PEMBAHASAN
1. Pengertian Keluarga dan Kelompok
Lestari (2012) menjelaskan pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang,
yaitu keluarga secara struktural, fungsional, dan transaksional.
Pengertian keluarga secara struktural didasarkan pada kehadiran atau
ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari
perspektif ini, dijelaskan bahwa keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan
(families of procreation), sebaga asal usul (families of origin), dan keluarga batih
(extended family).
Pengertian keluarga secara fungsional menekankan pada terpenuhinya tugastugas
dan fungsi-fungsi psikososial meliputi perawatan, sosialisasi pada anak,
dukungan emosi dan materi, serta pemenuhan peran-peran tertentu.
Pengertian keluarga secara transaksional menekankan bahwa keluarga sebagai
kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang
memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan
emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan.
Pengertian kelompok, menurut De Vito (1997), adalah sekumpulan individu yang
cukup kecil untuk berkomunikasi dengan relatif mudah, yaitu para anggota saling
berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki
semacam organisasi atau struktur di antara mereka. Kelompok mengembangkan
norma-norma atau peraturan yang mengidentifikasi apa yang dianggap sebagai
perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.
2. Karakteristik Keluarga dan Kelompok
Keluarga merupakan satu kesatuan yang ciri-cirinya, yaitu antaranggota keluarga
mempunyai hubungan yang intim dan hangat, face to face, kooperatif, serta
anggota keluarga memperlakukan anggota yang lain sebagai tujuan, bukan alat
untuk mencapai tujuan.
Menurut teori R.M. Iver dan C.H. Page dalam Lestari (2012), karakteristik dan
cirri - ciri suatu lembaga disebut sebagai keluarga sebagai berikut.
a. Hubungan batiniah melalui perkawinan.
b. Lembaga keluarga dibentuk secara disengaja dengan tujuan tertentu.
c. Memiliki garis keturunan sesuai dengan norma yang berlaku.
d. Memiliki fungsi ekonomi dalam rangka mencapai kebutuhannya.
e. Memiliki fungsi reproduksi untuk melanjutkan keturunan dan membesarkan
anak.
f. Mempunyai tempat tinggal bersama sebagai tempat berkumpulnya anggota
keluarga.
Sementara itu, karakteristik kelompok sebagai berikut.
a. Terdiri atas dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik.
b. Masing-masing anggota mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat
diakui menjadi anggota suatu kelompok.
c. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota
kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
d. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang
sama.
e. Individu yang tergabung dalam kelompok saling mengenal satu sama lain serta
dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit sosial
(masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan nyata dengan organisasi sosial
yang lain dan mempunyai arti yang lebih mendalam. Keluarga di masyarakat
merupakan satu kesatuan anggota yang hidup bersama dan berkelompok yang
didasarkan pada hubungan persaudaraan atau hubungan darah. Keberhasilan
dalam keluarga/kelompok sangat ditentukan dari pola komunikasi dan interaksi
yang terjalin di antara mereka.
Berdasarkan pemahaman ini, diketahui bahwa komunikasi adalah hal yang
penting untuk mencapai tujuan bersama. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi
keluarga/masyarakat adalah proses penyampaian ide/pernyataan dalam lingkup
masyarakat (keluarga atau kelompok) yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.