BAB III Masliyadi
BAB III Masliyadi
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang lain dalam kondisi yang terkendali. Jenis penelitian yang digunakan disini
sebelum dan sesudah teknik bermain peran terhadap kesadaran bahaya bullying di
B. Desain Penelitian
01 X 02
Gambar 3.1
Desain Penelitian Eksperimen
One Group Pretest-Posttest Design
Keterangan :
O1 : Pengukuran (pre-test) untuk mengukur kesadaran bahaya bullying
siswa sebelum diberikan teknik bermain peran.
X : Treatment atau perlakuan (pemberian teknik bermain peran)
34
35
jumlah sampel yang akan diambil peneliti yaitu sebanyak 12 orang dari kelas
2. Perlakuan (Treatment)
sebanyak lima kali pertemuan dengan durasi setiap kali pertemuan selama 1x45
menit. Setiap akhir pertemuan peneliti akan memberikan evaluasi yang berisi
dengan permasalahan bullying yang diangkat pada hari tersebut. Secara rinci
perilaku bullying
perilaku bullying
bullying, menghidari
menghargai perbedaan
perilaku bullying
3. Pelaksanaan Posttest
37
layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran. Posttest ini tidak
berakhir
Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4
2 Pemberian Pretest √
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk keperluan penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah seluruh peserta
38
didik kelas VIII-7 di SMP Negeri 8 Tarakan tahun ajaran 2017/2018 yang
Tabel 3.3 Rincian Jumlah Siswa kelas VIII-7 di SMP Negeri 8 Tarakan
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
L P
7 8-7 21 12 33
Jumlah 21 12 33
2. Sampel
kelompok yang lebih besar pada orang yang dipilih (Sugiyono, 2014).
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Pada penelitian ini pola yang digunakan adalah purposive
proses bimbingan kelompok jumlah peserta juga mempunyai pengaruh yang besar
jumlah anggota yang dapat diberikan perlakuan atau treatment berkisar antar 3
menyebarkan skala kesadaran bahaya bullying pada siswa kelas VIII-7 SMP 8
Tarakan pada pre-test. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari guru BK bahwa
jumlah sampel sebanyak 12 (dua belas) orang yang memiliki skor pretest yang
rendah dan sangat rendah dengan menggunakan skala kesadaran bahaya bullying.
E. Variabel Penelitian
Adapun dalam penelitian yang penulis lakukan, terdapat dua jenis variabel
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas dalam hal ini adalah
Konsep dari penelitian ini masih bersifat abstrak, sehingga terlebih dahulu
a) Persiapan.
40
b) Membuat skenario.
peran tertentu.
e) Pelaksanaan.
kualitas alat pengumpulan data yang cukup valid. Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dan skala psikologis.
a) Observasi
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
2. Instrumen Penelitian
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
langsung. Cara penggunaannya dengan cara memberi tanda (√) pada setiap
aspek yang muncul. Adapun cara menganalisis data hasil dari observasi
(Arikunto, 2013)
Keterangan:
analisis persentase individual per aspek, yaitu nilai tertinggi 100% dan
Kriteria Persentase
Baik Sekali 81-100%
Baik 61-80%
Cukup 41-60%
Kurang 21-40%
Kurang Sekali <21%
(Arikunto, 2013)
Menurut Azwar (2014) skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang
dalam penelitian ini terdiri atas item positif dan negatif yang masing-
melakukan
bullying dan
mencegah
bullying
Jumlah 20 20 40
2). Pedoman skor
skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS),
sangat tidak sesuai (STS). Guna kepentingan analisis data, maka skala
netral. Adapun kategori jawaban untuk skala Likert adalah sebagai berikut:
1. Validitas
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
a) Validitas Isi
(dalam hal ini ahli dalam bidang psikologis dan bimbingan konseling).
Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para
46
dari skala, dan pengerjaan skala selama 1 jam pelajaran (45 menit). Skala
yang telah diuji coba, kemudian diolah dan dianalisis dalam upaya
program Statistical Product And Service Solution (SPSS) version 22.0 for
windows.
perhitungan yang diperoleh ternyata rhitung > rtabel maka butir skala
c) Hasil Validasi
pada taraf 5%. Dengan nilai rtabel 0,266, maka apabila rhitung>rtabel item
data.
valid dan 11 pernyataan tidak valid. Adapun hasil uji validitas skala
lampiran 10.
Jadi, item yang valid disajikan sebagai instrument dalam penelitian ini
sedangkan item yang tidak valid, maka tidak digunakan dalam pengambilan data
2. Uji Reliabilitas
mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil
yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk uji realibilitas yang
disesuaikan dengan table diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji
skala penelitian tentang kesadaran bahaya bullying siswa SMP Negeri 8 Tarakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
bermain peran. dan analisis inferensial dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk
pengujian hipotesis.
bahaya bullying siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberi perlakuan
pemberian teknik bermain peran. maka untuk keperluan tersebut, dibuatkan tabel
distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus persentase yang diambil dari
Sugiyono (2014).
49
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
P : Persentase hasil yang dicari
F : Frekuensi jumlah skor yang diperoleh
N : Jumlah skor yang diharapkan
Dan dilakukan perhitungan rata-rata skor variabel dengan rumus yang
dikemukakan oleh (Sugiyono, 2014), yaitu:
Me
Xi
Keterangan: N
Me : Mean (rata-rata)
Xi : Nilai X ke i sampai ke n
N : Banyaknya subjek
Setelah diketahui nilai rata-rata (mean) variabel serta hasil skala kesadaran
standar untuk menetukan kategori kesadaran bahaya bullying siswa pada tabel
sebagai berikut:
Keterangan :
X = Nilai yang diperoleh siswa
Mi = Mean ideal
= 1/2 (Nilai tertinggi ideal + Nilai rendah ideal)
50
2013). Statistik inferensial terbagi menjadi dua, yaitu statistik parametris dan
atau rasio yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan
51
karena sampel dari populasi yang digunakan memiliki rasio yang tidak
a. Uji Hipotesis
Two Related Samples Test atau uji dua sampel berhubungan, untuk
diperoleh dari skala likert berupa data ordinal. Uji wilcoxon dapat digunakan
treatment bermain peran pada siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
pemberian teknik bermain peran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tarakan
setelah pemberian teknik bermain peran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tarakan
52
keputusan, yaitu jika Pvalue < 0,05, maka hipotesis kerja (Ha) diterima, artinya
bahwa terdapat peningkatan skor kesadaran bahaya bullying siswa antara sebelum
dan sesudah diberikan teknik bermain peran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Tarakan tahun pelajaran 2017/2018. Apabila pvalue > dari 0,05 maka hipotesis nihil
(Ho) diterima, artinya tidak terdapat peningkatan skor kesadaran bahaya bullying
siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik bermain peran pada siswa kelas VIII
SMP 8 Tarakan.