Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin),
artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi” kata genetika berasal
dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika
bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang
ada kaitannya dengan hal itu juga. Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk
beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara
berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan
persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat .
Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan
kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya. Genetika perlu
dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap
makhuk hidup yang berada di lingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup
autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tetapi kita menjalin ekosistem
dengan mereka. Karena itu selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam
tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip-prinsip genetika itu
dapat disebut sama saja bagi seluruh makluk. Karena manusia sulit dipakai sebagai
objek atau bahan percobaan genetis, kita mempelajari hukum-hukumnya lewat sifat
menurun yang terkandung dalam tubuh-tumbuhan dan hewan sekitar.

Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk
kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau
tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Masyarakat ilmiah
sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-
teknik genetika molecular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau
mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Penggunaan Rekayasa Genetika atau Teknologi DNA rekombinan mendominasi ilmu
genetika pada saat memasuki era baru yaitu pada akhir tahun 1970-an yang digunakan
untuk menghasilkan bentuk-bentuk kehidupan baru yang tidak ditemukan di alam.

1
Melalui teknologi ini, memungkinkan untuk memindahkan gen-gen dari
mamalia ke dalam bakteri, menyebabkan mikroba itu menjadi pabrik-pabrik kecil
untuk membuat (dalam jumlah yang relatif besar) protein-protein yang mempunyai
kepentingan ekonomi seperti hormon (insulin, hormone pertumbuhan) dan interferon
(protein limfosit yang mencegah replikasi berbagai virus).Protein-protein ini
diproduksi dalam jumlah yang begitu sedikit dalam tubuh manusia, sehingga biaya
untuk ekstraksi dan purifikasi dari jaringan sangat tinggi, jadi membatasi penggunaan
medis dalam profilaksis (pencegahan) dan terapeutis (penyembuhan) penyakit.
Melalui rekayasa genetika, dimungkinkan untuk memproduksi berbagai faktor
pembeku darah, protein-protein komplemen (bagian dari system imun) dan substansi
lainnya untuk memperbaiki penyakit-penyakit defisiensi genetik.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa arti dari rekayasa genetika?
 Apa tujuan rekayasa genetika?
 Apa dampak dari rekayasa genetika bagi masyarakat?
1.3. Tujuan
 Mengetahui apa arti rekayasa genetika
 Mengetahui tujuan rekayasa genetika
 Mengetahui dampak dari rekayasa genetika bagi masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen


lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu
menghasilkan produk. Rekayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi yang didefinisikan
sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung
DNA ke dalam sel atau organel, atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat
menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang
digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam
struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat
berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian
diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.

2.2. Tujuan Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain
peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam
penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap serangan hama
dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap herbisida,
sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap
pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan
pigmentasi.

Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas


kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara,
meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan
ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-
obatan dan kosmetika.

3
2.3. Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika

Pada akhir tahun 1970-an, genetika memasuki suatu era baru yang didominasi
oleh penggunaan teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika untuk
menghasilkan bentuk-bentuk kehidupan baru yang tidak ditemukan di alam. Penyebab
berkembangnya Rekayasa Genetika antara lain:
 Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuclease.
 Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon
laktosa pada prokariota
 Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase
 Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme

Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang


biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam
kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

2.4. Penerapan Rekayasa Genetika


Penerapan Rekayasa Genetika pada berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat,
antara lain:
1. Bidang pertanian dan bahan pangan
Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan
Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%
Ditemukannya kopi super
Ditemukannya tanaman ber-pestisida
Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku
Jagung dengan protein tinggi

2. Bidang kesehatan dan farmasi


Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah
Adanya terapi genetic
Diproduksinya interferon
Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan

3. Bidang Industri
Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar

4
Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya
Bakteri pembuat aspartanik

2.5. Dampak Rekayasa Genetika


a. Dampak di bidang sosial ekonomi
Dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil rekayasa, swastanisasi dan
konsentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu, memberikan pengaruh yang
sangat luas pada masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.
Penggunakan hormone pertumbuhan sapi dapat meningkatkan produksi susu sapi
sampai 20%, niscaya akan menggusur peternak kecil. Dominasi produksi pangan
dunia oleh beberapa perusahaan.

b. Dampak di bidang kesehatan


Produk rekayasa di bidang kesehatan ini memang sudah ada yang
menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil
rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savr diketahui
mengandung gen resisten terhaap antibiotic. Susu sapi yang disuntik dengan
hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia. Kontroversi Produk Transgenik memiliki
dampak terhadap kesehatan manusia: alergi, transfer penanda antibiotik, dan efek
potensial yang tidak diketahui.

c. Dampak di bidang etika dan moral


Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain memiliki dampak
etika yang serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima manusia.
Bahan pangan transgenic yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Penerapan hak paten pada organism hasil rekayasa
merupakan pemberian hak pribadi atas organism. Hal ini bertentangan dengan
banyak nilai-nilai budaya yang mengghargai nilai intrinsic makhluk hidup.
Kontroversi tanaman transgenik seperti pelanggaran nilai intrinsik organisme
alami, melawan sistem alamiah karena mencampurkan gen berbagai spesies.

5
d. Dampak pada lingkungan
Dampak pada lingkungan: transfer gen yang tidak dikehendaki, penyerbukan
silang, efek pada mikroba tanah, serta penyusutan keanekaragaman hayati flora dan
fauna.

2.6. Contoh Penerapan Rekayasa Genetika di Berbagai Polemiknya dalam Masyarakat


1. Kloning dan berbagai polemik dalam masyarakat

Proses kembang biak yang dikenal dengan istilah Kloning itu dinyatakan
bisa menghasilkan anakan yang persis sama dengan induknya secara a-seksual
(tanpa melalui pembuahan). Professor Jerry L. Hall, yang pertama berhasil
melakukan percobaan Kloning. Disaat Dr. Ian Walmut, Direktur Tim Roslin
Institute , mempublikasikankeberhasilannya dalam mengkloning sel kelenjar susu
domba ras dorset asal Finlandia menjadi seekor domba normal, polemik yang
sebelumnya hanya riak-riak kecil saja, berubah meluap ke permukaan.

Polemik mengenai teknologi cloning itu semakin bertambah panas, ketika


Dr. Martine Nijs, peneliti medik asal Belgia, mengaku telah berhasil
mengkloning bocah kembar sejak tahun 1993. Menurut Nijs, ketika ia
mempublikasikan hal tersebut, tepat pada 9 Maret 1997, klon bocah kembar itu
masih terus mengalami masa pertumbuhan. Seperti yang terjadi pada Copernicus
dan Galileo, reaksi masyarakat dunia begitu keras menyoroti dampak, serta
mempertanyakan etika teknologi rekayasa genetika.

2. Tanaman Transgenik dan Berbagai Polemik dalam Masyarakat

Produk-produk bioteknologi modern seperti tanaman pangan dan tanaman


industri, hewan-hewan hasil rekayasa genetika, bahan-bahan diagnostik, vaksin
dan antibodi, produk-produk olahan dari tanaman atau hewan transgenik, telah
menjadi komoditas baru untuk konsumen. Namun, sejak awal perluasan budidaya
tanaman/hewan transgenic dan perdagangannya sudah menimbulkan polemik
tentang keamanan produk-produk bioteknologi itu dari segi kesehatan dan
lingkungan, lebih lebih terhadap keamanan keanekaragaman hayati.

 Kontroversi Produk Transgenik:

1. Dampak terhadap kesehatan manusia: alergi, transfer penanda antibiotik,


dan efek potensial yang tidak diketahui.

6
2. Dampak pada lingkungan: transfer gen yang tidak dikehendaki,
penyerbukan silang, efek pada mikroba tanah, serta penyusutan
keanekaragaman hayati flora dan fauna.

3. Pelanggaran nilai intrinsik organisme alami.

4. Melawan sistem alamiah karena mencampurkan gen berbagai spesies.

5. Dominasi produksi pangan dunia oleh beberapa perusahaan.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan
DNA pada mikroorganisme tertentu.
2. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat memuat organisme yang tidak dapat
menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang
dibutuhkan manusia. Mikroorganisme yang berperan ini disebut makluk
transgenik. Contoh makhluk hidup transgenik adalah bakteri yang mampu
menambang tembaga, bakteri yang mampu membersihkan lingkungan yang
tercemar, bakteri yang mampu mengubah bahan tercemar menjadi bahan lain
yang tidak berbahaya, jagung yang memiliki kandungan protein tinggi, tomat yang
tahan lama, dan sebagainya.
3. Rekayasa Genetika berkembang setelah ditemukannya enzim restriksi
endonuklease, ditemukannya pengatur ekspresi DNA, ditemukannya enzim ligase,
ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme.
4. Selain produk, dengan bioteknologi modern banyak pula penyakit menurun yang
dapat disembuhkan. Penyembuhan Penyakit menurun ini dilakukan dengan jalan
menyisipkan gen yang kurang pada penderita. Proses ini disebut terapi genetik.
5. Namun masalah muncul ketika produk rekayasa sudah menimbulkan masalah
yang serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa menyebabkan
31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr Savr diketahui mengandung gen
resisten terhadap antibiotic. Susu sapi yang disuntik dengan hormone BGH
disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi
kesehatan manusia.
6. Polemik kloning dan tanaman transgenic pada rekayasa genetika memiliki pro
kontra.

8
3.2. Kritik dan Saran

Seharusnya rekayasa genetika dimanfaatkan sebaik mungkin dan jangan disalah


gunakan. Penerapannya juga jangan berlebihan karena akan berbahaya jika diterapkan secara
berlebihan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kulinet.com/baca/pro-kontra-rekayasa-genetika/609/ (diakses 1/8/2010)


http://www.netsains.com/2007/11/ketika-rekayasa-genetika%E2%80%9Cmenghiasi
%E2%80%9D peradaban-modern/ (diakses 1/8/2010)
http://forumm.wgaul.com/showthread.php?p=1037482003 (diakses 1/8/2010)
http://groups.yahoo.com/group/mmaipb/message/3472(diakses 1/8/2010)
http://groups.yahoo.com/group/mmaipb/message/3472 (diakses 1/8/2010)
http://forumm.wgaul.com/showthread.php?p=1037482003(diakses 1/8/2010)
http://cibeureum.wordpress.com/2009/09/02/pro-kontra-rekayasa genetika(diakses
1/8/2010) Stansfield, W.D. (1991). Genetika, edisi kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai