Abstract:
The family is the smallest unit in society which has an important role in forming
personality and personal values. In family dynamics, communication plays an important role
in establishing healthy and harmonious relationships between family members. Family
communication science is a field of study that examines communication patterns, conflict and
emotional dynamics in the family environment. In this article, we will explore the importance
of family communication and its impact on family happiness.
Abstarak:
Pendahuluan
Keluarga adalah jantung kehidupan manusia. Ada ikatan erat dalam dirinya, penuh
cinta dan seringkali penuh motivasi. Namun, meski kita mencintai keluarga, kebiasaan
komunikasi yang buruk terkadang dapat merusak keharmonisan dan kedamaian dalam
hubungan keluarga. Pola komunikasi keluarga merupakan inti interaksi sehari-hari dan
berperan penting dalam dinamika antar anggota keluarga.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi kompleksitas pola komunikasi keluarga:
Mulai dari cara kita menyampaikan pesan hingga cara anggota keluarga lainnya menerima
pesan tersebut. Dengan memahami pola komunikasi tersebut, kita dapat membuka pintu
hubungan keluarga yang lebih sehat dan harmonis serta mempererat ikatan batin antar orang
yang kita cintai.
Mari kita jelajahi bersama-sama berbagai aspek pola komunikasi keluarga, pahami
implikasinya terhadap hubungan antarpribadi, dan pelajari cara mengenali dan mengubah
pola komunikasi sehat yang tidak diinginkan menjadi landasan yang kokoh bagi kebahagiaan
keluarga.
Komunikasi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi kita tidak
akan memahami atau mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang
lain, bagaimana berperilaku yang baik dan berintegrasi dengan baik dalam masyarakat,
karena semua itu hanya bisa dipelajari melalui komunikasi keluarga, keluarga dan
berinteraksi dengan orang lain. (Egeten dan Gerungan, 2021)
Komunikasi digunakan dalam berbagai bentuk, baik verbal maupun nonverbal, untuk
mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Model komunikasi keluarga merupakan model yang
digunakan untuk menjalin interaksi antar anggota keluarga yang meliputi model komunikasi
setara (egaliter model), model komunikasi terpisah seimbang (egaliter model), model
pembagian seimbang, model komunikasi seimbang terpisah, model komunikasi tidak
seimbang (unbalanced Division model), model komunikasi eksklusif. (model monopoli).
Kurangnya pengawasan dan lemahnya dukungan menyebabkan komunikasi dan disiplin tidak
efektif. (Egeten dan Gerungan, 2021)
Komunikasi keluarga mempunyai tantangan yang perlu diatasi yaitu sikap yang
positif, karena komunikasi merupakan suatu proses yang berlangsung secara simultan di
suatu tempat tertentu, antar kelompok sosial dan termasuk berkomunikasi dengan orang lain,
sehingga komunikasi keluarga memerlukan suatu kegiatan yang bergantung pada banyak hal.
keluarga yang berbeda. faktor, struktur keluarga, diri mereka sendiri dan bagaimana mereka
bereaksi atau menanggapi komunikasi itu sendiri. (Halim dkk.,t.t.)
Pola komunikasi antar anggota keluarga (terutama dalam konteks suami istri atau ibu
dan ayah) juga berkaitan dengan fungsi spesifik yang dijalankan masing-masing
individu.Fungsi peran yang umum dikaitkan dengan peran suami istri terbagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:(1) memenuhi kebutuhan sandang dan pangan; (2) pengelolaan rumah,
anggaran keluarga, penegakan aturan; (3) pengasuhan, dukungan dan bimbingan; (4)
mengembangkan kapasitas dan bakat; (5) memuaskan kebutuhan seksual pasangan dan
memberi contoh pada anak.
Dengan demikian, cara komunikasi dalam keluarga juga ditentukan oleh tugas masing
masing individu dalam menjalankan perannya. Di Indonesia, istri biasanya mempunyai
kekuasaan untuk mengatur kebutuhan domestik keluarga, sedangkan suami berperan
memenuhi kebutuhan dan mengatur urusan luar negeri. Namun itu juga tergantung pada jenis
keluarga angkatnya. (Wardyaningrum dkk., t.t.)
Keluarga yang harmonis akan tetap fokus pada permainan yang akan dibekali anak.
Jika anak dapat berpikir dengan baik, maka ia dapat mempertimbangkan dengan baik hal-hal
yang ditemuinya. Komunikasi keluarga yang tercipta akan mempengaruhi desain pengasuhan
orang tua. Dengan desain komunikasi keluarga yang baik diyakini akan menjadi contoh pola
asuh yang baik. Ini merupakan cara penting dalam mengasuh anak dalam keluarga, dengan
tujuan akhir mendidik anak.
Praktik pengasuhan yang efektif berasumsi bahwa pola komunikasi keluarga yang
terjadi bergantung pada pemujaan dan kasih sayang dengan memposisikan anak sebagai
subjek yang membutuhkan dukungan, bimbingan, dan pengajaran, bukan sekadar objek.
(Mega dkk., t.t.)
Pola komunikasi orang tua yang dikembangkan dalam sebuah keluarga mempunyai
dampak yang signifikan terhadap perkembangan remaja. Oleh karena itu, komunikasi antar
anggota keluarga diharapkan berjalan dengan baik untuk mencegah terjadinya gangguan
perilaku pada remaja. Pola komunikasi keluarga yang tidak harmonis dapat menimbulkan
berbagai hal negatif yang berdampak pada anak, dan salah satunya adalah terbentuknya
perilaku agresif pada anak. Pola komunikasi orang tua-anak mempengaruhi perilaku agresif
pada masa remaja. Pola komunikasi keluarga mempunyai hubungan negatif yang signifikan
terhadap perilaku agresif, artinya semakin baik gaya komunikasi keluarga maka semakin
rendah perilaku agresif. (Egeten & Gerungan, 2021)
Rata-rata komunikasi keluarga dipandang oleh orang tua sebagai penguasa, lebih
cenderung memerintah dibandingkan berkomunikasi, tidak pernah bertanya atau
mendengarkan pendapat orang lain, dan mempunyai segala wewenang, hak untuk mengambil
keputusan. Pola komunikasi keluarga sangat diperlukan dalam keluarga; Dalam lingkungan
keluarga, komunikasi yang buruk mempengaruhi perilaku agresif. Oleh karena itu,
komunikasi yang baik sangat penting dalam sebuah keluarga. (Egeten & Gerungan, 2021)
Selain itu, ilmu komunikasi juga berperan penting dalam teknologi informasi dan
komunikasi modern, mempengaruhi cara masyarakat mentransmisikan, menerima, dan
memahami informasi. Di era digital, ilmu komunikasi terus berkembang untuk menghadapi
tantangan yang muncul, seperti penyebaran misinformasi, privasi online, dan dinamika
komunikasi media sosial.
Egeten, V. J., & Gerungan, N. (2021). HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN
PERILAKU AGRESIF DI SMA NEGERI 1 AMURANG BARAT (Vol. 3, Issue 2).
http://ejournal.unklab.ac.id/index.php/kjn
Halim, A., Komunikasi, I., Kristen, U., & Surabaya, P. (t.t.). JURNAL E-KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA
Pola Komunikasi Keluarga Pasca Perselingkuhan.
Liemantara, M. F., Lesmana, F., Megawati, &, Prodi, W., Komunikasi, I., Kristen, U., &
Surabaya, P. (t.t.). JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Representasi Pola Komunikasi Keluarga
dalam film Dua Garis Biru.
Mega, R., Stai, P., & Deli, T. (t.t.). POLA KOMUNIKASI KELUARGA PENGGUNA GADGET
AKTIF DI DESA SILAU MANIK KECAMATAN SIANTAR : PERSPEKTIF KOMUNIKASI
ISLAM" Al-Manaj.
Wardyaningrum, D., Masjid, K., Al, A., Sisingamangaraja, A. J., Baru, K., & Selatan, J. (t.t.). Pola
Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi bagi Anggota Keluarga.
www.pdffactory.com