Anda di halaman 1dari 26

Obsessive

Compulsive Disorder
(OCD)
Oleh :
Andreas Natanael Siagian

Pembimbing :
Dr. dr. Adhayani Lubis, Sp.KJ, M.K.M

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
RUMAH SAKIT UMUM ROYAL PRIMA MEDAN
TEORI
Definisi OCD
Obsessive adalah pikiran, gambaran, gagasan yang tidak dinginkan
yang terjadi secara involunter dan seringkali tidak dikehendaki yang
menyebabkan terjadinya hendaya fungsional dan distress. Pikiran atau
gambaran tersebut biasanya berhubungan dengan adanya suatu bentuk
kecemasan, ketegangan, rasa tidak suka, Bila ini terus berkembang di dalam
pikiran seseorang maka obsesi menjadi bagian dari masalah kejiwaan.

Compulsive adalah tindakan sebagai respon adanya perintah di otak


untuk melakukan kebiasaan oleh karena adanya suatu obsesif, dengan tujuan
untuk mengurangi kecemasan, ketegangan yang diakibatkan oleh adanya
suatu obsessive. Compulsive biasanya menampakkan suatu tindakan yang
ingin menjadi lebih baik terhadap suatu rangsang yang timbul.
Epidemiologi
Prevalensi gangguan obsesif-kompulsif sebesar 2-3%. Rata-rata onset
gangguan ini pada usia 20 tahun. Sebagian besar gangguan mulai
pada saat remaja atau dewasa muda (umur 18-24 tahun), tetapi bisa
terjadi pada masa kanak. Perbandingan antara laki-laki dan
perempuan sama
Etiologi
Penyebab gangguan obsesif-kompulsif bersifat multifaktor, yaitu
interaksi antar faktor.
1. Biologik
2. Genetik
3. Faktor psikososial
Gejala Klinis
Obsessive Compulsive
1. Perhatian berlebih terhadap 1. Ritual atau kebiasaan bersih
hal-hal yang bersifat kotor, 2. Selalu memeriksa segala
terpapar oleh kuman, takut sesuatu
terkena penyakit 3. Tingkah laku yang berulang-
2. Ketakutan terhadap ulang
ancaman bahaya bagi 4. Penyusunan, pemesanan
dirinya dan orang lain
3. Membutuhkan kesamaan,
dan ketepatan
4. Membutuhkan rasa aman
atau tempat rahasia
5. Perhatian yang berlebihan
pada masalah moral dan
keagamaan
Kriteria Diagnosis Gangguan Obsesif
Kompulsif Menurut DSM-V
A. Adanya Salah satu dari Obsesif, kompulsif atau keduanya:
Obsesif didefinisikan oleh (1) dan (2):

1. Pikiran, impuls atau bayangan yang intrusif dan tidak


diinginkan yang pernah dialami pada beberapa waktu
selama gangguan dan yang menyebabkan ansietas dan
distress.

2. Individu berusaha mengabaikan atau menekan timbulnya


pikiran, impuls atau bayangan atau menetralisirnya dengan
pikiran atau tindakan lainnya (sebagai contoh dengan
melakukan kompulsif)
Kompulsif didefinisikan oleh (1) dan (2):

1. Perilaku yang berulang (misalnya: cuci tangan, mengecek)


atau aktivitas mental (berdoa, menghitung, mengulang kata
dengan tanpa suara) yang individu merasa terdorong
melakukan dalam respons dari obsesinya, atau sesuatu aturan
yang dilakukan secara kaku.

2. Perilaku atau aktivitas mental ditujukan untuk mencegah atau


menurunkan kecemasan atau penderitaan, atau mencegah
kejadian yang ditakuti atau situasi, walaupun perilaku atau
aktivitas mental tidak berhubungan dengan cara yang realistik
untuk menetralkan atau mencegah, atau sangat eksesif.

Catatan: Pada anak, mungkin tidak mampu untuk menjelaskan


tujuan dari perilaku atau aktivitas mentalnya.
B. Obsesif dan kompulsif menghabiskan waktu (membutuhkan
waktu lebih dari 1 jam perhari) atau secara klinis menyebabkan
penderitaan, atau menurunkan fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.

C. Gejala obsesif-kompulsif tidak disebabkan efek langsung dari


penggunaan zat (misalnya penyalahgunaan zat, obat) atau
kondisi medik umum.

D. Gangguan bukan merupakan gejala dari gangguan mental


lainnya (contohnya: cemas yang eksesif. pada gangguan cemas
menyeluruh, preokupasi penampilan (Bodydysmophic disorder).
Kondisi khusus jika:
Ø Dengan tilikan baik atau sedang: individu menyadari bahwa
gangguan obsesif-kompulsif tidak benar atau mungkin tidak
benar.
Ø Dengan tilikan buruk: individu mengira bahwa gangguan obsesif
dan kompulsifnya benar beralasan.
Ø Tidak ada tilikan/keyakinan delusional: individu yakin bahwa
bahwa gangguan obsessif-kompulsifnya benar.
Ø Berhubungan denga Tic: Individu saat ini atau riwayat
sebelumnya ada gangguan Tic's.
Tatalaksana
1. Psikofarmakologi

§ Clomipramine 3 x 25mg (Efek samping: mengantuk, dll)


§ SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor):
a. Fluoxetin 2 x 20mg
b. Sertraline 2 x 50mg
c. Esitalopram 2 x 10mg
d. Fluvoxamine 2 x 50mg
e. Paroxetine
f. Citalopram
Psikoterapi
Banyak pasien gangguan obsesif-kompulsif yang resisten terhadap
usaha pengobatan yang diberikan baik dengan obat maupun terapi
perilaku.

Jenis psikoterapi yang diberikan adalah:


a. Psikoterapi suportif
b. Terapi perilaku
c. Terapi kognitif perilaku
d. Psikoterapi dinamik

Beberapa penelitian mendapatkan bahwa kombinasi farmakoterapi dan


terapi perilaku lebih efektif menurunkan gejala obsesif – kompulsif
Laporan
Kasus
Identitas Pasien
Nama : MT
No. RM : 332050
Tanggal Lahir : 3 Maret 1998
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : (-)
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : (-)
Alamat : Jl. Setia Budi
Status Pemeriksaan Psikiatri
Keluhan Utama Keluhan Tambahan
Perilaku mencuci tangan berulang dan Kepala pusing, ketegangan otot, dan cemas
memeriksa suatu hal berulang kali (seperti
mengunci pintu/memeriksa kantong baju yang
hendak dicuci)
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien awalnya menyadari gejala memuncak setelah kuliah D3 pada tahun 2015, dimana faktor
pencetus pertama kali adalah bila mencuci baju pasien harus membuka seluruh kantong agar
bisa dilihat dan dipastikan tidak ada apa-apa didalamnya dan juga pakaian harus dipisahkan
menurut warna yang sesuai, hal ini muncul akibat perasaan trauma pasien karena pakaiannya
pernah luntur dan memengaruhi pakaian yang lain.
Pasien mempunyai riwayat pekerjaan sebagai administrasi rumah sakit bagian fisioterapi anak,
dimana pasien sering merasa takut terkontaminasi penyakit akibat kurangnya higienitas
ditempatnya bekerja sehingga ketika pulang pasien mencuci tangan berulang kali dan selama
bekerja sebagai administrator pasien juga harus memeriksa data serta menghitung riwayat
transaksi berulang kali untuk mencegah timbulnya kekeliruan.
Status Pemeriksaan Psikiatri
Riwayat Perjalanan Penyakit

Setelahnya makin banyak timbul pikiran untuk melakukan sesuatu berulang-ulang,


seperti sering memeriksa pintu untuk dikunci, bahkan sering timbul amarah jika pintu
tidak segera ditutup oleh anggota keluarga karena pasien tidak suka jika lalat masuk
kedalam rumah/hal mengancam lainnya seperti orang jahat, selain itu pasien juga
sering memeriksa keran air apakah benar-benar telah mati/belum secara berulang
kali.
Untuk setiap pikiran yang berulang dalam kepalanya, pasien seringkali berusaha
menahan dirinya untuk tidak melakukan isi pikirannya tersebut, tetapi timbul keluhan
lain, seperti kepala pusing, ketegangan otot, dan merasa cemas jika hal tersebut
tidak dilakukan secepat mungkin. Dari semua gejala yang timbul tersebut, pasien
menyadari hal ini telah berlebihan bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
dan juga ingin mengetahui penyebabnya serta pasien ingin sembuh atau bebas dari
pikiran dan tindakan berulang ini sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke
psikiater.
Status Pemeriksaan Psikiatri

• Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak Ada


• Riwayat Gangguan Mental Emosional Sebelumnya : Tidak Ada
• Riwayat Gangguan Psikosomatis : Tidak Ada
• Riwayat Neurologic : Tidak Ada
• Riwayat Gangguan Medik Lainnya : Tidak Ada
• Riwayat Penggunaan Zat Terlarang : Tidak Ada
Riwayat Kehidupan Pribadi
• Riwayat melahirkan : Tidak ada
• Riwayat percintaan : Belum menikah
• Riwayat pekerjaan : Administrasi rumah sakit
• Riwayat bunuh diri : Tidak ada
• Stressor psikososial saat ini : Kebiasaan anggota
keluarga (contohnya sering
lupa menutup pintu)
• Riwayat gangguan mental dalam keluarga : Tidak ada
• Riwayat penyakit fisik : Tidak ada
• Riwayat penyalahgunaan zat : Tidak ada
Pemeriksaan Psikiatri Khusus
Gambaran Umum
• Penampilan : Laki-laki, sesuai umur, berpakaian
rapi
• Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
• Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Pembicaraan
• Isi : Relevan
• Arus : Biasa
• Produktivitas : Banyak
• Perbendaharaan bahasa : Banyak
Afek : Appropriate
Mood : Eutimik
Emosi Lainnya : Cemas
Pemeriksaan Psikiatri Khusus
PIKIRAN
Bentuk Pikiran
• Umum : Gangguan pikiran formal
• Spesifik :-

Isi Pikiran
• Obsesif Kompulsif

Persepsi
• Halusinasi : Tidak dijumpai
• Ilusi : Tidak dijumpai
• Depersonalisasi : Tidak dijumpai
• Derealisasi : Tidak dijumpai
Pemeriksaan Psikiatri Khusus
SENSORIUM

Alertness : Compos mentis


Orientasi Waktu : Os tahu siang atau malam
Orientasi Tempat : Os tahu sedang berada di rumah sakit
Orientasi Personal : Os tahu siapa yang mengantar ke rumah sakit
(pasien berobat sendiri)
Insight : IV (sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh
sesuatu yang tidak diketahui pada diri pasien)
Pemeriksaan Medis

1 2
• Pemeriksaan Interna • Pemeriksaan Fisik
Vital sign dalam batas Dalam batas normal
normal 3
• Pemeriksaan Neurologis
Dalam batas normal
Pemeriksaan Psikiatri Khusus
PIKIRAN
Diagnosis Banding
• Gangguan Obsesif Kompulsif
• Depresi
• Anxietas
• Sindrom Tourette

Diagnosis Multiaksial
• Aksis I : Gangguan obsesif kompulsif
• Aksis II : Tidak ada kelainan (tidak ada gangguan kepribadian dan
retardasi mental)
• Aksis III : Tidak ada kelainan (tidak ada kondisi medik umum)
• Aksis IV : Salah satu faktor pencetus ialah masalah berkaitan dengan
keluarga
• Aksis V : 80-71 (Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam sosial, pekerjaan, sekolah)
Diagnosa Kerja
Obsessive Compulsive Disorder
(OCD)
Tatalaksana :
• Psikofarmakologi :
Sertraline ½ x 50 mg
Sandepril 1 x 50 mg
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Omeprazole 1 x 20mg
• Psikoterapi :
Terapi Perilaku
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai