Anda di halaman 1dari 11

HIPOTESIS PENELITIAN

Ayu Nurafni Octavia, S.M., M.M.


Pengertian Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai: kebenaran sementara atau


kebenaran yang masih harus diuji.

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang dikemukakan


oleh peneliti, tentang suatu gejala/keadaan dan atau keterkaitan
antar variabel penelitian, berlandaskan kerangka berpikir, yang
akan diuji keterandalannya melalui penelitian.
Pentingkah Hipotesis Dalam Penelitian

hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang harus diuji,


maka keharusan mencantumkan hipotesis hanya berlaku pada penelitian
eksperimental.

Penelitian-penelitian deskriptif, apalagi yang lebih bersifat eksploratif, tidak


memerlukan hipotesis. Sebab, penelitian ini sendiri bertujuan untuk menggali
(mengeksplor) sebanyak mungkin informasi yang diperlukan.

Penelitian-penelitian inferensial yang diarahkan untuk pengambilan


keputusan, sebaiknya mencantumkan hipotesisnya.
Hal ini diperlukan, agar peneliti benar-benar memusatkan perhatiannya
kepada tujuan-tujuan penelitian yang benar-benar dibutuhkan.
Di kalangan peneliti muda, menjadi kebingungan
mana-kala dari uji hipotesisnya tidak terbukti
signifikansinya. Akibatnya, mereka seringkali
terdorong untuk melakukan tindakan tidak terpuji,
dengan memaksakan kehendak pribadi dengan
cara mengubah datanya untuk memaksakan agar
hipotesisnya terbukti.
Dalam pemahaman tentang hipotesis, sebenarnya tidak ada istilah: benar atau salah,
maupun baik atau buruk, melainkan yang benar adalah, hipotesis itu diterima
ataukah ditolak. Itupun pada tingkat signifikansi atau selang kepercayaan berapa %

Secara konseptual, ditolaknya suatu hipotesis dapat disebabkan oleh banyak hal,
1. Kondisi lingkungan (internal dan atau eksternal) yang diteliti ternyata tidak sama
dengan pengalaman empiris yang mendasari teori dan kerangka berpikir yang
dibangunnya.
2. Kesalahan dalam penarikan contoh (sampel) penelitiannya.
3. Data yang diperoleh diragukan keterandalannya, baik karena sudah kedaluwarsa
atau kurangcermat dalam pengumpulan data.
4. Kesalahan dalam analisis data, interpretasi data, atau dalam penarikan kesimpulan
5. Terlalu tingginya tingkat signifikansi yang ditetapkan, padahal untuk tingkat
signifikansi yang “biasa” sebenarnya hipotesis tersebut dapat diterima.
"hipotesis induk" atau hipotesis mayor adalah hipotesis Hipotesis Mayor
tentang kondisi umum atau keterkaitan antar seluruh
variabel bebas (independent variable) dengan variabel
dan Hipotesis
terikatnya (dependent variable). Minor
"hipotesis anakan" atau hipótesis minor adalah bagian
dari hipotesis-induk, dan tidak boleh menyimpang dari
hipotesis induknya. Hipotesis anakan, dibangun untuk
menyatakan keterkaitan antara salah satu/beberapa
variabel bebas dengan variabel terikatnya
mutu penelitian tidak diukur atau ditentukan oleh diterima
atau ditolaknya hipotesis, melainkan seberapa jauh ia mampu
menjelaskan alasan mengapa hipotesis tersebut diterima atau
ditolak. Peneliti perlu memperkuat alasan atau argumentasi
dengan data-data pendukungnya, pernyataan pakar/praktisi,
teori-baru atau hasil kajian, maupun pengalaman empiris.
Hipotesis Nol dan Hipotesis Kerja

Hipotesis nol, adalah hipotesis (Ho) yang


menyatakan "tidak adanya hubungan"
tentang hal-hal yang ingin dijelaskan atau
tidak adanya hubungan yang signifikan di
antara variabel-variabel yang diteliti.

Hipotesis kerja atau hipotesis-alternatif


(H1), yang menyatakan adanya hubungan
atau pengaruh yang signifikan antar
gejala-gejala yang dicermati atau antar
variabel penelitiannya.
Rumusan Pernyataan Tentang Hipotesis

1. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau kalimat deklaratif


dan bukannya dalam bentuk pertanyaan atau kalimat tanya.
2. Hipotesis harus menyatakan keadaan atau sifat keterkaitan antar gejala atau
variabel penelitian
3. Seperti halnya Judul Penelitian, hipotesis harus dinyatakan secara jelas,
menggunakan bahasa baku, dan tidak terlalu panjang
Uji Hipotesis
Seperti Telah dikemukakan dalam pengertian
tentang Hipotesis, setiap hipotesis harus
diuji atau dibuktikan, apakah hipotesis
tersebut diterima ataukah ditolak. Tentang
hal ini, tergantung pada skala pengukuran
dan alat analisis yang akan digunakan, uji
hipotesis dapat dilakukan dalam beragam
bentuk, seperti: Uji beda, uji hubungan dan
Uji pengaruh. Jika menggunakan analisis
kuantitatif, pernyataan tentang hasil uji
hipotesis (apakah diterima atau ditolak) harus
dinyatakan secara jelas tentang seberapa jauh
tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan
yang digunakan (....%).
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai