Anda di halaman 1dari 6

RESUME PELATIHAN PERAWAT INSTRUMENTATOR

TEHNIK INSTUMENTASI BEDAH DEBRIDEMENT


NEKROTOMI
Pada Tn. M dengan OF Tibia Fibula Sinistra Post OREF
Di Instalasi Bedah Sentral

Oleh :

PIRMAN GINTING, Amd. Kep

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR

MALANG

TEHNIK INSTRUMENTASI BEDAH DEBRIDEMENT

Pada “Tn. M” Dengan Diagnosa OF Tibia Fibula Sinistra Post OREF


DEFENISI

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan


ditentukan sesuai jenis dan luasnya ( Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001 ) atau setiap
retak atau patah pada tulang yang utuh ( Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001).
Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks),
merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung
tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai
ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:
 Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.
 Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang
ekstensif.
 Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan
jaringan lunak ekstensif.
OREF (Open reduction external fixation) adalah reduksi terbuka
dengan fiksasi eksternal dimana prinsipnya tulang di transfiksasikan di
atas dan di bawah garis fraktur. Sekrup atau kawat di transfiksi di bagian
proksimal dan distal kemudian di hubungkan satu sama lain.

TINDAKAN
Debridemen dan Nekrotomi

PERSIAPAN
1. Persiapan pasien
 Surat persetujuan operasi
 Pasien puasa 6-8 jam sebelum operasi
 Pasien memakai baju operasi khusus pasien
 Perawat menganjurkan pasien untuk tenang
 Perawat memberikan penjelasan kepada pasien (tindakan yang
akan dilakukan, posisi)
2. Persiapan Alat
 Bahan Habis Pakai
 Sarung tangan steril 7,5 : 6 pcs
 U-pad steril / on : 3/1pcs
 Kasa Steril : 40 pcs
 Big gause : 3 pcs
 Kasa Deppers : 15 pcs
 Mess no. 10 : 1 pcs
 Benang Premilene 3.0 : 1 pcs
 Benang Vicryl 1.0 : 1 pcs
 Cairan NACL 0.9 % 1000 ml : 10 pcs
 Sofratule : 1 pcs
 Tensocrepe 15 cm : 1 pcs
 Softband 15 cm : 1 pcs
 Betadine 10 % : 250 cc
 Wunddress besar : 1 pcs

 Alat non steril


 Lampu operasi : 1 set
 Mesin ESU : 1 set
 Plat diathermi : 1 pcs
 Meja operasi : 1 set
 Meja mayo : 1 pcs
 Meja instrument : 1 pcs
 Mesin suction : 1 pcs
 Standart tempat wascom : 2 pcs
 Tempat sampah : 2 pcs

 Alat Steril

 Di meja mayo
 Duck klem : 5 pcs
 Desinfeksi klem : 1 pcs
 Pinet chirurgis : 3 pcs
 Gunting metzembum : 1 pcs
 Gunting kasar : 1 pcs
 Hand mess no.3 : 1 pcs
 Pean sedang : 1 pcs
 Nald vooder : 2 pcs
 Canula suction : 1 pcs
 Bengkok besar : 1 pcs
 Kom besar : 1 pcs
 Kom kecil : 1 pcs

 Di meja instrumen

 Set Tulang 2 : 1 set


 Jas Oerasi : 6 psg
 Duk tebal : 3 pcs
 Duk lebar : 3 pcs
 Duk kecil : 4 pcs
 Handuk steril : 3 pcs
 Hanscon 7,5 : 5 pcs

 Di waskom besar

 Slang suction : 2 pcs


 Kom besar : 1 pcs
 Kom kecil : 1 pcs
 Bengkok besar/kecil : 1/1pcs
 Gunting : 3 pcs

TEHNIK INSTRUMENTASI

1. Sign in
2. Instrumentator dan sirkuler membantu mengatur posisi pasien, pasang
plat diathermi di ekstremitas bawah.
3. Instrumentator melakukan surgical scrub, gowning dan gloving
4. Perawat sirkuler membuka balutan luka, dan mencuci area operasi
dengan cairan betadin savlon mulai diatas lutut hingga ujung jari yang
akan didebridemen, kemudian perawat instrumen memberikan duck kecil
steril untuk mengeringkan area operasi.
5. Instrumentator membantu operator dan asisten operator melakukan
gowning dan gloving
6. Instrumentator memberikan kom kecil berisi Betadine 10 % didalam
bengkok kecil, desinfeksi klem dan deppers 8 buah kepada operator
untuk desinfeksi area insisi. Sedangkan perawat sirkuler menggunakan
sarung tangan steril untuk memegang kaki pasien pada area yang sudah
didesinfeksi kemudian mengangkat kaki pasien sehingga asisten operator
dapat mendesinfeksi semua permukaan kulit pasien.
7. Instrumentator memberikan duk tebal dan duk besar kepada operator dan
asisten operator untuk menutupi bagian extremitas bawah pasien
8. Berikan kepada operator duk kecil segi tiga di pasang melingkar diatas
lutut pasien, kemudian difiksai dengan duk klem.
9. Instrumentator memberikan duk besar untuk menutupi bagian atas pasien
mulai lutut ke atas.
10. Instrumentator memberikan duk klem untuk mem fiksasi duk bagian atas
pasien dan bagian extremitas pasien.
11. Instrumentator memasang kabel couter, selang suction lalu fiksasi
menggunakan kasa & duk klem
12. Instrumentator mendekatkan meja mayo dan meja instrument ke meja
operasi
13. Time Out.
14. Berikan operator dan asisten operator kasa, gunting menzembum dan
vincet chirurgis untuk melakukan nekrotomi.
15. Terima jaringan nekrose dengan kasa kering kemudian dibuang.
16. Setelah jaringan nekrose selesai di nekrotomi, siapkan bengkok/ kom
besar untuk menampung air cucian.
17. Kemudian berikan operator cairan NS 0,9 % untuk mencuci luka.
Kemudian berikan cairan H2O2 dicampur betadin dalam kom.
18. Selama proses mencuci luka tampung air cucian dalam kom / bengkok
besar kemudian di hisap dengan slang suction.
19. Setelah operator menganggap proses cuci luka sudah cukup berikan duk
tebal bersih dan dipasang dan siapkan dan benang jahitan vicryl no 1.
20. Berikan pincet chirurgis dan Nald vooder dengan vicryl no.1 kepada
operator kemudian pean kecil kepada asisten untuk mejahit jaringan
dalam (otot) sehingga menutupi tulang.
21. Gunting benang jika sudah disimpul oleh operator, dengan gunting kasar.
22. Hitung dan Laporkan jumlah kasa yang terpakai ke tim nestesi,
kumpulkan dan cocokkan jumlah instrumen yang terpakai.
23. Setelah selesai menjahit jaringan otot, beri benang premilen 3-0 untuk
menjahit/mendekatkan kulit, gunting jika sudah disimpuloleh operator.
Setelah proses menjahit selesai, berikan sofratul, wunddress besar dan
gunting kepada asisten operator. Dan wunddres dipasangkan pada luka
dan sofratul pada Schanz screw kemudian ditutup dengan kasa steril (big
gause 3 lbr ) kemudian ditutup lagi dengan soft band 15 “,setelah itu
debebat dengan tensokrepe 15”.
24. Operasi selesai
25. Dekontaminasi instrumen yang dipakai kemudian bersihkan dan cuci
hingga siap kembali disteril.

Pembimbing kamar operasi 12 ( ortho)

(............................................................)

Anda mungkin juga menyukai