Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2460 – 7797

e-ISSN : 2614 – 8234


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

ANALISIS HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED MATEMATIKA

Maylita Hasyim1)*, Febrika Kusuma Andreina2)


1,2)
Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Tulungagung
Jl. Mayor Sujadi Timur No. 7 Plosokandang, Tulungagung, 66221

*maylita@stkippgritulungagunga.ac.id

Abstrak

Saat ini siswa dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika yang
mengarah pada berpikir High Order Thinking Skill (HOTS) yaitu siswa menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikembangkan selama pembelajaran dalam
konteks baru. Pemberian Open Ended Problems (OEP) atau problem terbuka artinya
permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa
beragam (multi jawab, fluency) sehingga siswa diberi kesempatan untuk berpikir HOTS
dalam menyelesaikan OEP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis HOTS siswa dalam
menyelesaikan soal OEP dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini yaitu
kualitatif, dengan metode penyajian deskriptif dan pendekatan studi kasus. Subjek dalam
penelitian ini yaitu enam orang siswa kelas X MIPA-5 SMA Negeri 2 Trenggalek tahun
pelajaran 2017/2018 yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan menyelesaikan soal OEP.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis yang
disajikan dalam OEP dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa HOTS siswa ditentukan oleh kemampuan siswa dalam memecahkan OEP, semakin
tinggi kemampuan siswa dalam memecahkan OEP maka semakin banyak indikator HOTS
yang dicapai. HOTS siswa dengan kemampuan tinggi mampu memenuhi indikator
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. HOTS siswa dengan kemampuan sedang
mampu memenuhi indikator menganalisis dan mengevaluasi. HOTS siswa dengan
kemampuan rendah mampu hanya memenuhi indikator menganalisis, dan belum dapat
dikatakan memenuhi indikator mengevaluasi dan mencipta.

Kata Kunci: high order thinking skill (HOTS), kemampuan, matematika, open ended
problem (OEP), Matematika

PENDAHULUAN karakteristik-karakteristik tertentu.


(Sanderson, 2003) mengemukakan Karakteristik umum matematika adalah (1)
matematika sebagai ilmu memiliki memiliki objek kajian yang abstrak, berupa

55
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 1 Bulan Juni Tahun 2019

fakta, operasi (atau relasi), konsep dan demikian, model pembelajaran ini lebih
prinsip; (2) bertumpu pada kesepakatan mementingkan proses dari pada produk
atau konvensi, baik berupa simbol-simbol yang akan membentuk pola pikir
dan istilah maupun aturan-aturan dasar keterpaduan, keterbukaan, dan ragam
(aksioma); (3) berpola pikir deduktif; (4) berpikir (Shoimin, 2014, hal. 109).
konsisten dalam sistemnya; (5) memiliki Berdasarkan uraian di atas maka dapat
simbol yang kosong dari arti; dan (6) ditarik kesimpulan bahwa permasalahan
memerhatikan semesta pembicaraan dalam penelitian ini yaitu “bagaimana High
(Hendriana & Soemarmo, 2014, hal. 13). Order Thinking Skill (HOTS) siswa dalam
Dalam mata pelajaran matematika menyelesaiakan soal Open Ended Problem
berpikir merupakan indikator utama. (OEP) pokok bahasan Sistem Persamaan
(Yuningsih & Sumardi, 2013), Linear Tiga Variabel pada siswa kelas X
mendefinisikan berpikir adalah daya jiwa SMAN 2 Trenggalek tahun pelajaran
yang dapat meletakkan hubungan antara 2017/2018”. Penelitian ini bertujuan untuk
pengetahuan kita. Berpikir itu merupakan menganalisis High Order Thinking Skill
proses yang “dialektis” artinya selama kita (HOTS) siswa dalam menyelesaikan soal
berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya Open Ended Problem (OEP) pokok bahasan
jawab, untuk dapat meletakkan hubungan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
pengetahuan kita. Dalam berpikir kita pada siswa kelas X SMAN 2 Trenggalek.
memerlukan alat yaitu akal (rasi). Hasil High Order Thinking Skill (HOTS)
berpikir itu dapat diwujudkan dengan sebagaimana dijelaskan oleh adalah
Bahasa Intelegensi yaitu suatu kemampuan keterampilan berpikir yang lebih dari pada
jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan sekedar menghafalkan fakta atau konsep.
situasi baru secara cepat dan tepat. Tingkat HOTS mengharuskan siswa melakukan
berpikir siswa sebenarnya memiliki empat sesuatu atas fakta-fakta tersebut. Siswa
tingkatan yaitu recall (hafalan), basic harus memahami, menganalisis satu sama
(pemahaman), critic (kritis), serta creative lain, mengkategorikan, memanipulasi,
(kreatif). menciptakan cara-cara baru secara kreatif,
Open Ended Problems (OEP) atau dan menerapkannya dalam mencari solusi
pembelajaran dengan problem terbuka terhadap persoalan-persoalan baru (Riadi,
artinya pembelajaran yang menyajikan 2016). Berikut indikator yang digunakan
permasalahan dengan pemecahan berbagai untukmenganalisis High Order Thinking
cara (flexibility) dan solusinya juga bisa Skill (HOTS) siswa disajikan pada tabel 1.
beragam (multi jawab, fluency). Tabel 1. Deskripsi Kemampuan HOTS
Pembelajaran ini melatih dan Kategori Deskripsi
menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas,
kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, Menspesifikasikan aspek-
sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa aspek/elemen
dituntut untuk berimprovisasi Menganalisis Kata kerja:
mengembangkan metode, cara, atau (Analyze) membandingkan,
pendekatan yang bervariasi dalam memeriksa, mengkritisi,
memperoleh jawaban. Selanjutnya siswa menguji
juga diminta untuk menjelaskan proses Mengevaluasi Mengambil keputusan

56 mencapai jawaban tersebut. Dengan


Maylita Hasyim dan Febrika Kusuma Andreina : Analisis High Order Thinking Skill (HOTS) Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended Matematika
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (1), pp: 55 - 64.

Kategori Deskripsi siswa kelas X MIPA-5 SMAN 2


Trenggalek. Setelah melaksanakan itu
(Evaluate) sendiri
peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan
Kata kerja: evaluasi, seluruh siswa dengan menggunakan
menilai, menyanggah, pedoman penilaian, setelah itu peneliti
memutuskan, memilih, melaksanakan wawancara kepada 6 subjek
mendukung yang telah diambil secara purposive
Mengkreasi ide/gagasan sampling pada setiap tingkat kategori yang
sendiri dicari menggunakan standar deviasi. 3)
Tahap Analisis Data, dalam tahapan ini
Mencipta Kata kerja:
peneliti menganalisis data hasil test dan
(Create) mengkontruksi, desain,
kreasi, mengembangkan, wawancara yang telah dilakukan,
menulis, kemudian peneliti mengklasifikasikan data
memformulasikan yang diperoleh berdasarkan indikator
kemampuan HOTS. 4) Peneliti membuat
Sumber: Anderson & Krathwohl (2001)
dan menuyun laporan dengan data yang
telah diperoleh dalam melaksanakan
METODE PENELITIAN penelitian.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu kualitatif
Pertama peneliti menentukan subjek
deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
penelitian kemudian memberikan soal tes
Penelitian kualitatif memiliki beberapa
open ended materi Sistem Persamaan
karakteristik. Karakteristik tersebut yaitu:
Linear Tiga Variabel (SPLTV) kepada
(1) dilakukan dalam kondisi yang alamiah,
siswa kelas X MIPA5. Berdasarkan hasil
(2) penelitian kualitatif lebih bersifat
tes peneliti memilih 6 siswa, dimana 6
deskriptif yaitu data yang terkumpul
siswa tersebut 2 dari kelompok tinggi 2 dari
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga
kelompok sedang dan 2 dari kelompok
tidak menekankan pada angka, (3)
rendah. Kemudian siswa tersebut
penelitian kualitatif lebih menekankan pada
diwawancara terkait dengan jawaban yang
proses dari pada produk atau outcome (4)
sudah mereka tuliskan. Pengambilan subjek
penelitian kualitatif melakukan analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik
secara induktif, (5) penelitian kualitatif
purposive sampling.
lebih menekankan makna (Sugiyono, 2011,
hal 21-22). Instrumen Penelitian.
Prosedur Penelitian Peneliti menggunakan lembar soal tes
dan pedoman wawancara. Pemberian tes
Prosedur pelaksanaan dalam penelitian
open ended bertujuan untuk mengukur
ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap
tingkat kemampuan HOTS siswa sesuai
Persiapan, menyusun proposal penelitian
dengan indikator kemampuan HOTS.
serta mengurus administrasi serta perjanjian
Sedangkan Pedoman wawancara yaitu inti
ke sekolah yang dijadikan lpkasi penelitian.
dari pertanyaan yang akan ditanyakan
2) Tahap Pelaksanaan, pada tahap ini
secara langsung kepada siswa yang terpilih
peneliti memberikan soal tes open ended
sebagai sample. Setiap pertanyaan dalam
kepada subjek penelitian yaitu seluruh
57
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 1 Bulan Juni Tahun 2019

wawancara bertujuan untuk mengetahui Rumus Standar Deviasi


pemahaman siswa dalam mengerjakan soal
tes, sehingga selanjutnya peneliti
mengetahui tingkat kemampuan HOTS (2)
siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini digunakan Atau bisa menggunakan excel untuk lebih
untuk mengetahui bagaimana tingkat High mudah dalam menghitung dan
Order Thinking Skill Siswa ditinjau dari mengelompokkan tingkat kemampuan
kemampuan siswa dalam menyelesaiakan HOTS.
OEP pokok bahasan Sistem Persamaan HASIL DAN PEMBAHASAN
Linear Tiga Variabel dalam pembelajaran
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
matematika kelas X SMAN 2 Trenggalek.
X MIPA5 SMA Negeri 2 Trenggalek.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
Langkah pertama adalah melakukan
dalam penelitian ini yaitu 1) Tes Open
observasi kelas yang meliputi observasi
Ended Problem digunakan untuk
aktivitas guru dan aktivitas siswa di Kelas
mengetahui tingkat HOTS siswa. Tes ini
X MIPA5 SMA Negeri 2 Trenggalek.
berupa 3 soal uraian dengan alokasi waktu
Selanjunya adalah pemberian tes tertulis
60 menit. 2) Wawancara dilakukan setelah
open ended yang terdiri dari 3 soal. Tes
siswa (subjek) selesai mengerjakan 2 butir
tertulis soal open ended. Pengambilan data
soal uraian open ended problem.
untuk intrumen tes open ended
Wawancara dilaksanakan sebagai tolok
diperuntukkan bagi seluruh siswa kelas X
ukur seberapa paham siswa dalam
MIPA5 SMA Negeri 2 Trenggalek. Setelah
menyelesaikan permasalahan yang
itu peneliti melaksanakan wawancara
disajikan dan jawaban serta cara yang
dengan subjek penelitian. Data wawancara
dipilih.
direkam dengan alat perekam suara yang
Teknik Analisis Data kemudian dirubah dalam bentuk transkrip
Untuk mengetahui pengelompokkan wawancara.
setiap kemampuan HOTS maka Peneliti menggunakan data yang
menggunakan nilai rata-rata dan standar diperoleh dari hasil tes tulis soal open
deviasi. ended. Data skor tes tulis open ended
digunakan untuk mengukur tingkat
Rumus rata-rata (mean)
kemampuan HOTS siswa kelas X MIPA5
SMA Negeri 2 Trenggalek. Berdasarkan
(1) hasil nilai tes tulis, dari 36 siswa kelas X
MIPA5 SMA Negeri 2 Trenggalek hanya
Keterangan: diambil 6 siswa sebagai subjek penelitian
yang terdiri dari 2 siswa kemampuan tinggi,
2 siswa kemampuan sedang, dan 2 siswa
kemampuan rendah.
Data dalam penelitian ini merupakan
data hasil dari tes tulis open ended yang

58
Maylita Hasyim dan Febrika Kusuma Andreina : Analisis High Order Thinking Skill (HOTS) Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended Matematika
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (1), pp: 55 - 64.

skornya digunakan untuk menentukan siswa dapat memilih metode penyelesaian


tingkat kemampuan menggunakan standar dengan tepat. Pada Gambar 1 siswa mampu
deviasi. Adapun rincian skor subjek terpilih memilih metode penyelesaian yang sesuai,
adalah sebagai berikut: siswa memilih menyelesaikan
Tabel 2. Kategori Tingkat Kemampuan permasalahan yang ada menggunakan
HOTS metode determinan matriks. Indikator
“mencipta” merujuk pada siswa dapat
No Interval Keterangan
1 N < Mean – SD Rendah menyimpulkan jawaban sesuai pertanyaan.
Mean – SD ≤ Mean + Pada Gambar 1 siswa dapat menyimpulkan
2 Sedang
SD dari hasil jawaban sesuai pertanyaan
3 N > Mean + SD Tinggi dengan menuliskan hasil jawaban yang
diperoleh.
Tabel 3. Nilai Subjek Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan
No Subjek Nilai Keterangan Subjek T1, bahwa pada indikator
1 T1 100 Tinggi “menganalisis” Subjek T1 mengetahui titik
2 T2 100 Tinggi koordinat dan persamaannya, pada
3 S1 70 Sedang
indikator “mengevaluasi” Subjek T1
4 S2 80 Sedang
5 R1 42 Rendah mengerjakan dengan metode determinan
6 R2 36 Rendah matriks, pada indikator “mencipta” Subjek
T1 menuliskan jawaban yang diinginkan
Pembahasan Tingkat Kemampuan dari soal tersebut.
Tinggi Berdasarkan hasil tes soal OEP dan
wawancara maka dapat disimpulkan bahwa
subjek berkemampuan tinggi T1 dan T2
menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan
soal Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel (SPLTV) memiliki kemampuan
berpikir yang tinggi pada kriteria
kemampuan berpikir menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta.
Subjek T1 dan T2 mampu
menyebutkan poin utama sesuatu yang
sedang dilakukan atau dihadapi. Terbukti
Gambar 1. Scan Jawaban Soal Nomor 1 bahwa mereka mampu menyebutkan
Subjek T1 informasi apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal. Mereka juga
Dalam menyelesaikan soal nomor 1, memberikan alasan-alasan yang
Subjek T1 memenuhi indikator mendukung kesimpulan yang diambil
“menganalisis”, merujuk pada siswa dapat dengan tepat, yang kemudian digunakan
menentukan masing-masing persamaan pada saat proses penarikan kesimpulan.
dengan benar. Pada Gambar 1 siswa Subjek T1 dan T2 mampu mengungkapkan
mampu mengganalisis dan menentukan faktor-faktor penting yang perlu
masing-masing persamaan dengan benar. dipertimbangkan dalam membuat
Indikator “mengevaluasi” merujuk pada kesimpulan/keputusan.
59
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 1 Bulan Juni Tahun 2019

Pada saat menyelesaikan soal tersebut menentukan masing-masing persamaan


subjek T1 dan T2 dapat menyelesaikan dengan benar. Pada Gambar 2 Subjek S1
masalah sesuai dengan langkah yang telah mampu mengganalisis dan menentukan
disusunnya, T1 dan T2 menuliskan masing-masing persamaan dengan benar.
kesimpulan dari jawabannya. Mereka juga Indikator “mengevaluasi” merujuk pada
memeriksa kembali langkah-langkah Subjek S1 dapat memilih metode
pengerjaannya apakah sudah benar langkah penyelesaian dengan tepat. Pada Gambar 2
pengerjakannya. Mereka juga akan siswa mampu memilih metode penyelesaian
memperbaikinya jika terdapat kesalahan yang sesuai, siswa memilih menyelesaikan
pada langkahnya. Mereka juga meyakini permasalahan yang ada menggunakan
langkah-langkah dalam menyelesaikan metode determinan matriks. Indikator
masalah sudah benar. Dari beberapa “mencipta” merujuk pada siswa tidak dapat
penjelasan di atas, dapat disimpulkan menyimpulkan jawaban sesuai pertanyaan.
bahwa T1 dan T2 memenuhi indikator Pada Gambar 2 Subjek S1 tidak dapat
menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. menyimpulkan dari hasil jawaban sesuai
Pada hasil wawancara menunjukkan bahwa pertanyaan dengan menuliskan hasil
subjek T1 dan T2 menjawab sesuai dengan jawaban yang diperoleh.
apa yang dituliskan pada lembar kerja Berdasarkan hasil wawancara dengan
siswa, seperti menjelaskan tentang Subjek S1, bahwa pada indikator
informasi yang di dapat dari soal-soal “menganalisis” Subjek S1 mengetahui titik-
tersebut, menjelaskan metode yang titik yang digunakan untuk mencari
digunakan dalam menyelesaikan soal persamaannya, pada indikator
tersebut, dan menjelaskan tentang “mengevaluasi” Subjek S1 hanya sampai
penarikan kesimpulan pada setiap jawaban menemukan persamaanya, pada indikator
yang diperoleh. “mencipta” Subjek S1 belum mampu
menuliskan jawaban yang diinginkan dari
Pembahasan Tingkat Kemampuan
soal tersebut.
Sedang
Berdasarkan hasil tes soal OEP dan
wawancara maka dapat disimpulkan bahwa
Subjek berkemampuan sedang yaitu S1 dan
S2 menunjukkan bahwa dalam
menyelesaikan soal Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel (SPLTV) memiliki
kemampuan berpikir yang sedang pada
kriteria kemampuan berpikir menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta.
Subjek S1 dan S2 mampu
Gambar 2. Scan Jawaban Soal Nomor 1 menyebutkan poin utama sesuatu yang
Subjek S1 sedang dilakukan atau dihadapi. Terbukti
bahwa mereka mampu menyebutkan
informasi apa yang diketahui dan
Dalam menyelesaikan soal nomor 1,
ditanyakan dalam soal. Namun belum
Subjek S1 memenuhi indikator
menuntaskan pekerjaannya.
“menganalisis”, merujuk pada siswa dapat

60
Maylita Hasyim dan Febrika Kusuma Andreina : Analisis High Order Thinking Skill (HOTS) Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended Matematika
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (1), pp: 55 - 64.

Pada saat menyelesaikan soal tersebut menentukan masing-masing persamaan


subjek S1 dan S2 dapat menyelesaikan dengan benar. Pada gambar 3 Subjek R1
masalah sesuai dengan langkah yang telah mampu mengganalisis dan menentukan
disusunnya, namun tidak semua soal masing-masing persamaan dengan benar.
mampu di selesaikan dengan benar, S1 dan Indikator “mengevaluasi” merujuk pada
S2 menuliskan kesimpulan dari siswa dapat memilih metode penyelesaian
jawabannya. Mereka sudah meyakini dengan tepat. Pada Gambar 3 Subjek R1
langkah-langkah dalam menyelesaikan belum mampu memilih metode
masalah sudah benar namun kurangnya penyelesaian yang sesuai, siswa memilih
ketelitian. Berdasarkan beberapa penjelasan menyelesaikan permasalahan yang ada
di atas, dapat disimpulkan bahwa S1 dan S2 menggunakan metode determinan matriks.
memenuhi indikator menganalisis, dan Indikator “mencipta” merujuk pada siswa
mengevaluasi. Pada hasil wawancara tidak dapat menyimpulkan jawaban sesuai
menunjukkan bahwa subjek S1 dan S2 pertanyaan. Pada gambar 3 Subjek R1 tidak
menjawab sesuai dengan apa yang dapat menyimpulkan dari hasil jawaban
dituliskan pada lembar kerja siswa, seperti sesuai pertanyaan dengan menuliskan hasil
menjelaskan tentang informasi yang di jawaban yang diperoleh.
dapat dari soal-soal tersebut, menjelaskan Berdasarkan hasil wawancara dengan
metode yang digunakan dalam Subjek R1, bahwa pada indikator
menyelesaikan soal tersebut, namun belum “menganalisis” Subjek R1 mengetahui titik-
dapat menyelesaikan hingga penarikan titik yang digunakan untuk mencari
kesimpulan. persamaannya, pada indikator
“mengevaluasi” Subjek R1 belum
Pembahasan Tingkat Kemampuan
menemukan persamaannya, pada indikator
Rendah
“mencipta” Subjek R1 belum mampu
menuliskan jawaban yang diinginkan dari
soal tersebut.
Berdasarkan hasil tes OEP dan
wawancara maka dapat disimpulkan bahwa
subjek berkemampuan rendah R1 dan R2
menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan
soal Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel (SPLTV) memiliki kemampuan
berpikir yang rendah pada kriteria
kemampuan berpikir menganalisis,
mengevaluasi saja.
Pada saat menyelesaikan soal tersebut
subjek R1 dan R2 tidak dapat
Gambar 3. Scan Jawaban Soal Nomor 1
menyelesaikan masalah sesuai dengan
Subjek R1
langkah yang telah disusunnya. Mereka
juga tidak memeriksa kembali langkah-
Dalam menyelesaikan soal nomor 1, langkah pengerjaannya apakah sudah benar
Subjek R1 memenuhi indikator langkah pengerjakannya. Mereka juga tidak
“menganalisis”, merujuk pada siswa dapat meyakini langkah-langkah dalam
61
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 1 Bulan Juni Tahun 2019

menyelesaikan masalah sudah benar. Bahkan SIMPULAN


terdapat siswa kategori rendah yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
mengerjakan beberapa soal.
analisis high order thinking skill siswa
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat
dalam menyelesaikan soal open ended
disimpulkan bahwa R1 dan R2 memenuhi
pokok bahasan Sistem Persamaan Linear
indikator menganalisis, belum memenuhi
Tiga Variabel pada siswa kelas X SMA
indikator mengevaluasi dan mencipta. Pada
Negeri 2 Trenggalek dapat disimpulkan
hasil wawancara menunjukkan bahwa
bahwa: 1) HOTS siswa dengan kemampuan
subjek R1 dan R2 menjawab sesuai dengan
tinggi mampu memenuhi indikator
apa yang dituliskan pada lembar kerja
menganalisis, mengevaluasi, hingga
siswa, seperti menjelaskan tentang
mencipta; 2) HOTS siswa dengan
informasi yang di dapat dari soal-soal
kemampuan sedang mampu memenuhi
tersebut, menjelaskan kesulitan dalam
indikator menganalisis dan mengevaluasi;
memilih metode yang digunakan dalam
dan 3) HOTS siswa dengan kemampuan
menyelesaikan soal tersebut, sehingga
rendah mampu hanya memenuhi indikator
terdapat kesalahan dalam menyelesaikan
menganalisis, dan belum dapat dikatakan
soal yang diberikan, bahkan belum dapat
memenuhi indikator mengevaluasi dan
menuntaskan hingga akhir.
mencipta.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman Agus, Jailani. 2014. “Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking
Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester I”. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika. Vol. 1 (2), pp: 139-151.
Hendriana, H., & Soemarmo, U. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika (Revisi). PT
Refika Aditama.
J. Moleong, L. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif (Revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2017. Higher-Order
Thinking Skills (HOTS). [Online] Tersedia: http://slideplayer.info/slide/12409112. [25
Maret 2018].
Kurniati Dian, Harimukti Romi, dan Jamil Nur Aisyah. 2016. “Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA”.
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol. 20 (2), pp: 142-155.
Kuswana, W.S. 2013. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riadi, Arifin. 2016. “Problem Based Learning Meningkatkan Higher Order Thinking Skill
Siswa kelas VIII SMPN 1 Daha Utara dan SMPN 2 Daha Utara”. Math Didactic: Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol. 2 (3), pp: 154-163.
Shidiq Ari Syahidul, Masykuri Mohammad, Susanti Elvi. 2015. “Analisis Higher Order
Thinking Skill (HOTS) Menggunakan Instrumen Two-Tier Multiple Choice Pada
Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Makalah Dalam: Seminar Nasional

62 Pendidikan Sains, 19 November 2015.


Maylita Hasyim dan Febrika Kusuma Andreina : Analisis High Order Thinking Skill (HOTS) Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended Matematika
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (1), pp: 55 - 64.

Suryapuspitarini Betha Kurnia, Wardono, Kartono. 2018. “Analisis Soal-Soal Matematika


Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk mendukung
Kemampuan Literasi Siswa”. Makalah Dalam: Seminar Nasional Matematika, 20
Oktober 2018.
Yuningsih, Tri. 2013. Analisis High Order Thinking Skill Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Open Ended Pokok Bahasan Integral Tak Tentu Fungsi Aljabar. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

63
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 1 Bulan Juni Tahun 2019

64

Anda mungkin juga menyukai