Anda di halaman 1dari 12

1

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah, serta tujuan

penelitian, maka penelitian ini digolongkan jenis penelitian deskriptif

korelasional dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Yang mana

menurut A. Muri (2005:84) penelitian korelasional merupakan suatu tipe

penelitian yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan

satu atau beberapa ubahan yang lain.

Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana korelasi antara kecerdasan

emosional dengan tingkat manajeman stres pada mahasiswa psikologi dalam

menyelesaikan skripsi.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis sebagaimana telah dikemukakan pada bab

II, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas : Kecerdasan emosional

2. Variabel terikat : Manajemen stres dalam menyelesaikan skripsi.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional adalah kecakapan yang mencangkup aspek

pribadi, sosial dan pertahanan dari seluruh kecerdasan untuk dapat

berfungsi secara efektif setiap hari. Skala kecerdasan emosional yang

digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas komponen kecerdasan

33
2

emosional yang dikemukakan oleh Goleman (dalam Hamzah B. Uno,

2008:70) meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan

keterampilan sosial.

2. Manajemen stres

Manajemen stres adalah bagaimana orang berupaya untuk

mengatasi masalah atau menangani emosi negatif yang ditimbulkan oleh

situasi yang penuh tekanan (stres). Skala manajemen stres yang digunakan

dalam menyelesaikan skripsi di dasarkan atas strategi manajemen stres

yang dikemukakan oleh Santrock (2003) meliputi menghilangkan stres,

mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah,

berfikir positif dan self efficacy, serta sistem dukungan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian.

Populasi menunjuk pada sekelompok orang, peristiwa-peristiwa atau

sesuatu yang diminati oleh peneliti untuk ditemukan. Sedangkan sebagian

individu yang diteliti disebut sampel. Oleh karena itu semua individu untuk

siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak

digeneralisasikan disebut populasi (Hadi, 2001).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi

Psikologi angkatan 2005 yang sedang menyelesaikan skripsi di Universitas

Negeri Padang (UNP) pada tahun 2008/2009.

Populasi pada penelitian ini digunakan sebagai sampel dalam

penelitian. Penggunaan seluruh jumlah populasi untuk dijadikan sampel


3

disebabkan karena jumlah populasi yang ada kurang dari 100 orang yaitu

sekitar 70 orang.

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket yang

berbentuk skala likert. Metode penelitian dengan skala ini menggunakan

distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Skala likert ini

dimaksudkan untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan

individu menempatkan dirinya kearah satu kontinuitas dari butir soal (A.Muri,

2005:302)

Bentuk skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

langsung dan tertutup, artinya skala yang merupakan daftar pernyataan

diberikan langsung kepada individu sebagai subjek penelitian, dan dalam

mengisi skala, individu diharuskan memilih, karena jawaban telah disediakan.

Pernyataan dalam skala ini terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan

favourable yaitu item yang mendukung atau memihak objek sikap dan

pernyataan unfavourable yaitu item yang tidak mendukung atau memihak

pada objek sikap.

Alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data pada

penelitian ini, yaitu : (1) Skala kecerdasan emosional mahasiswa, (2) Skala

manajemen stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

Alat ukur yang digunakan untuk kecerdasan emosional pada

mahasiswa adalah dengan menggunakan skala kecerdasan emosi yang

bertujuan untuk menjaring bagaimana kecerdasan emosional pada mahasiswa.


4

Responden pada penelitian ini harus memberikan pendapatnya terhadap

pernyataan yang diajukan peneliti. Cara pengisiannya yaitu memilih satu

diantara empat alternatif jawaban yang ada yang dihubungkan dengan aspek:

pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.

Berikut adalah blue print dari kecerdasan emosional:

Tabel 2. Blue print skala kecerdasan emosional

Variabel Sub Variabel Indikator Item Total


Fav (+) Unfav (-)
Kecerdasan Kesadaran a) Kesadaran emosi 3, 32 23
emosional diri b) Penilaian diri 17, 20 38
9
secara teliti
c) Percaya diri 45, 39 15

Pengaturan a) Kendali diri 1, 27 30


diri b) Sifat dapat 9, 29, 34 21, 49
11
dipercaya
c) Adaptasi 14, 37 4
Motivasi a) Dorongan prestasi 31, 46 36
b) Inisiatif 16, 17 26 12
c) Optimisme 5, 8, 42 11, 13, 40
Empati a) Memahami orang 48, 50 25
lain
b) Mengembangkan 19, 43 6
9
orang lain
c) Mengatasi 10, 35 18
keragaman
Keterampilan a) Pengaruh 7, 41 44
sosial b) Komunikasi 28, 12 22 9
c) Kemampuan tim 24, 33 2
TOTAL 32 18 50

Alat ukur yang digunakan untuk manajemen stres adalah dengan

menggunakan skala manajemen stres dalam menyelesaikan skripsi yang

bertujuan untuk menjaring bagaimana manajemen stres yang dilakukan oleh


5

mahasiswa ketika menyelesaikan skripsi. Responden pada penelitian ini harus

memberikan pendapatnya tehadap pernyataan yang diajukan peneliti. Cara

pengisiannya yaitu dengan cara memilih salah satu diantara empat alternatif

jawaban yang ada yang dihubungkan dengan aspek: menghilangkan stres,

mekanisme pertahanan, penanganan yang berfokus pada masalah, berfikir

positif dan self efficacy, sistem dukungan. Berikut blue print dari manajemen

stres:

Tabel 3. Blue print skala manajemen stres

Variabel Sub Variabel Indikator Item Total


Fav (+) Unfav (-)
Manajemen Menghilangkan a) Menghilangkan 37, 44, 4, 6
stres stres, salah satu stresor 45
mekanisme penyebab stres
pertahanan, b) Evaluasi kognitif 1, 31, 43 35, 47 15
penanganan
yang berfokus c) Mekanisme 2, 16, 38 29, 41
pada masalah. pertahanan
Berfikir positif a) Keyakinan diri 3, 15, 21 11, 32
dan self eficacy b) Gambaran diri 5, 9, 26, 14, 28,
yang positif 48 46
18
c) Respon positif 8, 20, 25, 12, 27
terhadap orang 40
lain
Sistem a) Keakraban 13, 19, 17, 39,
dukungan (intimacy) 34 42
b) Dukungan 18, 24, 10, 50,
emosional dan 33 22 17
perhatian
c) Kuantitas 7, 30, 36 23, 49
hubungan
kemasyarakatan
TOTAL 29 21 50
Skala kecerdasan emosional, dan manajemen stres dalam

menyelesaikan skripsi pada mahasiswa, disusun dengan model skala likert

yang terdiri dari empat alternatif pilihan yaitu; Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
6

Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Dalam menggunakan skala likert

ini dilihat skor tertinggi dan skor terendah. Sistem penilaian skala dalam

penelitian ini akan diberi bobot yaitu dengan skor 4, 3, 2, dan 1 apabila

pernyataannya positif (favorable) serta 1, 2, 3, dan 4 apabila pernyataannya

negatif (unfavorable). Dengan memberi bobot sesuai dengan kriteria diatas,

maka keseluruhan skor dari item yang dijawab responden dapat dijumlahkan.

Untuk skor tertinggi yaitu 50 item dikali dengan 4 hasilnya 200 skor dan 50

item dikali dengan 1 hasilnya 50 untuk skor terendah dalam menggambarkan

kecerdasan emosional dan manajemen stres.

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian dalam bentuk pengumpulan data

subjek, peneliti terlebih dahulu mengurus surat izin penelitian. Pertama

kali peneliti mengurus surat izin penelitian kepada program studi

psikologi. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari program studi

psikologi, selanjutnya peneliti langsung menghubungi responden yang

akan dijadikan sampel penelitian dengan cara mendatangi responden (face

to face).

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah seluruh rangkaian proses perizinan selesai, kemudian

dilanjutkan dengan pengambilan data. Sebelum pengambilan data untuk


7

penelitian, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data responden untuk

uji coba yang dilakukan pada ”YPTK” UPI Padang pada tanggal 7 dan 8

Januari 2010. Disini peneliti dibantu oleh 2 orang rekan mahasiswa Sistem

Informatika UPI. Setelah itu barulah peneliti melakukan pengambilan data

untuk penelitian dimulai pada tanggal 12 Januari sampai dengan 15

Januari 2010. Dari jumlah populasi akan diambil sebanyak 70 orang,

namun hanya 40 orang yang dapat dianalisis. Dalam hal ini, sebanyak 13

orang yang sudah wisuda dan sekitar 17 orang tidak dapat dianalisis

karena subjek tidak diketahui keberadaannya dan tidak mengisi skala

dengan baik. Pengisian skala dilakukan dengan cara subjek mengisi sendiri

skala yang telah diberikan.

Tabel 4. Waktu dan Jumlah Subjek Penelitian

Waktu Jumlah Subjek


12 Januari 2010 12 orang
13 Januari 2010 10 orang
14 Januari 2010 10 orang
15 Januari 2010 8 orang
TOTAL 40 Orang

G. Uji Coba Alat Ukur

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya,

maka dilakukan beberapa prosedur uji coba yaitu :

a) Melakukan judge oleh 3 orang ahli yaitu, Dr. Daharnis, M.Pd, Dr. Arif

Zamzami, M.Psi, dan Mardianto, S.Ag, M.Si. Dari judge tersebut


8

diperoleh beberapa perubahan kata dan kalimat berkaitan dengan item-

item pernyataan yang akan diberikan kepada responden penelitian.

b) Melakukan uji coba (try out) kepada 45 orang mahasiswa yang

memiliki karakteristik yang relatif sama dengan karakteristik sampel

penelitian, yakni mahasiswa yang sedang membuat skripsi. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan

kekonsistenan (reliabilitas), guna mendapatkan item-item yang layak

sebagai alat ukur.

1. Validitas

Validitas pada dasarnya mengacu pada kepercayaan hasil ukur, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Saifuddin, 2007:101). Suatu

alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur. Pada penelitian ini validitas alat ukur yang digunakan adalah

validitas isi dan validitas konstruksi teoritis, dimana validitas isi alat ukur

ditentukan melalui pendapat profesional (judgement) dalam proses telaah

soal. Sedangkan validitas konstruksi teoritis melihat sejauh mana skor-skor

hasil pengukuran dengan instrumen yang dipersoalkan itu merefleksikan

konstruksi teoritis yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut (Sumadi,

2005:42).

Pada penelitian ini validitas alat ukur atau angket diperoleh dengan

cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan kriterium dalam yang berupa

skor total dari setiap faktor pada masing-masing angket. Validitas

dibuktikan secara empiris oleh suatu koefisien validitas tertentu. Batas


9

minimum koefisien korelasi yang dianggap memuaskan dengan nilai r =

0,30 ( Saifuddin, 2007:65 ).

2. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil

ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Saifuddin

megungkapkan bahwa suatu ide pokok yang terkandung dalam konsep

reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya

(Saifuddin, 2007:83). Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi)

skor yang diperoleh subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur

dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Sumadi, 2005:29).

Reliabilitas skala kecerdasan emosional dan skala manajemen stres dalam

penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach.

Uji validitas dan reliabilitas variabel penelitian menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Variabel Korelasi Item Koefisien Realibitas


Kecerdasan emosional 0,377 – 0,808 0,951
Manajemen stres 0,367 – 0,715 0,929

Dari hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian terdapat

beberapa item yang gugur karena memiliki nilai r < 0,30. Adapun data item

setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas adalah :

Tabel 6. Data Item Hasil Validitas dan Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosional

Sub Variabel Indikator Nomor Item Item Sahih


Fav Unfav Fav Unfav
a) Kesadaran emosi 3, 32 23 3, 32 -
10

Kesadaran b) Penilaian diri


17, 20 38 17, 20 38
diri secara teliti
c) Percaya diri 45, 39 15 45, 39 15
Pengaturan a) Kendali diri 1, 27 30 1, 27 -
b) Sifat dapat
diri 9, 29, 34 21, 49 9, 29 49
dipercaya
c) Adaptasi 14, 37 4 37 4
Motivasi a) Dorongan prestasi 31, 46 36 46 36
b) Inisiatif 16, 17 26 17 26
c) Optimisme 11, 13, 11, 13,
5, 8, 42 5, 8, 42
40 40
Empati a) Memahami orang
48, 50 25 48 25
lain
b) Mengembangkan
19, 43 6 19, 43 6
orang lain
c) Mengatasi
10, 35 18 10 18
keragaman
Keterampilan a) Pengaruh 7, 41 44 41 44
b) Komunikasi 28, 12 22 12 22
sosial
c) Kemampuan tim 24,33 2 24,33 2
TOTAL 32 18 24 15

Pada skala kecerdasan emosional, diperoleh 11 item yang gugur.

Sehingga dari 50 item yang dibuat, item yang diterima menjadi 39 item, yakni 24

item pada favorable dan 15 item pada unfavorable

Table 7. Data Item Hasil Validitas dan Reliabilitas Skala Manajemen Stres

Sub Variabel Indikator Nomor Item Item Sahih


Fav Unfav Fav Unfav
Menghilangkan a) Menghilangkan 37, 44, 4, 6 37, 44, 4, 6
stres, mekanisme salah satu stresor 45 45
pertahanan, panyebab stres
b) Evaluasi kognitif 1, 31, 43 35, 47 1, 31 35, 47
penanganan yang
c) Mekanisme 2, 16, 38 29, 41 16, 38 41
berfokus pada
pertahanan
masalah.
a) Keyakinan diri 3, 15, 21 11, 32 15, 21 11, 32
11

Berfikir positif b) Gambaran diri 5, 9, 26, 14, 28, 5, 9, 14, 28,


dan self eficacy yang positif 48 46 26 46
c) Respon positif 8, 20, 12, 27 20, 25, 12
terhadap orang 25, 40 40
lain
Sistem dukungan a) Keakraban 13, 19, 17, 39, 13, 19, 17, 39,
(intimacy) 34 42 34 42
b) Dukungan 18, 24, 10, 50, 18, 33 10, 50
emosional dan 33 22
perhatian
c) Kuantitas 7, 30, 36 23, 49 7, 30, 23, 49
hubungan 36
kemasyarakatan
TOTAL 29 21 23 18

Pada skala manajemen stres, diperoleh 9 item yang gugur. Sehingga dari

50 item yang dibuat, item yang diterima menjadi 41 item, yakni 23 item pada

favorable dan 18 item pada unfavorable.

H. Metode Analisis Data

Untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional (X) dan tingkat

manajemen stres (Y), digunakan teknik statistik korelasi product-moment dari

Karl Pearson. Rumus teknik statistik korelasi Product Moment oleh Pearson

(dalam Tulus 2002 : 72) yaitu :

Dimana:

= Koefisien Korelasi antara variable X dan variable Y


12

x = Nilai dari variable bebas

y = Nilai variable terikat

N = Jumlah subjek

= Jumlah skor asli variabel Y

= Jumlah hasil perkalian tiap skor asli dari X dan Y

= Jumlah skor asli variabel X

Metode ini digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan atau

korelasi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam menguji hipotesis

peneliti menggunakan program SPSS for Windows 16.

Anda mungkin juga menyukai