Anda di halaman 1dari 4

C.

Defenisi Bowel Training

    Bowel training adalah  pelatihan usus membantu untuk membangun  kembali gerakan usus

normal pada orang  yang  menderita sembelit, diare, inkontinensia ketidak teraturan,

atau.Aktivitas usus yang sehat dianggap satu atau dua gerakan  ukuran sedang setiap hari.

    Bowel training adalah  membantu pasien untuk melatih bowel terhadap evakuasi interval

yang spesifik, dengan tujuan untuk melatih bowel secara rutin pada pasien yang mengalami

gangguan pola bowel, dilakukan  pada pasien yang mengalami masalah eliminasi bowel

tidak teratur. Pada klien yang mengalami konstipasi kronik, sering terjadi obstipasi /

inkontinensia feses, program bowel training dapat membantu mengatasinya. Program ini

didasarkan pada faktor dalam kontrol klien dan didesain untuk membantu klien mendapatkan

kembali defekasi normal. Program ini berkaitan dengan asupan cairan dan makanan, latihan

dan kebiasaan defekasi. Sebelum mengawali program ini, klien harus memahaminya dan

terlibat langsung. Secara garis besar program ini adalah sebagai berikut :

Tentukan kebiasaan defekasi klien dan faktor yang membantu dan menghambat defekasi

normal.

Desain suatu rencana dengan klien yang meliputi :

§  Asupan cairan sekitar 2500 – 3000 cc/hari 

§  Peningkatan diit tinggi serat

§  Asupan air hangat, khususnya sebelum waktu defekasi

§  Peningkatan aktivitas / latihan

§  Pertahankan hal-hal berikut secara rutin harian selama 2 – 3 minggu :

Berikan suppository katarsis (seperti dulcolax) 30 menit sebelum waktu defekasi klien untuk

merangsang defekasi. 

Saat klien merasa ingin defekasi, bantu klien untuk pergi ke toilet / duduk di Commode atau

bedpan. Catat lamanya waktu antara pemberian suppository dan keinginan defekasi.
Berikan klien privacy selama defekasi dan batasi waktunya, biasanya cukup 30 – 40menit.

 Ajarkan klien cara-cara meningkatkan tekanan pada kolon, tetapi hindari

mengecan berlebihan, karena dapat mengakibatkan hemorrhoid.

Berikan umpan balik positif kepada klien yang telah berhasil defekasi. Hindari

negatif feedback jika klien gagal. Banyak klien memerlukan waktu dari minggu sampai bulan

untuk mencapai keberhasilan.

D. Tujuan bowel training

    Ada beberapa tujuan dilakukannya bowel training pada klien yang memiliki masalah

eliminasi feses yang tidak teratur, antara lain sebagai berikut:

 ·  Program bowel taraining dapat membantu klien mendapatkan defekasi yang normal.

Terutama klien      yang masih memiliki control newromuskular (Doughty, 1992).

 ·   Melatih defekasi secara rutin pada klien yang mengalami gangguan pola eliminasi feses atu

defekasi.

Indikasi

Bowel training dilakukan pada klien dengan:

· Inkontinensia usus (tidak mampu mengontrol pengeluran feses secara normal), membantu

klien mendapatkan defekasi yang normal dan rutin.

Kontra Indikasi:

·   Klien dengan diare

E. Persiapan

a.    Persiapan pelaksanaan (termasuk alat dan bahan)

·      Merencanakan waktu
·      Menyiapkan obat-obat yang diperlukan

·      Menyiapkan menu makanan yang dianjurkan

b.   Persiapan Klien

·      Menanyakan identitas klien dan mengkaji masalah klien

·      Menjaga privasi klien

F. Langkah kerja

Langkah-langkah bowel training Anda dapat menggunakan stimulasi digital untuk

memicu buang air besar:

§  Masukkan jari pelumas kedalam anus dan membuat gerakan melingkar sampai sphincter

berelaksasi. Ini mungkin memakan waktu beberapa menit.

§  Setelah melakukan rangsangan, duduk dalam posisi normal untuk buang air besar.Jika dapat

berjalan, duduk di toilet atau toilet samping tempat tidur. Jika terbatas pada tempat tidur,

gunakan pispot. Masuk ke sebagai dekat dengan posisi duduk mungkin,atau menggunakan

posisi berbaring sebelah kiri jika tidak mampu untuk duduk.

§  Cobalah untuk mendapatkan privasi sebanyak mungkin. Beberapa orang menemukan bahwa

membaca sambil duduk di toilet membantu mereka bersantai cukup untuk memiliki gerakan

usus.

§  Jika rangsangan digital tidak menghasilkan buang air besar dalam waktu 20 menit,ulangi

prosedur.

§  Cobalah untuk kontrak otot-otot perut dan menanggung turun sementara melepaskan tinja.

Beberapa orang merasa terbantu dengan membungkuk ke depan sementara bantalan bawah.

Hal ini meningkatkan tekanan abdominal dan membantu usus kosong.

§  Lakukan stimulasi digital setiap hari sampai membangun pola buang air besar teratur.
Anda juga dapat merangsang gerakan usus dengan menggunakan supositoria (gliserinatau

Dulcolax) atau enema kecil. Beberapa orang minum jus prune hangat atau nektar  buah untuk

merangsang gerakan usus.Konsistensi sangat penting untuk keberhasilan program pelatihan

kembali usus.Menetapkan waktu yang ditetapkan untuk buang air besar setiap hari. Pilih

waktu yangnyaman, dengan mengingat jadwal harian. Waktu terbaik untuk buang air besar

adalah 20-40menit setelah makan, karena makan merangsang aktivitas usus.Dalam beberapa

minggu, kebanyakan orang mampu membangun rutinitas buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai