Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK INSTRUMENTASI

INSTEK PENGANGKATAN PLATE + SREW


PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR FEMUR (D) 1/3 TENGAH GRADE III A

Disusun Oleh :
ANDRIAN FEBIANTO
NIM. 0901400040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN DIV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
2010

Andrian febianto 1
TEKNIK INSTRUMENTASI

INSTEK PENGANGKATAN PLATE + SREW


PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR FEMUR (D) 1/3 TENGAH GRADE III A

OK 10 RSSA – MALANG
Mahasiswa

Andrian Febianto
NIM. 0901400040

Mengetahui,

Pembimbing klinik 1 Pembimbing klinik 2

( ) ( )

Andrian febianto 2
TEKNIK INSTRUMENTASI

INSTEK PENGANGKATAN PLATE + SREW


PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR FEMUR (D) 1/3 TENGAH GRADE III A

1. Pengertian
Tata cara mempersiapkan alat untuk operasi Orthopaedi dengan pengangkatan inplant
(Plate+Screw) PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR FEMUR (D) 1/3
TENGAH GRADE III A dan proses instrumentasinya.

2. Indikasi
 Fraktur Femur
 Fraktur Cruris (Tibia + Fibula)
 Fraktur Antebrachii (Radius + Ulna)
 DLL
3. Tujuan
 Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
 Memperlancar handling instrument.
 Mempertahankan kesterilan alat – alat instrumen selama operasi.
4. Petugas
1. Perawat instrumen kamar operasi.
2. Mahasiswa D IV Perioperatif.
5. Pengkajian
1. Keadaan umum klien (identitas klien).
2. Hasil foto rontgent, laboratorium, EKG, vital sign normal.
3. Kondisi luka operasi.
4. Kondisi fisik dan psikis.
5. Kelengkapan dari instrumen.

Andrian febianto 3
6. Persiapan Alat Non Steril

 Meja mayo : 1buah

 Meja instrumen : 3 buah

 Meja operasi : 1 buah

 Mesin suction : 1 buah

 Mesin electro surgery unit : 1 buah

 Lampu operasi : 1 buah

 Tempat sampah medis : 1 buah

 Gunting verband : 1 buah

 Lampu rontgen : 1 buah


7. Persiapan Alat Steril
Basic Set :

 Desinfeksi klem (dressing and washing forcep) = 2


 Hann Vad Mess No. 3 & 4 ( Scalpel Blade and Handle) = 1
 Klem Pean Mosquito kecil (Delicate Haemostatic Forsep Pean Curve) = 2
 Klem pean tanggung (Delicate Haemostatic Forcep Pean Curve) = 2
 Kocker bengkok tanggung (Delicate Haemostatic Forcep Kocker Curve) = 2
 Klem pean lurus tanggung (Delicate Haemostatic Forcep Straight) .= 2
 Krome klem panjang (Delicate Haemostatic Forcep Curve) 2
 Nald Voerder panjang = 2
 Nald Voerder pendek =1
 Kocker Lurus panjang = 1
 Gunting Metzenbaum (Metzenbaum Scissor) = 1
 Gunting Preparasi (Surgical Scissor Curve) =1
 Gunting Benang Besar (Surgical Scissor Curve Big) =1
 Gunting Benang Lurus (Surgical Scissor Straight) =1
 Langen Beck (US Army retractor) = 2
 Claw Hack = 2
 Volkmann Retraktor ( Hack bergigi tajam) = 2
 Pincet Anatomis ( Tissue Forcep) = 2
 Pincet Chirurgic (Dessecting Forcep) = 2
 Towel Clamps (Doek Klem) =10
 Round Bowls (Mangkok Sedang) = 2
 Round Bowls (Mangkok Kecil) = 2
 Kidney Tray (Bengkok) = 2

a. Persiapan di meja instrumen (orthopedic set)

Andrian febianto 4
 Elevator 1
 Rasparatorium = 1
 Screw Driver = 1
 Bone Rongeurs (Knable Tang) = 1
 Mallets (Hammer) = 1
 Bone Currettes = 1
 Chissels = 1
 Pliers (Tang Besar / kecil) = 1/1

b. Persiapan di meja instrument (extra set)

 Waskom

 Slang suction : 1 buah

 Bengkok besar + kecil : 1 + 1 buah

 Kom / cuching : 1 / 1 buah

 Pinset implan : 1 buah


c. Bahan habis pakai

 Handscoen steril berbagai ukuran secukupnya : sesuai kebutuhan

 Paragon mess no. 10 + no.22 : 1 + 1 buah

 Spuit 10cc : 2 buah

 Folley catheter two way no.16 : 1 buah

 Urobag : 1 buah

 Cairan normal saline / NS 0.9 % : 4 buah

 Underpad steril + non steril : 1 + 1 buah

 Deppers : 6 buah

 Kasa steril secukupnya : 5 bendel

 Povidone iodine : 150cc

 Alkohol 70% : 50cc

 Sofratule : 1 buah

 Hypafix : sesuai kebutuhan

 Benang / suture

 Polyglycolic suture absorbable (T-VIO) no. 0 / 1 : 2 / 2 buah

Andrian febianto 5
 Polyglactic suture absorbable (Vicryl) no. 3-0 / 2-0 : 2 / 2 buah

 Polypropiline suture non absorbable (Premiline) no. 3-0 : 2 buah

8. Teknik Instrumentasi
1. Setelah pasien dibius oleh tim anestesi, kemudian pasien dipasang ETT.
2. Pasang kateter terlebih dahulu sebelum dilakukan desinfeksi dengan betadine
10% dan pasang underpad.
3. Mengatur posisi pasien, ganjal daerah femur dengan bantal.
4. Pasang ground couter pada pngkal paha kaki yang tidak diopererasi.
5. Perawat instrumen, asisten dan operator cuci tangan bedah, memakai scort, dan
handscoen steril.
6. Perawat sirkuler mencuci daerah yang akan dioperasi dengan betadine cuci tangan
/ savlon / hibisscrub dan disikat, lalu keringkan dengan doek steril,
7. Asisten melakukan antiseptis daerah operasi dengan betadine 10% dan deppers
memkai desinfeksi klem, kemudian berikan underpad steril dan taruh pada daerah
yang akan dioperasi.
8. Kemudian perawat instrumen dan asisten melakukan drapping area operasi.
9. Perawat instrumen mengatur, memasang senur diatermi, slang suctin dan bor
listrikdidekat daerah yang akan dioperasi dengan cara fiksasi terlebih dahulu
dengan kassa lalu jepit dengan doek klem.
10. Operator dan asisten mengukur daerah yang akan dipasang plate dan memberi
tanda (dilakukan pada FEMUR).
11. Berikan mess no.22 atau pisau 1 pada operator untuk insisi dan berikan juga
pinset dan kassa pada asisten untuk merawat perdarahan. Insisi dilakukan sampai
dengan fat.
12. Kemudian berikan pisau 2 untuk insisi fasia dan otot, kemudian berikan couter
untuk insisi lebih dalam sampai terlihat jaringan yang melindungi tulang, rawat
perdarahan, suction.

Andrian febianto 6
13. Berikan langenbeck pada asisten untuk memperluas lapang pandang, lalu lokasi
femur / fraktur diexpose dengan haak femur kemudian berikan hohmann / cobra
sampai tulang kelihatan
14. Jika tulang dan impan sudah terlihat.

15. Berikan rasparatories untuk expose inplant/tulang


16. Berikan screw driver sesuai ukuran untuk melepas screw dan diambil dengan
kocker (semua terlepas)
17. Berikan elevator untuk mengangkat plate, k/p chisels dan mallet
18. Berikan Bone Curettes, Bone Rongeur untuk membersihkan bekas inplant.
19. kemudian setelah selesai cuci dengan NS yang dicampur dengan betadine, asisten
menyedot dengan suction dan operator membersihkan dengan kassa, sebelumnya
taruh bengkok dibawah femur, lakukan pencucian sampai bersih.
20. Berikan drain no. 14 pada operator dan dipasang pada daerah antara otot dan
daerah yang dipasang screw, kemudian jahit lapis demi lapis.
21. Daerah otot, fasia sampai dengan fat dijahit dengan safil no. 1 dan kulit luar
dengan proline 3-0.

22. Setelah proses penjahitan selesai, bersihkan area operasi dengan kassa yang
dibasahi dengan NS dan keringkan dengan kassa kering.
23. Dressing luka operasi dan pasang elastis banded

24. Lepas doek klem dan hitung jumlah alat dan kassa, lalu bersihkan pasien dan alat
– alat.
25. Operasi selesai bersihkan pasien, Inventraisasi dan bersihkan alat.

26. Evaluasi
- Kelengkapan instrumen
- Proses operasi

Andrian febianto 7

Anda mungkin juga menyukai