Anda di halaman 1dari 26

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 87 tahun Suku : Jawa
Alamat: komp. Kedung Laban Agama: islam
Pendidikan : SD Status perkawinan : menikah
Tgl masuk : ................ Tgl pengkajian : 1 maret 2022

2. Status Kesehatan Saat Ini


Klien mengatakan pusing dan merasa berat pada bagian pundak
(Nyeri) sejak pagi karena kurang tidur.
Klien sudah mengetahui penyakitnya saat ini tetapi klien masih
meragukan jika ia mengalami hipertensi.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


klien mengalami hipertensi sejak 1 tahun lalu, pasien mengatakan
beberapa bulan yang lalu sempat di rawat di Puskesmas karena
Hipertensi, klien rutin kontrol penyakitnya ke pelayanan kesehatan
setelah di rawat, tidak ada pantangan makanan.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Di keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat hipertensi dan Tidak
memiliki riwayat penyakit turunan yang lainnya.

5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik kesadaran : compos mentis

39 Universitas Faletehan
40

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 170/90 mmHg nadi : 86 x/menit
RR : 18 x/menit S : 36,5°C
Kepala : distribusi rambut tipis, warna rambut memutih, tidak ada nyeri
tekan
Mata : bentuk mata simetris, pupil anisokor, konjungtiva ananemis,
Hidung : pernapasan cuping hidung (-), nyeri tekan (-)
Mulut : mukosa lembab, gigi beberapa sudah tidak ada/tidak lengkap.
Telinga : fungsi pendengaran normal, bersih
Leher : JVP (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-)
Dada : simetris, tidak ada retraksi dada, pengembangan dada normal
Paru : auskultasi vesikuler, perkusi sonor
Jantung : s1 s2 reguler
Abdomen : perut datar, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas : tidak ada edema, crt <2detik, turgor kulit baik, elastisitas
kulit menurun, tidak ada nyeri. ROM : baik, kekuatan otot : 5

B. Pengkajian Psikososial

1. Psikososial
Klien berhubungan baik dengan tetangga disekitarnya, sering
berinteraksi dengan tetangga, rekan kerja, dan murid-muridnya saat
disekolah. Klien sering bercanda ketika sedang berinteraksi.

2. Identifikasi Masalah Emosional :


PERTANYAAN TAHAP 1

● Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak


● Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak
● Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak

Universitas Faletehan
41

● Apakah klien sering was-was atau kuatir ? tidak


Lanjutkan kepertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1
jawaban “ ya “

PERTANYAAN TAHAP 2

● Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
● Ada masalah atau banyak pikiran ?
● Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain ?
● Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter?
● Cenderung mengurung diri ?
Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya”

Masalah emosional positif (+)

3. Spiritual
Klien selalu belajar menghapal ayat-ayat al-quran, sudah mulai mengikuti
pengajian di masjid.

C. Pengkajian Fungsional Klien

a. Modifikasi dari bathel indek


Termasuk yang manakah klien ?

Tabel 3.1 Bathel Indek

DENGAN
MANDIRI KETERANGAN
NO KRITERIA BANTUAN

Frekuensi : 2 x sehari
1. Makan 5 10
Jumlah :

Universitas Faletehan
42

Jenis : sayuran, daging, nasi, mie

Mandiri

Frekuensi : 2x kopi, 6-7x air putih

Jumlah : 6 gelas air putih, 2 gelas

2. Minum 5 10 kopi

Jenis : air putih, kopi

Mandiri

Berpindah
dari kursi roda
3. 5-10 15 Mandiri
ke tempat
tidur, sebalik-
nya
Personal toilet (
cuci muka,
4. 5 10 Frekuensi : setiap hari
menyisir rambut,
gosok gigi )

Keluar masuk
toilet (men cuci
5. pakaian, menyeka 5 10 Mandiri
tubuh, menyiram
)

Frekuensi : 2x sehari
6. Mandi 5 15
Mandiri

Jalan
7. dipermukaan 0 15 Mandiri
datar

Universitas Faletehan
43

8. Naik turun tangga 5 10 Mandiri

Mengenakan
9. 5 10 Mandiri
pakaian

Frekuensi : 1x sehari
Kontrol bowel (
10 5 10 Konsistensi : lunak
BAB)
Mandiri

Frekuensi : 3-4 x sehari


Kontrol bladder
11 5 10 Warna : kuning
(BAK)
Mandiri

Frekuensi : 1x seminggu

12 Olah raga/ latihan 5 10 Jenis : badminton

Mandiri

Rekreasi Frekuensi : sering

13 /pemanfaatan 5 10 Jenis : nonton tv, kumpul dengan


waktu luang keluarga,jalan-jalan.

Total : 130

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total

D. Pengkajian Status Mental Gerontik

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short


portable mental status questioner (SPMSQ)

Universitas Faletehan
44

Tabel 3.2 Status Mental Gerontik


Benar Salah No Pertanyaan

✔ 01 Tanggal berapa hari ini

✔ 02 Hari apa sekarang ini

✔ 03 Apa nama tempat ini

✔ 04 Dimana alamat anda

✔ 05 Berapa umur anda

✔ 06 Kapan anda lahir?


(minimal tahun lahir)

✔ 07 Siapa presiden
Indonesia sekarang ?

✔ 08 Siapa presiden
Indonesia sebelumnya
?

✔ 09 Siapa nama ibu anda

✔ 10 Kurangi 3 dari 20 dan


tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru,
semua secara menurun

∑ =10 ∑=0

Score total = 10

Interpretasi hasil :

a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Universitas Faletehan
45

b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan

c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang

d. Salah 7 – 10: Kerusakan intelektual berat

E. Analisa data

Tabel 3.3 Analisa Data


Data Etiologi Diagnosa

Klien mengeluh pusing dan Hipertensi Gangguan rasa nyaman


terasa berat di pundak sejak (nyeri) b.d gejala
pagi hari hipertensi
Penyumbatan pembuluh
DO :
darah
TD 170/90mmHg

S :36.5
Vasokontriksi
RR : 18 x/menit

N : 86 x/menit
Gangguan sirkulasi ke otak

Resistensi pembuluh darah


meningkat

Gangguan rasa nyaman

Klien mengatakan sudah Hipertensi Kesiapan peningkatan


tahu tentang penyakitnya pengetahuan

Universitas Faletehan
46

tetapi klien masih Mengetahui penyakitnya


meragukannya.

DO :
Perilaku tidak sesuai
TD 150/80mmHg

S :36.5
Kesiapan peningkatan
RR : 18 x/menit pengetahuan

N : 86 x/menit

Universitas Faletehan
47

F. RENCANA KEPERAWATAN

Tabel 3.4 Rencana Keperawatan


NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI TINDAKAN

Gangguan rasa nyaman b.d Status kenyamanan Perawatan Observasi


gejala penyakit (hipertensi) kenyamanan
Setelah dilakukan tindakan − Idetifikasi tentang kondisi, situasi, dan
d.d:
keperawatan selama 2 x 24 jam perasaannya.
Ds : - klien mengatakan pusing status kenyamanan menigkat Terapeutik
dan terasa berat dipundak sejak dengan kriteria hasil :
− Berikan posisi nyaman
pagi hari.
Tidak nyaman (pusing) menurun − Ciptakan lingkungan yang nyaman
Edukasi
Sulit tidur menurun
Do : - TD 170/90 mmHg − Ajarkan terapi nonfarmakologi
Gelisah menurun
− Ajarkan latihan kompres hangat
- N 86 x/menit
Mengeluh lemas menurun
- RR 18 x/menit
- S 36,5 °C Kolaborasi

− Kolaborasi pemberian analgetik,

Universitas Faletehan
48

antipiuretic, antihistamin, jika perlu

Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan Observasi


pengetahuan b.d kurang keperawatan selama 2x24 jam
1. Identifikasi kesiapan dan
terpapar informasi d.d:. diharapkan tingkat pengetahuan
kemampuan menerima informasi
meningkat dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
a. Verbalisasi minat dalam meningkatkan dan menurunkan
DS: klien mengatakan sudah
belajar cukup meningkat hipertensi
mengetahui tetang penyakitnya
b. Kemampuan menjelaskan Terapeutik
namun masih meragukan jika
pengetahuan tentang suatu
ia mengalami hipertensi, tidak 1. Sediakan materi dan media
topic cukup meningkat
ada pantangan makanan pendidikan kesehatan
c. Perilaku sesuai dengan
2. Jadwalkan pendidikan kesehtan
DO : pengetahuan cukup meningkat
sesuai kesepakatan
- TD : 170/90 mmHg 3. Berikan kesempatan bertanya
- N : 86 x/menit Edukasi
- RR 18 x/menit
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat
- S : 36,5 ‘C
mempengaruhi kesehatan

Universitas Faletehan
49

2. Ajarkan strategi yang dapat


digunakan untuk meningkatkan
perilaku kesehatan

G. IMPLEMENTASI

Tabel 3.5 Impelemtasi


TANGGAL/JAM TINDAKAN PARAF
2 Maret 2022/ 08.45 wib − Mengidetifikasi tentang kondisi, situasi, dan perasaannya. Salimah

− Memberikan posisi nyaman

− Menciptakan lingkungan yang nyaman

− Ajarkan terapi kompres hangat

2 Maret 2022/15.00 wib - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Salimah

- mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

Universitas Faletehan
50

menurunkan hipertensi

- menjelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

TANGGAL/JAM TINDAKAN PARAF


2 Maret 2022/ 08.45 wib − Mengidetifikasi tentang kondisi, situasi, dan perasaannya. Salimah

− Memberikan posisi nyaman

− Menciptakan lingkungan yang nyaman

− Ajarkan terapi kompres hangat

2 Maret 2022/15.00 wib - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Salimah

- mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan


menurunkan hipertensi

- menjelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Universitas Faletehan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lahan Praktik

1. Visi Misi Desa Barengkok Kecamatan Kibin Serang Banten


Visi : mewujudkan desa barengkok yang tertib, sejahtera, maju aman dan
beriman

Misi :
a. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada sehingga
dapat melayani masyarakat secara optimal.
b. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
c. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan desa
barengkok yang aman, tentram dan damai.
d. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Meningkatkan infrastruktur desa melalui peningkatan prasarana jalan,
energy listrik, penglolaan sumber daya air.
f. Menanggulangi ke miskinan melalui pemberdayaan ekonimi kerakyatan
dan perekonomian pedesaan.
g. Menyusun regulasi desa dan menata dokumen- dokumen yang menjadi
kewajiban desa sebagai paying hokum pembangunan desa.

2. Gambaran wilayah desa


Kampung kedung laban terletak di Desa Barengkok Kecamatan Kibin
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, kedung laban memiliki 1 RT, 118 kepala
keluarga dengan jumlah 373 jiwa penduduk yang terdiri dari 192 laki- laki
dan 181 perempuan.
50
Universitas Faletehan
3. Upaya Pelayanan dan Penanganan yang dilakukan di Desa
Berdasarkan permasalahan tersebut pihak desa selalu bekerjasama dengan
puskesmas untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi
masyarakat. Salah satunya selalu melakukan kegiatan pendidikan kesehatan
dimana para kader selalu berusaha memberikan informasi mengenai
kesehatan.

B. Analisis Masalah Keperawatan dan Kesehatan Dengan Konsep Terkait

Keperawatan Kesehatan dan Konsep Kasus Terkait

Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada lansia Ny. S 87 tahun dengan
pekerjaan ibu rumah tangga yang beralamat di komp. Kedung Laban, tinggal
bersama anak dan cucunya dengan tipe keluarga besar yaitu terdiri dari keluarga
inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 1 maret 2022 kepada Ny.S
yaitu dengan wawancara langsung didapatkan data pengkajian yang mana Ny.S
mengeluhkan pusing dan merasa berat pada bagian pundak (Nyeri) sejak pagi
karena kurang tidur. Klien sudah mengetahui penyakitnya saat ini tetapi klien
masih meragukan jika ia mengalami hipertensi.

Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara teoritis dan tinjauan kasus
yang didapatkan. Secara teoritis pada pasien dengan hipertensi akan merasakan
sakit kepala, epitaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat dipundak, sukar
tidur, mata berkunang dan pusing (Manuntung, 2018). Sedangkan pada kasus
dan teori ditemukan kesamaan keluhan atau tanda dan gejala yang didapatkan
yaitu seperti kepala terasa sakit, pundak terasa berat, pusing, mata berkunang
dan sulit untuk tidur.

Berdasarkan teori faktor-faktor resiko hipertensi ada yang dapat dikontrol dan

51
Universitas Faletehan
52

tidak dapat dikontrol menurut (Sari, 2017) yang terjadi Ny.S mengkonsumsi
garam berlebihan dengan kemungkinan menghidap hipertensi. Garam
merupakan hal yang penting dalam mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh
asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui peningkatan volume plasma
atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan
ekresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi keadaan
sistem hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada hipertensi primer
(esensial) mekanisme tersebut terganggu, disamping kemungkinan ada faktor
lain yang berpengaruh dan keturunan (genetik).

Jika seseorang termasuk orang yang mempunyai sifat genetik hipetensi primer
dan tidak melakukan penanganan atau pengobatan maka ada kemungkinan
lingkungannya akan menyebabkan hipertensi berkembang dan dalam waktu
singkat tiga puluhan tahun akan mulai muncul tanda dan gejala hipertensi
dengan berbagai komplikasinya.

C. Analisis Salah Satu Intrervensi Dengan Konsep dan Penelitian Terkait

Berdasarkan hasil analisa dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S
didapatkan masalah keperawatan yaitu gangguan rasa nyaman berhubungan
dengan gejala hipertensi (nyeri) dan kesiapan peningkatan pengetahuan. Hal ini
di sesuaikan dengan hasil pengkajian yang di dapatkan saat melakukan pengkaj
ian.

Intervensi yang diberikan kepada Ny. S berdasarkan perioritas masalah yang


telah dipecahkan yaitu tentang gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
gejala hipertensi (nyeri) yang lebih ditekankan kepada intervensi pemberian
terapi non farmakologi yaitu terapi komplementer: kompres tengkuk leher
dengan air hangat yang bertujuan untuk mengurangi nyeri kepala dan pundak
terasa berat agar Ny. S merasa nyaman.

Universitas Faletehan
53

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fadillah (2019) menunjukkan


bahwa terdapat pengaruh yang signifikan skala nyeri pada leher sebelum dan
sesudah di berikan kompres hangat sebanyak 75% mengalami nyeri ringan
setelah diberikan kompres hangat dan terdapat perbedaan yang signifikan skala
nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol p= 0,0000. Dan juga
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina Sitorus, Afeus
Halawa, Tiurma Siringoringo, Arfah may Syara (2021), menunjukan bahwa ada
pengaruh skala nyeri pada leher pasien hipertensi sebelum dilakukan terapi
kompres hangat, dikatakan nyeri sedang 4 orang responden (28,6%), nyeri berat
10 orang responden (71,4%) dengan standar deviasi 0,469. Skala nyeri pasien
hipertensi sesudah dilakukan terapi kompres hangat, dikatakan sedang 12 orang
responden (85.7%), berat 2 orang responden (14.3%) dengan standar deviasi
0.426. Pasien hipertensi yang mengalami nyeri leher berat mengalami
penurunan, sebelum diberikan perlakuan sebanyak 10 orang, setelah diberikan
perlakuan sebanyak 2 orang. Penerapan untuk kompres hangat pada pasien
hipertensi terus dilakukan untuk terapi non farmakologi yang dapat dilakukan
oleh masyarakat di rumah.

Intervensi yang diberikan kepada Ny. S yaitu dengan pemberian terapi kompres
air hangat dengan air hangat untuk mengurangi gangguan rasa nyaman yang di
sebabkan oleh tanda dan gejala hipertensi seperti nyeri kepala dan pundak terasa
berat, dilakukan ketika gejala hipertensi muncul kurang lebih 20-25 menit
sampai sudah dirasa nyaman.

Dari intervensi yang diberikan didapatkan Ny. S merasa nyaman setelah di


lakukan terapi kompres air hangat. sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi
kompres air hangat dapat diberikan sebagai intervensi mandiri keperawatan.

D. Alternatif Pemecahan Masalah Yang Dapat Dilakukan

Alternatif pemecahan atau rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk

Universitas Faletehan
54

meningkatkan rasa nyaman pada lansia ketika tanda dan gejala hipertensi
muncul adalah dengan merutinitaskan kompres air hangat saat gejala nyeri
kepala, pundak terasa berat, dan susah tidur muncul. Dan sebaiknya saat akan
melakukan terapi kompres air hangat di bantu oleh salah satu anggota
keluarganya.

Universitas Faletehan
55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengkajian pada tanggal 1 maret 2022 di dapatkan databahwa Ny. S
sudah mengalami hipertensi selama satu tahun belakangan ini, Ny. S mengeluh
pusing dan merasa berat pada bagian pu ndak (nyeri) sejak pagi karena kurang
tidur juga, dan Ny. S masih meragukan jika ia mengalami hipertensi.

Diagnosis yang didapatkan pada Ny. S yaitu Gangguan rasa nyaman (nyeri) dan
Defisit pengetahuan (penyakit hipertensi).

Intervensi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosis Gangguan rasa


nyaman (nyeri) dan Defisit pengetahuan yaitu pendidikan kesehatan tentang
hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, pencegahan, penyebab, komplikasi) dan
melakukan sekaligus mencontohkan bagaimana terapi kompres dengan
menggunakan air hangat pada bagian tengkuk leher, anjurkan mengontrol diet
Ny. S anjurkan menghindari pikiran yang menyebabkan stress, anjurkan
menghindari kebisingan dan anjurkan banyak istirahat serta juga anjurkan
mengontrol tekanan darah secara rutin ke pelayanan kesehatan.

Implentasi yang dilakukan kepada Ny. S yaitu memberikan pendidikan


kesehatan tentang hipertensi, mendemonsrtasikan terapi kompres dengan
menggunakan air hangat dibagian tengkuk leher , menganjurkan mengontrol diet
pada Ny. S, menganjurkan mengurangi pikiran penyebab stress, menganjurkan
keluarga untuk rutin mengontrol tekanan darah ke palayanan kesehatan.

Evaluasi yang didapatkan setelah implementasi kepada Ny. S yaitu terjadinya

Universitas Faletehan
penurunan gangguan rasa nyaman yang di sebabkan nyeri karena hipertensi,
pasien merasa nyaman setelah dilakukan tindakan terapi kompres air hangat
pada tengkuk leher pasien. Sebelumnya pasien mengeluh pusing dan bagian
pundak terasa nyeri dan pegal sejak pagi, namun setelah dilakukan terapi
kompres air hangat pada bagian tengkuk belakang leher pasien merasa nyaman.

B. Saran

1) Pelayanan Kesehatan

Saran untuk Pelayanan kesehatan khusunya desa Barengkok dapat


mengoptimalkan intervensi promosi kesehatan Khusunya hipertensi untuk
pemeliharaan kesehatan serta program penurunan angka kejadian hipertensi
pada lansia disana. Dan dapat menerapkan terapi kompres dengan air hangat
pada tengkuk leher bagian belakang untuk menurunkan gangguan rasa
nyaman (nyeri) yang disebabkan oleh hipertensi.

2) Keluarga

Saran untuk keluarga adalah diharapkan keluarga dapat meningkatkan akses


informasi tentang hipertensi dan meningkatkan peran keluarga dalam
meningkatkan kesehatan khusunya dalam penanganan hipertensi pada lansia.

3) Institusi Pendidikan

Diharapkan kepada pihak instansi pendidikan dapat mengembangkan kenbali


terapi kompres dengan air hangat untuk mengetasi gangguan rasa nyaman
(nyeri) pada hipertensi.

4) Pendidikan

kesehatan, aktivitas kelompok, pemberdayaan, dan strategilintas sektor. Tidak


hanya dalam kunjungan keluarga, intervensi juga dapat dilakukan dalam

55
Universitas Faletehan
56

komunitas melalui penyuluhan di posyandu lansia dengan menggunakan


leaflet. Serta dapat menerapkan pengobatan hipertensi secara nonfarmakologi
dengan terapi kompres dengan air hangat, Sehinggga masyarakat yang dapat
merasakan manfaat pengobatan secara nonfarmakologis tersebut.

56
Universitas Faletehan
57

DAFTAR ISI

Callahan & Barton, Schumaker. (1997). Seri Skema Diagnosis dan


PenatalaksanaangawatDarurat Medis. Jakarta : Binarupa Aksara

Carpenito Lynda Juall. (2000). Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek


Klinik. Jakarta : EGC

Decker DL. (1990). Social Gerontology an Introduction to Dinamyc of Aging. Little


Brownand Company. Boston

Doenges Marilynn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaandan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Evelyn C.pearce. (1999). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia

Gallo, J.J. (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman.
Jakarta : EGC

Guyton and Hall. (1997). Buku Ajar : Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Hudak and Gallo. (1996). Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta : Gramedia

Purwadianto, Agus. (2000). Kedaruratan Medik : Pedoman Penatalaksanaan


Praktis. Jakarta : Binarupa Aksara

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Edisi 1Cetakan 3 (Revisi). Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intevensi Keperawatan Indonesia
Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI

ACC/AHA. (2020). 2020 ISH Global Hypertension Practice Guidelines 6. May.

Bandiyah, S. (2015). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik (2nd ed.). Yogyakarta:
Nuha Medika.

BPS. (2021). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021.

57
Universitas Faletehan
58

Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (1st ed.). Yogyakarta: CV Budi
Utama.

Fadlilah, S. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap nyeri leher pada penderita
hipertensi esensial di wilayah Puskesmas Depok I , Sleman Yogyakarta P a g e | 23
esensial di wilayah Puskesmas Depok I , Sleman Yogyakarta The effect of warm
compresses on neck pain in patients. Caring : Jurnal Keperawatan, June.
https://doi.org/10.29238/caring.v8i1.364

Jacob, A., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tangerang: Binarupa Aksara.

Kasiati, & Rosmalawati, W. D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia 1 (1st ed.). Jakarta
Selatan : Kemenkes RI Pusdik SDM Kesehatan.

Kemenkes RI. (2017). Analisis Lansia di Indonesia. 2017.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
44(8). https://doi.org/https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Kementerian Kesehatan RI. (2019). HIPERTENSI Si Pembunuh Senyap.

Kholifah, S. N. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan : Kemenkes RI Pusdik


SDM Kesehatan.

Kozier, Erb, Berman, & Snyder, &. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, & Praktik (N. B. S. Dwi Widiarti, Anastasia Onny Tampubolon
(ed.); 7 Volume 2). EGC.

LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah (volume 3). Alih Bahasa: Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC.

Loscalzo, J. (2016). Kardiologi dan pembuluh Darah (2nd ed.). EGC.

Potter, & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. (7th
ed.). Jakarta: EGC.

Price, S. A. & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses


penyakit (Edisi 6). diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H., Wulansari, P.,
mahanani, D. A. Jakarta: EGC.

Primahadi, O. (2017). Promosi Kesehatan Jadi Pilar Utama Pembangunan Kesehatan.

Smeltzer, S. C., Hinkle, J. L., Bare, B. G., & Cheever, K. H. (2010). Text Book Of
Medical-Surgical Nursing (12th ed.). China: Lippincott Williams & Wilkins.

58
Universitas Faletehan
59

UUD. (1998). undang-Undang Republik Indonsi.

WHO. (2019). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-


sheets/detail/hypertension.

FORMAT KARYA ILMIAH AKHIR NERS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : SALIMAH
NIM : 5021031091
Judul : Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S Dengan Terapi Kompres Air
Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Penderita
Hipertensi
Pembimbing : Ns. Delly Arfa Syukrowardi, S.Kep.,MNS
No Tanggal Kegiatan Paraf
Bimbingan Pembimbing

59
Universitas Faletehan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

FOTO
2X3

I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Salimah

Tempat, tanggal lahir : Serang, 02 Agustus 1999

Agama : Islam

Status perkawinan : Belum Menikah

Golongan darah :-

Alamat : Kp. Maja RT/RW 002/004, Des. Kibin, Kec.


Kibin, Kab. Serang Banten.

60
Universitas Faletehan
No. HP 085316835121

E-mail : salimah9982@gmail.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN ……… : tahun ….. - …..


2. SLTPN …… : tahun ….. - …..
3. SMUN ……. : tahun ….. - …..
4. Universitas Faletehan : tahun ….. - …..

III. RIWAYAT PEKERJAAN

1. …………………………….....................................................................................
.........
2. …………………………….....................................................................................
.........

61
Universitas Faletehan
62
Universitas Faletehan

Anda mungkin juga menyukai