Anda di halaman 1dari 32

PETUNJUK PRAKTIKUM

FARMASETIKA

DISUSUN OLEH :
Abdul Hakim, M. Farm, Apt
Ginanjar Putri Nastiti,S.Farm,.,Apt.,M.Farm.
Hajar Sugihantoro, MPH, Apt
Mayu Rahmayanti,S.Farm,.,Apt.,M.Sc

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT,


karena atas karunia-Nya Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika
untuk mahasiswa semester III Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang dapat diselesaikankan tepat waktu. Buku ini disusun
untuk memberi panduan mahasiswa dalam praktikum supaya
mampu melaksanakan dengan lancar. Setelah menyelesaikan
praktikum Farmasetika mahasiswa diharapkan mampu mengetahui,
memahami dasar-dasar formulasi sediaan padat, sediaan semi solida
dan sediaan cair berdasarkan resep yang diterima, menganalisis
permasalahan yang ada dalam resep dan pemecahannya, serta
terampil meracik formula obat.
Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika ini, penyusun
sangat mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak
untuk perbaikan yang akan datang.

Malang, Juli 2023

Penyusun

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 1


PERATURAN DAN TATA TERTIB
PRAKTIKUM FARMASETIKA

A. Peraturan Praktikum
1. Waktu praktikum dan responsi
Praktikum dilakukan satu minggu sekali dengan alokasi waktu
selama 200 menit dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
 Pretest : 10 menit
 Praktikum resep : 160 menit
 Diskusi : 30 menit
2. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah:
a) Menempuh kuliah dan ujian mata kuliah Pengantar
Farmasetika di semeter I, mata kuliah Farmasetika I dan
sedang atau telah mengambil matakuliah Farmasetika II.
b) Mendaftar dan mengisi Kartu Rencana Studi secara manual
dan online
3. Praktikan harus mengikuti seluruh materi praktikum. Jika tidak
mengikuti praktikum tanpa alasan yang jelas, dianggap
mengundurkan diri dan mendapatkan nilai E.
4. Evaluasi praktikum
Evaluasi praktikum dilakukan melalui hasil:
- Praktikum harian: 60 % dari nilai total, terdiri dari nilai:
 Pretest : 20 %

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 2


 Jurnal : 40 %
 Cara kerja dan hasil sediaan : 40 %
- Ujian akhir praktikum: 40 % (jurnal, cara kerja, hasil sediaan)

B. Peraturan Ujian Praktikum


1. Praktikan berhak mengikuti ujian praktikum bila telah:
1. Menyelesaikan minimal 80 % jumlah sediaan yang
diprogramkan.
2. Mengganti alat-alat praktikum yang hilang atau pecah
3. Mendaftarkan diri dan mengikuti nomor undian di meja
praktikum.

2. Tata Tertib Praktikum


1. Praktikan wajib mengumpulkan jurnal praktikum pada saat
akan atau setelah melakukan praktikum. Jurnal tidak lengkap
atau tidak mengerjakan mendapatkan nilai 0 pada Jurnal!
2. Praktikan wajib sudah berada di laboratorium 10 menit
sebelum praktikum dimulai untuk mempersiapkan peralatan
yang dibutuhkan.
3. Praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit sesudah
praktikum dimulai tidak diperkenankan mengikuti praktikum,
kecuali ada alasan yang sah dan dapat diterima, dan tidak
mendapatkan kesempatan pretest.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 3


4. Praktikan yang meninggalkan praktikum sebelum selesai
waktunya harus meminta izin kepada pembimbing yang
bertugas.
5. Praktikan harus menggunakan jas laboratorium dan bekerja
dengan tenang, jujur, rapi, serta bersih.
6. Praktikan harus menyediakan sendiri peralatan praktikum
yang tidak disediakan oleh laboratorium di antaranya sudip,
wadah sediaan, etiket, serbet, penara dsb.
7. Praktikan diwajibkan menjaga peralatan laboratorium,
menghemat bahan, dan memelihara kebersihan laboratorium.
8. Setiap mulai praktikum, praktikan diwajibkan memeriksa/
mencocokkan masing-masing alat dengan daftarnya. Bila ada
yang tidak cocok segera melapor kepada dosen/laboran.
9. Praktikan harus bekerja sendiri dan tidak diperkenankan
bercakap-cakap dengan sesama praktikan.
10. Pada waktu menimbang bahan, hanya diperkenankan
mengambil satu botol bahan obat dan setelah selesai
menimbang, praktikan harus mengembalikan botol tesebut ke
tempatnya semula.
11. Bahan yang telah ditimbang di atas kertas timbang atau
wadah lain harus segera dikerjakan. Tidak diperkenankan
menyimpan lebih dari 2 macam bahan hasil penimbangan.
12. Praktikan tidak diperkenankan mengerjakan sediaan
berikutnya sebelum sediaan yang dikerjakan selesai

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 4


sempurna, kecuali dalam hal ini telah mendapat persetujuan
dari pembimbing.
13. Kotoran yang padat dan berlemak harus dibuang dalam
bak sampah, tidak diperkenankan membuang dalam bak
pencuci.
14. Tidak diperbolehkan makan dan minum selama proses
praktikum berjalan.

Lain-lain
1. Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam peraturan ini
akan diatur tersendiri kemudian.
2. Peraturan dan tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Malang, Juli 2023

JURNAL PRAKTIKUM
Format Laporan Akhir Praktikum Farmasetika

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 5


Laporan praktikum dikerjakan secara individu dan dikumpulkan
paling lambat sehari sebelum praktikum selanjutnya dilaksanakan.
Keterlambatan pengumpulan laporan dengan alas an apapun tidak
akan ditoleransi dan diberikan nilai 0 (NOL). Laporan diketik yang
rapi menggunakan huruf times new roman font 12 spasi 1 margin
4433 kertas A4 dan Laporan dikumpulkan kepada dosen pengampu/
asisten praktikum materi masing-masing. Jurnal dan laporan dibuat
dengan secara SINGKAT dan TEPAT.
Adapun format laporan akhir sebagai berikut :
COVER
I. TINJAUAN PUSTAKA
Teori-teori acuan yang menunjang resep praktikum yang
dilakukan.
II. TUJUAN
Tujuan umum dan tujuan khusus dalam melakukan praktikum
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Alat Dan Bahan
Keseluruhan alat-alat, bahan, obat yang digunakan dalam
pembuatan resep.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja keseluruhan dari resep yang dilakukan.
Dibuat dalam bentuk bagan/alur kerja
C. Dosis Dan Jumlah Bahan

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 6


Perhitungan jumlah bahan dan dosis yang akan dikerjakan.
D. Etiket, Salinan Resep
E. KIE
VI. PEMBAHASAN
Berisi tentang alasan dan teori dalam pengerjaan resep yang
dilakukan ( secara singkat)
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA

JADWAL KEGIATAN PRAKTIKUM

Kegiatan 1. Penjelasan praktikum farmasetika, peraturan dan jurnal


praktikum.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 7


Kegiatan 2. Pengenalan alat praktikum, latihan penimbangan dan
latihan pembuatan pulveres dan kapsul
Kegiatan 3. Materi Resep 1
Kegiatan 4. Materi Resep 2
Kegiatan 5. Materi Resep 3
Kegiatan 6. Ujian Tengah Praktikum
Kegiatan 7. Materi Resep 4
Kegiatan 8. Materi Resep 5
Kegiatan 9. Materi Resep 6
Kegiatan 10. Ujian Responsi Praktikum

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 8


MATERI DASAR

Contoh Salinan Resep

Apotek Maliki
Jl. Gajayana 50 Telp 0341 776532
Apoteker Hajar S Apt
SIPA 22445/Mal-21/3314
Malang 25-08-2023
Salinan Resep
Resep untuk : Andi M Tgl R/ : 23-08-2023
Resep Dari : dr Tri Tgl dibuat: 25-08-2023

R/ Acetosal 500 mg
Codein Hcl 20 mg
CTM 4 mg
S.L qs
Mf pulv.dtd. no.XV
da.in caps
s.tdd caps 1 -det-

pcc
yang menyalin
CAP
APOTE Hajar Apt
K

DOSIS

Dosis atau takaran obat adalah banyaknya suatu


obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada
seorang penderita, baik untuk obat dalam maupun obat
luar. Menurut FI ed III, ada beberapa jenis dosis yaitu:
1. Dosis Maksimum (DM), Dosis ini berlaku untuk
pemakaian satu kali dan satu hari. Penyerahan obat yang
dosisnya melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan
cara membubuhkan tanda seru dan paraf dokter penulis resep;
memberi garis bawah nama obat tersebut; dan menuliskan
banyak obat dengan huruf secara lengkap.
2. Dosis Lazim, dosis ini merupakan petunjuk yang tidak
mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman umum.

PERHITUNGAN DOSIS

1. Perhitungan dosis berdasarkan umur


(a) YOUNG ( anak dibawah 8 tahun)
n (tahun)
Dosis = X dosis dewasa
n (tahun)+12
(b) FRIED ( bayi dalam bulan)
n (bulan)
Dosis =
X dosis dewasa
150
(c) DILLING ( anak diatas 8 tahun)
n (tahun)
Dosis = X dosis dewasa
20
(d) COWLING
n (tahun)
Dosis =
X dosis dewasa
24

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 1


2. Perhitungan dosis berdasarkan berat badan

(a) CLARK ( Amerika)

Berat badan (pon)


Dosis = X dosis dewasa
150
(b) THREMICH-FIER ( Jerman)

Berat badan (Kg)


Dosis = X dosis dewasa
70

(c) BLACK ( Belanda)


Berat badan (Kg)
Dosis = X dosis dewasa
68

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 2


PERCOBAAN 1
Pengenalan Alat-Alat Farmasetika

Dalam praktikum farmasetika (meracik obat) alat-alat yang


digunakan pada umumnya berbeda. Untuk mendukung pengerjaan
dalam membuat suatu resep, diperlukan pengenalan alat-alat
yang sering digunakan dalam praktikum Farmasetika Dasar.
Seperti timbangan, mortir dan stamper, pengisi kapsul (filling
capsule) dan sebagainya.

1. Timbangan
Dalam mengerjakan suatu resep, bahan-bahan yang tertera pada
resep tersebut harus ditimbangan sesuai jumlah yang diinginkan.
Ada 3 jenis timbangan obat:

a. Timbangan kasar
Timbangan kasar memiliki daya beban 250 gram hingga 1000
gram dengan kepekaan 200 mg
b. Timbangan gram halus
Timbangan gram halus memiliki daya beban 100 gr hingga 200 gr
dengan kepekaan 50 mg
c. Timbangan milligram

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 3


Timbangan milligram memiliki daya beban 10 gram hingga 50
gram kepekaan 5 mg.
Daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang.
Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan
pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya diisi muatan
maksimum menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang
dari 2 mm tiap dm panjang jarum. Apabila bobot bahan yang
ditimbang kurang dari 50 mg, maka harus dilakukan pengenceran
terlebih dahulu.

Cara Penimbangan:

1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah


sesuai pada tempatnya.
2. Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat
dari posisi anting (3) dengan alas
anting harus tepat. Bila belum tepat
kita putar skrup pengatur tinggi (2)
papan landasan.
3. Sekali lagi kita periksa apakah
posisi pisau (7) dan (8) sudah
pada tempatnya. Bila sudah maka
tuas (6) kita putar maka timbangan
akan terangkat dan akan kelihatan

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 4


apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak
seimbang kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai
dengan keseimbangannya, sehingga neraca seimbang.
4. Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen/alas timbangan
diatas kedua piring timbangan, Keterangan:

angkat tuas (6) untuk memeriksa 1. Papan landasan timbangan


2. Tombol pengatur tegak
apakah timbangan sudah
berdirinyatimbangan
seimbang. Bila sudah seimbang,
3. Anting penunjuk tegaknya
maka penimbangan bahan-bahan timbangan (waterpas)
bisa dimulai. 4. Jarum timbangan

5. Proses penimbangan hendaknya 5. Skala


6. Tuas penyangga timbangan
dilakukan secara efisien, tangan
7. Pisau tengah/pisau pusat
kanan untuk mengambil bahan yang
8. Pisau tangan
akan ditimbang, sedangkan tangan 9. Tangan timbangan
kiri untuk memutar tuas (6). 10. Tombol/mur pengatur

Demikian juga untuk posisi anak keseimbangan


11. Piring timbangan
timbangan dan tarrer hendaknya di
neraca kiri dan bahan di neraca kanan.
6. Anak timbangan (khususnya anak timbangan milligram) diambil
menggunakan pinset.
7. Setiap selesai menimbang, hendaknya anak timbangan dan
tarreran diturunkan dari piringan timbangan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 5


2 Mortir dan Stamper

Mortir dan stamper merupakan wadah atau


peralatan yang terbuat dari porselen yang
digunakan untuk menggerus atau
mencampur bahan-bahan obat. Dalam
menggerus atau mencampur bahan obat
(terutama obat keras), lebih baik dipilih lumpang yang lebih halus
dan pori-pori lumpang sangat kecil. Alu diletakkan di samping
lumpang dengan posisi kepala alu menghadap ke kita. Hal ini untuk
mencegah alu berputar dengan diameter lebih luas dan
memungkinkan jatuh dari meja kerja.

3. Penangas Air (waterbath)


Penangas air (waterbath) adalah alat yang
digunakan untuk memanaskan atau melebur
suatu bahan dengan suhu maksimal 100°C.
Pemanasan dilakukan dengan uap panas yang
dihasilkan dari pemanasan air. Suhu penangas
air dapat diatur sesuai dengan suhu yang
diinginkan. Penangas air biasa digunakan untuk melebur basis,
menguapkan ekstrak atau tingtur, pemanasan untuk mempercepat
kelarutan dan lain-lain.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 6


4. Cetakan Suppositoria

Suppositoria merupakan
suatu sediaan padat yang digunakan
melalui dubur dan berbentuk
torpedo. Bentuk torpedo dihasilkan
melalui cetakan suppositoria yang
terbuat dari besi dan dilapisi nikel atau dari logam lain, ada juga
yang dibuat dari plastik. Cetakan ini mudah dibuka secara
longitudional untuk mengeluarkan supositoria. Alat ini memiliki
6 lubang atau 12 lubang suppositoria yang dapat dibuka secara
longitudina l dan terdapat skrup pengencang untuk merapatkan
kedua bagian alat cetak tersebut ketika basis yang telah dilebur
akan dimasukkan ke dalam alat cetak. Untuk menghindari masa
yang hilang maka selalu dibuat berlebih dan untuk menghindari
masa yang melekat pada cetakan maka cetakan sebelumnya
dibasahi dengan parafin, minyak lemak, spritus saponatus (soft
soap liniment). Yang terakhir jangan digunakan untuk
suppositoria yang mengandung garam logam, karena akan
beraksi dengan sabunnya dan sebagai pengganti dapat
digunakan larutan oleum ricini dalam etanol.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 7


5. Alat Pengisi Kapsul (Filling capsule)

Ada beberapa metode pengisian kapsul,


yaitu dengan independent (bantuan mesin)
dan dependent (bukan mesin dan metode
tangan). Metode independent biasa
digunakan untuk produksi skala besar atau
pabrik. Sedangkan metode dependent
biasa digunakan pada industri rumah
tangga dan apotek. Metode bukan mesin menggunakan alat pengisi
kapsul (Filling capsule). Alat yang dimaksudkan disini adalah alat
yang menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini
akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya
dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-
puluh kapsul. Alat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yang tetap
dan bagian yang bergerak.
Cara pengisiannya yaitu
a. Buka bagian-bagian kapsul
b. Badan kapsul dibuka dan dimasukkan ke dalam lubang bagian
alat yang tidak bergerak/tetap
c. Taburkan serbuk yang akan dimasukkan ke dalam kapsul
d. Ratakan dengan bantuan alat sudip/kertas film

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 8


e. Tutup kapsul dengan cara merapatkan ata menggerakan
bagian alat yang bergerak.

6. Cetakan Pil

Pil adalah suatu sediaan padat yang berbentuk bulat dengan berat
berkisar 100 mg sampai 500 mg. Pil dicetak menggunakan cetakan
pil yang terdiri dari Pillen Plank dan Pillen Roller. Pillen Plank
terdiri atas alat papan dan pemotong pil dimana pada papan terdapat
lempeng kanal besi yang berbentuk setengah silinder yang simetris
dengan pemotong pil jika disatukan akan membentuk suatu
kanal silinder
Keterangan:
1. Pillen Roller 2. Lempeng silinder
3. Pillen Plank 4. Pemotong pil
Cara penggunaan:
a. Cetakan pil dibersihkan dan ditambahkan talk atau lycopodium
sebagai lubrikan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 9


b. Masa pil dibentuk dengan menggulungkan di atas papan Pillen
Plank hingga sepanjang kanal silinder.
c. Ditarik alat pemotong hingga menyatukan antara kanal silinder
papan dengan pemotong, hingga terbentuk bulatan pil
d. Bulatan pil yang belum bulat, digelindingkan di papan bulat
(Pippen Roller) hingga bentuk pil bulat.

7. Pulveres
Pulveres/chartulae (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam
bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk sekali minum.

Langkah Pembuatan Serbuk Terbagi


Serbuk terbagi dikemas kedalam wadah kertas perkamen (puyer)
sesuai banyaknya permintaan dalam resep. Pada dasarnya langkah-
langkah melipat atau membungkus kertas pembungkus serbuk
adalah sebagai berikut:
1. Letakkan kertas rata di atas permukaan meja dan lipatkan sekitar
1–1,5 cm kearah kita pada garis memanjang pada kertas untuk
menjaga keseragaman, langkah ini harus dilakukan bersamaa
dengan lipatan pertama sebagai petunjuk. Penyusunan kertas
hendaknya secaraproporsional, jangan terlalu memanjangkan
kesamping, maksimal 5-6 kertas kesamping.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 10


2. Letakkan serbuk baik yang ditimbang atau dibagi-bagi ke
tengah kertas yang telah dilipat satu kali lipatannya mengarah
keatas disebelah seberang dihadapanmu.

3. Tariklah sisi panjang yang belum dilipat ke atas dan letakkanlah


pada kira kira garis lipatan pertama, lakukan hati-hati supaya
serbuk tidak berceceran.

4. Peganglah lipatan dan tekanlah sampai menyentuh dasar kertas


dan lipatlah kehadapanmu setebal lipatan pertama.

5. Lipatlah ujung kanan kiri kertas sehingga bisa saling


dimasukkan. Pastikan tidak ada serbuk yang terjatuh maupun
berada di siku lipatan.

6. Kertas pembungkus yang telah terlipat rapi masukkan satu


persatu dalam dos atau plastik klip. Pada lipatan kertas pembungkus
tidak boleh ada serbuk dan tidak boleh ada ceceran serbuk.

1 2

3
4

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 11


56

8. Kapsul
Kapsul adalah sediaan berupa serbuk yang diisikan dalam cangkang
kapsul atau berupa sediaan cairan, setengah padat yang dibungkus
dengan kapsul dasar. Dalam FI Ed.III. Kapsul adalah bentuk
sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak.
Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat
tambahan lain. Ukuran cangkang kapsul sbb

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 12


Petunjuk Praktikum Farmasetika I 13
PERCOBAAN 2

MATERI RESEP 1

RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT UMUM


dr Sumantri dr Marsudi
jl Kemuning 17 Malang jl Sutoyo 37 Malang
(0341) 7667990 (0341) 7667990
Tgl 25 sep 23
Tgl 5 Sep 2023
R/ R/ Champorae
Bedak salicy 20 g Menthol aa 0,5
Salicyl talk ad 20

Mf la pulv adspers
sue Sue

Pro : An Surya
Pro Anita 7 th

MATERI
1. Cari formula standar Bedak Salicyl.
2. Hitung bahan dalam resep.
3. Artikan nama-nama latin dalam resep
4. Cari khasiat masing-masing bahan

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 14


PERCOBAAN 3
MATERI RESEP 2
dr Rahayu Sp A Apotek maliki
SIP 4456/224/2012 Jl Jawa XI no 27 Malang
(0341) 7667990 Apoteker : Hajar S
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712

Tgl 30 sep 2023 Salinan Resep


Tgl R/ : 13/09/23 Tgl Peracikan :
dr : Narnru No :
R/ Acetaminofen 3 Pasien :Ika (3 thn)
Asam mefenamat 2,5
SL qs R/ Amoxicillin tab XV
Mf pulv no IX S tdd1 tab dihabiskan -det-
S tdd 1 pulv R/ Cyanocobalamin 1 tab
Ibuprofen 1/3 tab
Mf la pulv dtd no XV
S tdd1 pulv -det VII-

Pro Surya ( 9th) Pcc

MATERI
1. Hitung bahan dalam resep.
2. Artikan nama-nama latin dalam resep.
3. Cari khasiat masing-masing bahan.
4. Hitung dosis.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 15


PERCOBAAN 4
MATERI RESEP 3

RUMAH SAKIT UMUM Apotek Maliki


Jl Jawa XI no 27 Malang
dr Marsudi Apoteker : Hajar S
jl Sutoyo 37 Malang
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712
(0341) 7667990
Salinan Resep
30 nov 23 Tgl R/ : 13/09/23 Tgl Peracikan :
dr : Narnru No :
R/ Codein HCl 0,02
Pasien :Ika (3 thn)
Antalgin 0,3
CTM 0,004 R/ Simvastatin 20mg XX
S 1dd1 -det-
Mf la pulv dtd no VI
S tdd I R/ Asam mefenamat 1/2 tab
Ibuprofen 1 tab
Mf la pulv dtd no XXX
S tdd1 pulv -det
XXIV-

Pro Sunarto 18 th Pcc

MATERI
1. Hitung dosis maksimum.
2. Hitung bahan dalam resep.
3. Artikan nama-nama latin dalam resep.
4. Cari khasiat masing-masing bahan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 16


PERCOBAAN 5
MATERI RESEP 4

RUMAH SAKIT UMUM dr Samyuni


dr Ahmadi jl Sutoyo 37 Malang
jl Sutoyo 37 Malang (0341) 7667990
(0341) 7667990 Tgl 25 okt 23
Tgl 15 okt 23
R/ Aminophillin 0,5
R/ Amoxicillin tab X Ibuprofen 0,2
GG I Vit C 50mg
Sl 50mg Mf pulv da in caps no IX
Mf pulv da in caps no X S prn 1caps max 3dd1 pc
S tdd 1 dihabiskan

Pro : Nn Dini (16th)


Pro : Tn Andi

MATERI
1. Hitung dosis maksimum.
2. Hitung bahan dalam resep.
3. Artikan nama-nama latin dalam resep.
4. Cari khasiat masing-masing bahan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 17


PERCOBAAN6
MATERI RESEP 5

Apotek Maliki RUMAH SAKIT UMUM


Jl Jawa XI no 27 Malang dr Sutoyo
Apoteker : Hajar S jl Sutoyo 37 Malang
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712 (0341) 7667990
Salinan Resep
Tgl R/ : 23/10/23 Tgl Peracikan :
30 nov 23
dr
Pasien
: Husein No
:Toni (16 thn)
: R/ Codein HCl 10mg VI
Ibuprofen 200mg VII
R/ Papaverin tab 1/2 CTM tab V
Parasetamol tab 250 mg
Pyridoxine HCL 5mg Mf la caps no VI
S tdd I
Mf pulv da in caps dtd no XII
Sprn bdd1 pulv
-det VI-

Pcc Pro Anis 14 th

MATERI
1. Hitung dosis maksimum.
2. Hitung bahan dalam resep.
3. Artikan nama-nama latin dalam resep.
4. Cari khasiat masing-masing bahan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 18


PERCOBAAN 7
MATERI RESEP 6

Apotek Maliki dr Andini SpK


jl Sutoyo 37 Malang
Jl Jawa XI no 27 Malang (0341) 7667990
Apoteker : Hajar S
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712
29 nov 23
Salinan Resep
Tgl R/ : 23/11/23 Tgl Peracikan :
R/ Salep 2-4 10g
dr : Fino No :
Pasien :Riki (8 thn) Sue

R/ Parasetamol sir I Pro Galih 14 th


S 3dd1cth -det-

R/ Minyak ikan 25
PGA 7,5
Oleum 2tts
Aqua 19
Mf emulsi
S 1dd1 cth -ndet-

Pcc

MATERI
1. Hitung bahan dalam resep.
2. Artikan nama-nama latin dalam resep.
3. Cari khasiat masing-masing bahan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 19


PERCOBAAN 8
MATERI RESEP 7

Apotek Maliki dr Marsudi


jl Sutoyo 37 Malang
Jl Jawa XI no 27 Malang
(0341) 7667990
Apoteker : Hajar S
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712

Salinan Resep
30 nov 23
Tgl R/ : 23/10/23 Tgl Peracikan :
R/ Asam Salisilat 200mg
dr : Husein No :
Pasien :Toni (16 thn) Sulfur 400mg
R/ Incidal OD X Mentol 0.05%
S 1dd1 -det-
Propilen glikol 15%
Vit C 0.1%
R/ Sulfur praec 4gr
Vaselin kuning ad 10g
Asam benzoat 0.1gr
Mucilago Gummi Arabicum 2 gr Pro Anis 14 th
Aquadest ad 60ml -ndet-

Pcc

MATERI
1. Hitung bahan dalam resep.
2. Artikan nama-nama latin dalam resep.
3. Cari khasiat masing-masing bahan.

PERCOBAAN 9
Petunjuk Praktikum Farmasetika I 20
MATERI RESEP 8

Apotek PANDAWA dr Marsudi


jl Sutoyo 37 Malang
Jl Jawa XI no 27 Malang
(0341) 7667990
Apoteker : Hajar S
SIPA 0712/Mlg/122012/12-23 SIA 0098/SIPA 0712

Salinan Resep
30 nov 23
Tgl R/ : 23/10/23 Tgl Peracikan :
R/ Asam Salisilat 200mg
dr : Prakasa No :
Pasien :Arsi (6 thn) Sulfur 400mg
R R/ As. Mefenamat 2g Mentol 0.05%
PGA 2.5% Propilen glikol 15%
Gliserin 3%
Metil paraben 0.05% Vit C 0.1%
Propilen glikol 10% Vaselin kuning ad 10g
Aquadest ad 100ml -ndet-
Pro Anis 14 th
R/ Imbos sir I
S 1dd1 cth -det-

Pcc

MATERI
1. Hitung bahan dalam resep.
2. Artikan nama-nama latin dalam resep.
3. Cari khasiat masing-masing bahan.

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 21


Daftar Pustaka
Anief, M. 1997. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Ansel, H.C.1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat,
Jakarta: UI – Press
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:
Departemen Kesehatan R.I
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia IV,. Penerbit Dirjen POM:
Jakarta.
Gaur, R., Azizi, M., Gan, J., Hansal, P., Harper, K., Mannan, R.,
Panchal, A., Patel, K., Patel, M., Patel, N., Rana, J.,
Rogowska, A.,2008. British Pharmacopoeia 2009. (Electronic
version).
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Weller, P.J. 2003. Hand Book of
Pharmaceutical Excipient 4th Edition. London: Pharmaceutical
Press and American Pharmaceutical Association
Voight. R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press

Petunjuk Praktikum Farmasetika I 22

Anda mungkin juga menyukai