Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : RISET KEPERAWATAN

DOSEN : Dr. H. Muzakkir, S.Pd, S.SiT, M.Kes

TUGAS RANGKUMAN

Disusun oleh :
MILY INDIYANA
19.01.62

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PANAKUKANG


MAKASSAR 2019-2020
Tugas 1
Logika adalah sesuatu yang diterima dan hasil pertimbangan akal pikiran
yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bentuk bahasa. Logika
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk berfikir secara
luas guna dapat membeakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Logika merupakan jembatan penghubung anatara filsafat dan ilmu yg secara
terminologis.
Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiahilmu
termasuk pengetahuan (knowledge). Pengetahuan sesuatu yang ditangkap oleh
indra manusia sebagai hasil persepsi. Ilmu bagian dari pengetahuan. Pengetahuan
dapat berkembang menjadi ilmu, apabila memenuhi kriteria :
 Mempunyai objek kajian
 Mempunyai metode pendekatan
 Bersifat universal
Ilmu yang dimiliki seseorang dapat berkembang karena memiliki metode
berfikir dan metode pengamatan. ilmu pengetahuan merupakan sumbangan
kegiatan penelitian yag telah dilakukan ilmuan. Penelitian pada dasarnya
merupakan aktivitas atau metode berfikir untuk memecahkan suatu permasalahan
yang belum di temukan jawabannya. Kebergantungan hubungan sebab-akibat
disebut hipotesis (bila belum diuji kebenarannya) atau tesis (bila telah diuji
kebenarannya). Sebab merupakan variabel bebas (independent) akibat merupakan
variabel bergantung (dependent). Metode suatu cara atau teknis yg dilakukan
dalam proses penelitian.
Manfaat penelitian keperawatan dapat menyediakan pelayanan keperawatan
yang berkualitas dan terbaru kepada klien,meningkatnya harapan konsumen,
menemukan strategi yang lebih efektif, proses memunculkan banyak pertanyaan
dalam praktik keperawatan, memberikan dan mencatat keefektifan serta
kemajuan askep, perawatan pasien banyak ditentukan informasi.
Sifat khas penelitian
1. Berkisar pada masalah
2. Dasar ingin tahu
3. Adanya unsur orisinalitas
4. Adanya asumsi bahwa fenomena mempunyai hukum dan keteraturan
5. Untuk tujuan generalisasi
6. Studi tentang sebab akibat
7. Dengan pengukuran yang akurat
8. Tekniknya secara sadar harus diketahui
Masalah penelitian yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian (keaslian,
menunjukan suatu hubungan, dapat diuji dan dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan), Mempunyai fisibilitas(data/informasi harus tersedia, biaya dan waktu
cukup, alat bahan dan metode harus tersedia), Kesesuaian kualitas peneliti,
perumusan masalah yang baik.
Tugas 2

 Cara kerja tekhnik kolerasional komparatif


Tekhnik kolerasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan
dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
 Menentukan judul
 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah asosiatif.
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
 Menentukan kerangka teori
Pada kerangka teori penelitian korelasional menggunakan kerangka teori
yang bersifat fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi
pembentukan teori dan pembentukan teori kembali yang mempengaruhi
data.
 Menentukan hipotesis
Hipotesis pada penelitian korelasional menggunakan hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan dua variabl atau lebih.
 Cara analisis
Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan dengan cara
mengkorelasikan hasil pengukuran suatu variabel dengan hasil pengukuran
variabel lain. Dalam penelitian relasional, teknik korelasi bivariat, sesuai
dengan jenis datanya, digunakan untuk menghitung tingkat hubungan antara
vaiabel yang satu dengan yang lain. Sedang dalam penelitian prediktif,
teknik yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengetahui tingkat
kemampuan prediktif variabel prediktor terhadap variabel kriteria. Namun
demikian, dapat pula digunakan analisis korelasi biasa bila hanya
melibatkan dua variabel. Bila melibatkan lebih dari dua variabel, misalnya
untuk menentukan apakah dua variabel prediktor atau lebih dapat digunakan
untuk memprediksi variabel kriteria lebih baik daripada bila digunakan
secara sendiri-sendiri, teknik analisis regresi ganda, multiple regresion atau
analisis kanonik dapat digunakan. Hasil analisis tersebut biasanya
dilaporkan dalam bentuk nilai koefisien korelasi atau koefisien regresi serta
tingkat signifikansinya, disamping proporsi variansi yang disumbangkan
oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Langkah kerja Penelitian Korelasional
Dalam melakukan penelitian korelasi harus melalui langkah-langkah supaya
dapatmenghasilkan penelitian yang sistematis. Adapun langkah-langkah yang
harus dilaluidiantaranya (Darmadi, 2014: 206-208):
 Pemilihan masalah penelitian korelasi
Penelitian korelasi bisa dirancang untuk menentukan variabel yang mana
daridaftar kemungkinan calon yang mungkin ada hubungannya, atau untuk
mengujihipotesis mengenai hubungan yang diharapkan. Variabel yang
terlibat harus dipilih berdasarkan penalaran deduktif dan induktif. Dengan
perkataan lain, hubungan yangdiselidiki harus diambil dari teori atau
pengalaman.
 Menetapkan sampel dan instrumen
Sampel untuk penelitian korelasi dipilih dengan menggunakan
metode“acceptable sampling”. Ukuran sampel terkecil yang dapat diterima
adalah 30 subjek.Untuk selanjutnya perlu untuk memilih atau menciptakan
ukuran-ukuran yang valid danreliabel dari variabel-variabel yang sedang
diselidiki.Apabila data yang digunakan dikumpulkan tidak cukup, hasil
koefisien korelasiakan menyajikan estimasi tingkat hubungan yang tidak
cermat. Selain dari pada itu,apabila ukuran yang digunakan tidak benar-
benar mengukur variabel yang dikehendaki,hasil koefisien juga tidak
menunjukkan hubungan yang dimaksud.
 Desain dan prosedur penelitian
Desain korelasional dasar sangatlah sederhana 2 atau lebih skor yang
didapatkandari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap
variabel yang diteliti, danskor berpasangan kemudian dikorelasikan.
Koefisien korelasi yang diperolehmengindikasikan tingkatan atau derajat
hubungan antara kedua variabel tersebut.Penelitian yang berbeda
menyelidiki sejumlah variabel, dan beberapa penggunaan prosedur statistik
yang kompleks, namun desain dasar tetaplah sama dalam semua penelitian
korelasional.
 Analisis data dan interpretasi
Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu koefisien korelasi.
Suatukoefisien korelasi dalam bentuk angka desimal, antara 0,00 dan +
1,00, atau 0,00 dan – 1,00, yang mengindikasikan tingkat atau derajat
hubungan antara 2 variabel. Bilakoefisien mendekati + 1,00; maka kedua
variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Hal ini dapat diartikan
bahwa seseorang yang mempunyai skor yang tinggi padasuatu variabel
tertentu akan mempunyai skor yang tinggi pula pada variabel yang
lain.Dapat juga diartikan suatu peningkatan pada suatu variabel
berhubungan ataudiasosiasikan dengan peningkatan juga pada variabel lain.
Apabila koefisien korelasimendekati 0,00 kedua variabel tersebut tidak
mempunyai hubungan. Hal ini dapatdiartikan bahwa skor seseorang pada
suatu variabel tertentu tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada
variabel yang lain. Bila koefisien tersebut mendekati -1,00, makadiartikan
kedua variabel memiliki hubungan yang berkebalikan atau negatif. Hal
inidiartikan bahwa seseorang dengan skor tinggi pada suatu variabel tertentu
akanmempunyai skor yang rendah pada variabel yang lain, atau peningkatan
pada suatuvariabel akan diasosiasikan dengan penurunan pada variabel lain,
dan begitu jugasebaliknya.
Interpretasi suatu koefisien korelasi tergantung pada bagaimana koefisien
tersebutakan digunakan. Dengan kata lain, seberapa besar koefisien tersebut
diperlukan supaya bermanfaat tergantung pada tujuan perhitunganya. Dalam
studi yang dirancang gunamenyelidiki atau hubungan yang dihipotesiskan,
suatu koefisien korelasidiinterprestasikan pada suatu istilah signifikansi
statistiknya. Dalam penelitian prediksi,signifikansi statistik merupakan nilai
kedua dari koefisien dalam memudahkan prediksiyang tepat dan akurat.
Signifikansi statistik mengacu kepada, apakah koefisiensi yangdidapatkan
berbeda secara nyata dari zero (0) dan mencerminkan hubungan yang benar
Ketika penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus selalu
ingat bahwa peneliti hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan
hubungan sebab-akibat.Koefisiensi korelasi yang signifikan mungkin
menyarankan hubungan sebab-akibatakan tetapi tidak menetapkannya.
Hanya ada 1 cara untuk menetapkan hubungan sebab-akibat, yaitu penelitian
eksperimen. Jika seseorang menemukan hubungan yang dekatantara 2
variabel, hal tersebut sering kali menggoda untuk menyimpulkan bahwa
1variabel menyebabkan variabel yang lain. Pada kenyataannya, hal itu
mungkin tidak saling mempengaruhi; mungkin terdapat variabel ketiga yang
mempengaruhi keduavariabel tersebut.

Tekhnik komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.


Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
 Menentukan judul
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih
sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari
satu, atau dalam waktu yang berbeda.
 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif.
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda.
 Menentukan kerangka teori
Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teoi yang
besifat deduktif. Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang
dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data
yang akan diterangkan.
 Menentukan hipotesis
Hipotesis pada penelitian komparatif menggunakan hipotesis komparatif.
Hipotesis komparatif adalah merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif, pada rumusan ini variabelnya sama tapi
populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu
yang berbeda.
 Cara analisis
Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistik
binomial dan chi kuadrat satu sampel. Apabila datanya berbentuk ordinal,
maka digunakan teknik statistik : run test. Apabila datanya berbentuk
interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.

1. Cara kerja tekhnik survei kohor eksperimen


Teknik survei kohor Adalah rancangan penelitian observasional analitik yang
mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan
kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit
Teknik eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiyono, 2010).
 Tema/ Judul
 Metode Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen menggunakan variable bebas aktif yaitu peneliti
dapat dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara
bebas. Pada judul, nanti akan timbul sebab-akibat.
 Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya menggunakan rumusan masalah komparatif. Yaitu
rumusan masalah dimana peneliti membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang
berbeda. Selain itu rumusan masalah pada penelitian eksperimen juga bisa
menggunakan rumusan asosiatif. Rumusan asosiatif yaitu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
 Kerangka Teori
Pada kerangka teori penelitian ekperimen menggunakan kerangka teori yang
bersifat fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan
teori dan pembentukan teori kembali yang mempengaruhi data.
 Hipotesis
Bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak
hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel,
melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.
 Cara Analisis
Apabila datanya berbentuk nominal maka digunakan teknik statistik :
koefisien kontingensi.Apabila datanya berbentuk ordinal, maka
menggunakan korelasi spearman rank dan korelasi kendal tau.Apabila
datanya berbentuk interval atau ratio, maka digunakan statistik : korelasi
poduk moment, korelasi ganda, korelasi parsial, dan analisis regresi.
https://www.academia.edu/41387015/PENELITIAN_KAUSAL_KOMPARATIF_DAN_
PENELITIAN_KORELASIONAL
https://www.academia.edu/41387015/PENELITIAN_KAUSAL_KOMPARATIF_DAN_
PENELITIAN_KORELASIONAL
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/DESAIN%20OBSERVASIONAL.pdf
Tugas 3

Cara kerja Menentukan random sampling


 Pengertian Simple Random SamplingDalam kesempatan ini akan kami coba
sharing tentang pengertian salah satu teknik sampling, yaitu teknik simple
random sampling atau yang biasa disebut dengan istilah teknik acak
sederhana.
 Langkah Dalam Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti
dalam menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
 Unsur-Unsur di dalam random sampling
Untuk memahami random sampling, ada baiknya kita mengetahui unsur-
unsur yang berada di dalamnya.
1. Populasi
Populasi adalah semua anggota dalam satu kelompok tertentu. Misalnya,
jika kita ingin mempelajari tentang usia rata-rata seseorang yang tinggal di
area Ciputat, maka semua orang yang tinggal di area tersebut akan menjadi
populasi terpilih untuk percobaan kita. Seiring melakukan percobaan atau
mengumpulkan data, kita mencoba mencari tahu informasi yang terkait
dengan populasi tersebut.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menggambarkan
seluruh kelompok. Karena kita sering tidak dapat mengumpulkan data
tentang seluruh populasi, biasanya kita menggunakan sampel. Ini membawa
kita ke sampel acak yang merupakan urutan variabel yang terdistribusi
secara merata. Banyak matematika, terutama statistik, didasarkan pada
pengambilan sampel acak.
 Macam-Macam Sampel Acak (Random Sampling)
 Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Sampel acak sederhana (simple random sampling) adalah bentuk paling
dasar dari sampel acak. Dengan pengambilan sampel acak, setiap unit
populasi memiliki probabilitas inklusi yang sama dalam sampel.
 Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Walaupun secara metode sangat sederhana, menggunakan sampel acak
sederhana sering kali menyita waktu dan tenaga yang tidak sedikit karena
kita harus melakukan pengacakan sampai jumlah sampel yang kita
butuhkan terpenuhi. Bila kita membutuhkan 450 sampel, berarti kita
harus melakukan 450 kali pengacakan. Tentunya cukup melelahkan,
kecuali kita menggunakan program komputer khusus.
Namun, bila tidak tersedia program komputer, prosedur yang cukup
melelahkan ini dapat diganti dengan menggunakan prosedur pengambilan
sampel yang sistematis. Sampel sistematik (systematic sampling)
merupakan variasi pada sampel acak sederhana. Dengan menggunakan
sampel ini, kita memilih unit sampel langsung dari kerangka sampling
tanpa melakukan pengacakan ulang sampai 450 kali.
 Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Dalam studi tentang tingkat kematangan karir mahasiswa di sebuah
universitas, kita perlu berhati-hati dalam menentukan sampel penelitian
terkait dengan heterogenitas anggota populasi. Misalnya di sebuah
universitas tersebut ada program studi vokasi atau profesi dan program
studi keilmuan murni. Misalnya ada program studi keperawatan,
pendidikan guru, ilmu ekonomi, ilmu komunikasi dan lainnya.
 Sampel acak sederhana atau sampel sistematis mungkin bisa
menghasilkan representasi seperti itu. Jadi, jika ada 1.800 siswa di
fakultas vokasi, bila menggunakan fraksi sampel 1 dari 20, kita akan
berharap mendapatkan 90 mahasiswa sebagai sampel dari fakultas ini.
Namun, bila menggunakan kedua metode di atas kecil kemungkinan hal
ini akan terjadi dan seringkali ada perbedaan, katakanlah kita mendapat
85 atau 93 mahasiswa dari fakultas ini.
 Keuntungan pengambilan sampel acak berstrata dalam kasus seperti ini
adalah memastikan sampel yang dihasilkan akan terdistribusi dengan
cara yang sama seperti populasi dalam hal kriteria stratifikasi. Jika
menggunakan pendekatan pengambilan sampel acak sederhana atau
sistematis, kemungkinan kita mendapatkan sampel yang proporsional
sesuai dengan strata akan sangat kecil.
 Sampel Klaster (Cluster Sampling)
Sejauh yang kita bahas di atas, kita belum membahas tentang
diversifikasi lokasi sampel. Bila keseluruhan populasi berada dalam satu
lokasi yang sama, misalnya satu universitas mungkin kita tidak akan
menghadapi banyak kendala dalam menerapkan ketiga metode
pengambilan sampel acak di atas, terutama masalah waktu dan biaya
perjalanan. Namun, bayangkan jika sampel kita adalah mahasiswa yang
berasal dari universitas di seluruh Indonesia. Sangat mungkin bahwa
pewawancara harus melakukan perjalanan panjang dan luas ke berbagai
wilayah di Indonesia untuk mewawancarai sampel mahasiswa. Ini akan
membuat waktu dan biaya penelitian menjadi membengkak.
 Sampel Klaster Multi-tahap (Multistage Cluster Sampling)
Hasil penentuan sampel universitas menggunakan cluster sampling
tersebut bisa saja seperti berikut:
Universitas Hasanuddin
Universitas Negeri Gorontalo
Sampel universitas ini mungkin bisa mewakili populasi dan relatif dapat
dijangkau, namun bisa dibayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk
mengunjungi dan mengambil sampel dari setiap universitas tersebut,
sedangkan jaraknya berjauhan satu sama lainnya.Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengelompokkan semua
universitas berdasarkan wilayah standar dan secara acak diambil sampel
di dua wilayah standar tersebut. Lima universitas kemudian dapat
diambil dari masing-masing wilayah, kemudian 500 mahasiswa dari
masing-masing dari sepuluh universitas tersebut.

Contoh Simple Random Sampling


Contohnya: “Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di Jakarta yang
akan diberikan bantuan. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui
undian, tabel bilangan random atau dengan acak sistematis.

Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu
populasi tidak terlalu besar. Misal, populasi terdiri dari 100 orang siswa IPA.
Untuk memperoleh sampel sebanyak 30 orang dari populasi tersebut,
digunakan teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan
random. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.
Cara kerja penetaapn non random sampling
Pengambilan sampel non-random pada dasarnya adalah istilah yang digunakan
untuk menyebut semua bentuk pengambilan sampel yang tidak dilakukan sesuai
dengan kaidah probabilitas. Pada pengambilan sampel model ini ada anggota
populasi yang tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota
sampel.
Pada penentuan sampel non-random ini subyektifitas peneliti atau pewawancara
dapat mempengaruhi penentuan sampel. Mungkin pewawancara akan cenderung
memilih orang yang terlihat ramah untuk diwawancarai. Surveyor juga akan
cenderung mencari responden yang mudah ditemui. Dengan demikian, non-
random sampling ini menyangkut berbagai jenis strategi pengambilan sampel.
Namun, pada kali ini kita akan membahas tiga bentuk umum dari non-random
sampling, yaitu: convenience sampling, snow ball sampling, dan quota sampling.
Non-probability sampling adalah teknik sampling yang dimana tidak memberi
kesempatan atau peluang yang sama untuk seluruh anggota populasi yang akan
dipilih menjadi sampel. Sederhanya seperti itu. Ada beberapa teknik dalam
melakukan non probability sampling ini
1. Kuota Sampling

Teknik sampling kuota adalah teknik yang digunakan untuk menetukan


sampel dari populasi yang mempunyai ciri tertentu hinga jumlah kuota yang
dibutuhkan terpenuhi. Setelah jumlah kuota memenuhi syarat yang
diinginkan peneliti maka penarikan sample dihentikan. Biasanya teknik ini
digunakan ketika penelitian membutuhkan sedikit sample untuk diteliti
namun sudah dipelajari secara mendalam. Kekurangannya adlaah ketika
pengambilan sampel terlalu sedikit maka tidak akan mewakili populasi yang
ada.
2. Acceidental/Convenient sampling

Acceidental sampling atau sampling secara kebetulan merupakan teknik


penentuan sample berdasarkan kebetulan atau mudahnya siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample
dengan catatan orang tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
peneliti. Sebagai contoh mudahnya adalah kuisioner namun pengambilan
sampel tidak ditetapkan terlebih dahulu.
3. Purposive Sampling

Dari namanya sendiri adalah purpose yang artinya tujuan atau maksud.
Maka pupposive sampling adalah pengambilan sample dengan tujuan
tertentu yang disegaja. Misal penulis mencari orang yang akan diteliti maka
orang orang tertentu lah yang akan peneliti ambil sebagai sample sesuai
dengan persyaratan penelitian dan harus mencerminakan populasinya.
4. Snowball Sampling

Snowball sampling merupakan sampling yang dimana digunakan ketika


jumlah populasi sulit ditentukan dan isu yang dibahas cukup sensitive. Maka
dilakukan snowball sampling atau teknik sampling berantai yang dimana
sample akan mengajak atau mempengaruhi individulain untuk dijadikan
sample. Misal peneliti akan meneliti terkait orang luar daerah yang bahkan
peneliti belum hapal betul terkait daerah tersebut maka sample pertama akan
mengajak teman teman dan kenalannya untuk sama sama dijadikan sample
penlitian dan sample akan terus bertambah selagi orang tersebut
menyebarkan informasi.

3. menentukan sample dgn rumus n=N/1+N(D2)


Rumus Slovin :

N
n = 1+ N ¿ ¿

Keterangan :
N : besar populasi
n : besar sampel
d : tingkat kepercayaan atau ketepatan diinginkan dengan nilai 0,05
Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

N
n =
1+ N ¿ ¿

34
n=
1+ 34 ¿ ¿

34
n=
1+ 0,085

34
n=
1,085

n = 32

https://www.statistikian.com/2018/02/pengertian-simple-random-sampling.html
https://maglearning.id/2019/09/18/macam-macam-sampel-acak-random-sampling/
https://maglearning.id/2019/09/22/non-random-sampling/

Anda mungkin juga menyukai