Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GADAR

SISTEM PERNAFASAN (ASMA)

Disusun oleh:

1. Deta Nur Jana


2. Nurul Cintya. L. R
3. Akhda Mar’atus. S
4. Raka Hadinata
5. Yugo Alfan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PRODI DIII KEPERAWATAN LAWANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat dan
karunianya kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
akami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman- teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penullis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman. Amin.

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan 2

BAB II

Pengertian 3

Penyebab Gadar Asma 3

Tanda dan Gejala Gadar Asma 4

Penanganan Gadar Asma 4

BAB III

Kesimpulan 6

Saran 6

Daftar Pustaka 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang tidak hanya terjadi di negara maju
tetapi juga di negara berkembang. WHO memperkirakan saat ini 100-155 juta penduduk di
dunia menderita asma dan diperkirakan akan semangkin bertambah 180 juta di setiap
tahunnya. Hampir separuh dari seluruh pasien asma pernah dirawat di rumah sakit dan
melakukan kunjungan ke bagian gawat darurat setiap tahunnya, berdasarkan laporan NCHS
(national center for health statistics) tahun 2010 terdapat 4,447 kematian yang disebabkan
oleh penyakit asma atau sekitar 6,5% dari total populasi (Rengganis,2011).
Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas yang bersifat reversible dengan
ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah
secara spontan yang ditandai dengan mengi, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan
saluran napas.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien asma yaitu faktor
emosional dimana dapat memicu munculnya serangan asma pada seseorang pada saat
serangan asma terjadi pasien mengalami sesak nafas dimana prekwensi pernafasan bisa
sampai di atas 30x/menit. Kondisi ini merupakan salah satu kondisi kegawatan yang dapat
mengancam nyawa pasien (Henneberger dkk, 2011).
Untuk mengatasi kegawatan pada pasien asma terapi oksigen sangat diperlukan.
Setelah terapi oksigen diberikan pasien dianganjurkan rileksasi nafas dalam kemudian
pasien diberikan terapi nebulaizer dan terapi obat-obatan sepert dexcametason, methil
prednisolone. Setelah terapi kegawatdaruratan pada pasien asma bronchial teratasi, pasien
dianjurkan untuk rileks dan memerlukan terapi tambahan lainnya seperti guided imagery
relaxcation. guided imagery relaxcation adalah metode relaksasi untuk menghayalkan
tempat dan kejadian berhubungan dengan rasa rileks dan menyenangkan. Hayalan tersebut
membuat klien merasa lebih rileks (Novarenta,2013).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian pertolongan kegawatdaruratan asma?
b. Apa penyebab kegawatdaruratan asma?
c. Apa tanda dan gejala kegawatdaruratan asma?
d. Bagaimana penanganan kegawatdaruratan asma?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pertolongan kegawatdaruratan asma?
b. Untuk mengetahui dan memahami penyebab kegawatdaruratan asma?
c. Untuk mengetahui dan memahami tanda dan gejala kegawatdaruratan asma?
d. Untuk mengetahui dan memahami penanganan kegawatdaruratan asma?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan


seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan segera dalam arti
pertolongan secara cermat, tepat dancepat.

Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktuwaktu / kapan saja,
terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan,
suatu proses medik atauperjalanan suatu penyakit.

Pertolongan pertama adalah perlakuan sementara yang diberikan pada seseorang yang
mengalami kecelakaan atau sakit mendadak sebelum pertolongan definitif oleh dokter dapat
diberikan / dilakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera yang lebih parah yang diberikan
oleh orang awam bukan dimasukkan dalam tindakan medik.

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversible dimana trakea dan
bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu (Brunner&Suddarth, 2001).

Keadaan gawat darurat paru : Kondisi paru-paru gawat darurat adalah kondisi keadaan
yang mengancam jiwa yang terjadi ketika seseorang memiliki kesulitan bernapas secara
normal. Pada kasus yang parah, pasien mungkin tidak dapat bernapas sama sekali. Keadaan
darurat seperti ini membutuhkan perhatian medis segera untuk mencegah kegagalan organ
penting vital, seperti jantung dan otak.

2.2 Penyebab GaDar Asma

Kondisi paru-paru gawat darurat dapat terjadi akibat darikarena beberapa kondisi yang
berbeda termasuk asma, gagal jantung, atau bahkan flu. Ini juga bisa menjadi akibat langsung
dari disebabkan langsung oleh cedera dada yang menusuk paru-paru atau tenggorokan, yang
membuat terblokirnya lorong udara tersumbat. Penyebab umum lainnya termasuk edema paru,
suatu kondisi dimana jumlah cairan yang berlebih memasuki paru-paru, pneumonia, reaksi
negatif terhadap alergen atau obat tertentu, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
2.3 Tanda Dan Gejala GaDar Asma

Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tanda- tandanya adalah terlihat
sulit bernapas dengan periode menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi
mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru, serta jika dibiarkan
bisa menyebabkan pingsan.

Gejala Asma:

 Batuk berdahak
 Dispnea
 Mengi, dengan makin besarnya obstruksi mengi dapat hilang yang sering menjadi
pertanda bahaya gagal nafas.
 Pernafasan lambat : lebih susah dan panjang dibandingkan inspirasi.
 Retraksi otot-otot bantu pernafasan.
 Berkeringat
 Takikardia.
 Pelebaran tekanan nadi
 Pembesaran vena leher.
 Auskultasi suara nafas : wheezing (+)

2.4 Penanganan GaDar Asma

Pasien yang mengalami kesulitan bernapas bisa diatasi dengan menyediakan oksigen
sesegera mungkin. Jika pasien tidak bernapas sama sekali, saluran udara akan diperiksa untuk
setiap tanda-tanda obstruksi. Jika pasien tersedak, teknik pertolongan pertama akan digunakan
untuk melepaskan obstruksi dan memungkinkan orang untuk bernapas secara normal.

Setelah pasien stabil, dokter akan mencoba untuk menentukan penyebab pasti dari gawat
darurat parukondisi paru-paru gawat darurat. Bentuk pengobatan berikut setelah pemakaian
oksigen adalah memberikan bronkodilator nebulisasi, seperti salbutamol atau ipratropium,
kecuali orang itu mengalami serangan jantung atau kesulitan bernapas yang disebabkan oleh
cedera. Dalam kasus tersebut, pengobatan untuk cedera atau kondisi medis akan diberikan
segera.
Tujuan utama dari pengobatan untuk gawat darurat parukondisi paru-paru gawat darurat adalah
untuk memungkinkan orang untuk bernapas senormal mungkin. Dalam beberapa kasus, alat
bantu mungkin diperlukan jika pasien tidak dapat bernapas dengan kemauannya sendiri. Pasien
dengan kondisi gawat darurat parukondisi paru-paru gawat darurat biasanya perlu tinggal di
rumah sakit. Kebanyakan pasien perlu tinggal di ruang gawat darurat sampai stabil dan
ditransfer dipindahkan ke ruangan biasa. Setelah pasien stabil, dokter akan mendiagnosa
kondisinya dan membuat rujukan ke spesialis yang tepat untuk diagnosis dan perawatan lebih
lanjut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan kritis dan kegawatdaruratan adalah pelayanan profesional keperawatan


yang diberikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan kegawatdaruratan yang di berikan oleh perawat yang kompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat. Namun UGD dan klinik kedaruratan
sering di gunakan untuk masalah yang tidak urgen.Yang kemudian filosopi tentang
keperawatan gawat darurat menjadi luas, kedaruratan yaitu apapun yang dialami pasien atau
keluarga harus dipertimbangkan sebagai kedaruratan. Keperawatan kritis dan
kegawatdaruratan meliputi pertolongan pertama, penanganan transportasi yang diberikan
kepada orang yang mengalami kondisi darurat akibat rudapaksa, sebab medik atau perjalanan
penyakit di mulai dari tempat ditemukannya korban tersebut sampai pengobatan definitif
dilakukan di tempat rujukan.

3.2 Saran

Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja disuatu institusi rumah sakit
tentunya kita dapat mengetahui mengenai perspektif keperawatan kritis dan kegawatdaruratan,
dan ruang lingkup kritis dan kegatdaruratan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, karena manusia tidak ada yang sempurna, agar penulis dapat belajar lagi dalam
penulisan makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran dari pembaca, penulis mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Agustus 2017 – From: www.itokindo.org (free pdf Manajemen Modern dan Kesehatan
Masyarakat)

Anda mungkin juga menyukai