Anda di halaman 1dari 15

Dimensi Pengetahuan dan

Proses Kognitif,
Dimensi Sikap,
Dimensi Keterampilan
menurut Taksonomi Bloom
Kelompok 7 :

Pani Anista 2021143134


Lingga Ariyandi 2021143140
Taksonomi Bloom
Taksonomi dalam pendidikan pertama kali dicetuskan oleh seorang psikologi
pendidikan Benjamin S. Bloom, sehingga dikenal dengan istilah Taksonomi
Bloom.

Taksonomi Bloom adalah suatu sistem pengelompokan perilaku belajar peserta


didik yang terukur dan dapat diamati, yang bertujuan untuk membantu
perencanaan dan penilaian hasil belajar.

merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan Dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain ranah, (kawasan) dan setiap
domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci
berdasarkan hierarkinya

Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki yang mengidentifikasikan skills


mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi. Setiap tingkatan dalam Taksonomi
Bloom memiliki korelasinya masing-masing. Maka, untuk mencapai tingkatan
yang paling tinggi, tentu tingkatan-tingkatan yang berada di bawahnya harus
dikuasai terlebih dahulu. Konsep Taksonomi Bloom, membagi domainnya
menjadi 3 ranah, yaitu
Taksonomi Bloom
Dari rana di tersebut di bagi kembali menjadi beberapa kategori
dan sub kategori yang berurutan secara hierarkinya
(bertingkat) .mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai
tingkah laku yang kompleks. Tingkahlaku dalam setiap tingkat ini
di asumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih
rendah.

Seperti misalnya dalam rana kognitif, (keterampilan berfikir)


untuk mencapai “ pemahaman” yang berada di tingkat kedua juga
di perlukan tingkat “pengetahuan/ mengingat”

Dapat di artikan sebagai pengelompokan suatu hal yang


berdasarkan hierarkinya (Tingkatan), yang mengidentifikasikan
keterampilan berfikir mulai dari jenjang yang ter rendah hingga ke
jenjang yang tertinggi
(proses kognitif)
Proses kognitif merujuk pada aktivitas mental yang kompleks
yang di lakukan oleh otak dalam memproses informasi. Proses
ini melibatkan serangkaian fungsi mental yang berbeda,
termasuk perhatian, ingatan, bahasa, pengenalan, pemikiran
abstrak, persepsi, keterampilan motorik, dan pengambilan
keputusan.

Selain itu, proses kognitif adalah proses yang memungkinkan


kita untuk memperoleh, memproses, dan menggunakan
informasi dengan cara yang efektif. Misalnya, kemampuan
untuk memperhatikan, mengenali, dan mengingat informasi
adalah bagian penting dari proses belajar, sementara
kemampuan untuk memecahkan masalah, mengambil
keputusan, dan berpikir secara abstrak adalah bagian penting
dari proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang standar isi disebutkan bahwa standar
kompetensi kelulusan merujuk pada taksonomi bloom yang telah di kembangkan lebih lanjut oleh
Anderson dan Krathwol yang mengkategorikan pencapaian kompetensi pembelajaran dengan 3
domain, yaitu :

2 1 3
Dimensi Pengetahuan
(the knowladge dimension)

Menurut taksonomi tersebut dimensi pengetahuan adalah “tahu tentang sesuatu”, Pengetahuan
istilah meliputi pengetahuan khusus label-label atau simbol-simbol verbal dan non verbal
(contohnya kata-kata, bilangan-bilangan, tanda-tanda, gambar-gambar dll).

Dimensi pengetahuan memuat 4 ( empat ) kategori :


Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para
peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk
memecahkan masalah apapun di dalamnya. Elemen-elemen biasanya
merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi
konkret, atau "benangbenang simbol" yang menyampaikan informasi
penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level
abstraksi yang relatif rendah.

Dua bagian jenis pengetahuan faktual adalah:

a. Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbo verbal


dan non-verbal tertentu (contohnya kata-kata, angka-angka, tanda-tanda,
dan gambar-gambar)
.
b. Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu
pada pengetahuan peristiwa-peristiwa, tempat-tempat, orang-orang,
tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.
Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual meliputi skemaskema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit
dan implisit dalam model -model psikologi kognitif yang berbeda. Pengetahuan konseptual
meliputi tiga jenis:

a. Pengetahuan klasifikasi dan kategori.


meliputi kategori, kelas, pembagian,dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok
bahasan yang berbeda.

b. Prinsip dan generalisasi


cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari
fenomena atau memecahkan masalah- masalah dalam disiplin ilmu.

c. Pengetahuan teori, model, dan struktur.


meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi bersama dengan
hubungan- hubungan diantara mereka yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat
mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks.
.
Pengetahuan Prosedural
"pengetahuan mengenai bagaimana" melakukan sesuatu. Hal ini dapat berkisar dari melengkapi
latihanlatihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering
mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan
keahlian-keahlian, algoritma-algoritma, tehnik-tehnik, dan metode-metode secara kolektif disebut sebagai
prosedurprosedur.

a. Pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik suatu subjek


Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan hasil
dari konsesus, persetujuan, atau norma-norma disipliner daripada pengetahuan yang lebih langsung
merupakan suatu hasil observasi, eksperimen, atau penemuan. Bagian jenis pengetahuan ini secara umum
menggambarkan bagaimana para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tersebut berpikir dan menyelesaikan
masalah-masalah daripada hasil-hasil dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.

b. Pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur-prosedur yang tepat


Sebelum terlibat dalam suatu penyelidikan, para peserta didik dapat diharapkan mengetahui metode-metode
dan tehnik-tehnik yang telah digunakan dalam penyelidikan-penyelidikan yang sama. Pada suatu tingkatan
nanti dalam penyelidikan tersebut, mereka dapat diharapkan untuk menunjukkan hubunganhubungan antara
metode-meode dan teknik-teknik yang mereka benar-benar lakukan dan metode-metode yang dilakukan oleh
peserta didik lain.
Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan
kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang. Penekanan kepada peserta didik untuk lebih
sadar dan bertanggung jawab untuk pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri. Perkembangan para peserta didik
akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka mengetahui
kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih
baik.

a. Pengetahuan strategi.
Pengetahuan strategis adalah pengetahuan mengenai strategistrategi umum untuk pembelajaran, berpikir, dan
pemecahan masalah.

b. Pengetahuan mengenai tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional


Para peserta didik mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-trategi pembelajaran dan berpikir, pengetahuan
ini mencerminkan baik strategi- strategi umum apa yang digunakan dan bagaimana menggunakan mereka.

c. Pengetahuan diri
Kewaspadaan-diri mengenai kaluasan dan kelebaran dari dasar pengetahuan dirinya merupakan aspek penting
pengetahuan-diri. Para peserta didik perlu memperhatikan terhadap jenis strategi yang berbeda. Kesadaran
seseorang cenderung terlalu bergantung pada strategi tertentu, dimana terdapat strategistrategi yang lain yang lebih
tepat untuk tugas tersebut, dapat mendorong ke arah suatu perubahan dalam penggunaan strategi.
Dimensi Sikap
(Attitude dimension)

Pada aspek afektif, sikap yang dinilai terdiri dari dua sikap, yaitu sikap spiritual
yang berhubungan dengan kerohanian, serta sikap sosial yang berkaitan dengan
kehidupan sosial (Kristiani, 2021).

Penguasaaan ranah afektif peserta didik, dapat ditinjau melalui aspek moral,
yang ditunjukkan melalui perasaan, nilai, motivasi, dan sikap peserta didik.
Dimensi
keterampilan
(skill dimension)
Berfikir (LOT-HOTS)
Psiko-motorik
Keterampilan adalah kemampuan “Keterampilan berfikir tingkat tinggi” Yang di artikan sebagai aktivitas fisik
manusia dalam menggunakan pikiran, kompetensi tersebut yakni berfikir yang berhubungan dengan proses mental
ide serta kreatifitas, mengubah atau kritis (critical thingking), kreatif dan dan psikologi, psikomotorik berkaitan
inovasi (creative and inovative), dangan tindakan dan keterampilan,
membuat sesuatu menjadi nilai lebih kemampuan berkomunikasi
seperti lari, melompat, mellukis dan lain
sehingga sesuatu tersebut memiliki nilai (komunication skills), kemampuan
sebagainya
yang lebih bermakna bekerjasama (collaboration) dan
kepercayaan diri (confidance).
Kesimpulan yang dapat ditarik,
Keterampilan adalah kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk melakukan
sesuatu kegiatan yang membutuhkan Berbasis pengetahuan
pikiran dan tenaga, dan kemampuan
tersebut selalu terkhususkan pada Pembelajaran berbasis pengetahuan adalah pendekatan
bidang tertentu. instruksional yang membantu siswa memperluas dan memperdalam
pengetahuan tentang bidang konten dan topik tertentu.
Contohnya :
Kesimpulan

Taksonomi bloom merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang


pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarkinya (Tingkatan) tertentu.dimana
taksonomi bloom yang memiliki tujuan pendidikan yang di bagi menjadi tiga
yaitu: ranah kognitif, affective, dan psikomotor.

Dari rana tersebut di bagi kembali menjadi beberapa kategori dan sub kategori
yang berurutan secara hierarki( bertingkat) mulai dari tingkah laku yang rendah
sampai dengan tingkah laku yang lebih tinggi.
Sekian yang bisa kami sampaikan,
kami sampaikan jika banyak
kurangnya mohon maaf karena
yang lebih hanya perasaanku
kepada dia

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai