NIM : PO.71.39.1.19.040 KELAS : REGULER 2B - SEMESTER IV MATA KULIAH : MANAJEMEN FARMASI DAN AKUNTANSI (P)
TUGAS - REVIEW JURNAL PENELITIAN
Perencanaan Obat Pasien BPJS Rawat Jalan Dengan
I. Judul Jurnal Metode Konsumsi Di Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Bandung Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia - Volume 5 Nomor II. Nama Jurnal 11
III. Terakreditasi SINTA 4
IV. Tahun 2020
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian
proses perencanaan ketersediaan obat dengan metode konsumsi serta mengetahui lead time, buffer stock, sisa stok dan pemakaian rata-rata, dan faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian perencanaan obat V. Tujuan Penelitian tersebut untuk pasien BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi Farmasi salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Bandung. Penelitian ini dalam jangka panjang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dalam pembuatan kebijakan perencanaan obat untuk pasien BPJS Kesehatan Rawat Jalan di Instalasi Farmasi. VI. Latar Belakang Penelitian Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 menyebutkan bahwa, rumah sakit adalah institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan juga gawat darurat. Terdapat Instalasi Farmasi yang membantu rumah sakit dalam menyusun kebijakan berkaitan dengan manajemen penggunaan obat yang efektif dengan cara melakukan perbaikan terhadap sistem mutu serta keselamatan penggunaan obat yang berkelanjutan. Dalam manajemen Instalasi Farmasi, terdapat langkah-langkah untuk melakukan perbekalan farmasi, yaitu menghitung jumlah kebutuhan setiap perbekalan farmasi dengan mempertimbangkan peningkatan kunjungan dan kemungkinan hilang, rusak, dan kadaluarsa; melakukan pengelompokkan dan penjumlahan masing-masing perbekalan farmasi; menghitung jumlah perbekalan farmasi yang diperlukan per penyakit; serta menghitung kebutuhan periode yang akan datang dengan mempertimbangkan lead time dan stok pengaman. Untuk menghitung kebutuhan perbekalan farmasi dapat menggunakan metode konsumsi yang didasarkan atas analisis data konsumsi perbekalan farmasi periode sebelumnya melalui penyesuaian dan koreksi. Langkah- langkah perencanaan dalam metode konsumsi terdiri dari evaluasi rasionalitas pola pengobatan periode lalu; evaluasi suplai obat periode lalu; evaluasi data stok, distribusi, dan penggunaan obat periode lalu; serta pengamatan kerusakan dan kehilangan obat. Kelebihan dari penggunaan metode konsumsi dalam perencanaan perbekalan farmasi yaitu dapat memberikan data konsumsi yang akurat jika data konsumsi dicatat dengan baik, pola preskripsi tidak berubah dan kebutuhan relatif konstan serta tidak membutuhkan data epidemiologi maupun standar pengobatan. Sedangkan kekurangan dari penggunaan metode konsumsi yaitu, data konsumsi, data obat dan jumlah kontak pasien kemungkinan sulit untuk didapatkan; tidak dapat diandalkan jika terjadi kekurangan stok obat lebih dari tiga bulan; tidak dapat dijadikan dasar dalam mengkaji penggunaan obat dan perbaikan pola preskripsi (ketentuan); pada obat yang berlebih atau ada obat yang hilang, pencatatan data morbiditas (penderita) yang baik tidak diperlukan. VII. Hasil Penelitian Berdasarkan data perhitungan perencanaan obat untuk pasien BPJS Kesehatan rawat jalan dengan metode konsumsi di Instalasi Farmasi salah satu RSUD di kabupaten Bandung didapatkan hasil yaitu dari keseluruhan obat yang digunakan, terdapat beberapa obat yang mempunyai nilai pemakaian terbesar, peringkat pemakaian rata-rata perbulan yang paling besar yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Perhitungan perencanaan dengan metode konsumsi dilakukan per bulan selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober – Desember 2017. Sampel yang digunakan sebanyak 88 item obat dengan ketelitian 10%. Dimana sampel tersebut terdiri dari 57 item obat yang masuk daftar e-catalog atau sekitar 64,77% dan 31 item obat reguler yang masuk daftar formularium Rumah Sakit 2017 atau sekitar 35,23%. Lead time (waktu tunggu) yang ditentukan berkisar 30 hari untuk obat e-catalog dan 15 hari untuk obat reguler. Sedangkan buffer stock (stok pengaman) yang digunakan adalah 25%. Hasil dari perhitungan pemakaian periode bulan Oktober-Desember 2017 didapatkan bahwa di bulan Desember 2017 mengalami kesesuaian pengadaaan dengan persentase tinggi yaitu 80,68%. Sedangkan pada bulan Oktober dan November mengalami kesesuaian pengadaan perencanaan dengan persentase 56,82% dan 54,55% ini menunjukkan adanya faktor yang menjadi penyebab, diantaranya : terjadi penundaan pengiriman oleh distributor, adanya kekosongan dipihak distributor, belum terpesankan kepada distributor, serta produk yang dipesan sudah tidak masuk daftar e-catalog. VIII Sebaiknya penulis melakukan penelitian di sejumlah Saran . rumah sakit yang terdapat di Kabupaten Bandung. IX. Komentar Beberapa kutipan yang dimuat penulis menggunakan kalimat yang tidak baku, serta urutan langkah-langkah yang dimuat juga tidak tersusun secara sistematis. Terdapat beberapa kalimat yang berulang dan terkesan bertele-tele. Informasi mengenai sampel tidak dicantumkan secara detail dan keseluruhan sehingga sulit untuk mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis. Penulis tidak mencantumkan saran di akhir tulisan.