Anda di halaman 1dari 17

TIGA RANAH PENILAIAN

(TAKSONOMI BLOOM)
Alfina Mizriaty, M.Pd
FTK-UIN MATARAM
2018
BENJAMIN BLOOM
Benjamin Samuel Bloom, lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 – meninggal
13 September 1999 pada umur 86 tahun, adalah seorang psikolog pendidikan dari
Amerika Serikat, dengan kontribusi utamanya adalah dalam penyusunan taksonomi
tujuan pendidikan dan pembuatan teori belajar tuntas.

Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam


Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dkk mengemukakan bahwa
dari evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di sekolah, ternyata
persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya meminta siswa
untuk mengutarakan hapalan mereka.
Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam
kemampuan berpikir (thinking behaviors). Masih banyak level lain yang
lebih tinggi yang harus dicapai agar proses pembelajaran dapat
menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya.
Akhirnya pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl
berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir
 Taxonomy Bloom.
TINJAUAN
Scriven (1967) mengemukakan bahwa terdapat hubungn erat antara :
1. Tujuan kurikulum (KTSP/Kurtilas) dengan Materi Subjek (Subject Matter)
2. Materi Subyek dengan alat-alat evaluasi (assessment)
3. Tujuan kurikulum dengan alat-alat evaluasi (assessment)

Jika hasil pendidikan merupakan sesuatu yang penting tetapi tidak dapat diukur maka
tujuan itu harus diubah (Ebel, 1963)
TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan
Pendidikan

Tujuan yg lebih
Tujuan yg
Tujuan Umum jelas dirumuskan
berdasarkan
Pendidikan (Tujuan
tingkah laku
operasional)
TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan dan nomos
yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi
berarti klasifikasi berhierarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi
atau juga dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi.
Jadi, taksonomi merupakan suatu tipe sistem klasifikasai yang berdasarkan
data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolongkan-golongkan dalam
sistematika itu.

Struktur hierarki yg mengidentifikasi skills mulai dari tingkat


yang rendah hingga tingkat yg leih tinggi.
PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN
TAKSONOMI BLOOM
Ada 4 buah prinsip dasar yang digunakan Bloom dan Krathwohl dalam
melahirkan taksonomi, yaitu:
1. Prinsip metodologis (cara guru mengajar)
2. Prinsip psikologis (fenomena kejiwaan)
3. Prinsip logis (logis dan konsisten)
4. Prinsip tujuan (keselarasan antara tujuan dan nilai-nilai)
KLASIFIKASI TAKSONOMI BLOOM

Ada 3 ranah atau domain besar, yaitu:


1. Ranah kognitif (Cognitive domain)  Ranah kognitif merupakan segi
kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan,
penalaran,atau pikiran.
2. Ranah afektif (Afective domain)  Ranah afektif merupakan kemampuan
yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda
dengan penalaran.
3. Ranah psikomotor (psychomotor domain)  kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek keterampilan jasmani.
RANAH KOGNITIF

Pengetahuan

Evaluas
i Pemahaman

Ranah
Kogniti
f

Sintesis Penerapan

Analisis
Keterangan: (1) Pengetahuan adalah jenjang
berpikir paling dasar. (2) Pemahaman,
mencakup pengetahuan (3) Aplikasi atau
penerapan, mencakup pemahaman dan
pengetahuan. (4) Analisis, mencakup aplikasi,
pemahaman dan pengetahuan. (5) Sintesis,
meliputi juga analisis, aplikasi, pemahaman
dan pengetahuan, (6) Evaluasi, meliputi
sintesis, analisis, aplikasi, pemahaman dan
pengetahuan.
RANAH AFEKTIF

Penerimaa
n

Pembentuka
n Pola Hidup
Partisipasi
Ranah
Afekti
f

Penilaian
atau
Organisas Penentuan
i Sikap
RANAH PSIKOMOTORIK

Persepsi

Kreativitas Kesiapan

Ranah
Penyesuaia Psikomotori Gerakan
n Pola k terbimbin
Gerakan g

Gerakan
yg Gerakan
Kompleks Terbiasa
Tingkatan-tingkatan dalam Taksonomi Bloom sebagai dasar untuk penyusunan
tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum di seluruh dunia. Kerangka
Bloom ini memudahkan guru dalam memahami, menata, dan mengimplementasikan
tujuan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut Taksonomi Bloom menjadi sesuatu yang
penting dan mempunyai pengaruh yang luas dalam wktu yang lama.
Alasan Anderson beserta rekannya merevisi Taksonomi Bloom sebab adanya
kebutuhan untuk memadukan pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran
baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan.
Selain itu, taksonomi merupakan sebuah kerangka berpikir khusus yang
menjadi dasar untuk mengklasifikasika tujuan-tujuan pendidikan. Dengan
diadakannya revisi, menurut Anderson taksonomi yang baru ini
merefleksikan bentuk system berpikir yang lebih aktif dan akurat
dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya dalam menciptakan tujuan-
tujuan pendidikan  Aspek Kognitif
Ada perubahan kata kunci dengan mengubah penamaan yang semula
menggunakan kategori kata benda menjadi kata kerja.
Revisi pada aspek kemampuan kognitif dipilah menjadi dua dimensi, yaitu
dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan dalam
proses belajar memuat objek ilmu yang disusun dalam empat jenis
pengetahuan yakni pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Sedangkan dimensi
proses kognitif memuat enam tingkatan, yaitu mengingat, mengerti,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

(1) tingkatan pada Taksonomi Bloom yang lama menggunakan kata benda sedangkan
Anderson dan Krathwohl mengubahnya menjadi kata kerja, (2) tingkatan terendah
Taksonomi Bloom pada tingkatan pengetahuan diganti dengan mengingat, yang
sekarang menggunakan kata kerja, (3)
tingkat komprehensi dalam Tsksonomi Bloom diubah menjadi memahami dan sintesis
juga diubah menjadi mencipta, (4) urutan sintesis atau mencipta dan evaluasi atau
mengevaluasi terdapat penukaran posisi
TAKSONOMI BLOOM SETELAH REVISI
ANDERSON & KRATWOHL (2001) (CARTONO, 2007; ANDERSON ET AL, 2001)
SEBELUM & SESUDAH REVISI
mengingat
pengetahuan (knowledge) (remember)
memahami Proses
pemahaman (comprehension) (understand)
Sebelum aplikasi (apply) menerapkan Sesudah
Revisi (apply) Revisi
analisis (analysis) menganalisis
(analyze)
sintesis (synthesis) menilai (evaluate)

evaluasi (evaluation) berkreasi (create)


Isi

pengetahuan pengetahuan procedural


RANAH PENGETAHUAN SAJA..!! faktual (procedural knowledge)
(factual
pengetahuan pengetahuan
knowlwdge)
konseptual metakognisi
(conceptual knowledge) (metacognitive
• maka Anderson dan Kratwohl merevisinya menjadi dua dimensi, yaitu proses
dan isi/jenis. Pada dimensi proses, terdiri atas mengingat (remember),
memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
menilai (evaluate), dan berkreasi (create).

Anda mungkin juga menyukai