Disusun Oleh :
NILA NURVITA NIM : 102201026
Diajukan Oleh :
(Istiqomah, M.Sc.)
NIP. 0410731752
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Disusun Oleh :
(Istiqomah, M.Sc.)
NIP. 0410731752
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Nila Nurvita
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan di apotek mulia abadi.
Dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan yang kami laksanakan ini
banyak hal yang telah kami dapatkan untuk menambah pengetahuan dan
memberikan pengalaman tentang peranan Apoteker di Rumah Sakit dan sebagai
perbandingan antara pengetahuan secara teori yang di dapat di kampus dengan
Praktik yang kami dapatkan di Praktik Kerja Lapangan ini.
Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis telah banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Apt. Anggara Martha P, S.Farm., M.Farm. selaku pembimbing kampus
2. Ibu Khusnul Khotimah.S.,Farm Apt selaku pembimbing di Apotek Mulia
Abadi Gondanglegi
3. Ibu Evi Yuana,.S.Farm.Apt. selaku pemilik Apotek Mulia Abadi Gondanglegi
4. Karyawan/ Pegawai Apotek Mulia abadi
5. Ibu Istiqomah, M.Sc. selaku Kaprodi D-3 Farmasi STIKES Harapan Bangsa
Jember
6. Dosen-dosen STIKES Harapan Bangsa Jember
7. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunanlaporan ini, oleh karena itu kami mohon maaf atas kekurangan kami.
Namun kami tetap berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama untuk mahasiswa/mahasiswi yang akan melaksanakan PKL di APOTEK
MULIA ABADI pada masa yang akan datang dan agar dijadikan bekal ilmu
langsung terjun ke dunia kerja pada bidang Farmasi terutama di Apotek/Rumah
Sakit.
Malang, 17 Februari 2022
Nila Nurvita
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
1. Visi apotek
2. Misi apotek
4
5
AA
Pengadaan ,pembayaran
AA AA
OTC/penjualan
Okta Rahmawati
ADMIN
ADMIN
Faizah Fithriyah Amaliy.,
Firlia Mufarofah
S.Tr.Keb
6
3 7
10
12
13
11
14
16
15
17
8
Keterangan
2.2.1 Perencanaan
2.2.2 Pengadaan
a. Pembelian berencana
merencanakan pembelian berdasarkan penjualan per minggu
atau per bulan. Keuntungan apotek dapat mengetahui obat-
obat yang bersifat fast moving dan slow moving sehingga
memudahkan dalam pengadaan. Metode ini biasanya di
gunakan untuk apotek yang telah berjalan. Cara ini biasa
digunakan untuk membeli barang yang sukar diperoleh
karena PBF berada di luar kota.
b. Pembelian spekulatif
Pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari
kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam
waktu dekat atau adanya diskon atau bonus. Pengadaan
secara spekulatif ini hendaknya harus diperhitungkan sesuai
dengan kebutuhan sehinggan tidak terjadi penumpukan yang
dapat menyebabkan kerugian.
2.2.3 Penerimaan
2.2.4 Penyimpanan
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada
umum tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam daftar
narkotika, psikotropika, obat keras, ataupun obat bebas
terbatas dan sudah terdaftar di DepKes RI. Contoh:
Minyak kayu putih, obat batuk hitam, obat batuk putih,
tablet parsetamol, tablet vitamin C, B Kompleks,
vitamin E dan lain-lain. Penandaan obat bebas diatur
berdasarkan SK Menkes RI Nomor 2380/A/SK/1983
tentang tanda 13 khusus untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu
lingkaran bulat warna hijau dengan garis tepi berwarna
hitam
e. Fitofarmaka
Pengertian fitofarmaka merupakan status tertinggi dari
bahan alami sebagai obat. Sebuah herbal terstandar
dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah
melalui uji klinis pada manusia. Dari uji itulah dapat
diketahui kesamaan efek pada hewan 15 coba dan
manusia
f. Obat Generik
Obat generik adalah obat dengan nama resmi
international non proprietary names (INN) yang
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku
standar lainnya untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Obat generik bermerek atau bernama
dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang
menggunakan nama milik produsen obat yang
bersangkutan.
18
i. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, alamiah ataupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
dengan pengaruh selektif pada susunan sarat pusat
yang mengakibatkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Psikotropika dapat digolongkan
menjadi empat golongan, antara lain:
a) Golongan I : Psikotropika dengan daya adiktif
yang paling kuat, belum diketahui manfaat
untuk mengobati dan sedang diteliti
manfaatnya Contohnya LSD, MDMA, STP.
dan ekstasi.
b) Golongan II : Psikotropika dengan daya ndikuf
kuat dan juga berguna untuk pengobatan serta
penelitian.
c) Golongan III : Psikotropika dengan daya
adiktif sedang dan juga bermanfaat untuk
pengobatan & penelitian. Contohnya adalah,
flunitrazepam, dan buprenorfin
d) Golongan IV: Pukotropika yang mempunyai
daya adiktif ringan dan juga bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah
nitrazepam (BK, modadon, dumolid) dan
diazepam.
20
Penyimpanan Psikotropika
a. Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
b. Harus mempuyai kunci yang kuat.
c. Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang
21
2.2.5 Pemusnahan
1. Pencatatan
Proses pengadaan barang dilakukan dengan pemesanan
terlebih dahulu, dengan cara pengecekan pada barang yang
telah atau hampir habis. Pengecekan dilakukan setiap hari oleh
asisten apoteker. Barang yang telah atau hampir habis dicatat
pada buku defecta dan dipindahkan ke surat Pesanan (SP) yang
kemudian dipesankan ke PBF
22
2. Pelaporan
Penerima barang terlebih dahulu dilakukan pengecekan,
apakah sesuai dengan yang dipesankan atau tidak. Dicek pula
kondisi fisik dan expired date. Setelah itu, faktur
ditandatangani oleh orang yang menerima barang disertai
nama jelas, cap/stempel apotek. Dalam pembayaran faktur,
ada yang dibayar secara tunai dan ada juga yang dibayar batas
waktu yang telah ditentukan.
3.1.2 Pengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka dalam
melakukan pengadaan sedian farmasi harus melalui jalur resmi dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menejemen pengadaan di Apotek Mulia Abadi adalah dengan
menggunakan surat pesanan obat yang resmi sesuai dengan
penggolongan obatnya.
3.1.3 Penerimaan
Penerimaan yang dilakuakan setiap barang datang dengan
melakukan pengecekan obat dan jumlah obat yang di pesan melalui
Pedagang Besar Farmasi sesuai dengan surat pesanan dan juga
menandatangani faktur dari PBF tersebut.
3.1.3 Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Mulia Abadi menggunakan metode:
1. FIFO ( First In First Out) yaitu barang yang masuk pertama dan
yang di keluarkan pertama.
2. FEFO ( First Expired First Out ) yaitu barang yang mempunyai
tanggal kadaluwarsa dekat itu yang pertama di keluarkan.
3. Farmakologi, yang juga berfungsi jika ada pasien yang akan
membeli obat apabila terjadi kekosongan obat maka untuk
mempermudah menyarankan obat/merk yang lain tetapi dengan
26
27
3.1.4 Pendistribusian
Distribusi adalah kegiatan pemindahan atau penyaluran
barang dari suatu tempat ketempat yang lain. Pada Apotek Mulia
Abadi distribusi obat bebas dan obat bebas terbatas langsung kepada
pasien sedangkan untuk obat keras harus melalui resep dari dokter
tersebut.
3.1.5 Pemusnahan
Obat yang kedaluwarsa atau rusak di apotek mulia abadi
dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan
juga dapat dilakukan terhadap resep obat yang telah disimpan
melebihi jangka waktu lima tahun
3.1.6 Pengendalian
Pengendalian diApotek Mulia Abadi menggunakan kartu stok.
1. Skrining Resep
badan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk
sediaan, dosis, frekuensi, potensi, stabilitas, ketidaksesuaian, cara
dan lama pemberian.
c. Melakukan pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika
ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada
dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan
alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah
pemberitahuan.
2. Penyiapan Obat
a. Meracik obat sesuai resep
b. Menulis Etiket (Etiket harus jelas dan dapat dibaca)
c. Melakukan pengecekan ulang obat oleh AA
d. Melakukan KIE pada pasien
e. Pelayanan Resep di Apotek Mulia Abadi
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan selama Praktik kerja industri di Apotek
Mulia Abadai dapat disimpulkan bahwa:
1. Apotek merupakan suatu saran yang memiliki peranan penting dalam
pelayanan kefarmasian serta tanggung jawab moral dan etika profesi.
2. Lokasi Apotek Mulia Abadi yang berada di JL. Diponegoro No 5
Gondanglegi,
3. Cukup strategis karena berada dipinggir jalan raya yang berdekatan
dengan pemukiman penduduk, pertokoan, dan banyak dilalui oleh
kendaraan umum sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
4. Penyimpanan obat di Apotek Mulia Abadi diatur secara alfabetis
sehingga memudahkan petugas untuk mengambilkan obat.
5. Dalam segi pengemasan obat seperti puyer di Apotek Mulia Abadi saat
ini masih menggunakan cara manual belum menggunakan alat modern.
4.2 Saran
1. Saran Bagi DU/DI
Untuk meningkatkan pelayanan, sebaiknya Apotek Mulia Abadi
menambah sediaan perbekalan farmasi dan meningkatkan sarana dan
prasarana sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal
2. Saran Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi Prakerin,
sebaiknya pihak sekolah menambah waktu belajar untuk siswa dan siswi,
terutama untuk mata pelajaran kejuruan.
3. Saran Bagi Siswa
a. Untuk siswa yang melalukan kegiatan Prakerin di Apotik, harus
memahami semua tugas dan fungsi seorang farmasi dengan baik.
b. Siswa Prakerin harus memahami bagaimana cara melayani obat
dengan baik
29
DAFTAR PUSTAKA
30
LAMPIRAN
31
Lemari Obat OTC Lemari Stok Obat Prekusor
32
Lemari Vitamin Lemari stok obat generik
33