Anda di halaman 1dari 28

Behavioral Research and the

Need for Statistics (Ch 1)

Kiess, H.O., 1989. Statistical


Concepts for the Behavioral
Sciences. Allyn and Bacon
Pengertian Statistik

 Ilmuwan behavioral berusaha memahami


dan menjelaskan perilaku manusia dan
hewan
 Dalam riset2nya mereka sering melakukan
pengukuran numerik perilaku atau
karakteristik2 sampel
 Untuk membantu mendeskripsikan dan
menganalisis pengukuran2 tsb, ilmuwan
behavioral mengaplikasikan statistik
Pengertian Statistik

 Metode2 atau prosedur2 yg digunakan


untuk meringkas, menganalisis, dan
menarik kesimpulan dari pengukuran2
numerik yg telah diperoleh
Penggunaan Statistik

 Deskripsi dan Inferensi


 Eksperimen dan Uji Hipotesis Statistik
 Korelasi dan Regresi
Deskripsi dan Inferensi

 Contoh: suatu surat kabar nasional


menyatakan “Ibu rumah tangga di
Indonesia menonton televisi rata-rata
7,12 jam per hari”
 Nilai numerik tsb menggambarkan dua
penggunaan penting metode statistik:
deskripsi dan inferensi
Deskripsi dan Inferensi

 Meskipun nilai 7,12 jam dimaksudkan


untuk menjelaskan populasi Indonesia,
nilai tsb tdk diperoleh dari mengamati
dan mengukur semua ibu rumah
tangga di Indonesia
 Tetapi, hanya sebagian, atau sampel
dari semua ibu rumah tangga di
Indonesia yg diamati dan diukur
Deskripsi dan Inferensi

 7,12 jam dimaksudkan untuk


mendeskripsikan jumlah waktu per hari yg
umumnya digunakan ibu2 rumah tangga
dalam sampel untuk menonton tv
 Jumlah waktu menonton tv per hari ibu2
rumah tangga di Indonesia
diinfer/diperkirakan dari nilai statistik tsb
Deskripsi dan Inferensi

 Contoh populasi:
 semua ibu rumah tangga di Indonesia
membentuk suatu populasi,
 semua mahasiswa di Indonesia,
 semua wanita di Jawa Timur
 Sekelompok individu dpt dianggap sbg
populasi selama semuanya memiliki
karakteristik yg diukur
Deskripsi dan Inferensi

 Sampel: sekelompok individu yg dipilih dari


populasi, dg mengikuti seperangkat aturan2
untuk memastikan bahwa individu2 yg
dipilih mewakili populasi
 Suatu karakteristik dari anggota2 sampel
kemudian diukur (misal: lama menonton tv
diamati, pendapatan per tahun dicatat)
Deskripsi dan Inferensi

 Suatu statistik dihitung untuk


mendeskripsikan pengukuran2 tsb
 Statistik deskriptif ini kemudian dpt
digunakan untuk menjelaskan
karakteristik populasi
 kata infer berarti menalar dari sesuatu
yg diketahui ke sesuatu yg tdk
diketahui
Deskripsi dan Inferensi

 Statistik inferensial: proses mencapai


kesimpulan mengenai nilai2 populasi
yg tdk diketahui (parameter), dari
statistik yg diperoleh dari pengukuran
terhadap anggota2 sampel
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Ilmuwan behavioral tdk hanya tertarik


mendeskripsikan sampel dan populasi,
mereka juga ingin menemukan sebab-
sebab perilaku individu atau kelompok
 Sejumlah pendekatan ilmiah tersedia
untuk tujuan tsb, salah satunya adl
eksperimen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Untuk melakukan eksperimen, peneliti


mengidentifikasi suatu variabel,
disebut variabel independen, yg
menurutnya mempengaruhi perilaku
orang
 Perilaku yg diperkirakan dipengaruhi
oleh var. independen tsb disebut
variabel dependen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Contoh: seorang ilmuwan


memperkirakan konsumsi alkohol
mempengaruhi respon seseorang thd
kekerasan
 Konsumsi alkohol: var. independen
 Pengukuran respon seseorang thd
kekerasan: var. dependen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Pernyataan harapan peneliti bahwa


konsumsi alkohol mempengaruhi
respon seseorang thd kekerasan
disebut hipotesis penelitian
 Hipotesis penelitian: pernyataan
hubungan yg diharapkan atau
diprediksikan antara dua atau lebih
variabel
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Eksperimen paling sederhana untuk


menguji hipotesis penelitian di atas dimulai
dg membentuk dua kelompok yg ekuivalen
 Orang2 yg berpartisipasi dlm suatu studi
disebut subjek atau partisipan
 Kelompok yg ekuivalen: kelompok2 subjek
yg diperkirakan tdk berbeda sebelum
menerima kondisi2 perlakuan eksperimen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Dalam suatu eksperimen yg dibentuk


dua kelompok atau lebih disebut
between-subjects design
 Setelah kelompok yg ekuivalen
terbentuk, peneliti memanipulasi var.
independen dan mengukur var.
dependen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Skor: pengukuran yg diperoleh dari


performansi subjek pada suatu tugas
 Skor2 yg diperoleh dari semua subjek
mrpk data mentah (raw data)
eksperimen
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Proses menentukan apakah var.


independen memiliki efek atau tidak
meliputi bbrp langkah:
1. Mendeskripsikan dua kelompok
eksperimen (mode, median, mean)
2. Memutuskan apakah perbedaan antara
dua kelompok cukup besar untuk dapat
dianggap sbg efek var. independen
(menggunakan uji hipotesis statistik)
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Mengapa uji hipotesis statistik diperlukan


untuk memutuskan hal ini?
 Var. independen memiliki efek atau tidak,
skor dua kelompok akan berbeda.
Seandainya dibentuk 2 kelompok ekuivalen
tanpa memanipulasi var. independen, dpt
dipastikan skor 2 kelompok tsb berbeda
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Uji statistik membantu peneliti


memperkirakan kemungkinan dari
perbedaan yg terjadi krn kebetulan tsb
 Perbedaan yg diamati (observed difference)
antara dua kelompok dibandingkan dg
kemungkinan memperoleh perbedaan yg
terjadi krn kebetulan (chance difference)
sebesar perbedaan yg diamati
Eksperimen & Uji Hipotesis Statistik

 Jika kemungkinan memperoleh


chance difference yg sama besar dg
observed difference adalah kecil,
maka peneliti memutuskan bahwa
perbedaan yg diamati tdk
merefleksikan perbedaan yg
kebetulan, tetapi disebabkan oleh efek
var. independen
Korelasi dan Regresi

 Dlm banyak penelitian behavioral, peneliti


tertarik mengetahui apakah dua atau lebih
karakteristik individu saling berhubungan
(covary)
 Contoh: apakah level kecemasan
seseorang berhubungan dg self-
esteemnya? Apakah level kecemasan yg
tinggi berhubungan dg level self-esteem yg
tinggi?
Korelasi dan Regresi

 Atau sebaliknya, level kecemasan yg tinggi


berhubungan dg level self-esteem yg
rendah? Atau, apakah dua pengukuran tsb
tdk berhubungan?
 Untuk menjawab pertanyaan tsb, ilmuwan
mencari sampel individu2 dan memperoleh
dua skor dari tiap2 individu, pengukuran
level kecemasan dan pengukuran self-
esteem
Korelasi dan Regresi

 Untuk menentukan apakah skor2 dari dua


pengukuran ini berkaitan, peneliti akan
menghitung koefisien korelasi
 Koefisien korelasi: suatu statistik yg
menjelaskan sejauhmana keterkaitan dua
kelompok skor dan arah hubungannya
 Nilai2 koefisien ini bergerak dari -1,00
sampai +1,00
Korelasi dan Regresi

 Uji hipotesis statistik juga dilakukan


dlm koefisien korelasi, untuk
menjawab pertanyaan: Apakah
observed relation, yg ditunjukkan oleh
koefisien korelasi, lebih besar
dibanding yg diharapkan dari
kebetulan?
Korelasi dan Regresi

 Jika dua kelompok skor berhubungan,


peneliti mungkin tertarik untuk
mencoba memprediksi suatu skor dari
skor yg lain
 Jika kita mengetahui skor kecemasan
seseorang, dapatkah kita memprediksi
skor self-esteemnya?
Korelasi dan Regresi

 Dan, jika kita dpt memprediksi skor


self-esteem, seberapa akurat prediksi
tsb?
 Problem prediksi sekelompok skor dari
sekelompok skor lain didekati dg
menggunakan statistik regresi

Anda mungkin juga menyukai