Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK KOMUNIKASI PADA KELUARGA,

KELOMPOK DAN MASYARAKAT


Ns. Syaifuddin K., M.Kep
INTRODUCTION
 Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
bersosialisasi sejak manusia diciptakan oleh Sang Penciptanya.
 Komunikasi menjadikan apa yang dimaksud oleh seseorang dapat dimengerti
oleh orang lain. Bahkan terciptanya suatu kesepakatan dikarenakan adanya
komunikasi. Individu-individu bisa menjadi satu yakni mengerti apa yang
disampaikan oleh individu yang lain.
 Kekompakan, kebersaman yang terjalin akibat adanya tujuan bersama ini
yang menjadikan individu-individu itu terbentuk menjadi suatu kelompok.
Adanya kelompok menjadikan individu-individu itu menjadi kuat karena
mereka mempunyai tujuan yang sama.
 Keluarga adalah unit sosial (masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan
nyata dengan organisasi sosial yang lain dan mempunyai arti yang lebih
mendalam.
 Keluarga di masyarakat merupakan satu kesatuan anggota yang hidup bersama
dan berkelompok yang didasarkan pada pernikahan, hubungan persaudaraan
atau hubungan darah.
INTRODUCTION
 Keluarga adalah kelompok primer atau utama karena langsung
berhubungan dengan individu-individu dari sejak pertama kali lahir.
 Keluarga mengajarkan pertama kali tentang kelompok, bangaimana
berinteraksi, bagaimana berkomunikasi, bagaimana menyampaikan
pendapat, bagaimana menolak pendapat, dan belajar tentang
kesepakatan-kesepakatan lainya dalam kelompok.
 Kelompok yang baik adalah kelompok yang mampu memberikan
kesempatan pada individu-individu yang ada di dalamnya untuk
mengaktualisasikan diri, sehingga kelompok merupakan perwujudan
dari individu-individu yang ada didalamnya.
 Begitupun dengan komunikasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
yang ada didalamnya, harus terjadi dengan seimbang tidak ada yang
mendominasi atau terdominasi.
DEFINISI

 Hariadi (2011) menjelaskan bahwa Komunikasi Kelompok adalah suatu


proses penyamaan makna secara bersamaan, saling mempengaruhi
satu sama yang lain untuk mencapai tujuan kelompok secara
bersamaan.
 Komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari 3 atau lebih
individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki
seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah
sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi
anggota lainnya dengan akurat (Komala, 2009).
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN KELOMPOK

 Pengembangan diri anggota dan kelompok,


 Penyelesaian masalah,
 Pengambilan keputusan,
 Pencapaian tujuan keluarga/kelompok,
 Sarana belajar.
(DeVeto, 1997)
PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
KELOMPOK
 Komunikasi kelompok terjadi dalam konteks komunikasi interpersonal, dan
sudah melewati tahapan komunikasi intrapersonal.
 Pesan yang disampaikan kepada individu yang lainya dibalas juga dengan
suatu pesan yang telah diinterpretasikan oleh si penerima pesan tersebut
sebelum disampaikan sebagai balasan pesan yang dikirimkan.
 Intensitas individu-individu itu bertemu.
 Terdapat tujuan kelompok yang hendak dicapai.
MODEL KOMUNIKASI KELUARGA DAN KELOMPOK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS
KOMUNIKASI KELUARGA DAN KELOMPOK
 Effects of Cooperation and Competition on Communication
 Di dalam suatu kelompok ada hubungan kooperatif dan kompetitif. Semakin kooperatif
interaksi antara anggota kelompok, maka cenderung semakin efektif.
 Physical Influences on Communication
 Faktor fisik dapat mendorong atau menghalangi keefektifan kelompok dalam komunikasi.
Contohnya, saat kita berkomunikasi dengan temen sekelompok yang memiliki gangguan
fisik seperti gangguan penglihatan atau pendengaran dapat membuat kita sulit untuk
berkomunikasi.
 Seating Arrangements
 Pengaturan tempat duduk sering kali dianggap kurang penting, padahal dapat membagi
pengaturan ekologi kelompok kecil. Cara anggota kelompok duduk saling mempengaruhi
presepesi mereka, status, pola partisipasi, aktivitas kepemimpinan, reaksi efektif.
 Humor
 Humor merupakan pengaruh penting keefektifan komunikasi dalam kelompok yang
cenderung meningkatkan kohesivitas dan mengurangi ketegangan.
RESPON PENERIMAAN INFORMASI
 Semakin banyak penyampaian pesan dari satu orang ke orang yang lain, pesan
akan cenderung terdistorsi dan terjadi perubahan.
 Terdapat tiga proses psikologis yang mengkarakterisasi masing-masing
personal:
 Leveling. Penerima pesan cenderung mengingat informasi secara kurang lebih saja.
Pesan tersebut cenderung lebih pendek atau singkat, mudah ditangkap, dan mudah
diucapkan.
 Sharpening. Penerima pesan cenderung mempertajam beberapa poin penting dari
informasi yang ditangkapnya sehingga mudah diingat, walau sebagian besar pesan
terlupakan. Sharpening merupakan sikap mempertahankan, memandang, dan
melaporkan secara selektif nomor tertentu dari detail konteks yang lebih luas.
 Assimilation. Penerima pesan mengambil banyak pesan untuk kerangka acuan dan
kepribadian dirinya. Karena itu, interpretasi dan ingatan dari yang didengar
seseorang akan diafeksi dari pemikiran dan perasaan penerima pesan.
STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI
PADA KELUARGA DAN KELOMPOK
 Melakukan komunikasi dalam keluarga/kelompok tidaklah mudah. Komunikator harus
mempunyai cara-cara strategis sebagai upaya agar tujuan komunikasi tercapai. Berikut
upaya meningkatkan komunikasi dalam keluarga/kelompok:
 Saling memahami antar anggota kelompok agar dapat diketahui komunikasi seperti apa yang
harus dia lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut.
 Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota kelompok agar proses
komunikasi antar anggota kelompok dapat berkembang dengan baik.
 Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar tidak terjadi salah paham dan
saling menyinggung antara anggota kelompok.
 Saling menghargai anggota kelompok lain.
 Jangan menyela pembicaraan orang lain.
 Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara.
 Berikan respons yang baik, mendukung, dan tidak menyinggung ketika ada yang mengajak bicara.
Bentuk Komunikasi PERAWAT-KLIEN pada keluarga dan
Kelompok PROMOSI KESEHATAN
 WHO 1984 Promosi kesehatan adalah proses membuat orang
mampu meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan
mereka.
 Piagam Ottawa (1986) dijelaskan bahwa promosi
kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
orang dalam mengendalikan dan meningkatkan
kesehatannya.
STRATEGI PELAKSANAAN
Ilustrasi Kasus
Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5 orang terdiri atas istri dan anak 3 orang.
Saat ini keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri dan anaknya menderita TBC
paru. Anda merencanakan untuk melakukan prevensi dan promosi kesehatan untuk
mencegah meluasnya masalah pada anggota keluarga lainnya.
PERSIAPAN
Alat dan Bahan (Materi)
a. Ilustrasi kasus atau kondisi riil keluarga di masyarakat
b. Proposal kegiatan
c. Format SP komunikasi
d. Skenario SP komunikasi
e. Instrumen observasi
f. Kelompok/keluarga di masyarakat
g.Setting: rumah keluarga/RT/RW
h. Leaflet/lembar balik/poster/LCD.
2. Persiapan Lingkungan
Mendesain lingkungan/setting tempat untuk interaksi (sesuai setting lokasi dalam
kasus misal: ruang perawatan, klinik, ruang konsultasi, atau rumah).
3. Pembagian Peran
a. Membentuk kelompok.
b. Menentukan peran: model pasien/keluarga, dan peran perawat, serta observer.
4. Pengembangan Skenario Percakapan (sesuai Format)
a. Fase orientasi
b. Fase kerja
c. Fase terminasi.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

Situasi Keluarga
Keluarga Tn Bani 55 tahun berjumlah 5 orang terdiri atas istri dan anak 3 orang.
Saat ini keluarga mengalami masalah kesehatan. Istri dan anaknya menderita TBC
paru. Pasien mengatakan tidak tahu caranya supaya keluarga lain tidak tertular.
Anda
merencanakan untuk melakukan tindakan prevensi dan promosi kesehatan untuk
mencegahnya meluasnya masalah pada anggota keluarga lainnya.
Diagnosis Keperawatan:
Kurang pengetahuan keluarga.
Rencana Keperawatan:
1. Lakukan pendekatan keluarga.
2.Lakukan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan kesehatan keluarga
dengan masalah TBC.
Tujuan :
Pengetahuan keluarga meningkat dan kooperatif dalam mencegah terjadinya
masalah.
SP KOMUNIKASI
Fase Orientasi
Salam terapeutik : “Selamat pagi bapak, ibu, dan semuanya. Saya Ibu Tri” (sambil
melihat respons keluarga).
K:......
Evaluasi dan validasi : “Bagaimanakah kabarnya hari ini? Saya lihat ibu tampak
lemas dan sering batuk”.
K:.......
Kontrak : “Hari ini saya akan memberikan penyuluhan tentang TBC dan cara
pencegahannya. Waktunya 30—45 menit, apakah bapak-ibu siap?
Tempatnya di ruang tamu ini saja, ya?”
Fase Kerja: (Tuliskan Kata-kata sesuai Tujuan dan Rencana yang akan Dicapai/
Dilakukan)
Perawat : “Sebelum saya menjelaskan cara pencegahan penyakit TBC, lebih dahulu
saya jelaskan tentang apa itu penyakit TBC”.
Keluarga : (Respons)
Perawat : “Penyakit TBC adalah . . . “sampai seluruh materi disampaikan.
Pasien : (mendengarkan)
Perawat : (Melakukan komunikasi dalam rangka promosi kesehatan keluarga
sampai selesai sesuai materi yang dibuat dalam proposal
kegiatan).
Fase Terminasi:
Evaluasi subjektif/objektif:
“Bagaimana perasaan bapak, ibu dan adik-adik semua? Coba jelaskan bagaimana
cara mencegah penularan penyakit TBC?”

Rencana tindak lanjut:


“Setelah semuanya paham, saya harap segera melakukan upaya kebersihan
lingkungan dan mengatur ventilasi serta pencahayaan yang cukup”.

Kontrak yang akan datang:


“Besok saya akan datang lagi untuk melihat perubahan rumah ibu/bapak
terutama ventilasi dan pencahayaannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai