuk menjelaskan hubungan
diantara variabel-variabel penelitian (Azwar,
2018)
PERUMUSAN HIPOTESIS
¢ Perumusan hipotesis penelitian tidak sama
dengan cara perumusan pertanyaan penelitian
yang lebih bebas dari aturan.
¢ Perumusan hipotesis yang benar, selain harus
didasari oleh teori, perlu memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Harus dinyatakan dalam bentuk
pernyataan
b. sebagai pernyataan mengenai hubungan
diantara paling sedikit dua variabel
c. harus dapat diuji (testable).
CONTOH HIPOTESIS YANG BURUK
¢ Benarkah bahwa sikap prososial ikut ditentukan
oleh tingkat pendidikan?
¢ Agresitivitas merupakan sifat bawaan manusia
yang bersifat alamiah
¢ Peningkatan disiplin sebagai sebagai usaha
pemerintah untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia
CONTOH HIPOTESIS YANG BAIK
¢ Semakin tinggi tingkat pendidikan akan
cenderung diikuti oleh semakin rendahnya sikap
prososial
¢ Peningkatan kesejahteraan sosial dan kondisi
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
disiplin para karyawan
¢ Sikap prososial pada mahasiswa psikologi lebih
baik dibandingkan dengan sikap prososial
mahasiswa matematika
HIPOTESIS DUA ARAH DAN HIPOTESIS
SATU ARAH
¢ Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah
dan dapat pula berupa hipotesis satu-arah. Hipotesis
dua arah berisi semata-mata pernyataan mengenai
adanya perbedaan diantara beberapa variabel, tanpa
secara spesifik meunjukan bagaimana arah
perbedaan atau arah hubungan tersebut.
¢ Apabila mengenai perbedaan, maka hipotesis 2 arah
hanya menyatakan bahwa kelompok I berbeda dari
kelompok II tanpa menunjukan dengan spesifik
kelompok mana yang lebih dari lainnya. Apabila
mengenai hubungan, maka hipotesis dua-arah hanya
mengatakan bahwa variabel X berkorelasi dengan
variabel Y tanpa mengatakan apakah korelasi
tersebut negatif atau positif.
CONTOH HIPOTESIS DUA ARAH
¢ Hasil ujian statistik siswa tergantung pada
frekuensi dan durasi latihan penyelesaian soal
yang dilakukannya
¢ Ada hubungan antara prestasi belajar dengan
tingkat kecemasan pada siswa

à Hipotesis dua arah biasanya digunakan oleh


peneliti ketika landasan teoritik dan temuan-
temuan hasil penelitian sebelumnya tidak cukup
konsisten. Kesimpulan dari hasil-hasil riset
terdahulu tidak cukup kuat untuk memberikan
arah tertentu bagi hipotesis.
HIPOTESIS SATU ARAH
¢ Hipotesis satu arah biasanya digunakan oleh
peneliti ketika landasan teoritik dan temuan-
temuan hasil penelitian sebelumnya cukup
konsisten. Kesimpulan dari hasil riset terdahulu
sudah cukup kuat untuk memberikan arah
tertentu bagi hipotesis penelitiannya.
¢ Contoh : ada korelasi negatif antara tingkat
gangguan suara dengan kemampuan
berkonsentrasi, semakin tinggi tinggi tingkat
gangguan suara maka kemampuan untuk
berkonsentrasi semakin turun. Sebaliknya
semakin rendah tingkat gangguan suara maka
kemampuan berkonsentrasi semakin naik.
HIPOTESIS STATISTIK
¢ Rumusan-rumusan hipotesis penelitian, pada
gilirannya sewaktu akan diuji dengan menggunakan
metode statistika, perlu diterjemahkan dalam bentuk
hipotesis simbolik atau hipotesis statistik.
¢ Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan
hipotesis statistik adalah simbol-simbol untuk
parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang
ada pada populasi.
¢ Sebagai contoh, hipotesis penelitian mengenai
perbedaan agresifitas antara siswa-siswa di sekolah I
dan siswa di sekolah II mengandung makna bahwa
terdapat perbedaan rata-rata tingkat agresivitas
siswa dari kedua sekolah tersebut.
Level Signifikansi

Level/tingkat signifikansi (significant level) adalah


standard statistik yang digunakan untuk menolak
hipotesis awal (H0).

Jika ditentukan sebuah nilai signifikansi, α, maka


akan ditolak jika hasil perhitungan dari sampel
sedemikian berbeda dengan nilai dugaan awal yang
dihipotesakan.
Prosedur Pengujian Hipotesis

1. Tentukan Formulasi Hipotesis (dalam bentuk H0


dan H1)
2. Tentukan tingkat kepercayaan/taraf nyata
pengujian ( α atau α/2)
3. Tentukan statistik uji (Z untuk sampel besar atau t
untuk sampel kecil)
4. Tentukan arah pengujian (1 atau 2 arah)
5. Tentukan nilai titik kritis atau daerah penerimaan
/penolakan H0
6. Cari nilai statistik hitung
7. Tentukan Kesimpulan (terima atau tolah H0)
RUMUS YANG DIGUNAKAN
¢ Rumus yang digunakan untuk mencari hasil
hipotesis adalah sebagai berikut :
KERJAKAN SOAL BERIKUT !
¢ Seorang peneliti mengira kemampuan dalam
mengerjakan tes dari keseluruhan rata-rata nilai
subjek berkisar di angka 700 dengan standar
deviasi 40, namun pada kenyataannya nilai
keseluruhan subjek di angka 525 yang diambil
dari 64 subjek. Apakah dari keseluruhan subjek
tersebut dapat menyelesaikan tes dengan baik,
atau sebaliknya, mereka tidak mampu
menyelesaikan tes dengan baik?

Anda mungkin juga menyukai