BLOOM
Iyan Mariska Prastyo
(06111281924026)
Taksnomi
01
Tujuan Pendidikan
Taksnomi Bloom
02
dan Hasil Revisinya
Taksonomi Bloom?
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos. Tassein
yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat
pula diartikan secara istilah yaitu, sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan
hierarki (tingkatan) tertentu.
Benjamin Bloom (February 21, 1913 - September 13,
1999) adalah seorang ahli psikologi pendidikan Amerika
yang memberikan sumbangan pemikiran yang cukup
berarti, yaitu mengklasifikasikan tujuan pembelajaran
(classification of educational objectives) dan teori belajar
tuntas (the theory of mastery learning). Dari hasil
penelitiannya, Bloom membangun taksonomi tujuan
pembelajaran atau "taxonomy of educational objectives"
yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran yang
berbeda- beda.
Taksonomi
Tujuan Pendidikan
Pengorganisasian Karakteriasi
(organization) (characterization)
Ranah Psikomotor
Menyesuaikan Menciptakan
(adaptation) (origination)
Bagaimana Hasil Revisinya?
“Taksonomi Bloom mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan
kemajuan zaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama
Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil
perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom”.
Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda
menjadi kata kerja. Lorin Anderson dan Krathwohl merevisi taksonomi
Bloom tentang aspek kognitif menjadi dua dimensi, yaitu:
Mengingat C1 C2 Memahami
Mengaplikasikan C3 C4 Menganalisis
Mengevaluasi C5 C6 Mencipta
Taksonomi bloom Taksonomi bloom hasil revisi
Pengetahuan Mengingat
Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
Analisa Menganalisis
Sintesa Mengevaluasi
Evaluasi Mencipta
Dimensi Pengetahuan
Pada tahun 1990 seorang murid Bloom, Lorin Anderson merevisi taksonomi
ini dengan maksud untuk menyempurnakannya sehingga sesuai dengan
keadaan perkembangan dan kemajuan zaman serta teknologi. Dalam revisi
ini, Anderson tetap mempertahankan klasifikasi hirarkis ranah kognitif
dalam enam tingkatan yang telah dibuat Bloom sebelumnya sekalipun
dengan nomen yang sedikit berbeda. Misalnya dalam revisi ini ada
perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja.
Selain itu, masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari
urutan terendah ke yang lebih tinggi.
Selain beberapa hal di atas, taksonomi Bloom juga dapat
dijadikan acuan bagi seorang guru dalam menyusun soal-soal
untuk evaluasi. Hendaknya soal-soal tersebut dapat meliputi
seluruh tingkat atau ranah kognitif, disusun dari yang termudah
yaitu tingkat terendah dari ranah kognitif (C1) hingga ranah
kognitif tertinggi (C6), meski karyanya tidak dalam bentuk benda,
namun dalam bentuk hipotesis (dugaan) atau rancangan
sementara. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui ranah
kognitif mana yang telah dicapai oleh para siswanya dan dapat
menyusun suatu strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa
yang masih mencapai tingkat rendah untuk ranah kognitifnya.
TERIMA KASIH