Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mega Selviana

NIM : P07220421024
Prodi : Profesi Ners

WOC HEMOROID

Pengertian Etiologi
Hemoroid adalah pelebaran varises satu
Menurut Diyono dan Sri Mulyanti (2013), penyebab
segmen / lebih pembuluh darah vena
Hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Hemoroidales (bacon) pada poros usus dan
1) Peningkatan tekanan intra-abdomen. Mis:
anus yang disebabkan karena otot dan
kegemukan, kehamilan konstipasi.
pembuluh darah sekitar anus / dubur
kurang elastis sehingga cairan darah 2) Komplikasi dari penyakit cirrhosis hepatis
terhambat dan membesar (Rudi Haryono, 3) Terlalu banyak duduk
2012). Hemoroid merupakan pelebaran 4) Tumor abdomen / pelvis.
dan inflamasi pembuluh darah vena di 5) Mengejan saat BAB
daerah anus yang berasal dari plexus 6) Hipertensi portal
Hemoroidalis (Amin Huda Nurarif dan
Hardhi Kusuma, 2015)

Manifestasi Patofisiologis

“Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Prolaps dapat disebabkan oleh spasme
Sistem Pencernaan”, Diyono dan Sri Mulyanti pada sfingter internal sebagai akibat dari
(2013) menyebutkan manifestasi klinis
peningkatan tekanan yang mendorong
Hemoroid, yaitu:
1. Gangguan pada anus: nyeri, konstipasi, benjolan melalui sfingter internal dan
perdarahan. dalam waktu saat benjolan terdorong
2. Benjolan pada anus yang menetap pada keluar. Komplikasi yang berhubungan
Hemoroid eksternal sedangkan pada dengan Hemoroid internal meliputi
Hemoroid internal benjolan tanpa prolaps perdarahan, prolapses, dan thrombus.
mukosa dan keduanya sesuai gradasinya. Hemoroid yang tersusun dari jaringan
3. Dapat terjadi anemia bila Hemoroid
vaskular spor, menimbulkan perdarahan.
mengalami perdarahan kronis.
4. Perdarahan peranus waktu gerak yang Darah tersebut tampak pada WC duduk
berupa darah merah segar yang dan tisu toilet atau permukaan tempat
menetes / mengucur tanpa rasa nyeri. duduk. Kekurangan zat besi sebagai akibat
5. Bila terdapat bekuan darah pada saat anemia dapat berkembang jika darah
gerak maka dapat menyebabkan infeksi berkurang dalam periode waktu lama
dan menimbulkan rasa nyeri.
(Diyono dan Sri Mulyanti, 2013)
Pathway Hemoroid

Penurunan relative venous return di


Kehamilan Obesitas
daerah perianal (yang disebut dengan
efek tourniquet)
Konstipasi dan mengejan
dalam jangka yang lama

Duduk terlalu lama Aliran vena balik terganggu

Sering angkat beban berat


Tekanan perifer meningkat pelebaran
vena anus (Hemoroid)
Kondisi penuaan

Peradangan pada pleksus Hemoroidalis


Hipertensi portal
(sirosis hepatis)
Prolaps vena Hemorrhoidalis

Membesar di spinchter Membesar di luar rectum

Ruptur vena Vena menegang


MK : Intoleransi
aktivitas Perdarahan

Anemia Operasi (hemoroidektomi) MK : Resiko syok


(hipovolemi)

Pre Operasi Continuitas jaringan rusak

MK : Ansietas
Ujung saraf rusak Port d’entrée kuman

Nyeri dipersepsikan Pelepasan MK : Resiko infeksi

MK : Gangguan rasa Gangguan defekasi MK : Konstipasi


nyaman
MK : Nyeri Akut
Sumber: Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma, 2015
Klasifikasi Penatalaksanaan
Menurut Rudi Haryono (2012) dalam buku Menurut Sugeng Jitowiyono dan Weni
“Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan” ada Kristiyanasari (2015), yaitu :
2, yaitu :
1. Penatalaksanaan Medis
1) Hemoroid eksterna ; diklasifikasikan sebagai akut
Ditujukan untuk Hemoroid interna derajat I
dan kronik
2) Hemoroid Interna sampai III atau semua derajat Hemoroid
 Derajat I, Terjadi pembesaran Hemoroid yang yang ada kontraindikasi operasi atau klien
tidak prolaps keluar kanal anus. Hanya dapat yang menolak operasi
dilihat dengan anorektoskop. a. Non-farmakologis ; Pelaksanaan berupa
 Derajat II, Pembesaran Hemoroid yang prolaps perbaikan pola hidup, perbaikan pola
dan menghilang atau masuk sendiri ke dalam
makan dan minum, perbaikan pola/cara
anus secara spontan setelah selesai BAB.
defekasi.
 Derajat III, Pembesaran Hemoroid yang
prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus b. Farmakologi ;
dengan bantuan dorongan jari.  Obat yang memperbaiki defekasi
 Derajat IV, Prolaps Hemoroid yang permanen, Terdapat dua macam obat yaitu
rentan dan cenderung untuk mengalami suplemen serat (fiber suplement) dan
thrombosis atau infark. pelicin tinja (stool softener).
 Obat simpatomatik Bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi
keluhan rasa gatal, nyeri, atau
kerusakan kulit di daerah anus. Jenis
sediaan misalnya Anusol, Boraginol
Pemeriksaan diagnostic
Menurut Diyono dan Sri Mulyanti (2013), dan Faktu.
yaitu :  Obat penghenti perdarahan ; Psyllium,
a. Inspeksi Kemungkinan tidak ditemukan citrus bioflavanoida
apa-apa, mungkin terlihat benjolan  Obat penyembuh dan pencegah
Hemoroid internal / eksternal yang serangan ; Menggunakan Ardium 500
prolaps.
mg dan placebo 3x2 tablet selama 4
b. Pemeriksaan rektal secara langsung
Mengetahui adanya bunyi pada sfingter hari, lalu 2x2 tablet selama 3 hari
internal dan biasanya pada lakilaki muda c. Minimal invasive ; Dilakukan jika
terdapat bunyi yang cepat. pengobatan farmakologis dan
c. Colok Dubur Tidak diketemukan benjolan nonfarmakologis tidak berhasil.
kecuali sudah terjadi trombus, 2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif
pemeriksaan ini harus dilakukan untuk Ditujukan untuk Hemoroid interna derajat IV
mendeteksi adanya kelainan / penyakit
dan eksterna atau semua derajat Hemoroid
lain
d. Anoscopy Pemeriksaan untuk yang tidak berespon terhadap pengobatan
mengetahui apakah terjadi pergeseran medis.
pada organ dalam di bagian bawah yang 3. Penatalaksanaan Tindakan Non-Operatif
menyebabkan Hemoroid
e. Sigmoidoscopy dan barium enema
Pemeriksaan pada usus / kolon sigmoid
untuk mengetahui adakah kanker atau
inflamasi. Pemeriksaan ini penting Pemeriksaan penunjang
terutama pada klien umur > 40 tahun.
f. Proktoscopy Pemeriksaan untuk melihat 1) Pemeriksaan colok dubur
lokasi Hemoroid internal yang ada pada 2) Anoskop
tiga tempat utama. 3) Proktosigmoidoskopi
DIAGNOSA & INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR ISI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Sagitha,Meta (2020). “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemoroiditomi dengan


Gangguan Nyeri Akut di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Ciamis”. Diakses pada
tanggal 15 november 2021.

Anda mungkin juga menyukai