Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1P0A0


RUANG KIA DI PUSKESMAS PAHANDUT
PALANGKA RAYA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Praktik Pra Klinik Keperawatan II

Di Susun Oleh :
Mahasiswa Tingkat III A/Semester V
Lolita Amelia
NIM. 2019.C.11a.1016

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Ini Disusun Oleh:


Nama : Lolita Amelia
NIM : 2019.C.11a.1016
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : “ Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. S
Dengan Diagnosa Medis G1 P0 A0 Ruang Kia Di Puskesmas
Pahandut Palangka Raya”

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk menempuh


Praktik Praklinik Keperawatan 2 (PPK 2) Pada Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Rimba Aprianti, S. Kep., Ners Hesti Warastuti Luwarsih, S. Kep., Ners


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
Pada Ny. E Dengan Dignosa Medis G2 P di Puskesmas Pahandut (KIA) Palangka
Raya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas (PPK 2).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka
Harap Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi
Ners STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rimba Aprianti, S.Kep.,Ners selaku koordinator Praktik Praklinik
Keperawatan 2 Program Studi Sarjana Keperawatan serta selaku
pembimbing akademik yang telah banyak memberikan arahan, masukkan,
dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan keperawatan ini.
4. Ibu Hesti Wirastuti Luwarsih, S.Kep., Ners selaku bimbingan lahan dari
Puskesmas Pahandut Palangkaraya yang telah memberikan izin ditempat.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Palangka Raya, 18 Oktober 2021

Lolita Amelia

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................3
1.4 Manfaat.......................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5
2.1 Konsep Kehamilan....................................................................................5
2.1.1 Definisi Kehamilan..................................................................................5
2.1.2 Anatomi fisiologi.....................................................................................5
2.1.3 Etiologi....................................................................................................10
2.1.4 Klasifikasi................................................................................................11
2.1.5 Patofisiologi (WOC)................................................................................13
2.1.6 Manifestasi...............................................................................................13
2.1.7 Komplikasi...............................................................................................14
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...........................................................................17
2.1.9 Penatalaksanaan Medis ...........................................................................18
2.2. Konsep Antenatal Care ..........................................................................18
2.2.1 Pengertian Antenatal Care ......................................................................18
2.2.2 Tujuan Antenatal Care ............................................................................19
2.2.3 Fungsi Antenatal Care.............................................................................19
2.2.4 Jenis Pelayanan Antenatal Care .............................................................19
2.2.5 Faktor-faktor Mempengaruhi Antenatal Care.........................................23
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan..........................................................27
2.3.1 Pengkajian................................................................................................27
2.3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................................32
2.3.3 Intervensi Keperawatan...........................................................................33
2.3.4 Implementasi Keperawatan.....................................................................38
2.3.5 Evaluasi Keperawatan.............................................................................38
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN .....................................................................39
3.1 Analisis Data...............................................................................................39
3.2 Diagnosa Keperawatan...............................................................................48
3.3 Intervensi Keperawatan..............................................................................49
3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan..................................................50
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................51

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.(Prawiroharjo, 2013). Kehamilan melibatkan perubahan
fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.Pada
umumnya kehamilan berkembangnya dengan normal dan menghasilkan kelahiran
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu
hamil akan bermasalah selama kehamilanya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawiroharjo, 2013).
Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya, perubahanperubahan yang terjadi
selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran
bagi ibu hamil. Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk Payudara, pigmentasi kulit,
serta pembesaran abdomen secara 2 keseluruhan membuat ibu hamil tersebut
tampak jelek dan tidak percaya diri,kekhawatiran dan ketakutan ini sebenarnya
tidak berdasar, untuk itu ibu hamil memerlukan nasehat dan saran khususnya dari
bidan dan dokter yang dapat menjelaskan perubahan yang terjadi selama
kehamilan sehingga ibu tidak khawatir dengan perubahan yang dialaminya (Helen
keller, 2013)
Kehamilan dibagi menjadi III trimester, selama kehamilan ibu hamil
dianjurkan melakukan kunjungan antenatal minimal 4 kali untuk mengetahui
masalah kesehatan selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis
atau masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancam kehamilan.
Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lainhiperemesis
gravidarum, perdarahan, anemia, eklampsi, nyeri perut yang hebat (Sarwono,
2014) Salah satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan antenatal care
dapat.
dikaji dari tingkat pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hal ini dapat
dilihat pada cakupan kunjungan ibu hamil, untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai dengan standar yang ditetapkan, dengan syarat minimal satu
kali pada trimester I dan trimester II, dua kali kontak pada trimester III (K4)
(Meilani et al,2010) .
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia terkait dengan banyak faktor,
diantaranya kualitas perilaku ibu hamil yang tidak memanfaatkan ANC
(Antenatal Care) pada pelayanan kesehatan.Disamping faktor geografis maupun
ekonomi, pengetahuan ibu yang rendah berkaitan dengan kehamilannya menjadi
masalah tersendiri bagi para tenaga medis dalam 3 memberikan pelayanan yang
menjadi kurang sempurna. Rendahnya kunjungan pada ANC dapat
meningkatkan komplikasi maternal dan neonatal serta kematian ibu dan anak
karena adanya kehamilan beresiko tinggi yang tidak segera ditangani
(Wulandari, 2016). Selain penyebab di atas, ada faktor-faktor yang
mengakibatkan tinggi angka kematian yaitu 3 Terlambat dan 4 Terlalu. 3
Terlambat adalah Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil
keputusan mencari pertolongan, Terlambat mencari fasilitas pelayanan
kesehatan dan Terlambat memperoleh pertolongan yang memadai. Sedangkan
4 Terlalu adalah muda (35 Tahun), Terlalu sering melahirkan dan
Terlalu dekat jarak kehamilan.Selain itu, rendahnya aksebilitas atau cakupan
pertolongan oleh tenaga kesehatan juga menjadi faktor tingginya angka kematian
ibu (Detik Health com, 2012).
Menurut World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan
nasional pada capaian target Sustainable Development Goals (SDGs)
menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena
komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat AKI sebanyak
216 per 100.000 kelahiran hidup.Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat
masalah kehamilan, persalinan atau kelahiran terjadi di negaranegara
berkembang. Rasio AKI masih dirasa cukup tinggi sebagaimana ditargetkan
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (WHO, 2017).
Angka Kematian Ibu di Indonesia tercatat 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Dilaporkan bahwa tahun 2016 sebanyak 400.000 ibu meninggal setiap bulannya,
dan 15 ibu meninggal setiap harinya dengan penyebab kematian tertinggi 3

2
disebabkan oleh perdarahan, 26% disebabkan hipertensi yang menyebabkan
terjadinya kejang, keracunan kehamilan hingga menyebabkan kematian pada
ibu. Penyebab lain yang menyertai seperti faktor hormonal, kardiovaskuler
dan infeksi (Widiarini, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah
“Bagaimana Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman
langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan Dengan
Diagnosa Medis .
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian, menganalisa, menentukan diagnosa
keperawatan, membuat intervensi keperawatan, mampu melakukan
perawatan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan.
b. Mampu memberikan tindakan keperawatan yang diharapkan dapat
mengatasi masalah keperawatan pada kasus tersebut.
c. Mampu mengungkapkan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
serta permasalahan yang muncul dari asuhan keperawatan yang diberikan.

1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Untuk mengembangkan wawasan dari ilmu keperawatan khususnya
Penyakit Skleroderma dan pengalaman langsung dalam melakukan
penelitian.
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga
Menambah informasi mengenai dan pengobatannya sehingga dapat
digunakan untuk membantu progam pemerintah.

3
1.4.3 Untuk Institusi
Sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti berikutnya dan bahan
pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian
sejenis dan untuk publikasi ilmiah baik jurnal nasional maupun
internasional.
1.4.4 Untuk IPTEK
Memberikan informasi dalam pengembangan ilmu keperawatan terutama
dalam keperawatan komunitas yang menjadi masalah kesehatan pada

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan


2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(saifudin, 2010). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2010).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut klender internasional. (Prawirohardjo, 2010).
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita terdapat hasil
konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa).Kehamilan merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017)
Menurut usia, kehamilan dapat dibagi menjadi:
a) Kehamilan trimester I : 0-12 Minggu
b) Kehamilan trimester II : 13-28 Minggu
c) Kehamilan trimester III : 29-42 Minggu

2.1.2 Anatomi Fisiologi


Anatomi Fisiologis Pada Ibu Hamil
1. Payudara
Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah estrogen dan progesteron,
mulanya diproduksi oleh korpus luteum dan kemudian plasenta, meningkatnya
aliran darah ke payudara, prolaktin meningkat, yang diproduksi oleh pituitary
anterior. Tanda klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara lain
ketegangan, perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara sampai 400
gram. Selain itu ibu juga dapat merasakan pembesaran payudara, puting susu,
areola, dan folikel Montgomery (kelenjar kecil yang mengelilingi puting susu).
Ibu akan memiliki striae, karena penegangan kulit payudara untuk
mengakomodasi pembesaran jaringan payudara. Pada permukaan payudara

5
akan tampak vena karena meningkatnya aliran darah. Memproduksi kolostrum,
sekresi cairan yang berwarna kuning yang kaya akan antibodi, yang mulai
diproduksi pada akhir minggu 16 kehamilan.

Gambar 1. Anatomi payudara.

Gambar 2. Tinggi fundus dalam rahim (pada 12–36 minggu).


2. Uterus
Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas), isthmus (bagian
bawah), serviks (bagian paling bawah), sering disebut sebagai leher rahim.
Peningkatan jumlah estrogen dan progesteron, sehingga menyebabkan
pembesaran uterus untuk mengakomodasi perkembangan janin dan
plasenta. Keadaan pH vagina berubah menjadi asam, dan terjadi hipertropi

6
(pembesaran) pada dinding uterus. Pertumbuhan uterus, dapat dipalpasi di
atas simpisis pubis pada kehamilan 12–14 minggu. Setelah 4 bulan
kehamilan, kontraksi uterus dirasakan pada dinding abdomen (Braxton
Hicks sign) dengan ciri: kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi
tidak terasa sakit yang terjadi berselang seling selama kehamilan. Ujung
servix lembut (goodell sign), tanda ini terjadi karena peningkatan
vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi. Gerakan pasif fetus yang tidak terikat
(ballotement). Gerakan bayi (quickening) biasanya sulit dibedakan dari
peristaltik.
3. Vagina dan vulva
Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi menghasilkan
warna ungu kebiru–biruan pada mukosa vagina dan cervix (chadwick sign).
Leukorrhea adalah lendir putih kental, cairan yang kental dan banyak ini
terjadi karena respon rangsangan serviks oleh progesteron & estrogen.
Kondisi pH sekresi vagina berkisar 3,5–6 selama kehamilan. pH vagina
yang asam dapat menghambat pertumbuhan bakteri namun candida
albicans dapat tumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang menyebabkan ibu
hamil berisiko terjadi kandidiasis.
4. Sistem kardiovaskuler
Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume plasma meningkat,
hemoglobin menurun) atau anemia fisiologis kehamilan. Peningkatan
volume darah mengakibatkan peningkatan curah jantung sehingga jantung
memompa dengan kuat dan terjadi sedikit dilatasi. Progesteron
menimbulkan relaksasi otot polos dan dilatasi pembuluh darah yang akan
mengimbangi peningkatan kekuatan jantung sehingga tekanan darah
mendekati normal dan mudah terjadi hipotensi supinasio karena vena cava
inferior tertekan oleh isi uterus. Tekanan pada vena iliaka dan vena cava
inferior oleh uterus menyebabkan peningkatan tekanan vena dan
mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada posisi lateral sehingga
menyebabkan edema, varises vena dan vulva, hemoroid.

7
Gambar a. Perubahan letak jantung dan paru–paru sela kehamilan.
Gambar b. Kondisi kompresi vena cava.
5. Sistem respirasi
Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda klinis yang
timbul berupa peningkatan tidal volume 30–40 %, dan dispnea.
6. Sistem perkemihan
Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot polos. Gejala
dan tanda klinis yang timbul berupa dilatasi renal pelvis dan ureter
sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), penurunan
tonus bladder disertai peningkatan kapasitas bladder sehingga frekuensi
berkemih meningkat dan terjadi inkontinensia. Edema sering terjadi karena
penurunan aliran renal (aliran darah ke ginjal) pada trimester ketiga.
Perubahan pada saluran perkemihan tejadi karena faktor hormonal dan
mekanis. Progesteron memiliki efek relaksan pada serabut otot polos,
terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter; penumpukan urin
(terjadi pada ureter bawah), penurunan tonus kandung kemih sehingga
pengosongan kandung kemih tidak tuntas. Frekuensi berkemih meningkat
akibat pembesaran kehamilan terutama pada akhir kehamilan. Penurunan
tonus otot dasar panggul dan penurunan tekanan akibat penambahan berat
isi uterus sehingga mengakibatkan stres inkontinensia akibat desakan yang
ditimbulkan peningkatan tekanan intrabdomen yang mendadak
7. Sistem gastrointestinal/pencernaan
Peningkatan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan perubahan
metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan mual muntah pada trimester

8
I. Peningkatan progesteron menyebabkan penurunan tonus otot dan
memperlambat proses digestif sehingga menyebabkan konstipasi dan
pengosongan lambung menjadi lambat. Perubahan mengecap dan membaui
sehingga menyebabkan mual.
8. Sistem musculoskeletal
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan relaksasi
ligament sehingga menimbulkan gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan
otot abdomen karena pembesaran uterus menyebabkan diastasis recti.

Gambar 1. Diastasis Recti (Diastasis absent vs Diastasis Present).

9
Gambar 2. Kondisi perut ibu hamil dengan striae (A) dan linea nigra (B).
9. Sistem integument
Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang peningkatan
penyimpanan melanin sehingga menyebabkan linea nigra, cloasma
gravidarum, warna areola, putting susu, vulva menjadi lebih gelap. Striae
gravidarum/stretch marks terjadi akibat kulit perut, payudara, pantat
teregang sehingga serabut kolagen mengalami rupture.
10. Sistem endokrin
Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi, menstimulasi
kontraksi uterus.
2.1.3 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :ovum, adalah
suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-
apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
Spermatozoa, berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
10
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.Konsepsi, suatu peristiwa
penyatuan antara hasil konsepsi ke dalam endometrium. Plasentasi, alat yang sangat
penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan
sebaliknya. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan : triwulan i antara 0-12 minggu, 20
triwulan ii antara 12-28 minggu dan triwulan iii antara 28-40 minggu (mochtar, 2010 :
17

2.1.4 Klasifikasi
Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3 trimester,
yaitu:
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

2.1.5 Patofisiologi (WOC)


Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang lakilaki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel
telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3
cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120
juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
(kusmiyati, yuni, dkk.2009).

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.Sel yang
melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
11
WOC / PATHWAY ANTENATAL

Kehamilan
trimester

Trimester I (Usia Trimester II (usia Trimester III (usia


kehamilan minggu 1- kehamilan minggu ke- kehamilan minggu ke-27-
minggu ke-13) 14- minggu ke-26 minggu ke-38 sampai 40
Pemeriksaan laboratorium

Peningkatan progesteron Pembesaran Perubahan fisiologis


uterus pada abdomen HbsAg Positif

Tonus otor menurun Diafragma Menekan daerah Proses penyakit


Penekanan Dilatasi pelvis tertekan punggung dan
kandung kemih dan ureter pinggang

HCL lambung meningkat

Daya tampung Laju aliran Ekspansi dada Nyeri akut


Kurang
urin menurun urin lebih tidak maksimal Mual,
Mual dan muntah pengetahuan muntah,
lambat
nafsu makan
turun
Frekuensi
Resiko Nausea berkemih Media Ketidakefekt Krisis
meningkat ifan pola situasional
defisit perkembangbia
volume kan nafas Kurang asupan
mikroorganism makanan Kehamilan
e beresiko

Gangguan pola Ansieta


Resiko infeksi
saluran kemih Ketidakseimbangan Resiko
nutrisi kurang dari ketidakefektifan
kebutuhan tubuh proses
kehamilan-
melahirkan
2.1.6 Manifestasi
Tanda-tanda tidak pasti
1. Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)
Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe ini terjadi
pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan, gangguan
emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa, anemia, gangguan pekerjaan
ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi perubahan iklim. Terkadang pada
kehamilan terjadi pengeluaran darah sedikit yang disangka
menstruasi.Perdarahan ini disebabkan karena implantasi dari ovum ke dalam
decidua
2. Perubahan buah dada
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa juga
perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste
3. Perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)
Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan mual di
waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan seperti ini
bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus ventricule
4. Sering buang air kemih
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air
kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang
menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab dapat
juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan
volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan untuk buang air
kemih, misalnya tumor dan penyakit lain.
5. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu. Ini belum menjadi
tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan ibu sendiri.
Wanita yang sangat menginginkan hamil akan merasakan adanya quickening,
walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat pula disebabkan karena gas di dalam
pencernaan
6. Membesarnya Perut

13
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah kehamilan 5
bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh ascites, ovarial
cyste,tumor.
Tanda-tanda kemungkinan
1. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
2. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
3. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar ke
salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
4. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar
tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda braxton hicks
tidak ditemukan.
5. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
6. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
Tanda-tanda pasti
1. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
2. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
3. Dapat dirasakan gerakan janin
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
5. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin

2.1.7 Komplikasi
1) Komplikasi kehamilan pada trimester 1
Mual muntah berlebihan adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester i. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari.Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-

14
60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini23 disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan hcg dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah
yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.keadaan inilah disebut
hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan
berat ringanya penyakit. Mual muntah dapat diatasi dengan: makan sedikit
tapi sering, hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak, jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat, selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering
pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya,
jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain, isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual,
hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi, istirahat
cukup dan hindari hal–hal yang membuat anda berkeringat atau kepanasan,
yang dapat memicu rasa mual. Komplikasi jika seseorang itu muntah terus
menerus adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.Perdarahan pervaginam, perdarahan
yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu: abortus adalah berakhirnya
suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu
atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Kehamilan mola
adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan jaringan
seperti buah anggur. Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih,
dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm dan kehamilan
ektopik terganggu terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik

15
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara
tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan
penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.

2) Komplikasi pada trimester ke 2


Hiperemesis gravidium yaitu mual dan muntah secara berlebihan.Pada
umumnya, gejala mual dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan
memasuki trimester 2.Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil
mengalami komplikasi kehamilan.Hiperemesis gravidium pada trimester 2
dapat 24 meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia).Selain itu
juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding
rahim.Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis
untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
Gingivitis komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah
gingivitis atau radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil
disebabkan karena kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan.
Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri.
Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama
jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak. Diabetes
gestasional, ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah
ibu sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung
menurun. Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam
darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
Tekanan darah tinggi, ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan
darah. Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk
memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar
tidak terjadi secara berlarut- larut.

3) Komplikasi kehamilan pada trimester 3


Plasenta previa komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di
trimester ketiga.Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi
jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan
tersebut ada yang terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-

16
tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.Sakit kepala hebat
umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi
karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat.Biasanya, sakit kepala
tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.Namun, ada kelainan
yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala
yang sangat hebat.Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah
beristirahat.
Gejala ini adalah tanda preeklamsia.Anggota tubuh bengkak, komplikasi
kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah bengkaknya anggota
tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa terjadi pada ibu
hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak hilang setelah
beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema,
adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh.Pembengkakan
pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan
tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal jantung atau
anemia. Ketuban pecah, ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi
pada ibu yang sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan
pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh
janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta.Ibu hamil yang belum cukup bulan
untuk 25 melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke
rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan.
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai
hal.Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari
mulut rahim atau vagina (marjati dkk, 2010 ; 100 - 106).

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang


1. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
2. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
3. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin
4. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin adalah

17
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis
(malaria, HIV, dll).

2.1.9 Penatalaksanaan Medis


Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai jenis
pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis (kejiwaan)
ibu hamil.
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu pada TM I TM II TM III :
1. Keadaan Umum
2. Suhu tubuh.
3. Tekanan darah
4. Berat badan
5. LILA
6. TFU
7. Presentasi Janin
8. DJJ
9. Pemeriksaan Hb
10. Golongan darah
11. Protein urin
12. Gula darah/reduksi
13. Darah Malaria
14. BTA
15. Darah Sifilis
16. Serologi HIV
17. USG

2.2. Konsep Antenatal Care


2.2.1 Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi,
dan penangana medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persiapan persalinan yang aman dan memuaskan ( Walyani ,2015). Pelayanan Antenatal
merupakan pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
18
memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat (
Buku KIA, 2015).

2.2.2 Tujuan Antenatal Care


Menurut Walyani (2015), tujuan asuhan antenatal care (ANC) adalah sebagai
berikut:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu
dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal

2.2.3 Tujuan Antenatal Care


Selain tujuan antenatal care juga memiliki tiga fungsi yaitu yang pertama, sebagai
promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan. Fungsi
yang kedua yaitu untuk melakukan screening, identifikasi wanita dengan kehamilan
resiko tinggi dan merujuk bila perlu. Fungsi yang terakhir adalah untuk memantau
kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi
(Padila, 2014).
2.2.4 Jenis Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu dokter, bidan
dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan antenatal terpadu
terdiri dari (DepKes RI, 2014).
1. Anamnesa

19
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika melakukan anamneses, yaitu :
1) Menanyakan keluhan atau masalah yng dirasakan oleh ibu saat ini
2) Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan
penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil
a) Muntah berlebih
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama pada pagi hari
namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan berumur 3 bulan.Keadaan ini tidak
perlu dikhwatirkan, kecuali kalau memang cukup berat, sehingga tidak dapat makan dan
berat badan menurun terus.
b) Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda, apabila pusing sampai mengganggu
aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
c) Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat membahayakan
kesehatan ibu dan janin.
d) Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan tanda bahaya
sehingga ibu hamil harus waspada.
e) Sakit perut hebat
Nyeri perut hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
f) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari liang Rahim dan
kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada kehamilan.
g) Batuk lama
Batuk lama lebih dari dua minggu perlu ada pemeriksaan lanjut.Dapat dicurigai ibu
menderita TBC.
h) Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah pada kehamilan
yang harus diwaspadai.
i) Cepat lelah

20
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbulrasa lelah, mengantuk
yang berlebihan dan pusing yang biasa terjadi pada sore hari. Kemungkinan ibu
menderita kurang darah.
j) Sesak nafas atau sukar bernafas
Pada akhir bulan ke delapan biasanya ibu hamil sering merasa sedikit rnafas karena
bayi menekan paru-paru ibu.Namun apabila hal ini terjadi berlebihan maka perlu
diwaspadai.
k) Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu hamil
l) Gerakan janin
Gerakan janin mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan keempat. Apabbila
gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini, gerakan yang semakin berkurang
atau tidak ada gerakan maka ibu hamil harus diwaspadai.
m) Prilaku berubah selama hamil seperti gaduh, gelisah, menarik diri, bicara sendiri,
tidak mandi dan sebagainya. Selama kehamilan ibu bisa mengalami perubahan
perilaku. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal. Pada kondisi yang
mengganggukesehatan ibu dan janinnyamaka dikonsulkan ke psikiater.
n) Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan informasi kekerasan
terhadap perempuan terutama ibu hamil sering kali sulit digali . korban kekerasan
seringkali tidak mau berterus terang. Dalam hal ini petugas kesehatan dapat
mengenali korban dan memeberikan dukunganagar mau membuka diri.
3) Menanyakan status kunjungan (baru atau lama). Riwayat riwayat kehamilan sekarang,
riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita.
4) Menanyakan status Imunisasi Tetanus Toksoid.
5) Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
6) Menanyakan obat-oabatan yang dikonsumsi seperti: antihipertensi , diuretika,
antipiretika, antibiotika, obat TB, dan sebagainya.
7) Di wilayah endemis Malaria, tanyakan gejala Malaria dan riwayat pemakaian obat
Malaria.
8) Di daerah resiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pasanganya,
informasi ini penting untuk penanggulangan penyakit menular seksual.
9) Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah. Frekuensi, dan
kualitasasupan makanan dengan kandungan gizinya.

21
10) Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi kemungkinan terjadinya
komplikasi dalam kehamilan.
2. Pemeriksaan
Menurut (Midwifery Update, 2016), Dalam melakukan pemeriksaan antenatal,
tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar (10T)
terdiri dari:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi ada nya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan kurang
dari 9 kg selama kehamilan atau 1 kg penambahan setiap bulannya, menunjukkan
adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada bumil.
2) Pengukuran tekanan darah
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi ada nya hipertensi
(tekanan darah >140/90 mmHg).
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining
ibu hami beresiko KEK.
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi pertumbuhan janin
sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.
5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai
status imunisasi.
Untuk mencegah terjadi nya tetanus neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada kontaK
pertama dengan ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.
6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah
darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang
diberikan sejak kontak pertama. Cara pemberian tablet FE 1x1 hari dan diminum pada
malam hari sesudah makan dengan air putih dan jus yang mengandung vitamin C
untuk membantu proses penyerapan.
7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

22
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap
kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui letak janin.
1) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).
2) Tatalaksana kasus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium,
setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar
dan kewenangan bidan.
3) Pelaksanaan temu wicara
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi :
Kesehatan ibum, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami/keluarga dalam
kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya pada kehamilan, Asupan gizi
seimbang, dan sebagainya seputar kesehatan ibu hamil.

2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi ANC


Menurut Notoatmodjo (2016) yang dikembangkan oleh Lawrence Green Kunjungan
ANC oleh ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembagian faktor yang
mempengaruhi perilaku seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
berdasarkan teori Lawrence Green (1980), yaitu berasal dari faktor perilaku (behavior
cause) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes).
Sedangkan dalam pembagian menurut konsep dan perilaku sesorang seperti yang
dikemukakan oleh Green meliputi faktor predisposisi (predisposing factor), faktor
pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat atau (reinforcing factor).
1. Faktor predisposisi (predisposing factor) adalah faktor yang mempermudah terjadinya
perubahan perilaku seseorang. Faktor ini mencakup 3 kelompok karakteristik
predisposisi yaitu:
1) Ciri-ciri demografi meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah
anggota keluarga.
2) Struktur sosial meliputi jenis pekerjaan, pendidikan, ras, agama, dan kesukuan.
3) Kepercayaan kesehatan meliputi keyakinan, pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, dokter dan penyakitnya.

23
2. Faktor pemungkin (enabling factor) adalah faktor yang memfasilitasi perilaku atau
tindakan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana berupa kelengkapan alat-alat
kesehatan dan prasarana berupa penghasilan keluarga, jarak tempat tinggal, media
informasi, kebijakan pemerintah atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat
seperti,rumah sakit, poliklinik, posyandu, dokter atau bidan praktik swasta.
3. Sedangkan, faktor penguat (reinforcing factor) adalah faktor yang mendorong atau
memperkuat terwujudnya dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas
lainnya, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Faktor ini
mencakup faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan, tokoh agama took masyarakat
dan para petugas kesehatan,dukungan suami dan dukungan keluarga.
Menurut Romauli (2015) Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan
Antenatal Care (ANC) meliputi: Faktor Lingkungan, Faktor sosial (fasilitas
kesehatan,umur, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan), faktor budaya dan adat
istiadat, dan faktor ekonomi/pendapatan.
Leopold I

Gambar 3.1 Pemeriksaan Leopold 1


Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang di fundus.
- Buka pakaian pasien pada bagian yang akan diperiksa saja yaitu bagian abdomen
( Perut ibu ) dan berikan selimut.
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan pasien dan melihat ke arah muka pasien

- Setelah mencuci tangan gosok- gosokan kedua tangan, lalu secara perlahan
letakkan kedua tangan pada abdomen.
- Lakukan palpasi pada abdomen dengan cara menyusuri tangan dari abdomen
bagian bawah sampai ke fundus.
- Pastikan apakah bagian yang di palpasi pada bagian fundus ibu itu bagian
kepala janin atau bokong dengan memantau konsistensi, bentuk dan
24
mobilitasnya. Jika bagian kepala keras membulat, jika lunak kemungkinan
bagian bokong.

Leopold II

Gambar 3.2 Pemeriksaan Leopold II


Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil.
- Menghadap ke bagian ibu, Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan kanan
abdomen ibu hamil.
- Tahan satu tangan di satu sisi abdomen ibu hamil, sementara permukaan jari
tangan yang lain secara bertahap mempalpasi abdomen ibu pada sisi yang lain
dari bagian bawah uterus sampai dengan fundus.
- Rasakan bagian-bagian yang dipalpasi, jika bagian yang dipalpasi terba keras
seperti papan maka itu merupakan bagian punggung janin. Jika tidak teraba
keras atau teraba bagian kecil maka itu bagian ekstremitas janin.
- Ulangi tindakan no 3 pada sisi abdomen yang lain. Tangan yang telah
digunakan untuk mempalpasi tetap diam di tempat dan tangan lainnya
melakukan palpasi.
Tentukan bagian mana yang teraba keras, jika yang teraba keras pada bagian
kanan ibu hamil maka letak punggung kanan (puka), jika yang teraba keras
memanjang seperti papan pada bagian kiri, maka posisi janin punggung kiri (puki).
Leopold III

25
Gambar 3.3 Pemeriksaan Leopold III
Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas panggul.
- Pegang bagian bawah abdomen secara mantap, tepat diatas simfisis pubis
diantara ibujari dan jari lainnya.
- Tekan ibu jari dan jari-jari tangan lainnya secara bersamaan sebagai usaha
untuk memegang bagian presentasi janin seperti ditunjukkan pada gambar 3.
- Rasakan apakah kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP)
Leopold IV

Gambar 3.4 Pemriksaan Leopold IV


Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya
bagian bawah kedalam rongga panggul.
- Kaki pasien ditekukkan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si pasien
- Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan
berapa masuknya bagian bawah

26
- Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba diluar:
o Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
o Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
o Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga panggu

2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan


2.3.1 Pengkajian
1) Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin komunikasi
dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila diperlukan. Bila
keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan

27
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang
keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini
harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
Riwayat keperawatan
a) Riwayat obstetri
- Menarche : untuk menanyakan kapan terjadinya haid pertama kali

- Siklus : apakah siklus menstruasinya teratur atau tidak

- Banyaknya : untuk mengetahui banyaknya pengeluaran darah

- Lamanya : untuk mengetahui berapa lamanya menstruasi

- HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir

- TP : Untuk mengetahui tafsiran persalinan


b) Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu, untuk mengetahui bagaimana
kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau
penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang
dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya
c. Kehamilan sekarang : Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan sebaiknya
dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28
minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu
tiap minggu. Gerakan janin.Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan
18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan
lebih dari 28 minggu. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. Imunisasi
TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4
minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan
yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT
boster).Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walupun

28
diberikan pada kehamilan muda. Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera
setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan
d. Riwayat KB, ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/tidak, apa macamnya,
ada keluhan/tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
e. Riwayat Kesehatan yang Lalu, ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang
pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
35 tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun
tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.

29
f. Riwayat Kesehatan Sekarang, ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu
sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun
penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga
apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga, ditanyakan mengenai latar belakang
keluarga terutama: Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis, Penyakit keluarga
yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa,
asma.
h. Riwayat Psikososial dan Budaya, untuk mengetahui keadaan psikologis
ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga
tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan
pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan ibu. Pola Spiritual, untuk mengetahui kegiatan
spiritual ibu.
i. Pola aktivitas, wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba,
mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik
dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya.
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala dan wajah: inspeksi kebersihan dan kerontokan rambut (normal
rambut bersih, tidak terdapat lesi pada kulit kepala dan rambut tidak rontok),
cloasma gravidarum, keadaan sclera (normalnya sclera berwarna putih),
konjungtiva (normalnya konjungtiva berwarna merah muda, kalau pucat
berarti anemis), kebersihan gigi dan mulut (normalnya mulut dan gigi
bersih, tidak berbau, bibir merah), caries. Palpasi palpebra, odem pada
mata dan wajah; palpasi pembesaran getah bening (normalnya tidak ada
pembengkakan), JVP, kelenjar tiroid.
30
b. Dada: inspeksi irama napas, dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung,
hitung frekuensi. Payudara: pengkajian payudara pada ibu hamil meliputi
inspeksi ukuran, bentuk, warna, dan kesimetrisan dan palpasi konsisten dan
apakah ada nyeri tekan guna menentukan status laktasi. Normalnya putting
susu menonjol, areola berwarna kecoklatan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
bekas luka, payudara simetris dan tidak ada benjolan atau masa pada saat di
palpasi.
c) Abdomen: menginspeksi adanya striae atau tidak, adanya luka/insisi,
adanya linea atau tidak
4) Pemeriksaan leopold
a) Leopold 1 Sebelum anda melakukan leopold 1 , anjurkan ibu untuk BAK,
agar ibu merasa nyaman saat dilakukan pemeriksaan. Kemudian
posisikan ibu supine/ terlentang dengan satu bantal dibawah kepala &
posisi lutut fleksi/menekuk. Tempatkan gulungan handuk kecil dibawa
pinggang kanan atau kiri klien untuk memindahkan uterus jauh dari
pembuluh darah mayor ( untuk mencegah terjadinya sindrom hipotensi
akibat supine / terlentang). Jika menggunakan tangan kanan , berdiri
disebelah kanan klien , lihat wajah klien . leopold bertujuan untuk
mengetahui bagian janin yang terdapat pada fundus uterus ibu hamil .
jika pada saat mempalpasi anda merasa bulat , keras, mudah digerakkan ,
maka bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak
melenting, maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian fundus itu
teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian fundus itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu adalah
ekstermitas janin.
b). Leopold 2 Leopold 2 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian kanan dan kiri uterus ibu hamil. Jika pada saat
mempalpasi anda merasa bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian
itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting maka
bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagiam itu
adalah ekstermitas janin.

31
c) Leopold 3 Leopold 3 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian presentasi atau bawah uterus ibu hamil. Jika pada
saat mempalpasi anda merasakan bulat, keras, mudah digerakkan, maka
bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting
maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu
adalah ekstermitas janin. Jika saat anda palpasi hasilnya adalah kepala ,
maka goyangkan kepala bagian janin tersebut , apakah kepala masih
goyang atau terfiksasi. Jika kepala masih bisa digoyangkan dengan
tangan anda maka anda tidak perlu melakukan pemeriksaan leopold 4.
Namun jika saat melakukan palpasi anda merasakan bahwa kepala tidak
dapat digoyangkan maka anda lanjutkan pemeriksaan ke leopold 4.
d). Lepold 4 Lepold 4 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepala
masuk kedalam pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya adalah
tempatkan jari – jari tangan anda dengan tertutup disebelah kiri dan
kanan pada segmen bahwa rahim kemudian tentukan letak dari bagian
presentasi tersebut (konvergen / divergen) e. Tentukan TFU Untuk
mengetahui tinggi fundus uteri , anda harus pastikan apakah ibu hamil
sudah memasuki trimester 2 atau 3 atau belum. Jika sudah memasuki
trimester 2 atau 3 , maka anda harus menentukkan TFU dengan cara
mengumpulkan rahim atau uterus ibu kemudian tentukan fundus uterus.
Lalu gunakan meteran/ metline dan lakukan pengukuran dengan cara 39
mengukur fundus uterus ibu hamil sampai simfisis pubis. Lihat berapa
cm TFU ibu hamil.

32
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
(D.0074 Hal. 166 )
2. Risiko defisit Nutrisi berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik. (D.0032
Hal.81)
3. Ansietas berhubungan dengan adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi. (D.0080
Hal.180)
4. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal

33
2.2.3 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1.Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan (I.08245)
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 1x20 menit Observasi :
adaptasi kehamilan (D.0074 Hal. diharapkan status kenyamanan 1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis.
166) meningkat dengan kriteria hasil : mual,nyeri,gatal, sesak)
1. Pusing/nyeri yang dilaporkan 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
tidak ada perasaannya
2. Perilaku tidak nyaman 3. Identifikasi masalah emosional dan spiritual.
menurun/tidak ada Terapeutik :
3. Gangguan dalam rutinitas tidak 1. Berikan posisi yang nyaman
ada 2. Berikan kompres dingin atau hangat
4. Menunjukan perasaan rileks 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Berikan pemijatan
5. Berikan terapi akupresur
6. Berikan terapi hypnosis
7. Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
8. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi :

34
1. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
2. Ajarkan terapi relaksasi
3. Ajarkan latihan pernapasan
4. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi :
9. Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus,
anthistamin, jika perlu

2. Risiko defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor berat badan


berhubungan dengan perubahan keperawatan selama 1x20 menit 2. Timbang berat badan secara rutin
nafsu makan, mual/muntah, tidak diharapkan Risiko defisit nutrisi 3. Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan
mengenal peningkatan kebutuhan teratasi dengan kriteria hasil : suatu pemicu pengeluaran makanan (mis. Pengeluran
metabolik. (D.0032 Hal. 81) 1. Nafsu makan membaik yang disengaja, muntah, aktivitas berlebih)
2. Asupan Nutrisi membaik 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
5. kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

Setelah dilakukan tindakan Reduksi


3. Ansietas (D.0080 Hal.180) keperawatan selama 1x20 menit ansietas(I.09314)
diharapkan tingkat ansietas menurun Observasi :

35
dengan kriteria hasil : Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
1. Verbalisasi kebingungan Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
menurun Monitor tanda-tanda ansietas
2. Verbalisasi khawatir akibat Terapeutik :
kondisi yang dihadapi Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
menurun kepercayaan
3. Perilaku gelisah menurun Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
4. Perilaku tegang menurun memungkinkan
5. Keluhan pusing menurun Pahami situasi yang membuat ansietas
6. Diaforesis menurun Dengarkan dengan penuh perhatian
7. Tremor menurun Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
8. Pucat menurun Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
9. Konsentrasi membaik Edukasi :
10. Pola tidur membaik Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
11. Frekuensi pernapasan, nadi Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
dan tekanan darah membaik pengobatan, dan prognosi
12. Kontak mata membaik Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
13. Pola berkemih membaik Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
14. Orientasi membaik Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian anti ansietas
36
4. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien
perubahan fisik, pengaruh keperawatan selama 1x20 menit 2. Kaji status pernapasan klien.
hormonal nyeri hilang/berkurang dengan hasil : 3. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung
1. Tanda-tanda vital dalam batas dan perubahan cara jalan.
normal 4. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk
2. Ungkapan verbal/non verbal dari meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian
kenyamanan dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu,
sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk
lama.

37
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana
perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2017).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk
membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil
yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
(Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi tahap ini
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data
perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan
kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk
menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif. (Nursalam,
2018).
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jl. Beliang No.110 Telp/Fax (0536) 3227707

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


Nama Mahasiswa : Lolita Amelia
NIM : 2019.C.11a.1016
Ruangan Praktik : Puskesmas Pahandut (KIA)
Tanggal & Jam Pengkajian : 18 Oktober 2021

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNG JAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Tempat / tanggal lahir : Martapura , 11 Agustus 2000
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Golongan Darah :O
Alamat : Jl. Manggis No.26 A
Diagnosa Medis : G1 P0 A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS :-
Tanggal Pengkajian : 18 Oktober 2021
Nomor Rekam Medik : 7623 xxx

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan :-
Golongan Darah :-
Alamat : Jl. Manggis No.26 A
Hubungan dengan Klien : Suami

1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :


Ny.S mengeluh mual muntah.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :


Pada hari senin tanggal 18 oktober 2021 Ny.S dengan usia kehamilan 12 minggu
datang bersama suami ke Puskesmas Pahandut untuk kontrol kehamilan. Klien
mengatakan mual muntah , pasien mengatakan dan untuk memperbaiki keaadan Ibu
langsung beristirahat ketika merasa mual.Ny.S merasakan mual muntah secara
berulang. Ny.R mengatakan mual dirasakan sebanyak 4-5x/hari pada pagi dan sore
hari Susun kliamtnyaa supayaa jelas Hasil pengkajian, TD =123/80 mmhg, R=
24x/menit S= 35,5∘C ,N=80x/menit. BB 51 kg, TB 155 cm, LILA 28

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :


Tidak di kaji

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Tidak di kaji

II. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 Hari (Normal)
Lamanya Haid : 4-5 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : Warna merah terang
kadang kecoklatan, bau metalik (normal), cair.
Gangguan sewaktu menstruasi : Nyeri pinggang
Gejala pre menstruasi : Perubahan Suasana Hati
HPHT : 10 Juli 2021
Taksiran Persalinan : 17 April 2022
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan : Tidak di kaji
Lamanya Pernikahan : Tidak di kaji
Pernikahan Ke : 1 (satu)
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Tidak dikaji
Waktu dan lamanya penggunaan : tidak ada di kaji
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada di kaji
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Tidak di kaji
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 2 anak
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G1 P0 A0
(Tidak dilakukan pengkajian)

Um Masalah
Tgl Jenis Tempat/ Jenis Keada
ur
No partu partu Penolon kelami BB Ha Lahi Nifa an
ham Bayi
s s g n mil r s Anak
il
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
Tidak dilakukan pengkajian

Keterangan :
 Masa hamil : Tidak di kaji
 Masalah Lahir/persalinan : Tidak di kaji
 Masalah Nifas : Tidak di kaji
 Masalah bayi : Tidak di kaji
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe : Ya
 Keluhan waktu hamil : Pusing
 Gerakan anak pertama di rasakan : -
 Imunisasi : Lengkap
 Penambahan BB selama hamil : 5kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan :UPT PUSKESMAS
PAHANDUT

III. PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
a. Keadaan Suhu : 35,50C
Umum Nadi : 80x/menit
BB sebelum hamil, tidak dikaji Tekanan darah 123/80mmHg
BB 51 kg
Tinggi Badan 155 cm
Kesadaran Composmentis
Turgor Kulit : Tidak di kaji

Tidak ada benjolan


b. Kepala Keadaan bersih
Tidak ada ketombe
Tidak ada rambut rontok
Berwarna hitam

Hyperpigmentasi : tidak ada


c. Muka Cloasma gravidarum : tidak ada
Rasa bengkak? Edema : tidak ada
Tidak ada Simetris

Mukosa mulut & bibir : lembab


d. Mulut Keadaan gigi : lengkap, bersih
Keluhan : tidak ada Fungsi Pengecapan : baik
Keadaan Mulut : bersih
Fungsi menelan : normal
Ukuran pupil : normal
e. Mata Konjungtiva : merah muda
Keluhan : tidak ada Sklera : tidak ikterik
Fungsi Penglihatan : baik

Reaksi alergi : tidak ada


f. Hidung Pernah flu : tidak
Keluhan : Tidak ada Frekuensinya dalam 1 tahun : tidak ada
Perdarahan/peradangan : tidak pernah
Keadaan/kebersihan : bersih

Keadaan : simetris kiri kanan


g. Telinga Fungsi pendengaran : normal
Keluhan : tidak ada
Pembesaran kel.Tyroid : tidak ada
h. Leher Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada Pembesaran KGB : tidak ada

Sesak napas : tidak ada


i. Daerah Batuk : tidak ada
dada Sakit dada : tidak pernah
Jantung dan paru-paru : baik Suara napas : veskuler (normal)
Bunyi jantung : lup dup (normal)

Palpitasi : tidak ada

Payudara simetris Palpasi :


- DJJ +
j. Abdomen - TFU 3 jari di atas simpisis

Tidak ada keputihan


Tidak berbau
Tidak ada gatal atau iritasi

k. Genitalia
Eksterna

Ukuran panggul luar :


- Distantia spinarum : Tidak
l. Anus : dilakukan pemeriksaan
tidak dilakukan - Distantia cristarum : Tidak
pemeriksaan dilakukan pemeriksaan
- Conjugata externa : Tidak
m. Ekstremita
dilakukan pemeriksaan
s atas dan bawah
- Lingkar panggul : Tidak dilakukan
pemeriksaan
n. Pemeriksa
an Panggul
Ukuran panggul dalam :
- Promonotorium : Tidak dilakukan
pemeriksaan
- Linea inominata : Tidak dilakukan
pemeriksaan
- Dinding samping : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Spina Ischiadika : Tidak dilakukan
pemeriksaan
- Sacrum : Tidak dilakukan
pemeriksaan
- CV : Tidak dilakukan
pemeriksaan CD : Tidak dilakukan
pemeriksaan
IV. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Pola Nutrisi
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 a. Frekuensi 2-3 x 2-3 x
b. Nafsu makan/selera sehari sehari
c. Jenis makanan Baik Baik
Nasi, sayur, Nasi, sayur,
lauk lauk, susu,
buah

2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 8-12x/hari, kuning terang, bau
khas amoniak
b. Buang Air Besar (BAB) : 2-3x/hari, warna kuning
kecoklatan, konsistensi lembek
3. Pola tidur dan istirahat : 6-7 jam sehari
4. Pola aktivitas dan latihan : Baik
5. Personal Hygiene : -
Kulit : Lembab
Rambut : Baik, tidak ada ketombe, tidak rontok
Mulut & Gigi : Bersih dan lengkap
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih
Vulva Hygiene : Baik, tidak ada keputihan, tidak ada gatal atau iritasi
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : Tidak
Minuman Keras : Tidak
Obat-obatan : Tidak
Lain-lain :-

V. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


2. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan
merawat bayi : Ya, Klien mengetahui cara pemberian ASI dan merawat bayi
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya
: Ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan : Perempuan
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Suami dan
orang tua
e. Apakah hamil ini diharapkan : Ya, klien mengatakan
sangat diharapkan

3. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : Klien mengatakan bayi dengan
kondisi sehat dan persalinan lancar
 Harapan setelah menjalani perawatan : Klien mengaharapkan bayi
dan ibu sehat
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : tidak ada
4. Konsep diri
 Body image : Klien mengatakan menerima apapun kondisi tubuhnya.
 Peran : Klien mengatakan ia seorang istri dan akan menjadi seorang
ibu
 Ideal diri : Klien mengatakan ingin dirinya dan keluarganya selalu
bahagia.
 Identitas diri : Klien mengatakan ia seorang ibu rumah tangga
 Harga diri : Klien merasa percaya diri.
5. Hubungan/komunikasi
 Bicara : Jelas, relevan, mampu mengekspresikan dan mampu
mengerti orang lain.
 Bahasa utama : Banjar dan Indonesia
 Bahasa daerah : Banjar
 Yang tinggal serumah : Klien, suami
 Adat istiadat yang di anut : Adat Banjar
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
 Motivasi dari suami : Suami selalu menemani dan memberikan
dukungan selama kehamilan.
 Apakah suami perokok : Ya
 Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
6. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Klien mengatakan cukup
memahami
7. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan dukungan keluarga
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Klien
mengatakan Tuhan, agama, dan kepercayaan sangat penting dalam hidupnya.
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : -
 Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : Tidak ada

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah
 HB : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Golongan Darah/Rh : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Gula Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Leukosit : Tidak dilakukan pemeriksaan
 VR/VDRL : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Urine
 Protein : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Sedimen : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Reduksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST : Tidak dilakukan pemeriksaan
 TTO/OCT : Tidak dilakukan pemeriksaan
 USG : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Amnioscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan
 TORCH : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Rontgent : Tidak dilakukan pemeriksaan
VII.PENGOBATAN
Fenotiazin 10 mg

Palangka Raya, 18 Oktober 2021

Mahasiswa

Lolita Amelia
ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN


MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Peningkatan Progesteron Nausea
DS : SDKI (D.0076) Hal.170
- Klien mengeluh mual Tonus Otot Meningkat
- Klien mengatakan
merasa asam dimulut HCL(asam) kambung
meningkat
DO :
- klien tampak pucat
Mual Muntah
- saliva meningkat

- TTV Nausea
TD : 123/80 mmHg
R : 24x/menit
S : 35,5∘C
N : 80x/menit
- DJJ +

- TFU 3 jari di atas


simpisis.

PRIORITAS MASALAH
1. Nausea b.d kehamilan yang ditandai dengan klien mengeluh mual muntah ,
merasa asam dimulut, pasien tampak pucat, saliva meningkat dengan TTV=
TD : 123/80 mmHg , R : 24x/menit , S : 35,5∘C, N : 80x/menit
SDKI (D.0076) Hal.170
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. S
Ruang Rawat : KIA

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan Tindakan Manajemen mual 1. Untuk mengtahui dampak


keperawatan selama 1x7 jam , 1. Identifikasi dampak mual apa yang mungkin terjadi
diharapkan keluhan Nausea pada terhadap kualitas hidup akibat mual
klien dapat teratasi dengan (misalnya nafsu makan, 2. Untuk memberikan tindakan
kriteria hasil : aktifitas, kinerja, dan tidur) keperawatan mengatasi mual
SLKI (Tingkat Nausea,Hal. 2. Identifikasi faktor penyebab muntah
144) mual (misalnya pengobatan 3. Tempat yang bersih akan
1. Keluhan mual menurun dan prosedur) mendukung pasien untuk
2. Perasaan ingin muntah 3. Kendalikan faktor menghilangkan gejala mual
menurun lingkungan penyebab mual 4. Untuk menjaga kesehatan
3. Perasaan asam dimulut (misalnya bau tak sedap, tubuh
menurun suara, dan rangsangan visual 5. Mengatasi atau
4. Jumlah saliva menurun yang tidak menyenangkan menghilangkan rasa mual
5. Pucat membaik 4. Anjurkan istirahat dan tidur muntah
yang cukup
5. Kolaborasi pemberian
antimietik,jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanda Tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Senin, 18 Oktober 1. Mengidentifikasi dampak mual terhadap S :
2021
kualitas hidup (misalnya nafsu makan, - Klien mengatakan rasa ingin mual sedikit
Jam 09.00 WIB
aktifitas, kinerja, dan tidur) berkurang
2. Mengidentifikasi faktor penyebab mual - Klien mengatakan mual muntah sedikit
(misalnya pengobatan dan prosedur) mengurangi nafsu makan
3. Mengendalikan faktor lingkungan O :
Lolita Amelia
penyebab mual (misalnya bau tak sedap,
- TTV setelah diberi tindakan :
suara, dan rangsangan visual yang tidak
TD : 110/80 mmHg
menyenangkan)
R : 20x/menit
4. Menganjurkan istirahat dan tidur yang
S : 36∘C
cukup
N : 77x/menit
5. Berkolaborasi pemberian antiemietik :
- Pucat pada pasien nampak berkurang
Fenotiazin 10 mg
- Saliva pada pasien tampak berkurang
A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA

PPNI.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.(SDKI). 2016. Jakarta


PPNI.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.(SIKI).2016. Jakarta
PPNI.Standar.Luaran.Keperawatan.Indonesia.(SLKI).2016.Jakarta.

Aisyah R DKK, 2015. Evaluasi Pelaksanaan Standar 10 T Dalam Pelayanan Antenatal


Terpadu. Stikes Muhammadiyah. Palangka raya : 07 oktober 2021
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal,
Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Buku Ajar Ibu dan Anak. Jakarta: Gavi
Depkes RI. 2012. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR
Kamariyah Nurul, Anggasari Yasi, Muflihah Siti. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk
Mahasiswa dan Praktisi Keperawatn serta Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta.
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

OLEH :
Lolita Amelia
2019.C.11a.1016

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SAP : Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan


A.Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran penyuluhan dapat
memahami tentang perubahan fisiologis selama kehamilan.
B.Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat:
1. Menjelaskan Definisi Kehamilan
2. Menjelaskan Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan
3. Menjelaskan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan
D.Materi
1. Definisi Kehamilan
2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan
3. Penatalaksanaan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan
E.Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Rabu, 11 Oktober 2021
2. Pukul : 09.00-09.30 s/d
3. Alokasi : 20 Menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan : 3 Menit  Menjawab salam
 Memberi salam dan memperkenalkan  Mendengarkan
diri  Menjawab pertanyaan
 Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
 Melakukan evaluasi vadilasi
2 Penyajian : 7 Menit  Mendengarkan dengan
Pelaksanaan : Menjelaskan tentang seksama
1. Definisi Kehamilan  Mengajukan pertanyaan
2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan
3. Penatalaksanaan Ketidaknyamanan
Selama Kehamilan
Memberikan kesempatan bertanya atau
feedback kepada sasaran

3 Evaluasi : 5 Menit  Menjawab


 Memberikan pertanyaan akhir dan  Mendemontrasi
evaluasi
4 Terminasi : 5 Menit  Mendengarkan
 menyimpulkan bersama-sama hasil  Menjawab salam
kegiatan penyuluhan
 menutup penyuluhan dan mengucapkan
salam

.3.2 Tugas Pengorganisasian


1) Moderator : Lolita Amelia
Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin sidang
(rapat,diskusi) yang menjadi pengarahan pada acara pembicara atau pendiskusi masalah
Tugas:
1. Membuka acara penyuluhan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan kontrak dan waktu disampaikan.
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalan diskusi
2) Penyaji : Lolita Amelia
Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan memberitahukan kepada
moderator agar moderator dapat memberi arahan selanjutnya kepada peserta-peserta
diskusinya.
Tugas :
1. Menyampaikan materi penyuluhan.
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.
3. Mengucapkan salam penutup.
3) Fasilitator: Lolita Amelia
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami tujuan
bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut
tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan.
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
4) Simulator : Lolita Amelia
Simulator adalah seseorang yang bertugas untuk menyimulasikan suatu peralatan kepada
audience.
Tugas :
1. Memperagakan macam-macam gerakan.
5) Dokumentator : Lolita Amelia
Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang berkaitan
dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan dokumen pada saat kegiatan
berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip.
Tugas :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan Somatitis.
6) Notulen : Lolita Amelia
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan, seminar, diskusi,
atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara. Ditulis oleh seorang Notulis yang
mencatat seperti mencatat hal-hal penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta
kegiatan.
Tugas :
Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan penyuluhan
A.TEMPAT
B. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan di ruang Puskesmas
3) Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1) Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang “Definisi kehamilan”.
2) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3) Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1). Peserta sudah mengerti dan memahami tentang pentingnya Definisi kehamilan
2). Peserta sudah mengerti dan memahami tentang perubahan fisiologis kehamilan
3). Peserta sudah mengerti dan memahami tentang penatalaksaan ketidaknyamana
kehamilan

MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum
(fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya
berkisar 40 minggu. Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40
minggu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua , seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga
sebagai periode penantian (Vivian, 2011:118).
2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan
1. Rahim
Rahim sebelum hamil seperti buah pir, akan semakin membesar sesuai kehamilan.
Terasa pergerakan janin pada kehamilan 4 bulan ke atas.
2. Liang Senggama
Pengeluaran lender meningkat, dan kadang terjadi keputihan.
3. Payudara

Membesar dan terasa nyeri, warna puting susu menghitam, payudara sudah
mengeluarkan air susu
4. Peredaran darah ibu

Tekanan darah cenderung menurun akibat peningkatan aliran darah ke janin dan
penekanan pembuluh darah oleh berat badan janin terutama pada trimester 3 sehingga
menimbulkan beberapa keluhan seperti pusing, kadang-kadang kaki kelihatan bengkak,
pelebaran pembuluh darah kaki.
5. Pernapasan

Nafas agak sesak pada saat melakukan aktivitas berjalan, dan tidur telentang terutama
pada kehamilan 7 bulan keatas

6. Sesak nafas
Gunakan bantal atau tinggikan kepala pada waktu tidur, tidur dengan posisi mirin
7. Pusing atau nyeri
Lakukan teknik relaksasi seperti nafas dalam :
1). Atur posisi senyaman mungkin
2). Menarik nafas melalui hidung, tahan selama 3 detik
3). Perlahan-lahan keluarkan melalui mulut
4). Lakukan secara berulang, hingga nyeri/pusing berkurang
8. Nyeri pada payudara
Jangan memakai BH atau bra yang ketat, pakailah BH yang menyerap keringat
9.Keputihan
Cebok dengan menggunakan air hangat, gunakan celana yang mudah menyerap keringat, jaga
kemaluan agar tetap kering.
Peredaran darah Ibu
Bagian-bagian Tubuh Yang
PERUBAHAN FISIOLOGI Tekanan darah cenderung menurun
Mengalami Fisiologis Selama Kehamilan
Kadang-kadang kaki tampak membengkak
SELAMA KEHAMILAN Pelebaran pembuluh darah kaki

 Rahim
- Rahim Sebelum hamil sebesar
buah pir
- Rahim makin membesar sesuai
kehamilan
- Terasa Gerakan anak pada
kehamilan 4 bulan ketas
Pernapasan
 Liang Senggama Nafas agak sesak pada saat melakukan aktivitas
- Pengeluaran lendir meningkat berjalan, dan tidur terlentangterutama pada
- Kadang terjadi keputihan kehamilan 7 bulan keatas

 Payudara
- Membesar dan terasa nyeri
- Warna puting susu menghitam
DISUSUN OLEH :
- Sekitar puting susu juga
LOLITA AMELIA menghitam
2019.c.11a.1016 - Payudara sudah mengeluarkan air
susu

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA


RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN PROGRAM S1
KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
6. Pencernaan Cara Mengurangi Ketidaknyamanan Akibat Jangan membiasakan menunda buang air besar
- Mual dan muntah terutama pada Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan apabila sudah terasa.
pagi hari Hemoroid (Wasir)
Mual dan muntah Banyak makan makanan yang banyak
- Pengeluaran air liur berlebihan Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh mengandung serat dan banyak minum.
dari biasanya sebelum bangun dari tempat tidur. Hindari mengedan terlalu lama saat buang air
- Buang air besar kadang-kadang Makan dalam porsi kecil tapi sering. besar.
keras, sehingga dapat terjadi Hindari bau-bauan dan makanan yang Bengkak pada kaki
merangsang. Kaki ditinggikan pada waktu istirahat atau
hemoroid (wasir)
Pelebaran pembuluh darah (varises) tidur.
Waktu istirahat kaki ditinggikan. Sesak nafas
Mempergunakan kaos kaki panjang dan elastis. Gunakan bantal atau tinggikan kepala pada
Janganmemakaisepatuyang bertumit tinggi. waktu tidur.
Buang air besar keras Tidur dengan posisi miring.

Banyakmakanmakanan mengandung serat. Nyeri pada payudara


7. Saluran Kencing
Jangan memakai BH (bra) yang ketat.
- Keinginan untuk buang air kecil Banyak minum
Pakailah BH yang menyerap keringat.
pada kehamilan trimester I (1-3 Keputihan
bln) dan Trimester III (7-9 bln) Cebok menggunakan air hangat
meningkat Gunakan celana yang mudah menyerap keringat
Jaga kemaluan agar tetap kering
8. Kulit
- Sering kepanasan dan keringat
banyak pada kehamilan trimester
III
- Kulit pada daerah pipi
,dahi,hidung,leher kelihatan agak
hitam
- Kulit pada perut ditemui retak-
retak warnanya kemerahan dan
kebiruan

Anda mungkin juga menyukai