• Menurut Qaimi (2002), keharmonisan keluarga adalah keluarga yang penuh dengan
ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan dan kelangsungan generasi masyarakat,
belas-kasih dan pengorbanan, saling melengkapi, dan menyempurnakan, serta saling
membantu dan bekerja sama.
• Menurut Walgito (1991), keharmonisan keluarga adalah berkumpulnya unsur fisik dan
psikis yang berbeda antara pria dan wanita sebagai pasangan suami istri, dilandasi oleh
berbagai unsur persamaan; seperti saling dapat memberi dan menerima cinta kasih tulus
dan memiliki nilai-nilai serupa dalam perbedaan.
Lanjutan…
Aspek-aspek keharmonisan Keluarga
Hawari (dalam Fiandari, 2004)mengemukakan enam kriteria keluargaharmonis, yaitu:
a) Menciptakan kehidupan beragama dalam beragama
Sebuah keluarga harmonis ditandai dengan terciptanya kehidupan beragama dalam rumah tersebu
b) Memiliki waktu bersama keluarga
Keluarga harmonis selalu menyediakan waktu untuk bersama keluarganya, baik itu hanya sekedar
berkumpul, makan bersama, menemani anak bermain dan mendengarkan masalah dan keluhan-keluhan
anak, dalam kebersaman ini anak akan merasa dirinya dibutuhkan dan diperhatikan oleh orangtuanya,
sehingga anak akan tinggal di rumah.
c) Ada komunikasi yang baik antar anggota keluarga
Komunikasi merupakan dasar bagi terciptanya keharmonisan dalam keluarga. Anak akan merasa aman
apabila orangtuanya tampak rukun, kareana kerukunan tersebut akan memberikan rasa aman dan
ketenangan bagi anak, komunikasi yang baik dalam keluarga juga akan dapat membantu anak untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapinya diluar rumah, dalam hal ini selain berperan sebagai orang
tua, ibu dan ayah juga harus berperan sebagai teman, agar anak lebih leluasa dan terbuka dalam
menyampaikan semua permasalahannya.
d) Saling menghargai antar sesama anggotakeluarga
Lanjutan…
3. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Yulita (2017) dengan judul “hubungan
antara keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif siswa kelas VII SMP PGRI
1 Kediritahun pelajaran 2016/2017” dengan hasilpenelitian menyimpulkan ada
hubungan antara keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif siswa.
Kerangka Berpikir
Metode penelitian
A. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian dilaksnakan di SMAN 5 KENDARI, jl. Brigjen katamso, baruga
kota kendari Provinsi sulawsi tenggara. Penelitian ini dilaksanaan di SMAN 5
KENDARI Pada semester genap. Tahun ajaran 2021/2022.
B. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara mencari korelasi antara variabel X dengan
variabel Y. Saharsaputra (2018:128) menjelaskan korelasi bertujuan untuk menunjukkan tentang dua
hubungan variabel atau lebih serta besarnya hubungan tersebut.
b) Sampel
Menyangkut jumlah populasi terlalu besar dan tidak dapat dijangkau secara keseluruhan, maka penulis
hanya mengambil sebagian dari jumlah tersebut sebagai sampel. Arikunto (2013:173 ) menyatakan
apabila subjeknya atau populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya atau populasinya lebih
dari 100 orang, maka diambil diantara 10-15% atau 20-25%. Dalam menentukan banyaknya sampel,
peneliti mengambil 25% dari populasi, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 37 siswa.
Lanjutan…
b. Perilaku Agresi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah tingkah lakusiswa SMA
Negeri 5 kendari yangmeliputi:
1. Melakukan agresi fisik, seperti menendang,memukul.
2. Melakukan agresi verbal, seperti memaki,membentak, mengumpat.
3. Melakukan agresi Kemarahan, sepertimenunjukkan muka marah, matamelotot, tidak
membalas sapaan.
4. Melakukan agresi Permusuhan, seperti iri,dengki, memfitnah.
Lanjutan…
F. Teknik atau Alat Pengumpulan Data danInstrumen Penelitian
a) Teknik Alat Pengumpulan Data.
1. Wawancara
2. Angket
3. Dokumentasi
b) Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan datamerupakan alat untuk memperoleh datatentang variabel
penelitian yang diteliti.Sesuai dengan Teknik yang dipakai dalampengumpulan data, dalam
penelitian iniinstrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket, yaitu angket
keharmonisan keluarga dan angket perilakuagresi yang ditujukan kepada siswa SMANegeri 5
kendari
Lanjutan…
Uji signifikansi
Uji signifikasi dilakukan untuk melihat seberapa signifikan tingkat hubungan antara
variable X dan variable Y. Pengujian ini dilakukan dengan kaidah sebagai berikut:
Jika nilai sig 0,05, maka terdapat hubungan signifikan antara keharmonisan keluarga
dengan perilaku agresi.
Jika nilai sig 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
keharmonisan keluarga dengan perilaku agresi.
Terima kasih!
Ada pertanyaan?