Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 10

LANJUTAN
APLIKASI TEORI-TEORI KONSELING

1
Pendekatan Transactional Analysis
(TA)

Menyatakan bahwa prosedur Konselor transactional analysis


TA dapat diadaptasikan kepada mempunyai metode dalam terapi
berbagai masalah dalam keluarga untuk mengungkap ketiga
keluarga. TA menyediakan dimensi pengalaman manusia (parent,
unsur terapeutik bagi adult, and child).
menghadapi masalah kognitif,
Tugas konselor adalah mengidentifikasi
afektif dan secara perilaku
klien, mengenal masalah fokusnya adalah
nyata (behavioral).
memperjelas masalah klien, dan
Tujuan dasar konseling bagaimana anggota keluarga itu
keluarga TA ialah bekerja berinteraksi. Konselor menerangkan
dengan struktur kontrak yang kepada anggota keluarga bagaimana
di lakukan oleh setiap anggota suatu perilaku individu muncul dan
keluarga terhadap konselor mempengaruhi anggota lain dalam suatu
unit keluarga.
2
.
Aplikasi Psikoanalitik

Aliran psikoanalitik dalam konseling keluarga Kecenderungan pola patologis dalam


memberi penjelasan tentang latar belakang keluarga berasal dari kehidupan keluarga
kehidupan keluarga sebagai pemahaman masa lalu.Mengajarkan kepada konselor
terhadap pola intrapsikis yang terbuka dalam untuk memahami tentang
sesi konseling keluarga. Contoh seorang ketidakberfungsian pola- pola keluarga
bapak selalu ingat kepada ayahnya yang yang telah menyebabkan isu- isu pribadi
“Rasanya masih hidup bersamanya” dimana yang tidak terpecahkan diantara ayah, ibu
ia memperlakukan anaknya sama seperti ia dan anaknya.
dipelakukan ayahnya dulu. Si bapak itu
Tantangan terbesar dari konselor adalah
menjadi seperti ayahnya dulu dalam
untuk membantu anggota keluarga agar
perlakuan dan dinamikanya seperti responnya
menyadari keadaannya dan mengambil
terhadap dunia sekitar.
tanggung jawab dalam menanggulangi
proyeksi dan transferensinya dan
memahami bahwa masalah keluarga masih
saja berlarut-larut seandainya mereka
terus berorientasi secara tak sadar kepada
kehidupan masa lalunya.
3
Rational Emotive

Anggota keluarga dibantu Mengajar anggota keluarga


untuk melihat bahwa mereka untuk bertanggung jawab
bertanggung jawab dalam terhadap perbuatan dan
membuat gangguan bagi diri berusaha mengubahnya reaksi
mereka sendiri melalui terhadap situasi keluarga.
perilaku anggota lain secara
serius.Merka didorong untuk Angota keluarga ditunjukkan
mempertimbangkan sebagai suatu keluarga,
bagaimana akibat perilakunya, dimana mereka mempunyai
pikirannya, emosinya telah kekuatan untuk mengontrol
membuat orang lain dalam pemikirannya dan
keluarga menirunya. perasaannya secara individual.

4
rational-emotive therapy

• rational-emotive therapy dalam konseling keluarga pada


dasarnya sama dengan yang berlaku dalam konseling
individual atau kelompok. Anggota keluarga dibantu untuk
melihat bahwa mereka bertanggung jawab dalam membuat
gangguan bagi diri mereka sendiri melalui perilaku anggota
lain secara serius. Mereka didorong untuk
mempertimbangkan bagaimana akibat perilakunya,
pikirannya, emosinya telah membuat orang lain dalam
keluarga menirunya. Rational-emotive therapy mengajar
anggota keluarga untuk bertanggung jawab terhadap
perbuatannya dan berusaha mengubah reaksinya terhadap
stuasi keluarga.

5
Aplikasi Behavioral

Anggota keluarga harus menata Konselor behavioral telah memperluas prinsip


kembali lingkungan interpresonalnya. teori belajar sosial (sosial-learning theory)
terhadap konseling keluarga. Mereka
Anggota keluarga berinteraksi satu
mengemukakan bahwa prosedur belajar yang
dengan yang lainnya, dengan harapan
telah digunakan untuk mengubah perilaku,
dapat belajar, dan menfokuskan pada
dapat diaplikasikan untuk mengubah perilaku
akibat-akibat perilaku atau
yang bermasalah didalam suatu keluarga.
kemungkinan-kemungkinan
reinforcement, (anggota keluarga
belajar bagaimana memberikan
kepada anggota lain pengenalan dan
persetujuan perilaku- perilaku yang
diinginkan dan bukan perilaku yang
menyimpang)

6
Logoterapi dikenalkan pertama kali pada 1940-an
oleh Viktor Frankl, seorang ahli neurologi dari
Austria. Publikasi dan konsep Logotherapy poppuler
setelah keluar tulisan Frankl dalam bukunya “Man’s
Search for Meaning” pada tahun 1962.

Logotherapy bertujuan agar klien yang menghadapi


masalah dapat menemukan makna dari
penderitaannya dan juga makna mengenai
kehidupan dan cinta. Kehidupan keluarga
Logoterapi
menentukan titik tolak perkembangan anak. Jika
kehidupan keluarga berantakan, sering menimbulkan
frustasi bagi anak-anaknya dan kemugnkinan
terjadinya penyimpangan perilaku.

7
Di dalam konseling keluarga mengajak anggota
keluarga untuk lebih sadar akan kualitas hidup. Cara
yang dilakukan dalam terapi ini adalah dengan
menerima segala kondisi bahkan yang buruk Logoterapi
sekalipun. Selain itu, selalu berpikir setiap momen
pasti memiliki arti dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai