Disusun oleh:
Kistia Rita Santi
20101440117044
Kelas: 3B
Keterangan:
130 : mandiri
65-125 : ketergantungan sebagian
60 : ketergantungan total
2) Tahap 2:
a) Keluhan > 3 bulan/ > 1 X dlm 1 bln?iya
b) Ada masalah/ banyak pikiran?tidak
c) Ada gangguan/ masalah dgn keluarga lain?tidak
d) Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran
dokter?tidak
e) Cenderung mengurung diri?tidak
Bila ≥ 1 jawaban “ya”
F. Pengkajian Fisik
1. Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran :composmentis
c. GCS : E4M6V5
d. TTV : HR: 86x/menit, Suhu:
36,6,TD:150/70mmHg, RR: 22x/menit.
2. Keadaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Kepala
Bentuk :mesochepal
Rambut :distribusi rambut merata, warna hitam
keputihan
Mata
Kebersihan :bersih konjungtiva :anemis
Reflek pupil :normal
Sklera :berwarna putih.
Ketajaman penglihatan: berkurang.
Telinga
Serumen :tidak ada yang keluar
Fungsi pendengaran :berkurang
Mulut & Tenggorok
Kebersihan :bersih
Kondisi gigi :gigi sudah tidak ada semua
Kemampuan menelan:baik
Leher
Pembesaran kelenjar limfe :tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid :tidak ada
Penojolan vena jugularis :tidak ada
b. Payudara dan Ketiak
Kebersihan :bersih
c. Dada
Paru
Inspeksi : Perkusi :
Palpasi : Puskultasi :
Jantung
Inspeksi : Perkusi :
Palpasi : Auskultasi :
d. Abdomen
Inspeksi : Perkusi :
Auskultasi : Palpasi:
e. Genitalia
f. Integumen (Pengkajian Skala Risiko Dekubitus)
Keadaan umur: (turgor kulit, oedem, pitting edema)
1) Menurut Norton
Keterangan 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Kurang Buruk
Kesadaran Composmentis Apatis Delirium Stupor
Aktivitas Mandiri Berjalan Dengan Bedrest
dengan kursi roda
bantuan
Mobilitas Tidak terbatas Sedikit Sangat Imobilisasi
terbatas terbatas
Inkontinensi Tidak ada Kadang- Kadang Selalu
a kadang urin keduanya
Keterangan:
< 10 : risiko sangat tinggi
10-13 : risiko tinggi
14-18 : risiko sedang
> 18 : risiko dekubitus masih rendah
Hasil: kondisi fisik pasien baik, kesadaran komposmentis,
aktivitas mandiri, mobilitas tidak terbatas, inkontinensia tidak
ada (20).
g. Ekstremitas (atas dan bawah)
Kesemutan :ada di kaki
Edema :tidak ada
h. Muskuloskeletal (atas dan bawah)
Nyeri sendi :tidak ada
i. Neurologis
Pengkajian saraf cranial
- N. Olfaktori (Penciuman) : normal
- N. Optikus (Penglihatan) : fungsi penglihatan
berkurang
- N. Okulomotoris : normal
- N. Trochlearis : normal
- N. Trigeminus : normal
- N. Abdusen : normal
- N. Fasialis : normal
- N. Verstibulocochlearis : fungsi pendengaran
berkurang.
- N. Gosofaringeus : normal
- N. Vagus : normal
- N. Asesoris : normal
- N. Hipoglosus : normal
H. Pemeriksaan Penunjang (jika ada)
-
II. ANALISA DATA
No Tanggal/ Jam Data Fokus Masalah Etiologi TTD/
. Keperawatan Nama
1. 21 September DS : Nyeri kronis Proses Kistia
2019/ 07.00 1. Klien mengatakan sering penyakit
WIB pusing dan sakit pada
sekitar bahunya.
2. Klien mengatakan nyeri
dirasakan saat terlalu
banyak melakukan aktivitas
maupun banyak pikiran (P).
3. Klien mengatakan nyeri
pusingnya seperti
mencengkram (Q).
4. Klien mengatakan nyeri di
tengkuk (R).
5. Klien mengatakan nyeri
skala 5 (S).
6. Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang
timbul selama 30 menit(T).
DO :
Wajah klien tampak meringis
saat menahan nyeri.
2. 21 September DS: Insomnia Ansietas Kistia
2019/ 07.00 1. Klien mengatakan memiliki
WIB penyakit tekanan darah
tinggi.
2. Klien mengatakan jarang
tidur siang, karena kadang
bekerja.
3. Klien mengatakan sering
terbangun pada malam hari.
DO:
TD 150/70 mmHg
3. 21 September DS: Risiko jatuh Hipotens Kistia
2019/ 07.00 Kien mengatakan kakinya i
WIB kadang kesemutan. ortostatik
DO:
Hasil postural hipotensi > 20
mmHg.
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ No Implementasi Respon TTD/
Jam Dx Nama
21 1,2 Monitor TTV S : Klien mengatakan pusing Kistia
Septe O:
mber TD: 150/70 mmHg
2019/ RR: 22 x/menit
07.30 HR: 86 x/menit
WIB 1,2 Mengkaji nyeri klien S: Kistia
P: Klien mengatakan masih
nyeri.
Q: nyeri terasa seperti
mencengkram
R: nyeri di tengkuk
S: Skala 5
T: hilang timbul (30 menit)
O:
TD: 150/70 mmHg
RR: 22 x/menit
HR: 86 x/menit
09.00 1,2 Mengajarkan klien terapi S: Klien mengatakan lebih Kistia
WIB non farmakologi (rendam nyaman.
kaki dengan air hangat serai O: TD: 130/70 mmHg
dan garam)
Melibatkan keluarga dalam
1 modalitas penurunan nyeri S: klien mengatakan ingin Kistia
melakukan terapi non
farmakologi ini setiap hari.
O: keluarga klien tampak
mendukung pnggunaan terapi
Mengobservasi adanya non farmakologi ini.
13.00 1,2 petunjuk non verbal S: klien mengatakan pusing Kistia
WIB berkurang.
O: tidak tampak petunjuk
Menyarankan perubahan nyeri non verbal.
13.30 3 pada gaya berjalan S: klien mengatakan bersedia Kistia
WIB (terutama kecepatan) pada jalannya pelan-pelan.
pasien. O: klien kooperatif.
3 Menginstruksikan pasien S: Klien mengatakan bersedia. Kistia
untuk menghindari O: Klien kooperatif.
permukaan es dan
permukaan lain di luar
rumah yang licin.
22 1 Mengukur TTV S: klien mengatakan pusing Kistia
Septe sudah berkurang
mber O:
2019/ TD: 150/70 mmHg
07.00 RR: 22 x/menit
WIB HR: 88 x/menit
1 Mengkaji nyeri klien S: Kistia
P: Klien mengatakan masih
nyeri.
Q: nyeri terasa seperti
mencengkram
R: nyeri di tengkuk
S: Skala 4
T: hilang timbul (30 menit)
O:
TD: 150/70 mmHg
RR: 22 x/menit
HR: 88 x/menit
08.00 1 Memberikan terapi non S: klien mengatakan lebih Kistia
WIB farmakologi (air hangat nyaman.
rebusan serai dan garam) O:
TD: 140/70 mmHg
13.00 1 Mengobservasi adanya S: klien mengatakan merasa Kistia
WIB petunjuk non verbal lebih baik dari kemaren-
kemaren.
O: tidak tampak merasakan
nyeri.