METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian
Noor (2011: 38), penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori
tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel tersebut diukur
(2009: 8), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
B. Desain Penelitian
(2004: 165), penelitian ini disebut demikian karena sesuai dengan arti ex-postfacto,
yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”, maka disebut sebagai penelitian
sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta
dan ada pula yang menyebutnya sebagai retrospective study atau studi penelusuran
kembali.
32
Penelitan ex-postfacto merupakan penelitian di mana hubungan antar variabel
baik variabel bebas dengan variabel bebas maupun variabel bebas dengan variabel
terikat telah terjadi secara alami, peneliti ingin menelusuri kembali sejauh mana
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2004: 166). Di samping itu,
menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta
berarti atau tidaknya hubungan itu. Causal comparative menurut Sukardi (2004: 175)
adalah penelitian korelasi. Dikarenakan tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
C. Variabel Penelitian
33
variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya.
adalah segala sesuatu yang ditetapkan dan dipelajari oleh peneliti sebagai objek
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu sebagai berikut.
(terikat).
5. Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
34
Berdasarkan macam-macam variabel di atas, dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yaitu membaca pemahaman sebagai variabel bebas (X) dan kemampuan
menyelesaikan soal cerita matematika sebagai variabel terikat (Y). Adapun hubungan
X Y
Keterangan:
X: Membaca pemahaman
1. Waktu penelitian
uji coba instrumen pada minggu ketiga bulan Februari 2014 dan pelaksanaan
2. Tempat penelitian
berikut.
35
Tabel 1. SD di Gugus Karangmojo III
1. Populasi Penelitian
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-Gugus
2013/2014. Seluruh populasi berjumlah 108 siswa yang terbagi dalam enam SD.
2. Sampel Penelitian
Sering kali terjadi dalam suatu penelitian seorang peneliti tidak dapat
mampu mengambil sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sebagian dari jumlah
populasi yang ada tersebut diambil datanya dan dari data yang terkumpul kemudian
36
dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapatkan kemudian digunakan untuk
Sukardi (2004: 54) menjelaskan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih
untuk sumber data disebut sampel atau cuplikan. Suharsimi Arikunto (2002: 109)
mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Di samping
itu, Sutrisno Hadi (2000: 221) juga mengemukakan sampel adalah sejumlah
Penelitian ini hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian ini
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Jadi
dapat disimpulkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
t 2 PQ
n= d2
1 t 2 PQ
1+N −1
d2
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
37
Q : Proporsi siswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman dan
1 : Bilangan konstan
Hasil perhitungan dari jumlah populasi 108 siswa dengan menggunakan taraf
menjadi 85 siswa. Jumlah sampel hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar
sebagai berikut.
populasi siswa di SD A
Sampel di SD A = × total sampel
total populasi
memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai
mencerminkan populasi.
38
Ada dua teknik pengambilan sampel yang sering dilakukan, yaitu sebagai
berikut.
2. Non random sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak secara acak
sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi terdiri dari beberapa sub-populasi
penelitian ini adalah populasi di setiap SD. Hasil dari teknik proportional ini dapat
dilihat pada tabel 3. Sedangkan random sampling adalah pengambilan sampel secara
acak atau random sehingga setiap anggota dalam populasi diberi kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, random sampling
penelitian (tes). Selanjutnya dibuat kertas kecil-kecil yang ditulisi nomor urut siswa
pada setiap SD untuk setiap kertas. Kertas tersebut kemudian digulung dan tanpa
prasangka, diambil sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan pada setiap
39
SD. Nomor pada kertas yang terambil merupakan subjek sampel yang akan diambil
datanya.
masalah penelitian. Jadi, teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan
data guna menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dalam
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002: 127). Ditinjau dari
sasaran atau objek yang akan dievaluasi, Suharsimi Arikunto (2002: 127-128)
membedakan beberapa macam tes dan alat ukur lain sebagai berikut.
40
Berdasarkan macam-macam tes di atas, maka tes dalam penelitian ini
termasuk tes prestasi karena digunakan untuk mengukur dan mengetahui pencapaian
matematika.
G. Instrumen Penelitian
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, alat yang
digunakan oleh peneliti sebagai pengumpul data yaitu soal tes pilihan ganda untuk
Untuk soal yang berbentuk pilihan ganda, skor 1 untuk butir soal dijawab
benar dan skor 0 untuk butir soal yang dijawab salah, sedangkan skor total
merupakan jumlah dari skor untuk semua butir soal yang membangun soal tersebut
menyusun kisi-kisi instrumen yang diambil dari kajian teori. Berikut kisi-kisi
matematika.
41
Tabel 4. Kisi-kisi Tes Membaca Pemahaman Kelas IV
Nomor Butir
No. Indikator Jumlah
C1 C2 C3 C4
Menjawab
1,7,12,19 2,8,13,
1. pertanyaan sesuai isi 12
,24,30 20,25,31
bacaan
Menyebutkan contoh
penerapan
9,14,
ide/konsep yang
2. 21,26, 5
terdapat dalam
32
bacaan di kehidupan
sehari-hari
Menentukan kalimat 3,5,10,15
3. utama setiap ,18,23, 8
paragraf 28,34
4,6,11,
Menentukan ide
16,17,22,
4. pokok setiap 10
27,29,33,
paragraf
35
Jumlah Soal 35
42
Tabel 5. Kisi-kisi Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Kelas IV
instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2009: 122).
Instrumen yang akan diuji yaitu tes membaca pemahaman dan kemampuan
menyelesaikan soal cerita matematika. Uji coba instrumen dilaksanakan pada hari
di luar subjek penelitian yang terdiri dari 41 siswa kelas IV. Peneliti memilih SD di
43
luar subjek penelitian dikarenakan apabila subjek uji coba diambil dari subjek
penelitian yang tidak dikenai penelitian jumlahnya hanya sedikit yaitu sebesar 23
siswa. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 185) jumlah subjek uji coba
yaitu 25-40. Berpijak pada dasar tersebut, sehingga peneliti memilih SD Wiladeg
yang juga memiliki karakteristik relatif sama dengan SD yang dijadikan subjek
penelitian. Karakteristik tersebut baik dalam hal kondisi sosial budaya, tingkat usia
siswa, maupun letaknya yang tidak jauh dari SD untuk subjek penelitian.
1. Validitas
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
product moment dengan angka kasar. Rumus korelasi tersebut menurut Suharsimi
N XY − X Y
rxy =
N X2 − X 2 N Y2 − Y 2
Keterangan:
dikorelasikan
N : jumlah subjek
44
Y : jumlah skor total
Setiap butir soal dikatakan valid apabila koefisien korelasi ≥ 0,3 sedangkan
apabila koefisien korelasinya < 0,3, maka butir dalam instrumen tersebut tidak valid
diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Untuk instrumen
membaca pemahaman, dari 35 butir soal yang diujicobakan, sebanyak 31 butir soal
dinyatakan valid. Butir soal yang tidak valid yaitu nomor 12, 22, 26, dan 31. Untuk
sebanyak 32 butir soal yang dinyatakan valid. Butir soal yang tidak valid yaitu
nomor 4, 22, dan 35. Butir soal yang dinyatakan valid selanjutnya digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian sedangkan butir soal yang tidak valid dihilangkan.
2. Reliabilitas
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002: 154). Instrumen yang sudah dapat dipercaya
(reliabel) akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
45
Untuk mengetahui reliabilitas, dalam penelitian ini menggunakan rumus
k 𝜎𝑏2
r11 = 1− 2
k−1 𝜎1
Keterangan:
Koefisien Indeks
Variabel Keterangan
Reliabilitas Reliabilitas
Membaca
0,869 0,70 Reliabel
pemahaman
Kemampuan
menyelesaikan soal 0,874 0,70 Reliabel
cerita matematika
reliabilitas yang diperoleh lebih besar daripada indeks reliabilitas. Oleh karena itu,
46
I. Teknik Analisis Data
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam
(rerata), modus, median, standar deviasi, dan distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel.
(2009: 172) statistik parametris mensyaratkan data setiap variabel yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Berdasarkan syarat tersebut, maka sebelum uji
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus
Keterangan:
𝜒 2 : Chi Kuadrat
fo : frekuensi observasi
fh : frekuensi harapan
tidaknya distribusi data dalam penelitian ini adalah 5%. Selanjutnya oleh Suharsimi
47
Arikunto (2002: 289) dijelaskan apabila harga 2 yang diperoleh lebih kecil dari
harga 2 tabel, maka distribusi data dinyatakan normal. Sebaliknya apabila 2 yang
diperoleh lebih besar dari 2 tabel, maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
3. Uji Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi (2000: 285) salah satu teknik statistik yang kerap kali
digunakan untuk mencari hubungan antar dua variabel adalah teknik korelasi. Pada
teknik tersebut, korelasi dinyatakan dalam angka yang disebut koefisien korelasi dan
diberi simbol rxy. Koefisien korelasi memiliki dua makna yaitu kuat lemahnya
hubungan dan arah hubungan antar variabel. Kedua makna tersebut dijelaskan oleh
dengan rumus angka kasar untuk menguji hipotesis. Menurut Sutrisno Hadi (2000:
N XY − X Y
rxy =
N X2 − X 2 N Y2 − Y 2
Keterangan:
48
N : jumlah subjek
X : jumlah X
Y : jumlah Y
mengkonsultasikan dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilai r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka variabel tersebut memiliki
hubungan. Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat
hubungan. Sutrisno Hadi (2000: 302) juga menambahkan apabila nilai r yang kita
peroleh sama dengan atau lebih besar daripada r tabel, maka nilai r yang kita peroleh
itu signifikan.
terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau r hitung, maka dapat digunakan
49