Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA

PASIEN KELUARGA, KELOMPOK,


ATAU PUN TENAGA KESEHATAN

KELOMPOK 9
NAMA KELOMPOK :

 Ni Kadek Yuniari ​ (223213431)


 Ni Putu Intan Darmayanti ​(223213433)
 Fildatus Solehah ​(223213435)
 Wayan Okta Styasa Putra ​ (223213448)
Definisi Keluarga (Lestari
2012)
• kehadiran atauketidakhadiran a n g g o t a
Struktural keluarga, seperti orang tua, anak, d a n kerabat
lainnya

• terpenuhinya tugastugas d a n fungsi-fungsi


Fungsional psikososial meliputi perawatan, sosialisasi p a d a
anak,

• keluarga sebagai kelompok ya ng mengembangkan

Transaksional keintiman melalui perilaku ya ng memunculkan rasa


identitas sebagai keluarga (family identity)
Definisi Kelompok (KeMenKesRI
2016)

Kelompok adalah sekumpulan individu yang cukup kecil untuk


berkomunikasi d e n g a n relatif mudah, yaitu para a n g g o t a saling
berhubungan satu sama lain d e n g a n b e b e r a p a tujuan yang sama
d a n memiliki s e m a c a m organisasi atau struktur di antara mereka.
Kelompok mengembangkan norma-norma atau peraturan yang
mengidentifikasi a p a ya ng d i a n g g a p sebagai perilaku yang
diinginkan bagi semua anggotanya.
Karakteriktik keluarga dan
kelompok
Keluarga Kelompok
1. Hubungan batin d g status perkawinan 1. Interaksi sosial 2 orang atau lebih
2. Terbentuk secara sengaja 2. Mempunyai pengaruh satu sama lain
3. Memiliki garis keturunan 3. Mempunyai struktur a n g g o t a
4. Memiliki fungsi sitem ekonomi 4. A n g g o t a mempunyai tujuan
yan g sama

5. Mempunyai fungsi reproduksi 5. Individu dalam kelompok saling


mengenal
6. Mempunyai tempat tinggal bersama
Keluarga adalah unit sosial (masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan
organisasi sosial lain dan mempunyai arti yang lebih mendalam. Keluarga di
masyarakat merupakan satu kesatuan anggota yang hidup bersama dan
berkelompok yang didasarkan pada hubungan persaudaraan atau hubungan
darah.

Keberhasilan dalam keluarga/kelompok sangat ditentukan dari


pola komunikasi dan interaksi yang terjalin di antara mereka.

komunikasi keluarga/masyarakat adalah proses penyampaian ide/pernyataan


dalam lingkup masyarakat (keluarga atau kelompok) yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
Ciri-ciri
komunikasi
Keluarga Kelompok
• Keterbukaan (opennes) • Besifat umum
• Empati (Empathy) • Berlangsung lebih dari
• Dukungan satu arah
• Perasaan Positif (Positiveness) • Menimbulkan kesepakan
• Kesamaan (Equality)
Pola komunikasi keluarga, kelompok dan
masyaraakat
Model Stimulus – Respons (S-R)
Pola ini menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses “aksi – reaksi” yang sangat
sederhana. Oleh karena itu, proses ini dianggap sebagai pertukaran atau pemindahan
informasi atau gagasan, proses ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek.

Model Interaksional
Komunikasi di sini digambarkan sebagai pembentukan makna yaitu penafsiran atas pesan
atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi, sehingga model ini beranggapan
bagaimana perawat dalam memahami karakter seseorang saat berkomunikasi.
Fungsi Komunikasi dalam Keluarga dan
Kelompok

 P e n g e m b a n g a n diri a n g g o t a d a n kelompok,
 Penyelesaian masalah,
 Pengambilan keputusan,
 Pencapaian tujuan keluarga/kelompok,
 Sarana belajar.
Strategi
Komunikasi
 Saling memahami antaranggota kelompok a ga r d a p a t diketahui
komunikasi seperti a p a ya n g harus ia lakukan demi lancarnya komunikasi
tersebut.
 Pemimpin kelompok d a p a t mengatur d e n g a n baik setiap
a n g g o t a kelompok a ga r proses komunikasi antaranggota
kelompok d a p a t berkembang d e n g a n baik
 Berkomunikasi ya n g jelas, sopan, da n sesuai etika ya ng berlaku
a ga r tidak
terjadi salah p a h a m da n saling menyinggung antara a n g g o t a
kelompok.
 Saling menghargai a n g g o t a kelompok lain.
 Jangan menyela pembicaraan orang lain.
 Selalu memperhatikan orang ya ng mengajak bicara
 Berikan respons ya n g baik, mendukung, da n tidak menyinggung ketika
a d a ya n g mengajak bicara.
Faktor yang Memengaruhi Komunikasi
Kelompok
 Ukuran kelompok: kelompok ya n g efektif mempunyai jumlah a n g g o t a yang
tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
 Tujuan kelompok: tujuan ya n g telah disepakati bersama akan mudah
dicapai karena semua a n g g o t a mempunyai tujuan ya n g sama Satukan
tujuan dalam kelompok, minimalkan sifat individualisme ya n g d a p a t
m e n g g a n g g u p e n c a p a i a n tujuan bersama.
 Kohesivitas anggota kelompok adalah penting karena menunjukkan
kekuatan d a n kekompakan kelompok untuk m e n c a p a i tujuan bersama.
 Jaringan komunikasi (networking) diperlukan untuk mendapatkan peluang
dalam m e n c a p a i tujuan bersama.
 Kepemimpinan kelompok diperlukan pemimpin ya n g bisa mengayomi
seluruh a n g go t a , tidak berpihak, d a n akomodatif sehingga bisa
meningkatkan kohesivitas kelompok.
PENGARUH KELOMPOK
DALAM KOMUNIATS
Konformitas (perubahan perilakumenuju norma)
Fasilitas sosial (efek pembangkit energi bagi
perilaku individu)
Polarisasi (kecenderungan keaarah posisi yang
ekstrim)
PERAN PERAWAT DALAM ASUHAN
KEPERAWATAAN (Klien, keluarga, kelompok)
 Pemberi Asuhan
Keperawatan
 Advokat Klien
 Edukator
 Koordinator
 Kolaborator
 Konsultan
 Peneliti / Pembaharu
TAHAP-TAHAP
KOMUNIKASI

 Pra Interaksi
 Orientasi
 Kerta
 Terminasi
Bentuk Komunikasi PERAWAT-KLIEN p a d a keluarga
da n Kelompok PROMOSI KESEHATAN

WHO 1984 Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu


meningkatkan kontrol da n memperbaiki kesehatan mereka.

Piagam Ottawa (1986) dijelaskan b a h w a promosi kesehatan adalah proses


untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan da n
meningkatkan kesehatannya.
STRATEGI PELAKSANAAN
Ilustrasi Kasus
Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5 orang terdiri atas istri dan anak 3 orang.
Saat ini keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri dan anaknya menderita TBC
paru. Anda merencanakan untuk melakukan prevensi dan promosi kesehatan untuk
mencegah meluasnya masalah pada anggota keluarga lainnya.
PERSIAPAN
Alat dan Bahan (Materi)
a. Ilustrasi kasus atau kondisi riil keluarga di masyarakat
b. Proposal kegiatan
c. Format SP komunikasi
d. Skenario SP komunikasi
e. Instrumen observasi
f. Kelompok/keluarga di masyarakat
g.Setting: rumah keluarga/RT/RW
h. Leaflet/lembar balik/poster/LCD.
2. Persiapan Lingkungan
Mendesain lingkungan/setting tempat untuk interaksi (sesuai setting lokasi dalam
kasus misal: ruang perawatan, klinik, ruang konsultasi, atau rumah).
3. Pembagian Peran
a. Membentuk kelompok.
b. Menentukan peran: model pasien/keluarga, dan peran perawat, serta
observer.
4. Pengembangan Skenario Percakapan (sesuai Format)
a. Fase orientasi
b. Fase kerja
c. Fase terminasi.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
KOMUNIKASI
Situasi Keluarga
Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5 orang terdiri atas istri dan anak 3 orang.
Saat ini keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri dan anaknya menderita TBC
paru. Pasien mengatakan tidak tahu caranya supaya keluarga lain tidak tertular.
Anda
merencanakan untuk melakukan tindakan prevensi dan promosi kesehatan untuk
mencegahnya meluasnya masalah pada anggota keluarga lainnya.
Diagnosis Keperawatan:
Kurang pengetahuan keluarga.
Rencana Keperawatan:
1. Lakukan pendekatan keluarga.
2.Lakukan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan kesehatan keluarga
dengan masalah TBC.
Tujuan :
Pengetahuan keluarga meningkat dan kooperatif dalam mencegah terjadinya
masalah.
SP KOMUNIKASI
Fase Orientasi
Salam terapeutik : “Selamat pagi bapak, ibu, dan semuanya. Saya Ibu Tri” (sambil
melihat respons keluarga).
K:......
Evaluasi dan va lidasi : “Bagaimanakah kabarnya hari ini? Saya
lihat ibu tampak
lemas dan sering batuk”.
K:.......
Kontrak : “Hari ini saya akan memberikan penyuluhan tentang TBC dan cara
pencegahannya. Waktunya 30—45 menit, apakah bapak-ibu siap?
Tempatnya di ruang tamu ini saja, ya?”
Fase Kerja: (Tuliskan Kata-kata sesuai Tujuan dan Rencana yang akan Dicapai/
Dilakukan)
Perawat : “Sebelum saya menjelaskan cara pencegahan penyakit TBC, lebih dahulu
saya jelaskan tentang apa itu penyakit TBC”.
Keluarga : (Respons)
Perawat : “Penyakit TBC adalah . . . “sampai seluruh materi disampaikan.
Pasien : (mendengarkan)
Perawat : (Melakukan komunikasi dalam rangka promosi kesehatan keluarga
sampai selesai sesuai materi yang dibuat dalam proposal
kegiatan).
Fase Terminasi:
Evaluasi subjektif/objektif:
“Bagaimana perasaan bapak, ibu dan adik-adik semua? Coba jelaskan bagaimana
cara mencegah penularan penyakit TBC?”

Rencana tindak lanjut:


“Setelah semuanya paham, saya harap segera melakukan upaya kebersihan
lingkungan dan mengatur ventilasi serta pencahayaan yang cukup”.

Kontrak yang akan datang:


“Besok saya akan datang lagi untuk melihat perubahan rumah ibu/bapak
terutama ventilasi dan pencahayaannya.
DISKUSI
Untuk pertayaan bukan pelampiasan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai