Anda di halaman 1dari 20

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEMPERCEPAT MEMUTUS

MATA RANTAI PANDEMI COVID 19 KHUSUSNYA DI PROVINSI


SUMATERA SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MENYELESAIKAN


PENDIDIKAN DIPLOMA III KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

ANAYANI DALILLAH
NIM : PO.71.39.1.19.040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH 

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEMPERCEPAT MEMUTUS MATA


RANTAI PANDEMI COVID 19 KHUSUSNYA DI PROVINSI
SUMATERA SELATAN

Disusun Oleh :

ANAYANI DALILLAH
NIM : PO.71.39.1.19.040

Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing

Drs. Sarmadi, M.M.


NIP : 196103031983121001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Farmasi

Mindawarnis, S.Si., Apt., M.Kes


NIP : 197206062001122002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang diajukan sebagai
syarat pendidikan gelar Ahli Madya Farmasi Program Studi Farmasi Diploma III Jurusan Farmasi Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang, tahun 2021 dengan judul "UPAYA PEMERINTAH INDONESIA
UNTUK MEMPERCEPAT MEMUTUS MATA RANTAI PANDEMI COVID 19 KHUSUSNYA DI PROVINSI
SUMATERA SELATAN" sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada penyusunan proposal karya tulis
ilmiah ini tentunya penulis banyak membutuhkan banyak bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Drs. Sarmadi, M.M. selaku d sen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan,
dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu Mindawarnis, S.Si., Apt., M.Kes selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Palembang.
3. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta motivasi dan
doanya.
4. Teman-teman satu angkatan yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari akan keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki.
Sehingga penulis Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya
penulis mengharapkan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh

Palembang, Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...............................................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................iError: Reference source not found

ABSTRAK...........................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

A.Latar Belakang............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3

A. Pengertian Virus Corona............................................................................................................2

B. Upaya Pemerintah.....................................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................................6

A. Jenis Penelitian..........................................................................................................................7

B. Populasi dan Sampel.................................................................................................................7

C. Metode Survei............................................................................................................................7

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................................8

B. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................................8

iii
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................................10

A. Virus Corona............................................................................................................................10

B. Peran Pemerintah....................................................................................................................10

C. Peran Masyarakat....................................................................................................................11

BAB V PENUTUP.............................................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................................................14

B. Saran.......................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

ABSTRAK

WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus
corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar
secara luas di dunia. Istilah pandemi terkesan menakutkan tapi sebenarnya itu tidak ada kaitannya
dengan keganasan penyakit tapi lebih pada penyebarannya yang meluas. Pemerintah telah memberikan
anjuran kepada seluruh lapisan masyarakat agar waspada terhadap wabah Covid-19 sebagai upaya
mengurangi penyebaran wabah Covid-19. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah, termasuk
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lockdown, social distancing, hingga physical distancing di era
new normal. Upaya yang dapat memutus rantai penularan virus Covid-19, antara lain: vaksinasi secara
massal, penyemprotan disenfiktan, pembagian masker secara gratis, himbauhan seluruh masyarakat agar
tidak keluar rumah kalau tidak sangat penting, menghindari kerumunan umum, dengan cara membuat
poster baik online maupun ofline. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang
digunakan untuk menganalisis Peran Masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dalam Memutus Mata
Rantai Covid-19. Hasil dari penelitian ini hampir semuanya untuk peran responden masyarakat di Provinsi
Sumatera Selatan terkait Covid-19 menunjukkan perilaku yang baik terhadap kesadaran akan arti New
Normal dan mengikuti Protokol Kesehatan.

Kata Kunci : Covid-19, New Normal, Protokol Kesehatan, Vaksinasi, Virus Corona

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah telah menetapkan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana
non-alam. Sejak diumumkannya kasus konfirmasi pertama pada Maret 2020, dalam rentang waktu satu
bulan, seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19 tidak hanya terjadi di
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke
pedesaan di daerah terpencil. Sampai dengan tanggal 27 Desember 2020, sebanyak 706.837 kasus
konfirmasi COVID-19 telah dilaporkan di Indonesia dan tercatat sejumlah 20.994 orang meninggal.
Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari penurunan kinerja
pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritasi pada penanggulangan pandemi
COVID-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan COVID-19. Di
beberapa wilayah, situasi pandemi COVID19 bahkan berdampak pada penutupan sementara dan/atau
penundaan layanan kesehatan khususnya di posyandu dan puskesmas.
Pandemi COVID-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian yaitu: (1) Membuat daya beli
masyarakat, yang merupakan penopang perekonomian sebesar 60 persen, jatuh cukup dalam. Hal ini
dibuktikan dengan data dari BPS yang mencatatkan bahwa konsumsi rumah tangga turun dari 5,02
persen pada kuartal I tahun 2019 menjadi 2,84 persen pada kuartal 1 tahun 2020 ini; (2) Menimbulkan
adanya ketidakpastian yang berkepanjangan pada dunia usaha sehingga investasi ikut melemah dan
berimplikasi pada terhentinya usaha; dan (3) Seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga
menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti. Selain
itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata dalam
berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.
Sementara itu, tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat yang disebabkan kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol - 2 - kesehatan seperti memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak minimal 1 – 2 meter. Tanpa intervensi kesehatan masyarakat yang cepat dan
tepat, diperkirakan sebanyak 2,5 juta kasus COVID-19 akan memerlukan perawatan di rumah sakit di
Indonesia dengan angka kematian yang diperkirakan mencapai 250.000 kematian. Oleh karena itu,
perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga
diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui
upaya vaksinasi. Upaya telah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk
mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan berbagai platform

1
yaitu vaksin inaktivasi /inactivated virus vaccines, vaksin virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin
vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus (virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein.
Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona juga dapat dicegah dengan
berbagai upaya. Pengetahuan mendalam mengenai gejala dan penularan virus tersebut penting untuk
diketahui oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh
harus ditingkatkan. Beberapa upaya untuk mencegah penularan Covid-19, yaitu : sering mencuci
tangan dengan sabun atau cairan antiseptik, menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar,
menghindari menyentuh wajah dengan tangan, menjaga jarak dan mengenakan masker, serta
melakukan aktivitas di dalam rumah.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana respon masyrakat terkait upaya-upaya yang sudah digalangkan oleh pemerintah Indonesia
untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 khususnya di Provinsi Sumatera Selatan.

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai
penyebaran COVID-19 khususnya di Provinsi Sumatera Selatan
2. Memberikan sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 secara massal di berbagai kota/kabupaten di
Sumatera Selatan yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada berbagai pihak antara lain masyrakat, peneliti dan
pemerintah Indonesia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Virus Corona


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID19. Virus Corona
bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa
menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi,
termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan
di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah
menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal
tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Berdasarkan data dari laman
covid19.go.id per-hari ini (20/8) 147.211 terkonfirmasi positif dan sebanyak 6.418 meninggal dunia.

B. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah


Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan begitu saja. Jika
dilihat dari gejalanya, orang awam akan mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis
kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020, perkembangan penularan
virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mendunia dan seluruh negara merasakan
dampaknya termasuk Indonesia. Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di
Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi
aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan
kegiatan beribadah pun dirumahkan.
Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah
dianalisa dengan maksimal tentunya. Terkait aktifitas yang dirumahkan sudah menjadi kebijakan dalam
kondisi khusus yang harus dilakukan. Kebijakan ini diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi
di masyarakat. Kebijakan ini ditetapkan oleh beberapa pihak terutama pemerintah yang diorientasikan
pada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Mengantisipasi dan mengurangi jumlah
penderita virus corona juga dapat dicegah dengan berbagai upaya. Pengetahuan mendalam mengenai
gejala dan penularan virus tersebut penting untuk diketahui oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat

3
untuk menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh harus ditingkatkan. Beberapa upaya untuk mencegah
penularan Covid-19, yaitu : sering mencuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik, menerapkan
etika batuk dan bersin dengan benar, menghindari menyentuh wajah dengan tangan, menjaga jarak
dan mengenakan masker, serta melakukan aktivitas di dalam rumah.

1. Pembatasan Sosial Berskala Besar


Untuk melindungi warga dari risiko penularan, Presiden Jokowi menetapkan peraturan tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mulai berlaku sejak 1 April 2020. Pemerintah daerah
yang ingin memberlakukan PSBB di daerahnya harus melalui persetujuan pemerintah pusat.
Mekanisme dan indikator penerapan PSBB di tingkat daerah diatur secara rinci dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid-19.

2. Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Antisipasi Pandemi


Dalam bidang ekonomi, pemerintah berusaha untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tahun
2020 tetap mencapai 5,3 persen. Berkaitan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi ini. Sektor
pariwisata merupakan bidang yang terdampak secara langsung akibat wabah Korona. Untuk itu,
pemerintah menyiapkan insentif fiskal demi mendongkrak industri pariwisata yang lesu akibat wabah
korona. Insentif ini diharapkan akan mendorong maskapai penerbangan, industri perhotelan, dan agen
perjalanan untuk memberikan diskon tarif 30-40 persen selama tiga bulan. Menteri Keuangan Indonesia
Sri Mulyani mengakui bahwa wabah korona mulai memengaruhi sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Menanggapi insentif ini Sri Mulyani berkata, ”Beberapa negara menyiapkan beberapa skenario
pelemahan yang cukup serius. Kita juga perlu mengantisipasi. Paket-paket ini diharapkan bisa
memengaruhi pertumbuhan ekonomi agar berjalan lebih cepat” (Kompas, 25/2/2020).

3. Penerapan New Normal


Demi mencegah situasi ekonomi Indonesia semakin tidak kondusif, pemerintah mulai melihat
kemungkinan untuk melakukan relaksasi pembatasan sosial. Dalam rapat terbatas pada tanggal 27 Mei
2020, Presiden Jokowi meminta agar dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang protokol
tananan normal baru. Tatanan New Normal yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini agar
disosialisasikan secara masif sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan baik mengenai jaga
jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak. Untuk
mengatur mobilitas warga dengan protokol aman, beberapa dirjen di bawah Kementerian Perhubungan
segera mengeluarkan surat edaran yang mengatur transportasi darat, perkeretapian, laut dan udara
berlandaskan pada Surat Edaran No. 7 Tahun 2020 Tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan

4
Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 yang
dikeluarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tanggal 6 Juni 2020.
New Normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek
kesehatan dan sosialekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk
mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan
kesiapan regional. Artinya, masyarakat harus menjalani kehidupan secara new normal hingga tahun
depan, bahkan lebih. perubahan perilaku akan menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19
dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal sebagai new
normal . Oleh karena itu masyarakat harus selalu hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus
corona. Salah satu cara mencegah virus corona dengan cara masyarakat harus meningkatkan imunitas
tubuh, banyak cara untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengonsumsi makanan bergizi
dan rajin berolahraga. berolahraga juga terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan
meredakan peradangan. Namun, perlu Anda ingat, olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki
efek yang lebih baik terhadap sistem imun dibandingkan olahraga yang hanya sesekali. Jadi,
sempatkanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Demi memperkuat pedoman bagaimana masyarakat dalam situasi normal baru, Kementerian
Kesehatan menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan
Pengendalian Covid-19. Segala hal terkait bagaimana semestinya masyarakat bertindak di tempat
umum dalam situasi normal baru diatur dalam aturan ini. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan
normal baru ini diharap berbarengan dengan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga protokol
kesehatan secara ketat sebab covid-19 belum sepenuhnya sirna.

4. Alokasikan Dana untuk Menanggulangi COVID-19


Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengalokasikan anggaran Rp 100 miliar untuk upaya
pencegahan dan penanggulangan wabah virus corona (Covid-19). Hal itu seiring dengan peningkatan
status virus corona di 'Bumi Sriwijaya' dari waspada menjadi siaga. Gubernur Sumsel, Herman Deru,
mengatakan dalam mengantisipasi wabah virus corona yang kini diketahui sudah masuk ke wilayah
Sumsel, Pemprov sudah menyiapkan dana cadangan Rp 100 miliar untuk menanggulangi masalah
tersebut. pengalokasian anggaran itu juga sudah sesuai dengan kewenangan Keppres RI, Nomor 9
tahun 2020 tentang gugus tugas penanggulangan virus corona. Oleh karena itu, tahap awal Sumsel
mencadangkan Rp 100 miliar. Dengan peningkatan status itu maka skenario sedang sudah
dipersiapkan. Mulai dari mengintensifkan pola jaga jarak dan menghindari adanya kerumunan, melihat
dampak ekonomi yang ditimbulkan, serta mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

5. Mengedukasi Masyarakat

5
Melakukan Informasi dan edukasi harus terus menerus disampaikan Kepada masyarakat,
serta pengawasan juga harus dilakukan agar masyarakat mau menerapkan perilaku sehat. Institusi
pendidikan terutama bidang kesehatan dan institusi kesehatan memiliki peran dan tanggung jawab
dalam mengedukasi masyarakat. Informasi mengenai Covid-19, gejalagejala yang muncul bagi
penderita dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan harus disampaikan melalui kegiatankegiatan
promosi kesehatan, baik melalui kegiatan pengabdian maupun kegiatan lainnya. Oleh karena selama
pandemi tidak diperbolehkan mengumpulkan masyarakat di suatu lokasi, maka pemberian leafleat
secara door to door kepada masyarakat (pedagang, tukang becak, ojek online, sopir angkot) diikuti
dengan pemasangan media di tempat-tempat umum, merupakan upaya yang dapat dilakukan sehingga
diharapkan masyarakat terutama yang memiliki akses terhadap informasi rendah dapat membaca dan
memahami tentang Covid-19

6. Vaksinasi
Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd
immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh
wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan
jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan. Pelayanan vaksinasi COVID-
19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan menerapkan upaya
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter, sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi COVID-19.
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas harus
melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat, serta berkoordinasi dengan lintas program,
dan lintas sektor terkait, termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi
keagamaan, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan vaksinasi COVID-19. Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan upaya komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat serta memantau status vaksinasi setiap sasaran yang
ada di wilayah kerjanya untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap
sesuai dengan yang dianjurkan.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Tujuan penelitian
survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta
karakter-karakter yang khas dari kasus atau kejadian suatu hal yang bersifat umum. Dalam hal ini,
dibutuhkan hasil survey dari masyarakat mengenai bagaimana masyarakat sadar akan bahaya Covid-
19 dan bagaimana peran masyarakat Provinsi Sumatera Selatan dalam memutus mata rantai Covid-19.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat
permasalahannya agar data dan informasi yang diperoleh cukup lengkap digunakan sebagai dasar
dalam membahas masalah yang ada, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskritif. Dalam penelitian anailisis deskriptif digunakan untuk menganalisis Peran Masyarakat
Provinsi Sumatera Selatan dalam Memutus Mata Rantai Covid-19. Metode dilakukan melalui
penyuluhan dan sosialisasi untuk mengantisipasi masyarakat upaya pencegahan COVID 19 :
1. Materi yang digunakan selama kegiatan sosialisasi
2. Metode observasi lapangan, dilakukan untuk memetakan tempat dan lokasi pemasangan poster
terkait informasi Covid-19 agar dapat dibaca oleh masyarakat luas.
3. Sosialisasi kegiatan, dilakukan dengan mendatangi masyarakat secara langsung dan memberikan
informasi terkait Covid-19.
4. Evaluasi kegiatan, mendatangi masyarakat dan menggali informasi kembali tentang pengetahuan
masyarakat terkait Covid-19 setelah pelaksanaan sosialisasi.

B. Populasi dan Sampel


i. Populasi
Populasi penelitian adalah masyarakat kota Palembang, Sumatera Selatan
ii. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagain jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian, kriteria sampel meliputi kriteria eksklusi dimana
kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan.

C. Metode Survei

7
Menurut Widodo, (2008:43) metode penelitian survei dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
i. Cross Sectional Survey, digunakan untuk mengetahui isu yang bersifat temporer dengan
pengumpulan data cukup satu kali.
ii. Longitudinal Survey, digunakan untuk memahami isu yang berkepanjangan, tetapi populasi lebih
kecil dengan pengumpulan data secara periodik. Survey ini juga sering dibedakan lagi menjadi
trend study, cohort study, dan panel study.
Menurut Moehadjir (2002:63) ada dua macam jenis penelitian survei, yaitu:
i. Survei untuk memperoleh data dasar guna memperoleh gambaran umum yang bermanfaat
untuk membuat perencanaan dan kebijakan public (misalnya sensus).
ii. Survei yang digunakan untuk mengungkapkan pendapat, sikap, dan harapan publik (misalnya:
prediksi suara pemilihan presiden). Yang pertama mengungkap fakta, yang kedua mengungkap
efek suka tak suka.
Sedangkan menurut Irawan Soehartono (2000:54) jenis-jenis survei, yaitu:
i. Sample Survey, survei yang dilakukan pada sebagai populasi (sampel)
ii. Sensus, survei yang dilakukan pada seluruh anggota populasi.
iii. Public Opinion Poll, survei yang mengajukan pertanyaan kepada responden tentang suatu topik
pendapat umum, misalnya: sikap terhadap anak jalan.
iv. Cross sectional Survey, survei yang membandingkan dua kelompok orang tau lebih untuk
melihat perbedaan yang ada pada kelompok-kelompok tersebut.
v. Survey Longitudinal, survei yang akan melihat perubahan atau perkembangan yang terjadi
dalam perjalanan waktu.

D. Tempat dan Waktu Penelitian


i. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Komplek Transmigrasi yang beralamat di Jalan Letnan Hadin KM
3,5 , Palembang, Sumatera Selatan
ii. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian berlangsung selama 1 bulan pada bulan Januari 2021

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yakni suatu teknik yang digunakan peneliti dalam mengambil informasi dalam
penelitian, guna sebagai pembuktian konkrit atas jawaban fenomena tertentu yang ada di lingkungan
sekitar. Teknik pengumpulan data peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
i. Survey

8
Survei adalah teknik pengumpulan data atau informasi pada populasi yang besar dengan
menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Metode ini juga dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap suatu proses yang tengah berjalan atau berlangsung.
ii. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan sebuah instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dengan didalamnya berisi pertanyaan dan pernyataan yang
dijawab oleh responden.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini berupa formulir survei dan formulir kuesioner atau
angket. Formulir survei digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi lebih mudah namun
dengan hasil yang maksimal, sedangkan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui bagaimana
pendapat dari responden.

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan sebuah teknik olah data yang bertujuan untuk memperoleh kesimpulan
yang tepat. Dalam penelitian survei ini peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian secara primer
menggunakan paradigm postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran
tentang sebab akibat, reduksi kepada variable, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan
pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakann strategi penelitian seperti eksperimen
dan survei yang memerlukan data statistik.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Virus corona
Virus covid ialah virus yg dapat menimbulkan peradangan sluran respirasi atas enteng sampai lagi
semacam peakit flu. Banyk orng terkena virus ini, paling tidak sekali di hiduppnya. Tetapi, sebagian tipe
virus corona pula dapat memunculkan penyakit yang sungguh- sungguh, semacam:
1. Midle East Repiratory Syndrome( MERS- CoV).
2. Severe Acute Respiratory Syndrome( SARS- CoV).
3. Pneumonia.
SARS telah timbul pada 2002 bulan November di Cina, menabur pada sebagian negeri lain. Mulai dari
Hongkong, Vietnam, Singapore, Tanah air, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, sampai
Amerika Sindikat. Endemi SARS yang selesai sampai medio 2003 itu menjangkiti 8. 098 manusia di
bermacam negeri. Paling tidak 774 jiwa kehabisan nyawa dampak peradangan saluran respirasi beratt
itu. Hingga dikala ini ada 7 coronavirus( HCoVs) yang sudah diidentifikasi, ialah:
1. HCoV- 229E.
2. HCoV- OC43.
3. HCoV- NL63.
4. HCoV- HKU1.
5. SARS- COV( yang menimbulkan sindrom respirasi kronis).
6. MERS- COV( sindrom respirasi Timur Tengah).
7. COVID- 19 ataupun diketahui pula dengan Roman Coronavirus( menimbulkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Cina pada Desember 2019, serta menabur ke negeri yang lain
mulai Januari 2020. Tanah air sendiri memublikasikan terdapatnya permasalahan covid 19
dari Maret 2020.
Sebab mereka tidak bisa mengenali agen pemicu, kasus- kasus awal ini diklasifikasikan bagaikan"
pneumonia etiologi yang tidak dikenal." Pusat Pengaturan serta Penangkalan Penyakit Cina( CDC)
serta CDC setempat menyelenggarakan program analitis wabah yang intensif.

B. Peran Pemerintah Menghadapi pandemi Virus Corona


Dalam menanggulangi permasalahan yang berpotensi berjangkit semacam virus Corona, Ana
menerangkan penguasa butuh merujuk sekurang- kurangnya 3 regulasi:
1. UU Nomor. 4 Tahun 1984 yang menerangkan penguasa bertanggung jawab melakukan usaha
penyelesaian wabah. Tahap yang butuh dicoba ialah pelacakan epidemiologis; pengecekan,
penyembuhan, pemeliharaan, serta pengasingan pengidap, tercantum aksi karantina;

10
penangkalan serta pengebalan; pembinasaan pemicu penyakit; penindakan jenazah dampak
wabah; konseling pada warga; serta usaha penyelesaian yang lain.
2. PP Nomor. 40 Tahun 1991 mengenai Penyelesaian Wabah Penyakit Meluas menarangkan
aksi pelacakan epidemiologis dicoba lewat 4 aktivitas. Awal, pengumpulan informasi kesakitan
serta kematian masyarakat. Kedua, pengecekan klinis, raga, makmal serta penguatan
penaksiran. Ketiga, observasi kepada masyarakat pengecekan kepada insan hidup lain serta
barang- barang yang terdapat di sesuatu area yang diprediksi memiliki pemicu corona virus.
3. Peraturan dari Menteri Kesehatan Nomor. 1501 Tahun 2010 mengenai Tipe Penyakit Meluas
Khusus yang Bisa Memunculkan Wabah serta Usaha Penyelesaian pula menerangkan
penguasa buat melaksanakan pencarian aktif kepada wabah.
6 perihal yang bisa dicoba penguasa:
1. Penguasa diruntut sungguh- sungguh menanggulangi virus Corona di Tanah air dengan
mengakhiri seluruh data yang simpang siur. Membenarkan kejernihan serta akuntabilitas
kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh penguasa pusat serta wilayah. Kedua, penguasa butuh
mengaitkan warga dalam penangkalan serta penyelesaian penyebaran virus Corona lewat
konseling serta bimbingan khalayak.
2. Penguasa butuh mengaitkan warga dalam penangkalan serta penyelesaian penyebaran virus
Corona lewat konseling serta bimbingan khalayak.
3. Koordinasi penguasa pusat serta wilayah buat membuat regu spesial buat menyembuhkan,
serta menghindari berulangnya peradangan Corona virus terhadap penderita. Usaha tersebut
dapat dicoba dengan membuat pusat darurat penindakan Covid-19.
4. Melaksanakan analitis serta layanan jemput bola pada korban ataupun orang yang terhampar
ataupun mempunyai pertanda peradangan virus Corona supaya penyebaran virus bisa
dilindungi.
5. Berarti untuk penguasa mengatur harga perlengkapan, obat, serta keinginan kedokteran yang
diperlukan warga dalam menghindari virus Corona serta membagikan insentif pada produsen.
6. Mencegah seberinda bangsa dengan membagikan atensi spesial pada warga negara yang
terletak di negeri yang hadapi pandemi Covid-19.

C. Peran Masyarakat Menghadapi Pandemi Virus Corona


Dalam merespons wabah COVID- 19, warga awam di Tanah air membuktikan solidaritassnya
dengan saling menanggulangi endemi itu. Di bulan Maret 2020, Aliansi Warga Awam yang terdiri dari
Didik, Kontras, Lokataru, Migrant Care, LBH Warga, P2D, PKBI, YLBHI, YLKI, serta WALHI
melantamkan pada penguasa buat membenarkan jawaban yang ditaksir jauh dari pelampiasan hak
buat mencegah masyarakat negeri. Ada 5 perihal yang digugat oleh Aliansi Warga Awam kepada
penguasa ialah( 1) membenarkan metode merespons endemi dengan membagikan jawaban yang kilat,
cermat;( 2) memperbaiki dengan memanage komunikasi khalayak;( 3) melindungi hak pribadi

11
masyarakat yaitu menguak permasalahan tannpa mengetahui bukti diri penderita;( 4) meminimalisir
stigma serta pembedaan; serta( 5) menanggulangi kelangkaan masker serta sabun pembasmi kuman
dengan harga terjangkau. Tidak hanya usaha pembelaan pada penguasa, golongan warga awam
keimanan yang telah mapan semacam Nahdlatul Malim( NU) serta Muhammadiyah beranjak dengan
cara jelas di tengah warga. Kedua badan itu membuat gabungan kewajiban penyelesaian COVID- 19,
memobilisasi produsen buat memproduksi masker yang setelah itu dibagikan dengan cara free,
menggunakan dengan cara maksimal rumah sakit kepunyaan badan tiap- tiap, membagikan dorongan
pangan kala penguasa belum beranjak, serta membagikan bimbingan mengenai aturan kesehatan buat
menghindari penjangkitan yang terus menjadi membengkak.
Kesemuanya dicoba 2 badan ini sampai ke tingkat dusun, memegang warga pangkal rumput.
Di lain pihak, beberapa golongan warga awam yang lebih kecil dibandingkan NU serta Muhammadiyah
membuktikan solidaritasnya dengan menggalang anggaran. Salah satunya dicoba lewat media urun
anggaran( crowdfunding) semacam kitabisa. com. Tidak cuma badan warga awam, namun banyak pula
orang bentuk khalayak semacam pekerja seni serta„ influencer‟ alat sosial melaksanakan perihal yang
serupa. Per 30 April 2020, penggalangan anggaran terpaut COVID- 19 di media urun anggaran itu
sudah menggapai lebih dari 25 miliyar rupiah. Penggalangan anggaran itu dimaksudkan buat beraneka
ragam kehendak, misalnya membeli Perlengkapan Proteksi Diri( APD) para daya kedokteran,
penyediaan tempat mampir buat daya kedokteran, sampai dorongan pangan buat warga yang
terdampak darurat dampak wabah ini.
Di sisi itu, terdapat pula golongan warga awam yang beranjak di raah diital, semacam Kawal
C-VID19 yang membaktikan diri buat sediakan data terpercaya sekeliling COVID- 19 di Tanah air lewat
web serta alat sosial mereka. Kesimngsiuran data serta banyaknya hoaks yang tersebar jadi dasar
media ini dikeluarkan oleh regu yang sempat meluncurkan Awasi Pemilu pada dikala acara kerakyatan
Tanah air kemudian. Regu sukarelawan Awasi COVID19 terdiri dari orang yang berlatarbelakang
kedokteran, bimbingan, ilmu, studi, serta teknologi data. Di ranah akademik, para ahli di
kampuskampus serta badan riset dengan cara individual ataupun kolaboratif melangsungkan amatan
hal endemi COVID- 19. Institut Teknologi Bandung, Universitas Tanah air, Universitas Gajjah Mada,
misalnya, melaksanakan amatan dari bermacam perspektif( kedokteran, kesehatan warga, ilmu
masyarakat, dsb), sampai sukses menyusun perlengkapan( contoh: ventilator) yang ditaksir berguna
dalam usaha memperbaiki penderita COVID- 19 serta sudah banyak diulas di bermacam alat. Institusi
akademik ini lalu berupaya menginovasi kajiannya, seolah berkompetisi dengan jumlah permasalahan
yang lalu meningkat
10 metode yang bisa dicoba warga buat menghindari terkena virus corona dikutip dari Pusat
Pengaturan Penyakit AS( CDC), Departemen Kesehatan serta World Health Organization:
1. Kerap membersihkan tangan Sering- sering membersihkan tanan menggunakan sbun serta ar
yang mealir sepanjang 40 deik. Bila sabn serta ar tidak ada, maanfaatkan pemsih tagan

12
ataupun and satizer yang memiliki paling tidak 80 persen alkohol. Direkomendasikan buat
menjauhi memegang mata, hidung, serta lut Kamu dengan tanan yang blum dici.
2. Jauhi kontak dekat Hindarkanlah koak dengan cara dkat denn orang lain yang lagi sakit. Kasih
jaak anara diri Kamu serta orang lain bila vius corona sudah menabur di komunitas Kamu. Ini
amat berarti untuk banyak orang yang beresiko lebih besar buat sakit akut.
3. Piket jarak sosial satu di antara penangkalan penyebaran virus Corona yang efisien
merupakan piket jarak sosial. Perihal ini sesungguhnya pula sudah disuarakan oleh Penguasa
supaya warga piket jarak raga ataupun physical distancing. Dengan mempraktikkan physical
distancing kala bertifitas di luar angan ataupun tmpat biasa, Kamu telah melaksanakan satu
tahap menghindari terkena virus Corona. Piket jarak Kamu dengan orang lain dekat satu m.
Piket jaak raga tidak cuma legal di tempat biasa, di rumah juga pula dapat diaplikasikan.
4. Manfaatkan masker bila sakit Bila sakit, Kamu wajib menggunakan masker kala terletak di
dekat orang lain serta saat sebelum Kamu merambah kantor fasilitator layanan kesehatan. Bila
Kamu tidak bisa mengenakan masker( misalnya, sebab menimbulkan kesusahan bernapas),
hingga Kamu wajib melaksanakan yang terbaik buat menutupi dikala batu berdahak serta
bersin Kamu. Tidak hanya itu, bila Kamu lagi dirawat, orang yang menjaga Kamu wajib
mengenakan masker bila mereka merambah ruangan Kamu.
5. Senantiasa bermukim di rumah
6. Jauhi memegang mata, hidung, serta mulut. Tangan memegang banyak dataran serta bisa
memiliki banyak virus pula. Sehabis terinfeksi, tangan bisa memindahkan virus ke mata,
hidung, ataupun mulut Kamu. Dari situ, virus dapat masuk ke badan Kamu serta dapat
membuat Kamu sakit.
7. Jauhi kerumunan Sebab dalam gerombolan, amat membolehkan terbentuknya penjangkitan
bila terdapat salah satu orang yang terkena virus corona.
8. Jangan berjabatan tangan terlebih dahulu
9. Senantiasa perbaharui data terpaut Covid- 19, senantiasa simak data mengenai kemajuan
terkini mengenai Covid- 19. Simak anjuran yang diserahkan oleh fasilitator layanan kesehatan.
10. Lekas ke rumah sakit apabila natural pertanda Covid- 19

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandemi Covid-19 telah memunculkan perilaku baru di masyarakat, yaitu jauh lebih peduli terhadap
faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan Covid 19 berada pada kategori sedang dan
perilaku masyarakat tentang pencegahan dan penularan Covid-19 pada kategori baik. Kondisi ini
menjadi potensi dan kekuatan yang baik bagi pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam program
penanganan Covid-19 ini. Namun demikian, upaya pencegahan dan pemantauan terhadap pemutusan
penyebaran Covid-19 masih harus terus dilakukan oleh berbagai pihak agar tidak terjadi penambahan
jumlah kasus yang serius.

B. Saran
Dalam pandemi covid-19 diharapkan masyarakat tetap menjaga kesehatan terlebih imunitas tubuh yang
cukup dengan berolahraga dan mematuhi protokol kesehatan. Mengelola stres juga penting dilakukan.
Pasalnya, stres berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Apabila seseorang stres maka tubuh akan
mengeluarkan hormon untuk meredakan stres. Namun, kondisi tersebut berefek menurunkan kekebalan
tubuh. Oleh sebab itu, kami menghimbau masyarakat untuk tidak mudah stres menghadapai situasi
yang tidak menentu ini ditengah pandemi Covid-19

14
DAFTAR PUSTAKA

WHO (2020). Corona Virus (Covid-19) outbreak, https://www.who.int/ emergencies/diseases/novelcoronavirus-


2019
WHO (2020) Coronavirus disease (covid19) Situation Report-114, May 13, 2020
Listiana, O., Sholikhati, D. I. K., & Fatimah, I.S. (2020). Edukasi Corona Virus Desease 10 (COVID19) Melalui
penyebaran Poster Kepada Mayarakat Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. JABI: Jurnal Abdimas
Bhakti Indonesia, 1(2), 10-10.
Suyono. (2020). Manajemen Pembelajaran Berbasis Daring dalam Rangka Memutus Mata Rantai Penularan
Covid-19 di Perguruan Tinggi Swasta Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (Lldikti) Wilayah Vii.
EdHumanistics, 5(1), 662-66
GATRAcom. Palembang Distribusikan Vaksin ke Daerah, Ini Rinciannya. 28 Januari 2021. Pukul 19.09, dari
https://www.gatra.com/detail/news/502244/info-satgas-covid19/palembang-distribusikan-vaksin-ke-
daerah-ini-rinciannya

Palpres.com. Gerakan Mesjid Sehat, 15 Rumah Ibadah Disemprot Disinfektan. 12 Februari 2021. Pukul 20.10,
dari https://palpres.com/2021/04/gerakan-mesjid-sehat-15-rumah-ibadah-disemprot-disinfektan/

Bisnis.com. Aspek Medis dan Pencegahan Covid-19. Kuncinya Memutus Mata Rantai Penularan. 2 Oktober
2020. Pukul 11.11. dari https://lifestyle.bisnis.com/read/20201002/106/1299717/aspek-medis-dan-
pencegahan-covid-19-kuncinya-memutus-mata-rantai-penularan

Urban.id. Pemprov Sumsel Alokasikan Rp 100 Miliar untuk Menanggulangi Virus Corona (2020). Dikases pada
21 April 2021 dari https://kumparan.com/urbanid/pemprov-sumsel-alokasikan-rp- 100-miliar-untuk-
menanggulangi-virus-corona-1t5bBqpms70

Kompaspedia. Upaya dan Kebijakan Pemerintah Indonesia Menangani Pandemi Covid-19 (2020). Diakses pada
21 April 2021 dari https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/upaya-dan-kebijakan-pemerintah-
indonesia-menangani-pandemi-covid-19

15

Anda mungkin juga menyukai