Anda di halaman 1dari 20

Evaluasi Pembelajaran Dalam Ranah Kognitif

Pengertian Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup


kegiatan evaluasi hasil belajar yang
menyangkut aktivitas otak (Pikiran).
Taksonomi
6 Jenjang Proses Berfikir
Bloom
Pengetahuan ( knowledge ) Hafalan,Ingatan atau Mengingat Kembali

Pemahaman ( comprehension ) Mengerti,Memahami, dan Menguraikan

Penerapan ( application ) Memahami,Menerapkan dalam situasi


nyata

Analisis (analysis ) Merincikan,Menguraikan,Memahami


Hubungannya satu sama lain

Sintesis (synthesis ) Memadukan unsur-unsur secara logika


dan membentuk suatu struktur

Membuat pertimbangan terhadap suatu


Penilaian ( evaluation ) situasi, nilai atau ide.
Taksonomi Bloom Lama
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Baru

Kemampuan pada diri manusia dalam taksonomi Bloom dipisahkan


menjadi tiga domain, yakni domain (a) kognitif, (b) afektif, dan (c).
psikomotor. Jenjang ranah kognitif oleh Anderson & Krathwohl
(2001) disusun ulang dengan urutan mulai dari (a) to remember,
(b) to understand, (c) to apply, (d) to analyze, (e) to evaluate, dan
(f) to create.
Taksonomi Bloom
Bagaimana
Cara
mengukurnya?
Mengukur Ranah Kognitif

Bloom

Anderson dan Krathwol


Bloom

Pengetahuan (Knowledge)
Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini antara
lain : salah-benar, menjodohkan isian atau jawaban singkat dan
pilihan ganda.

Pemahaman ( comprehension )
Bentuk soal yang sering digunakan untuk mengukur
kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
Lanjutan
Penerapan ( application )
Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan pendekatan pemecahan
masalah ( problem soving ). Melaluipendekatan ini siswa dihadapkan dengan
suatu masalah, entah rill atau hipotesis, yang perlu di pecahkan dengan
menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dengan demikian,
penguasaan aspek ini sudah tentu harus didasari aspek pemahaman yang
mendalam tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
tersebut.

Analisis ( analysis)
Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah
pilihan ganda dan uraian
Lanjutan

Sintesis ( synthesis )
Sintesis dapat dibuat dengan jalan atau dalam bentuk menghubung –
hubungkan konsep – konsep yang sudah ada. Misalnya menghubung –
hubungkan berbagai teori tentang satu masalah tertentu (listrik magnet dan
sebagainya ).

Penilaian ( evaluation )
Anderson dan Krathwol

Taksonomi Boom yang disusun Anderson & Krathwohl (2001) yaitu


(a) to remember, (b) to understand, (c) to apply, (d) to analyze,
(e) to evaluate, dan (f) to create. Dalam pembahasan paparan di
atas, karena to create lebih tepat dimasukkan ke dalam kinerja
karena menghasilkan sesuatu hal yang baru. Oleh karena itu,
pengukuran kognitif dalam tes tertulis yang selama ini dilakukan
adalah mengukur kemampuan sampai dengan jenjang evaluasi.
Adapun bentuk instrumen yang digunakan adalah dapat dalam
bentuk pilihan, isian atau uraian, baik uraian testruktur ataupun
uraian yang tidak terstruktur/terbuka.
Contoh item tes uraian terbuka
Soal
Tuliskan dua penyebab kesalahan ketika melakukan pengukuran massa suatu benda! Rubrik
1. neraca rusak
2. neraca tidak sesuai dengan benda yang diukur massanya
3. neraca sudah tidak standar
4. salah dalam mencatat besarnya massa yang terukur
5. tidak teliti dalam melihat angka hasil pengukuran pada neraca
6. angka dalam neraca tidak terlihat jelas/kusam
7. salah dalam menggunakan neraca
Pedoman penskoran
Model dikotomus:
 skor 1 bila dua jawaban benar
 skor 0 bila hanya satu jawaban benar atau keduanya salah
Model politomus :
 skor 2 bila dua jawaban benar skor 01 bila satu jawaban benar
 skor 0 tidak ada jawaban yang benar
Bagaimana Cara
Meningkatkan
kemampuan Kognitif?
Keterampilan Proses Sains

Keterampilan Berpikir Generik


Sains

Keterampilan Berpikir Kritis


Keterampilan Proses Sains

Menurut Rustaman (2003), keterampilan proses adalah keterampilan yang


melibatkan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif
terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan
pikirannya.

Menurut Dimyati (2009) kelebihan KPS adalah:


1. KPS dapat memberi rangsangan ilmu pengetahuan, sehingga siswa dapat
memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan yang baik.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa berkerja dengan ilmu pengetahuan, tidak
sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan.
Hal ini menyebabkan siswa menjadi lebih aktif.
3. KPS membuat siswa menjadi belajar proses dan produk ilmu pengetahuan
sekaligus.
Keterampilan Berpikir Generik Sains

Keterampilan generik sains adalah keterampilam yang dapat


digunakan untuk memepelajari berbagai proses dan
menyelesaikan masalah sains. Dalam suatu kegiatan ilmiah,
misalnya kegiatan memahami konsep, terdiri dari beberapa
kompetensi generik. Ciri dalam pembelajaran sains melalui
keterampilan generik sains adalah membekalkan keterampilan
generik sains kepada siswa sebagai keterampilan
pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Keterampilan Berpikir Kritis

Tanpa berpikir kritis, perguruan tinggi lebih merupakan latihan ketehanan


daripada pendidikan (Svincki dan Kraemer dalam Young,1980: 59). Pernyataan
ini mengandung makna bahwa pengembangan keterampilan berpikir kritis
merupakan suatu keharusan bagi setiap perguruan tinggi, tidak terkecuali
perguruan tinggi yang mendidik calon guru. Untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis bagi para mahasiswa, di UCLA (University of California at Los
Angeles) pada tahun 1969 ditawarkan mata kuliah Pattern of Problem Solving
untuk pertama kalinya. Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah ini berupa kegiatan membaca bahan-bahan bacan mengenai berpikir
keritis dan memecahkan masalah, diikuti kegiatan membuat kritik secara
tertulis, sebagai bahan diskusi kelas. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa
ditugasi membuat kritik tertulis sepanjang kurang lebih tiga halaman mengenai
cara dosen tersebut mengelola perkuliahan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai