Anda di halaman 1dari 23

Seminar dan kapita selekta

Bimbingan dan Konseling


HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN
PERILAKU AGRESI SISWA DI SMA NEGERI 5
KENDARI

Nama : Muh Reza pratama


Nim : A1Q119042
Prodi :Jurusan Bimbingan dan Konseling
Dosen pembimbing : Dodi silondae S.Pd,. M.Pd.
Latar Belakang
Perilaku agresi adalah tindakan negative yang di lakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap orang lain dengan cara mengintimidasi, menyerang secara verbal, atau non verbal
terhadap objek tertentu. Berbagai macam tindakan perilaku agresi yang sering terjadi di
lingkungan sekolah mulai dari memaki, mengejek, memukul dan segala perilaku yang mengarah
pada tindakan kekerasan. Kemudian Perilaku Agresi itu cenderung untuk melakukan suatu
tindakan atau perbuatan yang mengandung bahaya, menyakiti, melukai a tau merugikan diri
sendiri bahkan orang lain serta tidak dapat diterima masyarakat dan lingkungannya . A gresi
menurut Dember (1984) merupakan suatu perpaduan antara keyakinan individu terhadap
individu lain dan terhadap suatu obyek, dengan respon emosional yang dimunculkan, individu
yang bersangkutan terhadap individu lain dengan obyek yang sama dan sejenis . Perilaku agresi
adalah tindakan yang mengancam atau melukai integritas seseorang secara fisik, psikologis atau
sosial, merusak objek atau lingkungan (Richards, 2010 : 10).
Rumusan masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
a. Bagaimana gambaran keharmonisan keluargasiswa di SMA Negeri 5
kendari ?
b. Bagaimana gambaran perilaku agresi siswa diSMA Negeri 5 kendari ?
c. Apakah ada hubungan keharnonisan keluarga dengan perilaku Agresi
siswa di SMA Negeri 5 kendari ?
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu:
a. Untuk mengetahui gambaran keharmonisankeluarga siswa di SMA
Negeri 5 . kendari
b. Untuk mengetahui gambaran perilaku agresisiswa di SMA Negeri. 5 .
kendari
c. Untuk mengetahui adanya hubungankeharmonisan keluarga dengan
perilaku agresisiswa di SMA Negeri 5 kendari
Manfaat penelitian
1) Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat menjadi tambahan materi dalam pengembangan ilmu
khususnya di bidang bimbingan dan konseling berkaitan dengan permasalahan
yang berhubungan dengankeharmonisan keluarga siswa dan perilaku agresi siswa
2) Manfaat Praktis
a. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan bahanpelajaran dalam menyusun muatan
bahan ajar sehingga didalamnya ada unsur-unsur karakter.
b. Bagi siswa, penelitian ini dapat menurunkanperilaku agresi siswa
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakansebagai bahan masukan untuk peneliti
selanjutnya, khususnya mengenai hubungan keharmonisan keluarga dengan
perilaku agresisiswa.
Kajian pustaka
1. Pengertian keharmonisan keluarga Keluarga merupakan miniatur
Keluarga yang harmonis adalah masyarakat sebagai tempat bagi
keluarga yang dapat mengantarkan
anak untuk tumbuh dan
seseorang hidup lebih bahagia, lebih
berkembang. Menurut Hawari
layak dan lebih tenteram.
Keharmonisan keluarga ditandai (2004) keharmonisan keluarga itu
dengan hubungan yang bersatu-padu, akan terwujud apabila masing-
komunikasi terbuka dan kehangatan di masing unsur dalam keluarga itu
antara anggota keluarga. Keluarga yang dapat berfungsi dan berperan
harmonis merupakan kondisi dimana sebagaiamana mestinya dan tetap
seluruh anggota menjalankan hak dan berpegang teguh pada nilai-nilai
kewajiban masing-masing, terjalin kasih
agama kita, maka interaksi sosial
sayang, saling pengertian, komunikasi
dan kerjasama yang baik antara
yang harmonis antar unsur dalam
anggota keluarga. keluarga itu akan dapat diciptakan.
Lanjutan…
Berikut definisi dan pengertian keharmonisan keluarga dari beberapa sumber buku:
• Menurut Gunarsa (2002), keharmonisan keluarga adalah bila mana seluruh anggota keluarga merasa
bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan, dan puas terhadap seluruh keadaan
dan keakraban dirinya (eksistensi aktualisasi diri) yang meliputi aspek fisik, mental, emosi dan sosial.

• Menurut Qaimi (2002), keharmonisan keluarga adalah keluarga yang penuh dengan
ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan dan kelangsungan generasi masyarakat,
belas-kasih dan pengorbanan, saling melengkapi, dan menyempurnakan, serta saling
membantu dan bekerja sama.

• Menurut Walgito (1991), keharmonisan keluarga adalah berkumpulnya unsur fisik dan
psikis yang berbeda antara pria dan wanita sebagai pasangan suami istri, dilandasi oleh
berbagai unsur persamaan; seperti saling dapat memberi dan menerima cinta kasih tulus
dan memiliki nilai-nilai serupa dalam perbedaan.
Lanjutan…
Aspek-aspek keharmonisan Keluarga
Hawari (dalam Fiandari, 2004)mengemukakan enam kriteria keluargaharmonis, yaitu:
a) Menciptakan kehidupan beragama dalam beragama
Sebuah keluarga harmonis ditandai dengan terciptanya kehidupan beragama dalam rumah tersebu
b) Memiliki waktu bersama keluarga
Keluarga harmonis selalu menyediakan waktu untuk bersama keluarganya, baik itu hanya sekedar
berkumpul, makan bersama, menemani anak bermain dan mendengarkan masalah dan keluhan-keluhan
anak, dalam kebersaman ini anak akan merasa dirinya dibutuhkan dan diperhatikan oleh orangtuanya,
sehingga anak akan tinggal di rumah.
c) Ada komunikasi yang baik antar anggota keluarga
Komunikasi merupakan dasar bagi terciptanya keharmonisan dalam keluarga. Anak akan merasa aman
apabila orangtuanya tampak rukun, kareana kerukunan tersebut akan memberikan rasa aman dan
ketenangan bagi anak, komunikasi yang baik dalam keluarga juga akan dapat membantu anak untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapinya diluar rumah, dalam hal ini selain berperan sebagai orang
tua, ibu dan ayah juga harus berperan sebagai teman, agar anak lebih leluasa dan terbuka dalam
menyampaikan semua permasalahannya.
d) Saling menghargai antar sesama anggotakeluarga
Lanjutan…

Ciri-ciri Keharmonisan Keluarga

Basri (2002) mengungkapkan bahwa ciri-ciridari keluarga yang harmonis adalah:


a) Dasar-dasar hubungan yang efektif.
b) Hubungan anak dengan orangtua. Dengan penuh kasih sayang kedua orangtuanya
memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang masih belum berdaya.
c) Memelihara komunikasi dalam keluarga. Dalam kehidupan berkeluarga sangat perlu
bersikap jujur, terbuka dan belajar berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Dalam
kegiatan berkomunikasi tidak selamanya dilaksanakan dengan lisan, bahkan dengan
pandangan atau tatapan muka yang mesra, elusan tangan yang lembut dan gerakan
anggota badan yang dilakukan dengan tepat dan ekspresif sering akan memberikan hasil
yang menggembirakan dan mengesankan dalam hubungan keluarga.
Lanjutan..
Faktor-faktor Keharmonisan Keluarga

a. Komunikasi interpersonal, tanpa


c. Sikap orang tua, akan berpengaruhdalam
adanyakomunikasi, kemungkinan besar
dapatmenyebabkan
hubungan orang tua dengananak- anaknya.
terjadinyakesalahpahaman.

b. Tingkat ekonomi keluarga,


d. Ukuran keluarga, kelurga dengan
apabilaberada pada taraf yang ukurankecil, memungkinkan
sangat rendah,taraf ekonomi kedekatanhubungan antar orang tua
dapat menyebabkankonflik dengan anak-anaknya
dalam keluarga.
Lanjutan…
1. Pengertian Perilaku Agresi
Dalam kamus psikologi (Chaplin, 2009), agresi adalah kebutuhan yang bertujuan
untuk menyerang,memperkosa, merusak, mengejek, mencemomoh, menghukum,
dengan berat atau melakukan tindakan sadis lainnya yang ditujukan kepada individu
atau suatu objek benda.

2. Ciri-ciri Perilaku Agresi


Supratiknya (1995: 86) menyebutkan ciri-ciri atau karakteristik yang terjadi pada anak agresiyakni anak yang
berperilaku agresi sulit untuk diatur, suka berkelahi dengan temannya, tidak patuh, memusuhi orang lain baik
secara verbal maupun behavioral, suka membalas dendam kepada orang lain yang sudah melakukankesalahan
kepadanya, vandalis, suka berbohong,sering mencuri, sering mengalami tempertantrumsatau mengamuk,
cenderung agresi bahkansampai kepada pembunuhan (homicide).

3. Faktor-faktor Perilaku Agresi


Sarwono dan Meinarno (2009:152) mengemukakan ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya
perilaku agresi yaitu:
Sosial
personal
kebudayaa
situasional
Lanjutan…
4. Dampak Perilaku Agresi
Huswandi (Anisa Siti Maryati, 2015:54) 5. Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan
menjelaskan bahwa anak yang cenderung Perilaku Agresi Siswa
berperilaku agresi akan mengekspresikan keluarga adalah unik terkecil yang anntinya
kemarahannya dalam bentuk- bentuk yang
akan mengajarkan bagaimana untuk cara
kurang dapat diterima oleh lingkungan karena
berprilaku di masyarakat. Orang tua dalah
akan berdampak negative. Dampak tersebut
dapat berpengaruh terhadap dirinya sendir individu yang di jadikan contoh bagi anak yang di
maupun orang lain, yakni sebagai berikut: dalam kehidupan. Untuk itu di harapkan kepada
a) Dampak pada dirinya sendiri yaitu akan di orang tua untuk mampu berprilaku baik dan
jauhi oleh teman tetapi memilih konsep diri menjaga keadaan keluarganya agar tidak
yang buruk .anak akan di cap sebagai anak menimbulkan pengaruh – pengaruh yang buruk
yang nakal sehingga membuatnya kurang
kepada anaknya, keluarga yang harmonis akan
aman dan kurang bahagia.s
b) Dampak bagi lingkungan, yaitu dapat
tercipta kalau kebahagian salah satu anggota
menimbulkan kekuatan bagi anak anak lain berkaitan dengan kebahagian anggota –anggota
dan akan tercipta hubungan sosial yang keluarga lainya( sarwano 2012)
kurang sehat dengan teman sebayanya .
Lanjutan…
penelitian relevant
1. Islam Amir Hamzah” dengan hasilpenelitian menyimpulkan Penelitian yangdilakukan oleh Widya
Wulandari (2018)yang berjudul “Hubungan antaraKeharmonisan Keluarga dengan PerilakuAgresi
pada Remaja di SLTP YayasanPerguruan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara
keharmonisan keluarga dengan perilaku agresi pada remaja di SLTP Yayasan Perguruan Islam Amir
Hamzah.Semakin rendah keharmonisan keluargamaka kecenderungan perilaku agresinya akan
semakin tinggi, atau semakin tinggi keharmonisan keluarga, maka semakin rendah pula perilaku
agresinya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Arantina danFauziah (2015) mengenai


“keharmonisan keluarga dan kecenderungan berperilaku agresi pada siswa
SMK”

3. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Yulita (2017) dengan judul “hubungan
antara keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif siswa kelas VII SMP PGRI
1 Kediritahun pelajaran 2016/2017” dengan hasilpenelitian menyimpulkan ada
hubungan antara keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif siswa.
Kerangka Berpikir
Metode penelitian
A. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian dilaksnakan di SMAN 5 KENDARI, jl. Brigjen katamso, baruga
kota kendari Provinsi sulawsi tenggara. Penelitian ini dilaksanaan di SMAN 5
KENDARI Pada semester genap. Tahun ajaran 2021/2022.

B. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara mencari korelasi antara variabel X dengan
variabel Y. Saharsaputra (2018:128) menjelaskan korelasi bertujuan untuk menunjukkan tentang dua
hubungan variabel atau lebih serta besarnya hubungan tersebut.

C. Populasi dan Sampel


a) Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan kelas XI SMAN 5 Kendari sebanyak 145 siswa dengan
sebagian kelas yang di gambarkan padatabel dibawah ini.

b) Sampel
Menyangkut jumlah populasi terlalu besar dan tidak dapat dijangkau secara keseluruhan, maka penulis
hanya mengambil sebagian dari jumlah tersebut sebagai sampel. Arikunto (2013:173 ) menyatakan
apabila subjeknya atau populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya atau populasinya lebih
dari 100 orang, maka diambil diantara 10-15% atau 20-25%. Dalam menentukan banyaknya sampel,
peneliti mengambil 25% dari populasi, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 37 siswa.
Lanjutan…

Tabel populasi Tabel Sampel


Lanjutan….
D. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional
1) Variabel Penelitian
Variabel dalam judul penelitian ini adalah Keharmonisan keluarga sebagaivariabel bebas
(independen) dan PerilakuAgresi sebagai variabel terikat (dependen)
2) Definisi Operasional Variabel
a) Keharmonisan keluarga yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 5 kendari yang tidak
memiliki keharmonisan keluarga yang meliputi aspek:
1. Menciptakan kehidupan beragama dalamkeluarga,
2. Mempunyai waktu bersama keluarga,
3. Mempunyai komunikasi yang baik antaranggota keluarga,
4. Saling menghargai sesama anggota keluarga,

b. Perilaku Agresi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah tingkah lakusiswa SMA
Negeri 5 kendari yangmeliputi:
1. Melakukan agresi fisik, seperti menendang,memukul.
2. Melakukan agresi verbal, seperti memaki,membentak, mengumpat.
3. Melakukan agresi Kemarahan, sepertimenunjukkan muka marah, matamelotot, tidak
membalas sapaan.
4. Melakukan agresi Permusuhan, seperti iri,dengki, memfitnah.
Lanjutan…
F. Teknik atau Alat Pengumpulan Data danInstrumen Penelitian
a) Teknik Alat Pengumpulan Data.
1. Wawancara
2. Angket
3. Dokumentasi

b) Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan datamerupakan alat untuk memperoleh datatentang variabel
penelitian yang diteliti.Sesuai dengan Teknik yang dipakai dalampengumpulan data, dalam
penelitian iniinstrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket, yaitu angket
keharmonisan keluarga dan angket perilakuagresi yang ditujukan kepada siswa SMANegeri 5
kendari
Lanjutan…

Tabel teknik atau Alat Pengumpulan Data danInstrumen Penelitian


Lanjutan…
G. Uji Validitas dan Uji Realibilitas Alat Ukur
Uji validitas
Uji Realibitas
Hasil Uji Coba Instrumen

H. Teknik Analisis Data


Analisis Statistik Deskriptif
Presentase
Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas data
b. Uji Linearitas
c. Uji Hipotesis
Lanjutan…

Uji signifikansi
Uji signifikasi dilakukan untuk melihat seberapa signifikan tingkat hubungan antara
variable X dan variable Y. Pengujian ini dilakukan dengan kaidah sebagai berikut:
Jika nilai sig 0,05, maka terdapat hubungan signifikan antara keharmonisan keluarga
dengan perilaku agresi.
Jika nilai sig 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
keharmonisan keluarga dengan perilaku agresi.
Terima kasih!
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai