Anda di halaman 1dari 14

SATUAN AJARAN PENDIDIKAN IV

STATISTIK
DAN
PROBABILITAS

Dr. Khomsatun, M.Pd

1
B A B VIII
STATISTIK INFERENSIAL- PENGETESAN
HIPOTESIS PERBEDAAN ANATARA DUA MEAN

Statistik inferensial untuk pengetesan


hipotesis yang menuntut sampel random dalam
penyelidikannya. Pengetesan hipotesis
menekankan pada pengujian ada tidaknya
perbedaan yang menyakinkan antara dua
sampel atau lebih. Pengetesan ada dua yaitu ;
Pengetesan hipotesis dan pelaksanaan estimasi.

2
PENGERTIAN HIPOTESIS
 Istilah hipotesis adalah kata majemuk yang

berasal dari hipo dan tesa. Hipo berasal dari


kata Yunani Hupo yang berarti di bawah,
kurang , atau lemah. Tesa berasal dari kata
yunani thesis yang berarti teori atau proposi
yang disajikan sebagai bukti.
 Hipotesis akan diterima bila bahan penyelidikan

membenarkan pernyataan itu. Dan akan ditolak


bila kenyataanya menyangkalnya. Tesa dapat
dipandang sebagai hipotesis karena alasan, tesa
masih harus diuji kembali melalui penyelidikan.
3
MENETAPKAN HIPOTESIS
 Hipotesis yang hendak diselidiki

kebenarannya jumlahnya tidak terbatas.


 Beberapa sumber hipotesis dapat

disebutkan karena : kesan pribadi,


pengalaman praktek, hasil renungan,
hasil diskusi, dan pembahasan dalam
kepustakaan. ( Camkan ).

4
MENYATAKAN HIPOTESIS- HIPOTESIS NIHIL
 Mengadakan penyelidikan komparatif tentang

kecerdasan ( atau variabel-variabel lainnya ) wanita


dan pria dapat menyetakan hipotesis dalam bentuk :
 Pria lebih cerdas daripada wanita.

 Wanita lebih cerdas daripada pria

 Wanita dan pria sama cerdasnya

 Tidak ada perbedaanya kecerdasan antara pria dan

wanita.
 Wanita lebih cerdas dalam bidang A tetapi pria lebih

cerdas dalam bidang B


 Wanita dan pria sama cerdasnya dalam bidang A tetapi

wanita lebih cerdas dalam bidang B dan sebaginya.

5
 Mengemukakan hipotesis dalam bentuk
pertanyaan. Tiap-tiap hipotesis dalam
bentuk stetmen ( pernyataan ) bukan
dalam bentuk pertanyaan.
 Hipotesis yang paling sederhana, statistik-
tidaknya dari segi teoritik yang disebut
nihil atau null hypothesis. Istilah nihil
menunjuk pada tidak adanya perbedaan
antara sampel yang satu dengan sampel
yang lainnya dalam hal ini yang diselidiki.

6
 Hipotesis nomor 3 dan 4 hipotesis nihil. Dua
variabel dintakan tidak berbeda dalam suatu
variabel bilamana mean dari variabel tidak
berbeda satu sama lainnya.
 Tidak berbeda satu sama lain tidaklah sama
dengan identik. Perbedaan-perbedaan antara
mean-mean dari sampel sebagai perbedaan
yang berarti menyakinkan atau yang
signifikan. Perbedaan anatar dua mean dari
dua sampel adalah menyakinkan atau tidak
menyakinkan.
7
PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANATARA DUA
MEAN
 Duatu eksperimen yang sederhana adalah suatu

kelompok subyek dengan kelompok subyek lainnya.


 Tujuan : adalah mencari pengaruh dari perlakuan

yang dibedakan. Misalnya ; Eksperimen tentang


akibat kepemimpinan yang demokratik dan
kepemimpinan yang otokratik. Kemudian cari ada
tidaknya perbedaan antara tingkah laku kedua
kelompok. Tiap-tiap eksperimen akhirnya
membandingkan sedikitnya dua kelompoknya dalam
segi-segi yang mengeksperimenkan. Mencari
perbedaan antara sifat keadaan atau tingkah laku dua
kelompok menjadi kegiatan utama dalam
penyelidikan ilmiah.
8
STANDAR KESALAHAN PERBEDAAN MEAN
 Bila menghadapi satu sampel, satu distribusi dan dua

sampel serta dua distribusi yang terkumpul dalam dua


distribusi menyimpulkannya penyelidikan pada
populasi dari mana sampel-sampel itu didapat.
 Dari perbedaan misal 500 pasang dibuat distribusi

maka akan mendapat distribusi perbedaan mean.


Distribusi disebut Sampling distribution of the mean
differences atau distribusi sampling dari perbedaan
mean. Bentuk distribusi adalah normal, perbedaan –
perbedaan mean yang paling besar ada di ujung
distribusi atas dan bawah. Mean perbedaan-perbedaan
mean menjadi titik keseimbangan yang positif dengan
perbedaan yang negatif.
9
 Taraf signifikansi 5% membatasi jarak angka
perbedaan (antar mean) secara terus menerus
menghitung perbedaan mean pasangan sampel
dari populasi yang tak terbatas.
 Buat Gambar grafi 43 Distribusi perbedaan mean
hal 230 beri komentar redaksi dibawanya.
 Buat Rumus ( 65 ) dan (66) hal 231
berketerangannya hal 231.
 Buat tabel 39 distribusi hasil tes kecerdasan hal
232 serta kerjakan setelah itu beri komentar yang
ada redaksi dibawahnya.
 Buat grafik 44 hal 234 beri ringkasanredaksi
dibawahnya
10
T SCORE
 T score tidak lain adalah z score. Yang menghadapi distribusi
angka kasar, melainkan distribusi perbedaan mean. Sebab X
bukan angka kasar tetapi perbedaan kedua sampel.
 t-score adalah :

 Buat Rumus (67) Hal 234 dan ( 68) kerjakan hal 235 beri
redaksi dibawahnya.
 Buat tabel 40 hal 236 kerjakan dan beri komentar dari redaksi
dibawahnya.
 Buat grafik 45 hal 237 beri komentar.
 t-Tes untuk sampel-sampel yang berkorelasi ;

 Buat Rumus panjang ( 69 ) dan rumus pendek ( 70 ) hal 243

 Buat tabel 41 Rumus panjang hal 245 dan tabel 42 rumus

pendek hal 247 kerjakan.


11
B A B IX
TEKNIK-TEKNIK KORELASI
 Dua variabel yang hendak diselidiki hubungan diberi
kode variabel X dan variabel Y. Bila ingin menetapkan
apakah ada hubungan atau tidak. Misal Variabel
tinggi badan dan variabel kecerdasan. Variabel tinggi
badan dengan kode X dan variabel kecerdasan Y.
 Arah hubungan : Dua Variabel mempunyai
kemungkinan memiliki hubungan yang positif atau
negatif, ada juga kemungkinan dua variabel yaitu
mempunyai hubungan dan tidak punya hubungan.
Bila tidak punya hubungan teknis statistik hubungan
nihil.
12
Koefisien Hubungan :
 Besar kecilnya hubungan dinyatakan bilangan.

Bilangan yang menyatakan bilangan besar kecil


disebut koefisien hubungan atau koefiesien korelasi.
 Cara menghitung Koefisien Korelasi Produc Moment

:
 Buat Rumus (71) hal 254.

 Buat tabel 43, hal 255, tabel 44 hal 257, tabel 45 hal

259 dan 260 kerjakan.


 Korelasi Tata – Jenjang dari Spearman.

 Rumus SPEARMAN ada pada ( 75 ) hal272.

 Buat tabel 46 hal 273, 274 dan tabel 47 hal 275.

13
SELAMAT BELAJAR PENUH
SEMANGAT DENGAN
DEDIKASI YANG TINGGI.

14

Anda mungkin juga menyukai