atau.Aktivitas usus yang sehat dianggap satu atau dua gerakan ukuran sedang setiap hari.
Bowel training adalah membantu pasien untuk melatih bowel terhadap evakuasi interval
yang spesifik, dengan tujuan untuk melatih bowel secara rutin pada pasien yang mengalami
gangguan pola bowel, dilakukan pada pasien yang mengalami masalah eliminasi bowel
tidak teratur. Pada klien yang mengalami konstipasi kronik, sering terjadi obstipasi /
inkontinensia feses, program bowel training dapat membantu mengatasinya. Program ini
didasarkan pada faktor dalam kontrol klien dan didesain untuk membantu klien mendapatkan
kembali defekasi normal. Program ini berkaitan dengan asupan cairan dan makanan, latihan
dan kebiasaan defekasi. Sebelum mengawali program ini, klien harus memahaminya dan
terlibat langsung. Secara garis besar program ini adalah sebagai berikut :
Tentukan kebiasaan defekasi klien dan faktor yang membantu dan menghambat defekasi
normal.
Berikan suppository katarsis (seperti dulcolax) 30 menit sebelum waktu defekasi klien untuk
merangsang defekasi.
Saat klien merasa ingin defekasi, bantu klien untuk pergi ke toilet / duduk di Commode atau
bedpan. Catat lamanya waktu antara pemberian suppository dan keinginan defekasi.
Berikan klien privacy selama defekasi dan batasi waktunya, biasanya cukup 30 – 40menit.
Berikan umpan balik positif kepada klien yang telah berhasil defekasi. Hindari
negatif feedback jika klien gagal. Banyak klien memerlukan waktu dari minggu sampai bulan
Ada beberapa tujuan dilakukannya bowel training pada klien yang memiliki masalah
· Program bowel taraining dapat membantu klien mendapatkan defekasi yang normal.
· Melatih defekasi secara rutin pada klien yang mengalami gangguan pola eliminasi feses atu
defekasi.
Indikasi
Kontra Indikasi:
E. Persiapan
· Merencanakan waktu
· Menyiapkan obat-obat yang diperlukan
b. Persiapan Klien
F. Langkah kerja
§ Masukkan jari pelumas kedalam anus dan membuat gerakan melingkar sampai sphincter
§ Setelah melakukan rangsangan, duduk dalam posisi normal untuk buang air besar.Jika dapat
berjalan, duduk di toilet atau toilet samping tempat tidur. Jika terbatas pada tempat tidur,
gunakan pispot. Masuk ke sebagai dekat dengan posisi duduk mungkin,atau menggunakan
membaca sambil duduk di toilet membantu mereka bersantai cukup untuk memiliki gerakan
usus.
§ Jika rangsangan digital tidak menghasilkan buang air besar dalam waktu 20 menit,ulangi
prosedur.
§ Cobalah untuk kontrak otot-otot perut dan menanggung turun sementara melepaskan tinja.
§ Lakukan stimulasi digital setiap hari sampai membangun pola buang air besar teratur.
Anda juga dapat merangsang gerakan usus dengan menggunakan supositoria (gliserinatau
Dulcolax) atau enema kecil. Beberapa orang minum jus prune hangat atau nektar buah untuk
kembali usus.Menetapkan waktu yang ditetapkan untuk buang air besar setiap hari. Pilih
waktu yangnyaman, dengan mengingat jadwal harian. Waktu terbaik untuk buang air besar
adalah 20-40menit setelah makan, karena makan merangsang aktivitas usus.Dalam beberapa