Anda di halaman 1dari 17

DETEKSI DINI PENYULIT ATAU KOMPLIKASI DALAM

PERSALINAN
“TANDA KALA 1 MEMANJANG”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 2A


ISYFI SALWA F. P17331191005
RISKA WINARNI P17331191006
DELLA MUAWWANAH P17331191008
MAULAYA KAMILAH A. P17331191009
Definisi Kala I Memanjang

 Persalinan dengan kala 1 memanjang adalah persalinan yang fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada
fase aktif laju pembukaanya tidak adekuat atau bervariasi kurang dari 1 cm setiap jam selama sekurang-kurangnya
2 jam setelah kemajuan persalinan, kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida, lebih dari 12 jam sejak
pembukaan 4 cm sampai pembukaan lengkap (rata-rata 0,5 cm per jam). Insiden ini terjadi pada 5 persen
persalinan dan pada primigravida insidenya dua kali lebih besar dari pada multigravida
Kala I memanjang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
1. Fase laten memanjang ( prolonged latent phase) Adalah fase pembukaan serviks yang tidak melewati 3 cm setelah
8 jam inpartu (Saifuddin, 2009)
2. Fase aktif memanjang ( prolonged active phase)Adalah fase yang lebih panjang dari 12 jam dengan pembukaan
serviks kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida (Oxon, 2010)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PARTUS LAMA ANTARA LAIN:
 Kelainan letak janin.
 Kelainan-kelainan panggul.
 Kelainan his.
 Pimpinan persalinan yang salah.
 Janin besar atau kelainan kongenital.
 Primitua.
 Perut pendulum, grandemulti.
 Ketuban pecah dini.
 His persalinan yang tidak efisien, termasuk serviks yang kaku.
 Disproporsi fetopelvik.
 Analgesi dan anesthesi yang berlebihan dalam fase laten.
Tanda-tanda Gejala pada Kala I Memanjang

 Adapun gejala-gejala pada Kala 1 Memanjang ini yaitu :


 Dehidrasi
 Infeksi
 Kelelahan ibu
 Asfiksi
 Kematian janin dalam kandungan
 Sebab-sebab terjadinya partus lama ini adalah multikomplek, dan tentu saja bergantung pada pengawasan selagi
hamil, pertolongan persalinan yang baik dan penatalaksanaannya.
Komplikasi pada Kala I Memanjang

 Menurut David (2007:175) akibat kala I memanjang pada janin akan terjadi trauma, kerusakan hipoksik, asfiksia
serta peningkatan mortalitas dan morbiditas perinatal. pada ibu mengakibatkan penurunan semangat, kelelahan,
infeksi dan resiko ruptur uterus
Penatalaksanaan pada Kala I Memanjang

 Asuhan kebidanan pada prolonged phase active yaitu :


 Atasi penyebab fisik
 Kosongkan kandung kemih
 Lapar atau haus
 Mobilisasi

 Pertimbangkan kebutuhan psikologis


 Dengarkan ibu, tanyakan mengenai kecemasan dan ketakutanya
 Penjelasan, penjaminan, dan berbagai informasi

 Kurangi stresor lingkungan


 Gunakan lampu redup, musik
 Pertahankan Privasi

 Berikan dukungan
 Penyemangatan verbal, pujian, mempertahankan kontak mata
 Bantuan kenyamanan, sentuhan dan pijatan
 Fasilitasi atau anjurkan melibatkan peran serta suami
Contoh Kasus (Asuhan Kebidanan Persalinan pada Kala I) KALA I FASE
LATEN

Tanggal : 20–04–2017
Jam : 19.00 WIB
Tempat : Puskesmas Wonosalam
Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. D Nama : Tn.M
Umur : 21 Tahun Umur : 25 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : RP. 1.000.000,-
Alamat : Ds. Sumberjo, Kec.Wonosalam, Kab. Jombang
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak jam 18.00 WIB tetapi belum mengeluarkan lendir dan darah
 Obyektif

A. pemeriksaan fisik umum


Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmestis
BB : 57 kg
LILA : 23,5 cm
Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36, 0C
RR : 24 x/menit d
B. Pemeriksaan Fisik Khusus

Mata Konjungtiva merah muda, seklera putih

Dada : Puting menonjol, colostrums keluar, tidak ada


nyeri tekan dan tidak ada benjolan.

Abdomen : TFU: 33 cm, kontraksi 2x dalam 10 menit durasi


45 detik, puka, letak kepala, divergen teraba 2/5 bagian

DJJ : 146x/mnt
Genetalia : Lendir bercampur darah, tidak ada pembesaran kelenjar bartoloni, tidak ada kondiloma akuminata
 

C. Pemeriksaan Dalam
VT : Pembukaan 2 cm, letak kepala, Ketuban utuh, hodge II. Bagian-bagian janin yang yang turun selain kepala tidak ada
ANALISA DATA
G1P0A0 UK 40/41 MINGGU DENGAN INPARTU KALA I FASE LATEN

 Penatalaksanaan
Tanggal 20-04-2017 Jam 19:00
19:05 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik-baik saja dan ibu sudah memasuki proses
persalinan, ibu mengerti tentang kondisinya saat ini.
19:07 WIB Menganjurkan ibu dan keluarga tetap berada di Puskesmas, ibu dan keluarga bersedia .
19:10 WIB Menganjurkan ibu untuk merubah posisinya yaitu dengan jalan-jalan dan jongkok atau miring kiri untuk mempercepat
penurunan kepala bayi, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
19:11 WIB Mengajarkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
19:12 WIB Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi ibu, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
19:13 WIB Melakukan observasi kala I, nadi, his, djj setiap 30 menit dan pembukaan(VT), tekanan darah, suhu setiap 4 jam, hasil
observasi tersebut terlampir pada lembar observasi.
Catatan Perkembangan
Tanggal : 21-04-2017
Tempat : Puskesmas Wonosalam
Jam : 20:00 WIB
S : Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin terasa sakit
O : Keadaan umum baik
pemeriksaan fisik umum
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Composmestis
• Pemeriksaan TTV :
• TD : 110/70 mmHg
• S : 36, 0C
• N ; 80 x/menit
• RR ; 24 x / menit
Pemeriksaan fisik khusus
Djj : (12+12+13)x4 = 146x/ menit
His : Teratur, 2x dalam 10 menit selama 25 detik
VT : Pembukaan 2 cm, eff 25 %, hodge II, Bagian-bagian janin yang turun selain kepala tidak ada
A : G1P0A0 UK 40/41 Minggu dengan inpartu kala I fase laten memanjang
 P :
20:10 WIB Memberitahu pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, Ibu mengerti.
20:15 WIB Menjelaskan pada keluarga dari hasil pemeriksaan lebih dari 24 jam pada pasien selama di puskesmas
tidak ada kemajuaan pada pembukaan maka akan dilakukan rujukan.
20:20 WIB Memberitahu pada keluarga pasien untuk menyiapkan persiapkan rujukan seperti pengurusan surat dan
pengurusan alat untuk transfortasi.
20:30 WIB Menyiapkan persiapan rujukan seperti pemasangan infus, menyiapkan ambulance dan surat rujukan ke
RSUD Jombang.
21:30 WIB Merujuk pasien ke RSUD Jombang
 KALA I FASE AKTIF
 Tanggal : 21–04–2017
 Jam : 23.00 WIB
 Tempat : RSUD Jombang
Subyektif :-
Objektif
 pemeriksaan fisik umum
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : Composmestis
 Pemeriksaan TTV : TD : 110/70 mmHg
 Pemeriksaan fisik khusus
 DJJ : 148x/mnt
 Pemeriksaan dalam
 VT : Pembukaan 4 cm
Analisa Data 
G1P0A0 UK 40/41 Minggu dengan inpartu kala I fase aktif
Penatalaksanaan 
23:10 Memeriksa keadaan umum
23:20 Melakukan pemeriksaan dalam
23:30 Memindahkan pasien keruang bersalin pada jam 00:00
00:30 Pada tanggal 22-04-2017 Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan drip oksitosin 2 ampul dengan
tetesan 20 tetes permenit.
Critikal Thinking dan Problem Solving dalam Kasus

 Analisi Data

Pada Ny “D” adalah G1P10001 UK 41 minggu inpartu kala I Fase laten memanjang. Berdasarkan fakta pada Ny “D”,
persalinan kala I lama fase laten ± 24 jam (tanggal 20-4-2017 jam 19.00 sampai Tanggal 22-4-2017 jam 06.00 WIB ).
Menurut penulis terjadinya fase laten memanjang karena kelainan His, tali pusat pendek dan dikarenakan post date
bisa terjadi kesalahan pada HPHT dan hormone pada masa kehamilan
Hal ini sesuai dengan pendapat Sulistyowati (2013), persalinan kala I berlangsung ± 18-24 jam yaitu fase laten (8jam)
dari pembukaan 0 sampai pembukaan kurang dari 4cm, fase laten yang mempunyai waktu 20 jam pada primigravida
merupakan keadaan abnormal. Hal ini bisa disebabkan karena Serviks belum matang pada awal persalinan, Posisi
janin abnormal, Disproporsi fetopelvik, Persalinan disfungsional, Pemberian sidatif yang berlebihan konsep
persalinan, pemberian sidatif yang berlebihan konsep persalinan. Menurut Prawirohardjo (2013) kehamilan lewat
waktu keadaan dimana seorang ibu hamil dengan umur kehamila yang melewati 249 hari atau lebih dari 42 minggu.
 Penatalaksanaan

Pada faktanya dilakukan kolaborasi dengan dokter dan melakukan pemasangan infuse RL drip oksitosin 2 ampul. Menurut penulis, dilakukan tindakan pengakhiran kehamilan
(indukasi persalinan) pasien sudah merasakan sakit terlalu lama walaupun itu memang belum saatnya melahirkan dan di karenakan fase laten memanjang karena ada kelainan.
Dilakukan tindakan OD bertujuan untuk memperkuat kontraksi pada otot rahim. Menurut Fadlun (2011), pengahiran kehamilan pada kehamilan lewat waktu adalah atas indikasi
janin, karena persalinan dengan indikasi, karena dikhawatirkan terjadi kemunduran fungsi plasenta.
Fase latenmemanjang adalah persalinan yangfase latennya berlangsung lama kurang + 18- 24 jam pada primigravida kemajuan persalinan kurang dari 1,2 per jam
Saifuddin (2013). Seperti diketahu persalinan lama (partus lama) situasi ini kemungkinan dikaitkan dengan kemungkinan kelainan dengan jalan lahir seperti, kesempitan jalan
lahir, mengubah posisi dan kebutuhan janin intauterin, ada penghalang pada jalan lahir tulang atau lunak, ukuran janin terlalu besar, sedangkan velvis normal sehingga terjadi
pada disproporsi sefalopelvik, dan yangkaku atau keadaan janin dalam posisi membujur tetapi dijumpai beberapa kelainan posisi bagian rendah, letak sunsang, ukuran janin
terlalu besar, dan bagian terendah belum masuk PAP (disproporsi sefalopelvik, lilitan tali pusat,kelainan pada janin seperti tumor abdomen, anensefali, hidrosifalis) Manuaba
(2012).
Menurut Prawirohardjo (2013) fase latenmemanjang fridmennya mengembangkan tiga tahap, tahap persiapan (preparatory division), hanya terjadi sedikit pembukaan
serviks. Tahap pembukaan/dilatasi (dilatational division), saat pembukaan berlangsung paling cepat, tidak dipengaruhi sedasi atau anastesia regional. Tahap panggul (pelvic
division), berawal dari fase deselarasi pembukaan serviks. Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi fase laten adalah anesthesia regional atau sedasi yang berlebihan, keadaan
serviks yang buruk ( missal tebal, tidak mengalami pendataran, atau tidak membuka), dan persalinan palsu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai