Anda di halaman 1dari 12

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau

dari Gaya Belajar Siswa

Nama : Fera Irawati


NPM : 201913579019
LATAR BELAKANG
Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah bagian yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Namun
kenyataannya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SD masih sangat rendah. Hal inidapat dilihat dari hasil survei PISA dan
TIMSS. Hasil survei PISA untuk kemampuan matematika dari setiap tahunnya Indonesia selalu mendapat skor di bawah rata-rata
internasional dan peringkat bawah. Pada survei tersebut salah satu aspek kemampuan pemecahan kognitif yang dinilai yaitu kemampuan
pemecahan masalah matematis. Hasil studi PISA 2015 Indonesia berada di peringkat ke-63 dari 70 negara peserta dengan skor rata-rata 386
sedangkan skor rata-rata internasional 490. Hasil survei TIMMS tidak jauh berbeda dengan hasil PISA. Pada tahun 2015 Indonesia berada
pada urutan 45 dari 50 negara dengan skor 397. Hal ini artinya posisi Indonesia dalam setiap keikutsertaanya selalu memperoleh nilai
dibawah rata-rata yang telah ditetapkan. Siswa peserta PISA dan TIMSS perwakilan Indonesia merupakan siswa-siswa pilihan terbaik yang
ada di Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut terlihat bahwa siswa yang terbaik saja hasilnya masih rendah apalagi siswa biasa lainnya.
Siswono (2008) Pemecahan masalah adalah suatu proses atau upaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala
ketika suatu jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas. (Anonim, 2007) Pada umumnya masalah matematika dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu masalah rutin dan masalah tidak rutin. Masalah rutin adalah masalah yang merupakan latihan biasa yang dapat
diselesaikan dengan prosedur yang sudah lazim digunakan, sedangkan masalah tidak rutin adalah masalah yang untuk menyelesaikannya
diperlukan pemikiran lebih lanjut karena prosedurnya tidak sejelas masalah rutin atau dengan kata lain, masalah tidak rutin menyajikan
situasi baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dalam situasi baru yang dimaksud ada tujuan yang jelas ingin dicapai tetapi cara
pencapaiannya tidak segera muncul dalam benak siswa.

2
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
bergaya belajar visual
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
bergaya belajar auditori
3. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
bergaya belajar kinestetik

3
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :

1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang


bergaya belajar visual
2. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
bergaya belajar auditori
3. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
bergaya belajar kinestetik
LANDASAN MASALAH
Kemampuan pemecahan
Matematika Gaya Belajar Siswa
masalah

Menurut Robert L. Solso James and James (1976) Matematika


(Mawaddah, 2015), “kemampuan Gaya belajar menurut Sarasin yang
adalah ilmu tentang logika mengenai
dikutip oleh Muhamad Irham dan
pemecahan masalah adalah suatu bentuk, susunan, besaran dan konsep
Novan Ardy Wiyani yaitu pola fikir
pemikiran yang terarah secara konsep yang berhubungan satu dengan
yang spesifik pada individu dalam
langsung untuk menentukan solusi yang lainnya dengan jumlah yang
proses menerima informasi baru dan
atau jalan keluar untuk suatu banyak dan terbagi kedalam tiga bagian
mengembangkan ketrampilan baru
yaitu aljabar, analisis dan geometri
masalah yang spesifik”.

5
PENELITIAN RELEVAN

Penelitian Sinta Dameria Simanjuntak yang berjudul “pengaruh kemampuan pemahaman


matematis dan sikap siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah”(2016)

Penelitian Intan Nur Fauziyah Al-Hamzah yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa di Masa Pandemi COVID-19”(2021)

6
Waktu Penelitian
Jadwal dan Kegiatan Bulan Pelaksaan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penentuan Judul

2 Penulisan Proposal

3 Penyusunan Instrumen

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Laporan

7 Ujian Skripsi

7
INFORMASI
Metode Penelitian Tempat Penelitian
Kualitatif Deskriptif PKBM NEGERI 07
Cengkareng – Jakarta Barat

Subjek Penelitian
Waktu Penelitian
Siswa Kelas VI
PKBM NEGERI 07 dan Guru Mata
Maret 2022 – Agustus 2022
Pelajaran

8
Cara Pengambilan Subjek
Subjek dalam penelitian ini ada 3 (tiga) orang, yaitu 1 siswa bergaya belajar visual, 1 siswa bergaya belajar
auditori dan 1 siswa bergaya belajar kinestetik. Cara memperoleh subjek penelitian dimulai dengan pengetesan
angket gaya belajar lalu mengelompokkan siswa kedalam gaya belajarnya masing-masing, kemudian mengambil 1
orang dari masing-masing gaya belajar

9
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Observasi Tes tertulis Dokumentasi Wawancara

10
TEKNIK ANALISIS DATA

PENYAJIAN PENARIKAN
REDUKSI DATA KESIMPULAN
DATA

11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai