Anda di halaman 1dari 28

Gangguan

Obsesif-Kompulsif
Yayuk Bulam Sarifati
2010017031
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Banyak orang memiliki pikiran yang terfokus dan perilaku yang berulang
namun tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Bagi penderita OCD, pikirannya
persisten dan rutinitas serta perilaku yang tidak diinginkan bersifat kaku dan apabila
tidak dilakukan dapat menyebabkan tekanan yang besar. Bahkan jika mereka tahu
bahwa obsesi mereka tidak benar, orang-orang dengan OCD mengalami kesulitan untuk
mengalihkan fokus mereka dari obsesi atau menghentikan tindakan kompulsif
Tujuan
Menambah pengetahuan mengenai
gangguan obsesif kompulsif mulai
dari definisi hingga penatalaksanaan
Bab 2
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : FN (Inisial)
Usia : 16 thn
Jenis kelamin : Perempuan (L/P)
Alamat : Samarinda (Nama kota)
No. RM : 2020.02.0052
Pekerjaan : Pekerjaan
Masuk RS tanggal : Februari 2020
Ruangan : Poli Psikiatri RSJD Atma Husada
Status pernikahan : belum menikah
Pendidikan : SMA Pukul : 10. 00 WITA
Tanggal pemeriksaan : 23 Oktober 2020 Kamar :
-
Riwayat 1
Keluhan utama
.Takut najis (takut kotor), pasien selalu ingin rapi sehingga berpakaian

Psikiatri sampai 1 jam

Auto anamnesis
2
Pasien mengeluhkan sering berlebihan dalam berpakaian awalnya
pasien tidak menyadari bahwa tindakan berpakaian sampai 1 jam,
mandi berjam-jam merupakan suatu kelainan namun setelah pasien
menonton di youtube pasien kemudian menyadari bahwa hal tersebut
merupakan kelainan, pasien juga mengaku ada yang berbicara dalam
dirinya yang mengatakan saat berpakaian harus selesai terlebih dahulu
baru kemudian dapat melanjutkan aktivitas berikutnya, Pasien juga
mengaku ketika menonton sering merasa seperti nonton bedua
sehingga pasien sering ngobrol sendiri ketika menonton. Tidak ada
pencetus spesifik yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut
Riwayat 3 Heteroanamnesis

Psikiatri
. Ibu pasien mengeluhkan bahwa pasien sering mandi berjam-jam,
takut najis (tangannya kotor), selalu ingin rapi sehingga berpakaian
sampai 1 jam lebih belum juga selesai, ketika ke kamar kecil pasien
sering melepaskan semua pakaiannya agar tidak kotor, pasien sering
menunda lapar saat sedang berpakaian karena harus rapi baru
kemudian makan. Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, pasien
sering menolak untuk membantu pekerjaan rumah dan tidak
mengerjakan tugas sekolah maupun mengikuti kelas online sehingga
biasanya setelah berpakaian rapi, pasien hanya berbaring di kamar
tanpa melakukan kegiatan untuk menjaga agar pakaian tetap rapi.
Pasien juga kurang minum air putih untuk mengurangi ke kamar
kecil. Ibu pasien juga mengkonfirmasi bahwa pasien sering
berbicara sendiri saat sedang nonton, Tertawa sendiri dan mengobrol
sendiri dengan handphonenya.
Riwayat Penyakit dahulu
4
Pernah mengalami keluhan yang serupa (September 2019- Februari 2020),
DBD (saat kelas 2 SMP).

Riwayat penyakit keluarga


5
tidak ada

6 Genogram
RIWAYAT HIDUP PASIEN
Masa Kanak Awal (0-3 thn)
Lahir sesar ( BB= 3,5 kg), tidak ada
penyulit, riwayat pertumbuhan dan
perkembangan normal
Masa Remaja (13-21 th)
Normal, mulai menggunakan menggunakan hijab,
Masa Kanak pernah didiagnosis OCD dan rutin minum obat
Pertengahan (3-5 thn) (september 2019 – februari 2020) namun berhenti
Normal, sering berteman dengan karena obat habis dan tidak control ke dokter.
laki-laki, tomboy

Dewasa
Masa Kanak Akhir (5-13
thn)
Normal, berteman dengan anak
sebaya, tomboy
RIWAYAT RIWAYAT
PEKERJAAN PERKAWINAN
Belum bekerja. Di sekolah belum menikah
biasanya bisa mengikuti
pelajaran, namun saat ini
sudah tidak mengerjakan
tugas dan sudah tidak ikut
kelas online
Pemeriksaan fisik dan neurologi

Tanda vital :
TD: 132/81 mmHg N: 82 x/mnt RR: - t: tidak diukur
Keadaan gizi : baik
Kepala : tidak dilakukan
Toraks : tidak dilakukan
Jantung : tidak dilakukan
Paru : tidak dilakukan
Abdomen : tidak dilakukan
Ekstremitas : tidak dilakukan
GCS : 15 (E4, V5, M6)
Refleks :
Fisiologis: tidak dilakukan Patologis: tidak dilakukan
Pemeriksaan Psikiatri
Keadaan umum : wajah sesuai usia, berpakaian rapi, hygiene pribadi baik
Sikap/Tingkah laku : tenang dan kooperatif, tidak banyak berbicara
Kesadaran : Kualitatif: komposmentis, Kuantitatif: GCS 15
Kontak/Rapport : Verbal: baik Non-Verbal: baik
Rapport: adekuat
Atensi/Konsentrasi : fokus
Orientasi : Waktu: baik Tempat: baik
Orang: baik
Memori : Jangka Pendek: baik
Jangka Panjang: baik
Mood/Afek : Mood: normal Afek: penuh
Proses berpikir : Bentuk: realistis Arus: linear
Isi: normal, waham (-)
Persepsi : halusinasi auditorik, visual (-), ilusi (-)
Intelektual : sesuai tingkat pendidikan
Psikomotor : tidak ada gerakan abnormal
Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F. 42.1 Predominan tindakan kompulsif
Aksis 2 : tidak ada gangguan kepribadian atau disabilitas
intelektual
Aksis 3 : tidak ada masalah kondisi medik umum
Aksis 4 : tidak ada masalah sosial dengan pekerjaan, keluarga atau
lingkungan
Aksis 5 : 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)
Rencana Terapi
1
Fluoxetine 2 x 20 mg.

Prognosis
2
Dubia ad bonam

Resume medis
3
F. 42.1 Predominan Tindakan Kompulsif
• Tindakan kompulsif berkaitan dengan
masalah kerapihan dan keteraturan
• Tindakan Kompulsif menyita banyak waktu sampai
beberapa jam dalam sehari.
Diagnosis banding

Gangguan Kepribadian Depresi


Obsesif Kompulsif
Gangguan Tourette Skizofrenia

1 2 3 4
Bab 3
Tinjauan Pustaka
Definisi
Obsesi adalah pikiran, perasaan,ide atau sensasi yang mengganggu (intrusive) yang
dapat meningkatkan kecemasan seseorang, sedangkan kompulsif adalahpikiran atau
perasaan yang disadari, dibakukan dan rekuren seperti menghitung, memeriksa atau
menghindari.
Epidemiologi
Prevalensi obsesif-kompulsif sebesar 2-2,4%.
Sebagian besar gangguan mulai muncul pada usia
dewasa muda (18-24 tahun), namun dapat juga
terjadi pada masa kanak dengan perbandingan
antara laki-laki dan perempuan adalah sama. Pada
usia dewasa tidak ada perbedaan kemungkinan pada
pria dan wanita, sedangkan pada usia remaja, laki-
laki lebih sering terkena daripada perempuan. Dua
pertiga dari pasien memiliki onset gejala sebelum
usia 25 tahun, dan kurang dari15 persen setelah usia
35 tahun.
Etiologi

Faktor Biologis Faktor Perilaku Faktor Psikososial

1 2 3
Manifestasi Klinis
1) Kontaminasi

2) Sikap ragu-ragu yang patologik

3) Pikiran yang intrusif

4) Simetri

.
Diagnosis

Berdasarkan kriteria diagnosis PPDGJ III dan DSM V sebagai berikut :


Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :
- Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
- Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita
- Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar rasa lega dari ketegangan atau
anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan)
- Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).

Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya harus ada
hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut, Hal tersebut merupakan sumber penderitaan
(distress) atau mengganggu aktivitas penderita .
Diagnosis Banding

Kondisi Medis Kondisi Psikiatrik

Sindrom Tourette
Gangguan Kepribadian
Obsessive Kompulsif,
Depresi, Skizofrenia
Tatalaksana 1
Terapi Farmakologis
Clomiperamid : 3 x 25 mg
Fluoxetin : 2 x 20 mg
Sertralin : 2 x 50 mg
Esitalopram : 2 x 10 mg
Fluvoxamine : 2 x 50 mg

2 Terapi Non Farmakologis


Terapi Perilaku- Kognitif
Prognosis

Sekitar 20 - 30 % = perbaikan gejala yang signifikan


40-50% = mengalami perbaikan sedang
20-40% = pasien tetap sakit atau gejalanya memburuk
Bab 4 Kesimpulan
Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) diwakili oleh beragam
kelompok gejala yang mencakup pikiran, ritual, preokupasi,
dan kompulsi yang mengganggu. Obsesi atau kompulsi yang
berulang ini menyebabkan tekanan yang parah pada
penderitanya. Obsesi atau kompulsi memakan waktu dan
secara signifikan mengganggu rutinitas normal, fungsi
pekerjaan, aktivitas sosial, atau hubungan orang tersebut.
Seorang pasien dengan OCD mungkin memiliki obsesi,
keterpaksaan, atau keduanya.
Pengobatan lini petama yang digunakan pada pasien OCD
adalah obat golongan SSRI dan kemudian golongan selektif
serotonin seperti clomipramine,
obat lain dapat pertimbangkan apabila pengobatan
menggunakan SSRI maupun clomiperamin tidak
memberikan hasil yang diharapkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai