Disusun oleh:
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat dan
karunianya kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
akami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman- teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penullis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman. Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
BAB II
Pengertian 3
BAB III
Kesimpulan 6
Saran 6
Daftar Pustaka 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pertolongan kegawatdaruratan asma?
b. Untuk mengetahui dan memahami penyebab kegawatdaruratan asma?
c. Untuk mengetahui dan memahami tanda dan gejala kegawatdaruratan asma?
d. Untuk mengetahui dan memahami penanganan kegawatdaruratan asma?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktuwaktu / kapan saja,
terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan,
suatu proses medik atauperjalanan suatu penyakit.
Pertolongan pertama adalah perlakuan sementara yang diberikan pada seseorang yang
mengalami kecelakaan atau sakit mendadak sebelum pertolongan definitif oleh dokter dapat
diberikan / dilakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera yang lebih parah yang diberikan
oleh orang awam bukan dimasukkan dalam tindakan medik.
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversible dimana trakea dan
bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu (Brunner&Suddarth, 2001).
Keadaan gawat darurat paru : Kondisi paru-paru gawat darurat adalah kondisi keadaan
yang mengancam jiwa yang terjadi ketika seseorang memiliki kesulitan bernapas secara
normal. Pada kasus yang parah, pasien mungkin tidak dapat bernapas sama sekali. Keadaan
darurat seperti ini membutuhkan perhatian medis segera untuk mencegah kegagalan organ
penting vital, seperti jantung dan otak.
Kondisi paru-paru gawat darurat dapat terjadi akibat darikarena beberapa kondisi yang
berbeda termasuk asma, gagal jantung, atau bahkan flu. Ini juga bisa menjadi akibat langsung
dari disebabkan langsung oleh cedera dada yang menusuk paru-paru atau tenggorokan, yang
membuat terblokirnya lorong udara tersumbat. Penyebab umum lainnya termasuk edema paru,
suatu kondisi dimana jumlah cairan yang berlebih memasuki paru-paru, pneumonia, reaksi
negatif terhadap alergen atau obat tertentu, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
2.3 Tanda Dan Gejala GaDar Asma
Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tanda- tandanya adalah terlihat
sulit bernapas dengan periode menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi
mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru, serta jika dibiarkan
bisa menyebabkan pingsan.
Gejala Asma:
Batuk berdahak
Dispnea
Mengi, dengan makin besarnya obstruksi mengi dapat hilang yang sering menjadi
pertanda bahaya gagal nafas.
Pernafasan lambat : lebih susah dan panjang dibandingkan inspirasi.
Retraksi otot-otot bantu pernafasan.
Berkeringat
Takikardia.
Pelebaran tekanan nadi
Pembesaran vena leher.
Auskultasi suara nafas : wheezing (+)
Pasien yang mengalami kesulitan bernapas bisa diatasi dengan menyediakan oksigen
sesegera mungkin. Jika pasien tidak bernapas sama sekali, saluran udara akan diperiksa untuk
setiap tanda-tanda obstruksi. Jika pasien tersedak, teknik pertolongan pertama akan digunakan
untuk melepaskan obstruksi dan memungkinkan orang untuk bernapas secara normal.
Setelah pasien stabil, dokter akan mencoba untuk menentukan penyebab pasti dari gawat
darurat parukondisi paru-paru gawat darurat. Bentuk pengobatan berikut setelah pemakaian
oksigen adalah memberikan bronkodilator nebulisasi, seperti salbutamol atau ipratropium,
kecuali orang itu mengalami serangan jantung atau kesulitan bernapas yang disebabkan oleh
cedera. Dalam kasus tersebut, pengobatan untuk cedera atau kondisi medis akan diberikan
segera.
Tujuan utama dari pengobatan untuk gawat darurat parukondisi paru-paru gawat darurat adalah
untuk memungkinkan orang untuk bernapas senormal mungkin. Dalam beberapa kasus, alat
bantu mungkin diperlukan jika pasien tidak dapat bernapas dengan kemauannya sendiri. Pasien
dengan kondisi gawat darurat parukondisi paru-paru gawat darurat biasanya perlu tinggal di
rumah sakit. Kebanyakan pasien perlu tinggal di ruang gawat darurat sampai stabil dan
ditransfer dipindahkan ke ruangan biasa. Setelah pasien stabil, dokter akan mendiagnosa
kondisinya dan membuat rujukan ke spesialis yang tepat untuk diagnosis dan perawatan lebih
lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja disuatu institusi rumah sakit
tentunya kita dapat mengetahui mengenai perspektif keperawatan kritis dan kegawatdaruratan,
dan ruang lingkup kritis dan kegatdaruratan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, karena manusia tidak ada yang sempurna, agar penulis dapat belajar lagi dalam
penulisan makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran dari pembaca, penulis mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Agustus 2017 – From: www.itokindo.org (free pdf Manajemen Modern dan Kesehatan
Masyarakat)