Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN OPERASI CRANIOTOMY a/i TUMOR TEMPORAL


DEKSTRA PADA PASIEN Sdr. D.A DI KAMAR OPERASI 04 IBS RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA

Disusun oleh:
Andi Yuliandika

PELATIHAN KAMAR BEDAH ANGKATAN XXVI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
2020
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN OPERASI CRANIOTOMY a/i TUMOR TEMPORAL
DEKSTRA PADA PASIEN Sdr. D.A DI KAMAR OPERASI 04 IBS RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA

I. IDENTITAS PASIEN
NAMA : Sdr. D A
ALAMAT : Klaruan 03/05, Mojolaban, Sukoharjo
UMUR : 16 Tahun
DIAGNOSA : Tumor Temporal (D)
RENCANA TINDAKAN : Craniotomy
OPERATOR : dr. Hanis Setiyono Sp.BS

II. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


A. Intrumen Basic
1. Handle Mess No 3 / 4 1 (satu) / 1 (satu)
2. Gunting medzembaum kecil / panjang 1 (satu) / 1 (satu)
3. Gunting Benang (Ligature Scissors)  1 (satu)
4. Pincet Chirurgie 2 (dua)
5. Pincet Anatomie 1 (satu)
6. Pincet Chirurgie manis 1 (satu)
7. Arteri klem bengkok/pean bengkok (chrom klem)  4 (empat)
8. Nald Voerder panjang/pendek 1 (satu) / 1 (satu)

B. Instrumen Penunjang
1. Desector 1 (satu)
2. Respatorium 1 (satu)
3. Elis klem 2 (dua)
4. Knable Tang 1 (satu)
5. Cranial Perforator / Cutter Craneutom 2 (dua)
6. Pincet tumor mikro 1 (satu)
7. Gunting lurus mikro 1 (satu)
8. Gunting bengkok mikro 1 (satu)
9. Kanul Section Micro 1 (satu)
10. Doek klem 5 (lima)
11. Kanul suction 3 (tiga)
12. Sponge holding forceps 1 (satu)
13. Hand piece cauter bipolar 1 (satu)
14. Hand piece cauter monopolar 1 (satu)
15. Kom 4 (empat)
16. Bengkok 2 (dua)
17. Pengait (Spring Hack) 2 (dua)
18. Hack Cakar 2 (dua)
19. Hand Lamp 3 (tiga)
20. Mini plat (Med. Straight Plat 2H, Screw) Secukupnya
21. Microskop bedah (Pentero Zeiss) 1 (satu) unit

C. Set linen dan bahan penunjang operasi/bahan habis pakai


1. Linen Set
2. Underpad
3. Handscoon ( ukuran disesuaikan)
4. Selang Suction
5. T Scrub
6. Betadin
7. Spuit 1 cc, 10 cc dan 20 cc
8. Mess no. 20 / 11
9. Spongostan atau culacur
10. Bone wex
11. Surgicel
12. NGT No 18
13. Redon Drain / Removac
14. NaCL
15. Sufratul
16. Arde / Negative Plat
17. Lidocain
18. Ephineprin
19. Transocrep
20. Steri drape
21. T Vio 2.0 Tapper
22. Safil 3.0 Taper HR 22
23. Silkam 3.0 Cutting

D. Alat Tidak Steril


1. Transofix
2. Gunting Verban
3. Mesin Diatermi
4. Mesin Suction
5. Lampu Operasi
6. Meja Operasi
7. Meja Mayo
8. Meja Instrumen
9. Standart Infus
10. Tempat Sampah

E. Persiapan Pasien
1. Persetujuan Operasi
2. Alat dan Obat-obatan
3. Puasa

F. Prosedur / Jalannya Operasi/ Tehnik Instrumen


1. Sign in,
Dilakukan di ruang premidikasi, dihadiri oleh semua tim operasi, yang meliputi:
a. Apakah pasien telah dikonfirmasikan identitas, area operasi, tindakan operasi
dan lembar persetujuan?
b. Apakah area operasi telah ditandai?
c. Apakah mesin anestesi dan obat-obatan telah diperiksa kesiapannya?
d. Apakah pulse oksimeter pada pasien telah berfungsi baik?
e. Apakah pasien mempunyai riwayat alergi?
f. Apakah ada penyulit airway atau resiko aspirasi?
g. Apakah ada resiko kehilangan darah >500 ml atau 7cc/kgBB (anak)?
2. Bantu memindahkan pasien ke ruang operasi dan langsung ke meja operasi,
kemudian memasangkan under pad on sterile di bawah kepala pasien.
3. Pasien dilakukan general anesthesia oleh petugas anesthesia, kemudian pasien
diposisikan supine dengan posisi kepala ekstensi, bahu diganjal dengan bantal,
kemudian kepala sedikit diposisikan miring ke kiri, lalu kepala difiksasi dengan
bantal cincin. Kemudian perawat sirkuler memasang folley catheter No. 16 (jika
belum terpasang), dan pasang underpad di bawah kepala pasien.
4. Instrumentator melakukan surgical scrubing, gowning dan gloving serta
membantu memakaikan baju operasi dan handscoen kepada operator dan asisten.
5. Instrumentator memberikan desinfeksi klem dan cucing kepada asisten operator
untuk desinfeksi area operasi dengan menggunakan providone iodine
6. Melakukan drapping:
a. Berikan satu doek sedang yang sudah disusun kepada operator dan di
drapping pada bawah kepala
b. Berikan (2) doek kecil untuk drapping bagian samping kiri dan samping
kanan.
c. Berikan (1) doek kecil untuk drapping bagian bawah kepala.
d. Fiksasi dengan menggunakana doek klem
e. Berikan (1) doek besar lobang kepada drapping lapisan ke dua
f. pasang plastik steril di bagian atas kepala pasien untuk irigasi.
g. Pasang steril drape pada area yang akan di insisi
7. Dekatkan meja instrument dan meja mayo, kemudian pasang selang suction dan
couter bipolar dan monopolar serta kabel bor cranial lalu difiksasi dengan doek
klem.
8. Time out, dibacakan oleh perawat sirkuler yang meliputi:
a. Konfirmasi bahwa semua tim operasi telah memperkenalkan nama dan tugas
masing-masing.
b. Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang akan dioperasi.
c. Apakah antibiotic propilaksis telah diberikan paling tidak 60 menit sebelum
operasi.
d. Antisipasi kejadian kritis bagi operator, anestesi dan instrument.
e. Apakah diperlukan instrumentasi radiologi?
f. Operator untuk memimpin doa sebelum insisi dimulai.
9. Injeksi dengan 10 cc yang berisi oplosan adrenalin dan lidocain HCl pada
operator untuk infiltrasi pada daerah operasi dan ditunggu ± 2 menit, asisten
beri pincet dan kassa kering untuk rawat perdarahan.
10. Gunakan Mess 1 No.20 untuk insisi sampai fasia.
11. Gunakan Mess No 20 untuk insisi fasia sampai tulang, rawat perdarahan dengan
kassa dan suction darah yang menggenang.
12. Gunakan klem untuk memegang pinggir dari kulit kepala yang diinsisi.
13. Asisten menggunakan hak tajam untuk melebarkan daerah operasi.
14. Insisi diperlebar dengan mess no 20 dan rawat perdarahan dengan couter bipolar
sambil spolling dengan NS.
15. Operator menggunakan kassa basah pada untuk membungkus kulit kepala yang
sudah diinsisi kemudian gantung dengan proing hack.
16. Tulang cranium sudah terbuka, jika terjadi perdarahan pada tulang lakukan
perawatan perdarah dengan meggunakan bone wek.
17. Selanjutnya gunakan bor cranial untuk membuka tulang cranial dan dilanjutkan
dengan knable tang untuk mengangkat tulang cranial.
18. Lakukan fiksasi durameter dengan menggunakan benang safil 3.0 tapper
19. Setelah tulang berhasil diangkat selanjutnya kita insisi durameter dengan
menggunakan mess no 11.
20. Setelah dura berhasil di buka operator mencari posisi tumor dan bila tumor sudah
di temukan maka tumor diangkat dengan menggunakan pincet tumor dan di
letakan ke dalam cucing untuk di cek PA.
21. Lakukan perawatan pendarahan dengan menggunkan surgicel
22. Jika tumor sudah berhasil diangkat kita lakukan penutupan lapis demi lapis dari
durameter menggunakan benang safil 3.0 tapper, sebelum durameter ditutup
pastikan kassa atau pouch sudah berada diluar tubuh pasien.
23. Setelah dura tertutup pasang kembali tulang kranial dengan menggunakan plate
dan pasang screw pada lubang plate serta fiksasi dengan menggunakan benang
safil 3.0 tapper.
24. Pasang redon draindan di fiksasi.
25. Jahit lapis demi lapis dan lepaskan spring haak.
26. Jahit facia dengan benang T VIO 2-0 Tapper.
27. Jahit kulit dengan benang Silkam 3-0.
28. Sign out, dibacakan oleh perawat sirkuler yang meliputi:
a. Jenis tindakan.
b. Kecocokan jumlah instrument, kassa jarum sebelum dan sesudah operasi.
c. Label pada spesimen (membacakan identitas pasien, jenis spesimen, register,
ruangan yang tertera pada label).
d. Apakah ada permasalahan pada alat-alat yang digunakan.
e. Instrument, anestesi dan operator : apa yang menjadi perhatian khusus pada
masa pemulihan (recovery).
29. Bersihkan luka dengan kassa basah kemudian kassa kering.
30. Lepaskan Steril drap yang melekat di kepala pasien.
31. Tutup luka dengan sufratule dan kassa, kemudian diplester dengan hipafix.
32. Rapikan pasien, alat dihitung kelengkapannya.
33. Mencuci alat dan packing kembali.

G. Evaluasi
1. Kelengkapan Instrumen
2. Proses Operasi
3. Bahan Pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai