Anda di halaman 1dari 20

BLADDER

TRAINING

PSIK FKK UMJ


PENGERTIAN
Bladder training adalah salah satu upaya untuk
mengembalikan fungsi kandung kencing yang
mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke
fungsi optimal neurogenik

Adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi


kandung kencing yang mengalami gangguan ke
keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik
UMN atau LMN, dapat dilakukan dengan pemeriksaan
refleks-refleks otot destrusor serta persyarafannya.

Bladder training merupakan salah satu terapi yang


efektif di antara terapi nonfarmakologis
TUJUAN BLADDER TRAINING
Tujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau
menstimulasi pengeluaran air kemih.

Memperpanjang interval berkemih yang normal dengan berbagai teknik


distraksi atau teknik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat
berkurang, hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali.

Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih.

Klien dapat mengontrol berkemih

Klien dapat mengontrol buang air besar

Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia

Menghindari isolasi sosial bagi klien


INDIKASI

Klien yang mengalami masalah dalam hal


perkemihan Neurogenic Bladder.

Klien dengan kesulitan memulai atau


menghentikan aliran urin.

Klien dengan pemasangan kateter yang


relative lama.

Klien dengan inkontinentia urin


PROGRAM LATIHAN BLADDER TRAINING

Pendidikan kesehatan :
Memberikan pengertian kepada klien
tentang tata cara latihan bledder
training yang baik, manfaat yang akan
dicapai dan kerugian jika tidak
melaksanakan bladder training dengan
baik.

Tahapan latihan mengontrol berkemih


Beberapa tindakan yang dapat
membantu klien untuk mengembalikan
kontrol kemih yang normal
Tindakan
Persiapan alat :
Jam
Air minum dalam tempatnya
Obat diuretik jika diperlukan

Persiapan pasien :
Jelaskan maksud dan tujuan dari
tindakan tersebut
Jelaskan prosedur tindakan yang harus
dilakukan klien
Langkah-langkah
Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada
bangun tidur, setiap 2-3 jam sepanjang siang dan
sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada
malam hari.
Berikan klien minum yang banyak sekitar 30 menit
sebelum waktu jadwal untuk berkemih
Beritahu klien untuk menahan berkemih dan
memberitahu perawat jika rangsangan berkemihnya
tidak dapat ditahan.
Klien disuruh menunggu atau menahan berkemih
dalam rentang waktu yang telah ditentukan 2-3 jam
sekali
30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih
yang telah ditentukan, mintalah klien untuk memulai
berkemih dengan teknik latihan dasar panggul.
Latihan 1
Intruksikan klien untuk berkonsentrasi
pada otot panggul

Minta klien berupaya menghentikan


aliran urine selama berkemih
kemudian memulainya kembali

Praktikkan setiap kali berkemih


Latihan 2
Minta klien untuk mengambil posisi duduk atau berdiri.
Instruksikan klien mengencangkan otot - otot disekitar
anus.
Latihan 3
Minta klien mengencangkan otot bagian posterior dan
kemudian kontraksikan otot anterior secara perlahan
sampai hitungan ke empat.
Kemudian minta klien untuk merelaksasikan otot
secara keseluruhan.
Ulangi latihan empat jam sekali, saat bangun tidur
selama tiga bulan.
Latihan 4
Apabila memungkinkan anjurkan Sit-Up yang
dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada badan klien
.
Evaluasi

Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7 kali per


hari atau 3-4 jam sekali.
Klien merasa senang dengan prosedur.
Bila tindakan langkah 5 seperti di aatas dirasakan
belum optimal atau terdapat gangguan :
Maka metode di atas dapat ditunjang dengan metode
rangsangan dari eksternal misalnya dengan suara
aliran air dan menepuk paha bagian dalam
Menggunakan metode untuk relaksasi guna membantu
pengosongan kandung kemih secara total, misalnya
dengan membaca dan menarik napas dalam.
Menghindari minuman yang mengandung cafein
Minum obat deuritik yang telah diprogramkan atau
cairan untuk meningkatkan deuritik
Sikap

Jaga privasi klien

Lakukan prosedur dengan teliti.

Pemberian umpan balik positif

Memberikan penghargaan atas apa yang telah


dilakukan klien,

Memberikan penghargaan atas keberhasilan klien


dalam melaksanakan program bladder training.
BLADDER TRAINING POST IDC
Dilakukan dalam rangka up IDC (Indweling Douer Catheter)
Dilakukan 10 jam sebelum up cataeter
Langkah-langkah :
Cateter diklem selama 3 jam pertama
Setelah 3 jam klem dibuka,urine dialirkan sampai
kandung kemih kosong
Cateter diklem lagi selama 3 jam ke dua
Setelah 3 jam klem dibuka kembali,urine dialirkan lagi
sampai kandungkemih kosong
Kemudian cateter diklem kembali untuk 3 jam terakhir.
Apabila setiapakhir 3 jam klien sudah merasakan
keinginan untuk BAK/ blaas terasapenuh
Maka pada 3 jam terakhir cateter langsung di up
Halyang perlu diperhatikan :
Apabila dalam 8 12 jam klien tidak dapat berkemih
secara spontan
Cateter dipasang kembali.
KEGEL EXERCISE
Pengertian
Adalah latihan memperkuat otot dasar
panggul

Tujuan :
Memperkuat otot2 dasar panggul
Mengembalikan tonus otot yang
melemah
agar kembali normal
Manfaat KegelExercise
Latihan ini membantu untuk mengurangi risiko wasir disebabkan oleh sembelit
selama masa kehamilan atau setelah melahirkan.

Membantu memudahkan persalinan bagi wanita yang sedang hamil

Membantu untuk meningkatkan kepuasan seksual dan merasakan orgasme


intensif pd wanita post partum

Mengatasi inkontinensia urin

Membantu dan mencegah prolaps uterus

Bagi wanita/laki-laki dengan pekerjaan yang sering mengangkat berat, dapat


mencegah terjadinya hernia

Mencegah terjadinya ejakulasi dini padapria


Teknik senam kegel
Teknik senam kegel ini dapat dilakukan selama 6 detik, dengan 6 hitungan :

1. Tarik nafas dalam,

2. Kerutkan/Kontraksikan otot perut, perinium


dan vagina secara bersama-sama

3. Kemudian menghitun sampai dengan 5

4. Lepas dan relaksasi pada hitungan ke 6

Empat langkah tersebut adalah untuk satu kali latihan, dalam satu sesi latihan
terdiri dari 10 kali langkah 1 s/d 4

dapat dilakukan dalam waktu 20 menit setiap hari


Alternatif Tehnik lain
1. Kontraksi perlahan 5 detik
2. Kontraksi lebih keras 5 detik
3. Kontraksi sekuat mungkin 5 detik
4. Rileks 5 detik
5. Ulangi langkah 1
6. Latihan bisadilakukan selama 20
menitsetiaphari
Credes Methode
Dengan cara memijat uterus seperti
memeras jeruk agar plasenta lepas dari
dinding uterus hanya dapat di pergunakan
bila terpaksa misalnya pendarahan.
Tindakan ini dapat mengakibatkan
kecelakaan perdarahan post partum
(Prawirohardjo, 2002).

Melakukan penekanan padadaerah


sympisisfubus untuk membantu
pengeluaran urine
Indikasi Pelaksanaan Metode Crede
Retensio Plasenta, untuk melahirkan plasenta
yang belum terlepas (retensio plasenta)

Perdarahan

Kontra Indikasi
Metode Crede tidak boleh
dilakukan pada ibu yang
mengalami atonia uteri karena
dapat menyebabkan Inversio Uteri
Syarat Pelaksanaan Metode Crede
Uterus berkontraksi baik
Vesika urinaria maupun rektum kosong
Tehnik Metode Crede
Klien tidur terlentang
Kedua telapaktangandiletakan di atas
sympisisfubis
Lakukan penekanan dgn menghitung 1 s/d
3
Kemudian lepaskan
Ulangi lagi smp tujuan yang diinginkan
tercapai

Anda mungkin juga menyukai