1) Teori Behavioristik
a. Pengertian Belajar menurut Teori Behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan
respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan
tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh
sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang
dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu
hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku
tersebut.
4) Teori Humanistik
a. Pengertian Belajar menurut Teori Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar
humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses
belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-
konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
b. Tokoh Teori Belajar Humanistik
1. David A. Kolb (1939-sekarang)
2. Peter Honey (1937-sekarang)
3. Alan Mumford (1933-sekarang)
4. Jurgen Habermas (1929-sekarang)
5. Benjamin Samuel Bloom (1913-1999)
6. David Krathwohl (1921-2016)
Daftar Pustaka:
http://ftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-TEORI-
BELAJAR-DAN-PEMBELAJARAN.pdf