BAHAYA KORUPSI mempercayakan modalnya untuk
dikelola di daerah yang korup. masyarakat kacau, dan tidak ada saling
Disusun oleh :
Ni Komang Ayu Trisnawati
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN
DENPASAR
TAHUN 2021
Secara eksplisit bahaya tersebut yakni:
1. Terhadap bidang ekonomi, korupsi
merusak perkembangan ekonomi suatu
negara. Jika suatu aktivitas ekonomi
dijalankan dengan unsurunsur korupsi,
maka pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan tidak akan tercapai. Berefek
pada berkurangnya investasi dan
kepercayaan. Hal ini dikarenakan para
investor menjadi ragu dan takut untuk
kebiasaaan akan menjadikan
2. Terhadap bidang politik, kekuasaan percaya antara satau sama lainnya.
yang dicapai dengan korupsi akan Berakibat juga pada kualitas moral dan
menghasilkan pemerintahan yang tidak intelektual masyarakat. Semuanya
sehat. Pemerintah yang berkuasa hancur karena diukur dengan “apa yang
cenderung menjadikan alat kuasanya bisa didapat”. Ketika terjadi demikian,
sebagai bentuk meraup keuntungan maka tidak ada lagi kemulian dalam diri
sebesar-besarnya dari apa yang bisa masyarakat sebagai makhluk yang
didapatkannya dari tampuk kekuasaan. berbudaya.
Akibatnya proses pemerintahan bersifat 5. Terhadap bidang keagamaan, korupsi
transaksional yang mementingkan pihak- juga menimbulkan kekacauan. Berbagai
pihak yang berkuasa. bentuk bantuan yang diberikan oleh para
3. Terhadap bidang keamanan, ketahanan, dermawan kepada yang memerlukan
dan keadilan sosial, korupsi tidak terkelola dengan baik dikarenakan
menyebabkan tidak efisiennya ketiga ada unsur “permainan” yang dilakukan
bidang tersebut pada suatu wilayah. para penyalur. Akibatnya angka
Dengan berorientasi pada keuntungan kemiskinan semakin tinggi dan makin
terhadap kelompok tertentu di tampuk banyaknya orang-orang yang menderita
kekuasaan, menjadikan keamanan dan kelaparan.
ketahanan tak lagi diperhatikan.
Akibatnya, mereka yang tidak memiliki
kecukupan penghasilan menjadi kelas
bawah yang dikangkangi mereka yang
berharta dan memiliki akses kekuasaan.
Akibatnya akses pelayanan publik yang
mestinya menjadi hak setiap masyarakat
menjadi berorientasi “saya dapat apa
bantu kamu”. Ada kesenjangan sosial
yang memicu kejahatan dan
kekerasaan.
4. Terhadap budaya dan kehidupan sosial,
korupsi yang merajalela dan menjadi