Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

HADIST TARBAWI
Tentang
Karakter dan Sifat Anak Didik ( Sikap Duduk di Majelis )

Disusun oleh :

Tri Astuti (2014080030)

Dosen Pengampu :

Sabhamis, S. Ag., M. Pd

JURUSAN TADRIS IPA (KONSENTRASI FISIKA)

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN )

IMAM BONJOL

2020/2021

0
A. Hadits dan Terjemah

ِ َّ ‫ع ْب ِد‬
‫َّللا ب ِْن‬ َ ‫ع ْن إِ ْس َحاقَ ب ِْن‬ َ ‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ئ‬ َ ‫ع ْن َما ِل ِك ب ِْن أَن ٍَس فِي َما قُ ِر‬ َ ‫س ِعي ٍد‬َ ‫َحدَّثَنَا قُتَ ْيبَةُ ْب ُن‬
‫ع ْن أَ ِبى َوا ِق ٍد اللَّ ْي ِث ِى أَ َّن‬
َ ُ‫ب أَ ْخ َب َره‬ ٍ ‫طا ِل‬ َ ‫ع ِقي ِل ب ِْن أَ ِبى‬ َ ‫ط ْل َحةَ أَ َّن أَ َبا ُم َّرةَ َم ْولَى‬ َ ‫أَ ِبى‬
‫اس َم َعهُ ِإذْ أَ ْق َب َل‬ ُ َّ‫س ِفى ْال َمس ِْج ِد َوالن‬ ٌ ‫ َب ْينَ َما ه َُو َجا ِل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫َر‬
‫ قَا َل فَ َوقَفَا‬.ٌ‫احد‬ ِ ‫َب َو‬ َ ‫ َوذَه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ِل‬ ُ ‫َان ِإلَى َر‬ ِ ‫نَفَ ٌر ثَالَثَةٌ فَأ َ ْق َب َل اثْن‬
‫س‬َ َ‫ فَأ َ َّما أَ َحدُهُ َما فَ َرأَى فُ ْر َجةً ِفى ْال َح ْلقَ ِة فَ َجل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ِل‬ ُ ‫علَى َر‬ َ
‫صلى‬- ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫غ َر‬ ُ ‫س خ َْلفَ ُه ْم َوأَ َّما الثَّا ِل‬
َ ‫ث فَأَدْ َب َر ذَا ِهبًا فَلَ َّما فَ َر‬ َ َ‫فِي َها َوأَ َّما اآلخ َُر فَ َجل‬
َّ ُ‫آواه‬
ُ‫َّللا‬ ِ َّ ‫ع ِن النَّفَ ِر الثَّالَثَ ِة أَ َّما أَ َحدُهُ ْم فَأ َ َوى ِإلَى‬
َ َ‫َّللا ف‬ َ ‫ قَا َل « أَالَ أ ُ ْخ ِب ُر ُك ْم‬-‫هللا عليه وسلم‬
ُ‫ع ْنه‬َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫ض‬ َ ‫ض فَأَع َْر‬ َ ‫َّللاُ ِم ْنهُ َوأَ َّما اآلخ َُر فَأَع َْر‬ َّ ‫رواه ) َوأَ َّما اآلخ َُر فَا ْستَ ْح َيا فَا ْستَ ْح َيا‬
‫(مسلم‬

Artinya: Diberitakan Qutaibah bin Sa‘id dari Malik bin Anas apa yang telah dibaca
atasnya, dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah, sesungguhnya Aba Marrah pelayan
‘Aqil bin Abi Thalib, telah dikabarkan kepadanya dari Abi Waqid al-Alaits,
sesungguhnya ketika Rasulullah SAW sedang duduk di dalam masjid bersama orang-
orang, datang tiga orang, dua orang menghampiri Rasulullah dan satunya lagi pergi.
Setelah mereka berdiri di hadapan Rasulullah, mereka mengucapkan salam. Salah
seorang dari mereka ketika melihat ada celah dalam halaqah, ia lansung duduk
ditempat itu, yang satunya lagi duduk di belakang mereka, sedangkan yang satunya
berpaling dan pergi. Setelah selesai (berceramah) Beliau bersabda: “tidakkah kalian
ingin aku beritahu tentang ketiga orang ini?, salah satu dari mereka memohon
perlindungan kepada Allah maka Allah pun memberikan perlindungan-Nya
kepadanya, yang satunya bersikap malu-malu, maka Allah pun malu terhadapnya,
sedangkan yang terakhir, ia berpaling dan Allah pun berpaling darinya”.

B. Isi/Penjelasan Hadist
Diceritakan dari Qutaibah bin Sa‘id dari Malik bin Anas apa yang telah dibaca
atasnya, dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah, sesungguhnya Aba Marrah pelayan
‘Aqil bin Abi Thalib, telah dikabarkan kepadanya dari Abi Waqid al-Alaits, ketika

1
Rasulullah sedang berda dalam suatu majlis dimasjid untuk menyampaiakan ceramah,
maka datang tiga orang mendekati majlis tersebut. Dua orang datang dan masuk
menghampiri Rasulullah, sedangkan yang satunya berbalik dn berlalu. Kedua orang
itu menghampiri Rasul, salah seorang nya melihat ada tempat duduk yang kosong
maka ia pun lansunng duduk ditempat itu, dan satunya duduk dibelakang para jamaah
majlis yang lain. Setelah selesai berceramah maka Rasul pun bersabda: “tidakkah
kalian ingin aku beritahu tentang ketiga orang ini?, salah satu dari mereka memohon
perlindungan kepada Allah maka Allah pun memberikan perlindungan-Nya
kepadanya, yang satunya bersikap malu-malu, maka Allah pun malu terhadapnya,
sedangkan yang terakhir, ia berpaling dan Allah pun berpaling darinya”.

C. Mufradat
‫ = نَف ٌَر‬kelompok yang terdiri dari 3 sampai 10 orang, maka nafarun tsalatsatun adalah
tiga orang yang merupakan satu kelompok.
‫ = فَأ َ ْق َب َل اثْنَان‬Dua orang diantaranya masuk, diletakkan setelah kalimat ‫أَ ْقبَ َل نَف ٌَر‬
ٌ‫ ثَالَثَة‬menunjukkan bahwa mereka bertiga pada awalnya baru datang dan kemudian
masuk ke dalam masjid.
ً‫ = فُرْ َجة‬tempat lowong, yaitu sela di antara dua benda. Sedangkan halaqah adalah
segala sesuatu yang berbentuk lingkaran. Dalam hadits ini mengandung anjuran untuk
membentuk halaqah dalam majelis dzikir atau majelis ilmu.
َّ ‫ = فَأ َ َوى إِلَى‬bermakna berlindung kepada Allah, atau secara implisit maksudnya
ِ‫َّللا‬
ُ َّ ‫َآوا ُه‬
adalah bergabung bersama majelis Rasulullah. Sedangkan ‫َّللا‬ َ ‫ ف‬bermakna bahwa
Allah memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatannya, yaitu dengan
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk menjawab kalimat sebelumnya.
ُ‫ع ْنه‬ ُ َّ ‫ض‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ = فَأَع َْر‬Maka Allah pun berpaling darinya atau Allah murka kepadanya, yaitu
kepada orang yang meninggalkan majelis bukan karena suatu halangan jika ia adalah
seorang muslim, atau mungkin ia adalah orang munafik sehingga Nabi
mengungkapkan kejelekannya, atau mungkin perkataan Nabi adalah sebagai
pemberitahuan atau doa.

D. Syarah dan Korelasi Hadits Terhadap Pendidikan

2
Dalam Hadits di atas, membberikan pelajaran penting terhadap kita, terutama para
penuntut ilmu (siswa). Untuk mencapai dan memperoleh ilmu yang dapat bermamfaat
dan barokah dari seorang guru, maka perlu kiranya etika dan sikap yang sopan.
Berikut beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari hadits tersebut.
1. Menghormati Guru, menghormati guru adalah kunci utama dalam proses
pembelajaran sebab mustahil ilmu akan diperoleh jika seorang siswa tidak
menghormati gurunya. Hal ini adalah perintah Nabi seperti dalam suatu hadits
yang artinya: “Muliakanlah orang yang kamu belajar kepadanya.” (HR. Abu
Hasan Al-Mawardi).
2. Saling melapangkan tempat duduk, yaitu memberikan tempat kepada orang yang
baru datang, firman Allah yang artinya: ”Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Mujadalah: 11)
3. Mengucapkan salam ketika datang dan ketika hendak pergi, Dari hadits yang
diriwayatkan oleh Abi Waqid diatas dalam riwayat lain seperti An-Nasa’i, At-
Tirmidzi dan mayoritas perawi Muwatho’ menambahkan matan hadits “ketika
keduanya hendak duduk, keduanya memberi salam. Hal ini dapat diambil
pelajaran bahwa orang yang hendak memasuki suatu majelis hendaknya memulai
dengan salam dan orang yang berdiri hendaknya memberi salam kepada orang
yang duduk.” Islam menganjurkan kepada kita agar bertegursapa dengan ucapan
salam baik ketika bertemu maupun akan berpisah, apabila seseorang sedang
duduk bersama dalam suatu perkumpulan atau majelis kemudian ia hendak
meninggalkan mereka maka hendaknya ia mengucapkan salam kepada mereka.
4. Mencari tempat duduk yang kosong. Dari hadits yang diriwayatkan Abi Waqid
teersebut dapat diambil pelajaran tentang kesunahan membuat halaqah pada
majelis Dzikir dan majelis ilmu. Seseorang yang lebih dahulu datang pada suatu
tempat, maka ia lebih berhak atas tempat itu. Hadits ini juga menjelaskan
kesunahan beretika dimajelis ilmu dan keutamaan mengisi tempat-tempat yang
kosong dalam suatu halaqah. Diperbolehkan bagi seseorang melangkahi untuk
mengisi tempat yang kosong, selama tidak menyakiti. Apabila dikhawatirkan
3
menyakiti maka disunahkan duduk dibarisan terakhir. Sebagaimana yang
dilakukan oleh orang yang kedua pada hadits riwayat Abi Waqid. Hendaknya
mencari tempat duduk yang belum terisi dan jangan sekali-kali menyingkirkan
orang lain dari tempat duduknya, agar suasana tetap tenang dan orang lainpun
tidak tersinggung.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawy. Tarjamah Riyadhus shalihin, (Bandung: Al-
Ma‘rif, 1990, Cet. 10)

Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari Juz 1

Ibnu Hajar Asqalani. Bulughul Maram, Penerjemah Abdul Rasyad Siddiq, (Jakarta: Akbar,
2009)

Anda mungkin juga menyukai