DISUSUN OLEH:
KHAIRUN NISA
(1943067010)
JURUSAN S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
JAKARTA UTARA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Npm : 1943057010
MENYETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGETAHUI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkat rahmat dan kuasa-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (Magang) ini untuk memenuhi Syarat Kurikulum Di Program Studi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Saya tentu menyadari bahwa
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya.
Saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk Laporan ini agar
nantinya dapat menjadi acuan yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada Laporan ini saya mohon maaf. Melalui kata pengantar ini saya memohon maaf
apabila terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, Laporan ini
saya persembahkan dengan penuh rasa terima kasih dan semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... v
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian
yang bermutu.
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi
obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care).
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/asisten apoteker sebagai
tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan. Keterampilan dan
perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
Oleh karena itu, penting bagi seorang farmasis mengasah dan memperbarui
kemampuan atau sumber dayanya untuk menambah keilmuan tentang ilmu farmasi.
Maka bagi instalasi pendidikan yang mengajarkan tentang ilmu kefarmasian untuk
memberikan pelatihan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Instalasi Farmasi
Puskesmas karena ilmu yang telash dipelajari akan berguna dan akan berkembang
pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2
1.3 Manfaat PKL Klinik
1. Menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia perkuliahan maupun
dunia kerja
2. Menerapkan dari materi perkuliahan
3. Menambah ilmu yang belum didapatkan dalam perkuliahan
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2. 1 Klinik
a. Pengertian Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
dan menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin
oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI No.9, 2014) .
b. Jenis Klinik
1) Klinik Pratama
Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin
oleh seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat
dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.
2) Klinik Utama
Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit
tertentu. Klinik ini dipimpin seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi
spesialis. Berdasarkan perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh
badan usaha berupa CV, ataupun PT.
Adapun perbedaan antara klinik pratama dan klinik utama adalah:
1) Pelayanan medis pada klinik pratama hanya pelayanan medis dasar,
sementara pada klinik utama mencangkup pelayanan medis dasar
dan spesialis;
2) Pimpinan klinik pratama adalah dokter atau dokter gigi, sementara
pada klinik utama pimpinannya adalah dokter spesialis atau dokter
4
gigi spesialis;
3) Layanan di dalam klinik utama mencangkup layanan rawat inap,
sementara pada klinik pratama layanan rawat inap hanya boleh
dalam hal klinik berbentuk badan usaha;
4) Tenaga medis dalam klinik pratama adalah minimal dua orang
dokter atau dokter gigi, sementara dalam klinik utama diperlukan
satu orang spesialis untuk masing-masing jenis pelayanan.
Perlu ditegaskan lagi bahwa klinik pratama yang menyelenggarakan rawat inap,
harus memiliki izin dalam bentuk badan usaha. Mengenai kepemilikan klinik, dapat
dimiliki secara perorangan ataupun badan usaha. Bagi klinik yang menyelenggarakan
rawat inap maka klinik tersebut harus menyediakan berbagai fasilitas yang
mencakup:
1) ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;
2) minimal 5 bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal 5 hari;
3) tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi;
4) dapur gizi dan
5) pelayanan laboratorium klinik pratama (Permenkes RI No.9, 2014).
c. Kewajiban Klinik
Klinik memiliki kewajiban yang meliputi:
1) Memberikan pelayanan aman, bermutu, mengutamakan kepentingan
pasien, sesuai standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
5
operasional;
2) Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan
tanpa meminta uang muka terlebih dahulu/mengutamakan kepentingan
pasien;
3) Memperoleh persetujuan tindakan medis;
4) Menyelenggarakan rekam medis;
5) Melaksanakan sistem rujukan;
6) Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar profesi, etika
dan peraturan perundang-undangan;
7) Menghormati hak pasien;
8) Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya;
9) Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional;
10) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan (Permenkes RI
No.9, 2014) .
d. Kewajiban Pihak Penyelenggara Klinik
Pihak penyelenggara klinik memiliki kewajiban yaitu:
1) Memasang papan nama klinik;
2) Membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang bekerja
di klinik beserta nomor surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktik
(SIP) atau surat izin kerja(SIK) dan surat izin praktik apoteker (SIPA)
bagi apoteker;
3) Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan
melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dalam rangka
melaksanakan program pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan klinik ini dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah. Bagi klinik yang melakukan pelanggaran, maka pemerintah dapat
mengenakan sanksi administratif berupa teguran, teguran tertulis dan
pencabutan izin (Permenkes RI No.9, 2014) .
6
e. Bangunan dan Ruangan
Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya. Dan juga bangunan klinik harus
memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan. Bangunan klinik juga harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia
lanjut.
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
1) Ruang pendaftaran/ruang tunggu;
2) Ruang konsultasi;
3) Ruang administrasi;
4) Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan
pelayanan farmasi;
5) Ruang tindakan;
6) Ruang/pojok asi;
7) Kamar mandi/wc; dan
8) Ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan (Permenkes RI No.9, 2014)
f. Prasarana Klinik
Berdasarkan permenkes RI No.9, 2014 tentang klinik disebutkan bahwa
prasarana klinik meliputi:
1) Instalasi air;
2) Instalasi listrik;
3) Instalasi sirkulasi udara;
4) Sarana pengelolaan limbah;
5) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
6) Ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
7) Sarana lainnya sesuai kebutuhan.
8) Prasarana sebagaimana dimaksud di atas harus dalam keadaan terpelihara
7
dan berfungsi dengan baik.
g. Peralatan Klinik
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Peralatan medis dan nonmedis harus
memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan. Selain memenuhi standar,
peralatan medis juga harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang -
undangan.
Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara
berkala oleh institusi penguji atau pihak pengkalibrasi yang berwenang untuk
mendapatkan surat kelayakan alat. Peralatan medis yang menggunakan radiasi
pengion harus mendapatkan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi
dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis (Permenkes RI No.9, 2014) .
h. Ketenagaan Klinik
Pimpinan klinik pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi. Pimpinan
klinik utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. Pimpinan klinik sebagaimana dimaksud
pada ayat dan ayat merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai
pelaksana pelayanan.
Tenaga medis pada klinik pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter
dan/atau dokter gigi. Lain hal nya dengan klinik utama, minimal harus terdiri dari 1
(satu) orang dokter spesialis dari masingmasing spesialisasi sesuai jenis pelayanan
yang diberikan. Klinik utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi
sebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.
Dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud di atas harus memiliki
kompetensi setelah mengikuti pendidikan atau pelatihan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan oleh klinik. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan
lain serta tenaga non kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan
yang diberikan oleh klinik.
8
Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai surat tanda
registrasi dan surat izin praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang -
undangan. Begitu juga tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai
surat izin sebagai tanda registrasi/ surat tanda registrasi dan surat izin kerja (SIK) atau
surat izin praktik apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati
hak pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien. dan juga klinik
dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing (Permenkes RI No.9,
2014) .
i. Perijinan Klinik
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari
pemerintah daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas
kesehatan kabupaten/kota setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan
rekomendasi setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik.
Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:
1) Surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;
2) Salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan
perorangan;
3) Identitas lengkap pemohon;
4) Surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;
5) Bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan
bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat
kontrak minimal selama 5 (lima) tahun bagi yang menyewa bangunan
untuk penyelenggaraan kegiatan;
6) Dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan
lingkungan (UPL);
7) Profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi
kepengurusan, tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta
9
pelayanan yang diberikan; dan
8) Persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis masa
berlaku izinnya. Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
permohonan diterima harus menetapkan menerima atau menolak permohonan izin
atau permohonan perpanjangan izin. Permohonan yang tidak memenuhi syarat
ditolak oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dengan memberikan alasan
penolakannya kepada pihak penanggung jawab klinik pratama yang bersangkutan
(Permenkes RI No.9, 2014).
10
3) Menurunnya kejadian tak diharapkan (KTD).
4) Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD.
c. Kewajiban Patient Safety Bagi Setiap Rumah Sakit
Kebijakan patient safety merupakan kewajiban bagi setiaprumah sakit untuk
melaksanakan patient safety, yakni:
1) Rumah sakit wajib melaksanakan sistem keselamatan pasien.
2) Rumah sakit wajib melaksanakan 7 langkah menuju keselamatan pasien.
3) Rumah sakit wajib menerapkan standart keselamatan pasien.
4) Evaluasi pelaksanaan keselamatan pasien akan dilakukan melalui
program akreditasi rumah sakit (Permenkes No. 1691, 2011)
d. Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Berdasarkan (Permenkes No. 1691, 2011) sistem keselamatan pasien yaitu :
1) Pelaporan insiden, laporan bersifat anonim dan rahasia.
2) Analisa, belajar, riset masalah dan pengembangan taxonomy.
3) Pengembangan dan penerapan solusi serta monitoring/evaluasi.
4) Penetapan panduan, pedoman, sop, standart indicator keselamatan pasien
berdasarkan pengetahuan dan riset.
5) Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarganya
e. Standar Akreditasi Klinik Sasaran Keselamatan Pasien
Berdasarkan (Permenkes RI No.9, 2014) standar akreditasi pada bab VI yang
membahas tentang keselamatan pasien adalah :
1) Tanggung jawab tenaga klinis
Perencanaan ,monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan
keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan
klinis.
2) Pemahaman mutu layanan klinis
Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan
baik oleh semua pihak yang berkepentingan.
11
3) Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien.
Mutu layanan klinis dan sasaran keselamtaan pasien diukur, dikumpulkan
dan dievaluasi dengan tepat.
4) Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamayan pasien diupayakan,
dievaluasi dan dikomunikasikan dengan bai
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
diberikan oleh dokter memberikan kemudahan bagi pasien dalam mendapakan
perawatan yang tepat oleh dokter.
Disamping memberikan pelayan prima, Klinik Medica Sendawar juga ingin
menciptakan nuansa yang aman, asri, dan kenyamanan pasien yang dilayani dengan
adanya unit-unit yang menunjang, seperti ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi
televisi dan ac, toilet yang bersih, ruang tindakan yang nyaman, dan lain sebagainya.
Selain itu Klinik ini berada di tempat yang strategis dan dekat dengan kota, sehingga
pasien dengan mudah datang ke Klinik Medica Sendawar.
Visi: “Menjadi Klinik Pratama terbaik yang memberikan pelayanan berkualitas dan
professional”.
Misi: Untuk mrncapai visi tersebut, maka Klinik Medica Sendawar menetapkan misi,
yaitu:
14
d. Menngantikan pimpinan dalam rapat dinas kesehatan jika pimpinan
berhalangan.
2. Dokter Umum
a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit
pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada
saat sakit dan sehat.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam
medis
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke
Rumah Sakit.
g. Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujuk ke Dokter
Spesialis atau dirawat di Rumah Sakit.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai
pencegahan sakit.
j. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi.
k. Mawas diri dan mengembangkan diri dengan belajar sepanjang
hayat dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu
kedokteran.
l. Memberikan surat keterangan sakit dan surat keterangan berbadan
sehat untuk pasien.
3. Dokter Gigi
a. Memberikan pelayanan dan pengobatan gigi.
15
b. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam
medis.
c. Supervisi kegiatan perawat gigi
d. Melakukan pencatatan, pelaporan, pengolahan dan analisa data hasil
kegiatan serta merencanakan dan melaksanakan upaya tindak lanjut.
e. Memberikan surat rujukan pasien ke Rumah Sakit apabila sudah
tidak bisa diatasi di Klinik.
4. Perawat Umum
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
c. Memelihara peralatan medis agar selalu steril
d. Membantu pasien untuk melakukan latihan gerak
e. Melakukan tindakan terhadap pasien gawat darurat dengan
pertolongan pertama, kemudian segera melaporkan kepada dokter.
f. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas
kemampuannya.
g. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergulir
sesuai jadwal dinas.
5. Perawat Gigi
a. Memelihara dan membersihkan peralatan medis gigi.
b. Membantu Dokter gigi dalam melakukan tindakan kepada pasien
gigi.
c. Memberikan rujukan Dokter kepada pasien
6. Apoteker
a. Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan dalam lingkungan apotek.
b. Mengatur, mengecek dan mengawasi keuangan hasil penjualan
apotek setiap hari.
16
c. Melaporkan penggunaan obat dan alat pakai habis apotek setiap
bulannya.
d. Membaca resep dengan teliti, meracik obat dengan cepat,
membungkus dan menempatkan obat dalam wadah yang tepat.
e. Memberikan informasi kepada pasien tentang obat
f. Melayani resep
7. Asisten Apoteker
a. Melakukan Skrining, Labeling dan Dispensing resep.
b. Mengerjakan resep dokter
c. Mengkonfirmasi kejelasan resep kepada dokter
d. Menolak resep yang meragukan.
e. Meneliti kesesuaian pesanan mengenai jenis, jumlah, bentuk dan
tanggal kadaluarsa obat
f. Melaksanakan peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh klinik yang berhubungan dengan pelayanan instalasi
farmasi.
8. Administrasi
a. Menerima pendaftaran pasien yang ingin berobat.
b. Melayani pasien dengan ramah tamah serta sopan
c. Memberikan informasi kepada pasien bahwa pasien dipanggil
berdasarkan nomor urut antri
d. Menyusun rekam medis pasien pada tempatnya
e. Mencatat diagnosa pasien yang datang pada buku laporan bulanan
f. Membuat laporan bulanan pasien untuk diberikan kepada bpjs dan
asuransi mandiri Inhealth.
g. Mencetak rujukan yang kemudian ditandatangani oleh dokter
h. Memberikan rujukan yang sudah ditandatangani oleh dokter kepada
pasien
9. Petugas Kebersihan
17
a. Membersihkan klinik setiap pagi dan sore hari.
b. Memisahkan sampah medis dengan sampah biasa.
c. Membuang sampah yang sudah dikumpulkan pada tempatnya
d. Membeli peralatan kebersihan yang dibutuhkan oleh klinik seperti
tissue, kain pel, sapu dan lain-lain.
D. Pelayanan Klinik Medica Sendawar
1. Prosedur Pelayanan Klinik Medica Sendawar
a. Pasien datang ke Klinik Medica Sendawar
b. Kemudian menunjukkan kartu berobat dan mengambil nomor
antrian
c. Menunggu dipanggil sesuai nomor antrian
d. Pasien dipanggil sesuai nomor urut antrian
e. Pasien diberikan tindakan medis oleh dokter dan perawat
f. Kemudian pasien diberikan obat oleh petugas apotek sesuai dengan
resep Dokter.
g. Pasien pulang ke Rumah.
E. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1) Perencanaan
18
farmasi pada periode sebelumnya dan menambahkan Buffer Stock (Stock
Penyangga) untuk waktu tunggu.. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat
menentukan jumlah kebutuhan perbekalan farmasi antara lain:
a) Pengumpulan dan pengolahan data.
2) Penerimaan
19
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi
yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian. Kegiatan penerimaan
bertujuan untuk menjamin semua perbealan farmasi sesuai dengan kontrak yang
meliputi mutu, jumlah maupun waktu kedatangan. Sebelum perbekalan farm asi
diterima, dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan barang yang dilakukan oleh
panitia pemeriksa barang yang anggotanya harus ada petugas dengan bidang
farmasi. Petugas yang ditugaskan adalah para petugas yang sudah terlatih, yang
bertanggung jawab pada tugasnya, serta mengerti sifat penting dari perbekalan
farmasi. Penerimaan perbekalan farmasi di Klinik Medica Sendawar dilakukan
digudang farmasi oleh petugas penerimaan dengan memperhatikan nama
barang, satuan, keadaan fisik kemasan, jumlah dan tanggal kadaluarsa.
Jika faktur dan surat pesanan telah sesuai, kemudian surat penyerahan
barang (SPB), faktur ditanda tangani oleh petugas, salinan dari faktur dan surat
pesanan, surat penyerahan barang dan surat perintah kerja diserahkan dari PBF
kepetugas gudang. Kemudian perbekalan farmasi tadi difoto sebagai tanda
bukti serah terima barang.
Jika perbekalan farmasi yang datang tidak sesuai dengan perbekalan
farmasi yang dipesan maka perbekalan farmasi tersebut akan diretur. Retur
dilaknukan apabila ada permasalahan seperti perbekalan farmasi tidak sesuai
dengan pemesanan, perbekalan farmasi rusak atau mendekati tanggal
kadaluarsa.
Tahapan perencanaan retur perbekalan farmasi ke distribusi adalah
sebagai berikut:
a) Masing-masing petugas digudang farmasi menyiapkan dan
mengumpulkan perbekalan farmasi yang ingin diretur.
b) Petugas mengisi form retur barang sebasgai bukti penyerahan barang
yang diretur.
c) Form retur diisi nama dan jumlah perbekalan farmasi, nomor dan tanggal,
dan alasan melaksanakan retur.
20
d) Form diisi lengkap perbekalan farmasi yang akan diretur, lalu diserahkan
kepada staf distributor beserta salinan form retur barang.
e) Form retur yang asli diarsipkan oleh petugas gudang famasi untuk
penggantian perbekalan farmasi.
3) Penyimpanan
Gudang farmasi merupakan tempat penyimpanan sementara perbekalan
farmasi sebelum didistribusikan. Fungsi dari gudang farmasi adalah
mempertahankan kondisi sediaan farmasi dan alat kesehatan agar tetap stabil
dan baik sampai ke tangan pasien.
Tujuan dari penyimpanan adalah memelihara mutu sediaan farmasi,
menghindari penggunaan tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan stock
dan memudahkan pencarian serta pengawasan perbekalan farmasi.Prosedur
penyimpanan pada gudang farmasi antara lain sebagai berikut :
1) Perbekalan farmasi di gudang farmasi disimpan berdasarkan beberapa
kategori antara lain:
d) Sediaan steril (Cairan infus, sediaan injeksi, sediaan tetes mata dll)
21
c) Suhu dan kestabilan: beberapa sediaan yang membutuhkan suhu
penyimpanan khusus antara lain adalah sediaan injeksi dengan suhu
penyimpanan 2°C - 8°C sedangkan untuk penyimpanan dengan
suhu ruangan berkisar antara 24°C - 30°C
4) Pendistribusian
Kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi dari gudang farmasi ke unit-
unit pelayanan internal dan eksternal dilingkungan Klinik Medica Sendawar.
Tujuan dari pendistribusian yaitu untuk menjamin tersedianya perbekalan
farmasi di unit-unit pelayanan dengan tepat waktu, tepat jenis dan tepat jumlah.
Pendistribusian sediaan farmasi pada gudang farmasi terbagi menjadi dua
antara lain :
a) Internal
1. Depo Farmasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
2. Depo Farmasi IGD
b) Eksternal
1. Ruang Perawatan
2. Poliklinik
3. Instalasi gawat darurat
4. Laboratorium
Petugas gudang farmasi yang menerima permintaan obat dari tiap tiap
apotik rawat jalan, rawat inap, IGD dan ruang perawatan lainya nantinya akan
22
menulis berapa obat obatan yang di ambil dan juga mengurangi jumlahnya yang
ada pada kartu stok, kemudian jumlah obat yang tersisa juga akan ditulis dibuku
defekta sebagai arsip.
5) Pemusnahan
Pemusnahan obat atau perbekalan farmasi pada gudang farmasi dilakukan
sesuai dengan SPO pemusnahan yang di tetapkan alur dari pemusnahakan obat
adalah sebagai berikut:
a. Obat atau sediaan farmasi disortir dan dikumpulkan
b. Dibuatkan daftar atau list obat yang akan di musnahkan
c. Dibuat surat pelaporan pemusnahan kepada direktu rumah sakit
d. Surat pelaporan pemusnahan di ACC oleh direktur Rumah Sakit,
kemudian di buat surat kepada DinKes sebagai saksi
e. Penentuan tanggal pemusnahan bersamaan dengan saksi dari DinKes,
pihak rumah sakit, dan BPOM
f. Pemusnahan dilakukan di bagian IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana &
Prasarana Rumah Sakit)
g. Dibuatkan berita acara pemusnahan dan dokumentasi
F. Penyimpanan Obat
1. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
Obat bebas dan obat bebas terbatas disimpan dalam rak sehingga mudah
terlihat dan memudahkan pasien untuk memilihnya. Obat disusun berdasarkan efek
farmakologinya dan disimpan pada rak yang terpisah sesuai dengan bentuk sediannya
yaitu sediaan cair, semisolid (salep, krim) dan sediaan solid (kapsul dan tablet).
23
Gambar 2 Logo Obat Bebas Terbatas
Obat keras disimpan di rak pada ruang penyimpanan obat. Semua obat
disusun secara alfabetis untuk memudahkan pencarian. Obat disimpan
berdasarkan bentuk sediannya, yaitu sediaan solid (kapsul dan tablet), sediaan
cair (sirup, tetes mata. Tetes telinga) serta sediaan semisolid (salep/krim, salep
mata, dan suppositoria).
3. Obat golongan Narkotika dan Psikotropika
24
Gambar 3 Logo Obat Narkotika
Obat-obat ini disimpan dalam lemari tersendiri yang tertutup rapat.
Narkotika disimpan dalam lemari yang memiliki 2 pintu dengan anak kunci
berbeda dan semua obat disusun secara alfabetis. Psikotropika juga disimpan
dalam lemari khusus dan terpisah dari penyimpanan golongan narkotika, yang
berada dalam penguasaan Apoteker penanggung jawab
G. Pelayanan Resep
Untuk Pelayanan Resep terlebih dahulu dilakukan Skrining resep dalam hal ini
Apoteker melakukan skrining resep meliputi :
1. Skrining administrasi yang terdiri dari
a. Indikasi
b. Aturan pakai
c. Interaksi obat
d. Efek samping
25
e. Kontra indikasi
Pemberian Informasi Obat, Apoteker memberikan informasi yang benar, jelas dan
mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien
sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
Pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk pasien dilakukan oleh Apoteker
ataupun tenaga teknis kefarmasian. Pelayanan ini berupa informasi mengenai obat yang
diberikan baik aturan pakai, indikasi dan efek yang samping yang akan ditimbulkan dari
obat. Konseling yaitu suatu proses pemberian informasi segala hal terkait obat yang
bertujuan membantu pasien dalam mengatasi masalah penggunaan obat, sehingga
pengobatan menjadi lebih rasional, aman, efektif, dan efesien. Manfaat yang didapatkan
mahasiswa selama Praktek Kerja Lapangan di Apotek yaitu bertambahnya keterampilan dan
pengetahuan mahasiswa terhadap cara pengelolaan obat dan pelayanan kesehatan secara
langsung dan mahasiswa juga mendapatkan pengalaman untuk berinteraksi dengan
masyarakat secara langsung.
26
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Klinik Medica Sendawar, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penyimpanan Penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr.
Abdul Rivai menggunakan sistem First Expired First Out (FEFO) dan
First In First Out (FIFO).
2. Apoteker Pengelola Apotek (APA) di Apotek klinik dalam
melaksanakan tugasnya diapotek memiliki tanggung jawab yang besar
dalam pelayanan kefarmasian dan berwenang untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan mutu pelayanan apotek dan
manajemen apotek.
3. Kegiatan yang dilakukan selama PKL berlangsung yaitu melayani
pembelian obat dengan resep maupun non resep, memberikan informasi
kepada pasien, mengecek sediaan obat yang baru datang dari PBF,
melakukan pengecekan terhadap stok fisik obat dan mencatat jumlah
obat yang ada ke dalam kartu stok,serta menyusun sediaan obat yang
baru datang.
4. Penyimpanan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari
tersendiri yang tertutup rapat. Narkotika disimpan dalam lemari yang
memiliki 2 pintu dengan anak kunci yang berbeda dan semua obat
disusun secara alfabetis sedangkan untuk psikotropika disimpan dilemari
tetapi hanya dengan 1 pintu yang sama dengan narkotika.
5. Mahasiswa(i) mendapatkan ilmu Pelayanan Kefarmasian yang diberikan
di Apotek meliputi pelayanan resep dokter, pelayanan alat-alat
kesehatan, pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas, pelayanan
27
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
4.2 Saran
1. Perlunya meningkatkan kedisiplinan petugas apotek dalam hal mencatat
pemasukan dan pengeluaran obat. Hal ini untuk mencegah terjadinya
2. ketidaksesuain antara jumlah fisik obat dengan kartu stok dengan stok
dikomputer.
3. Pembinaan dan pelatihan seluruh personil di Apotek sebaiknya
dilakukan secara berkesinambungan, agar pengetahuan dan ketrampilan
karyawan dapat ditingkatkan sesuai dengan tuntutan konsumen akan
pelayanan yang baik dan tepat.
4. Perlunya penggunaan sarung tangan, masker, serta jas lab untuk
karyawan yang bertugas sebagai juru racik pada saat proses peracikan.
5. Untuk Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta agar pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan lebih lama atau diperpanjang, agar
mahasiswa/mahasiswi dapat lebih memahami lagi perannya di bidang
kefarmasian.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Catatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tanggal 2/11/2020-8/11/2020
30
Antasida Doen Mg(OH)2 200 Promag, B Sehari 2x Dewasa : 3- Menetralk Diminum
Syrup 60 mL mg, Al(OH)3 Mylanta ½ sendok 4 kali an kadar 15-30 menit
200 mg. teh sehari 1-2 asam sebelum
sendok dilambung makan
suspensi;
Anak 6-12
thn : 3-4
kali sehari
1/2-1
sesendok
suspensi
2. Vitacur sirup Curcuminoid 2 - B Sehari 1x1 Anak 6-12 Vitamin & Diminum
35
100 mL mg, Beta- sendok thn 2x/hr, suplemen sesudah
carotene 10 % 4 takar 1-6 th makan
mg, vit.B1 3 mg, 1sdt/hr, 6
vit.B2 2 mg, bln -1 th
vit.B6 5 mg, ½ sdt
vit.B12 5 mcg,
vit.D 100 IU,
Dexpanthenol 3
mg, Ca pidolate
300 mg, Fructo-
oligosaccharide
300 mg
2. Sanmag syr Mg trisilicate Mylanta B Sehari 3x3 Dosis Dws Maag, Diminum
120 mL 325 mg , sendok teh : 3x per nyeri sebelum
Al(OH)3 hari 3 lambung makan
colloidal 325 mg, sendok
simethicone 25 takar
mg (@15 ml)
3. Sangobion Fe gluconate 250 Ferofort B Sehari 1x1 Sehari 1x1 Vitamin & Diminum
mg (setara kapsul kapsul Suplemen sesudah
elemental Fe 30 zat besi makan
mg), Manganese
Sulfate 0.2 mg,
Copper Sulfate
0.2 mg, vit.C 50
mg, Folic Acid 1
mg, vit.B12 7.5
mcg
41
Lampiran 2. Catatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tanggal 09/11/2020-15/11/2020
Atorvastatin Diminum
42
20mg Atorvastatin Carduo, K Sehari 1x Dewasa : 1 Penurun sesudah
Calcium 20 mg Genlipid 1 tablet kali per kadar makan
20 hari 1 tablet kolesterol pada
(Dosis per malam
hari: 10 mg hari
- 40 mg,
sesuai
dengan
anjuran
dokter).
Diminum
Lesichol 300 1 - 2 kapsul, sesudah
mg Pure lecithin (PPC Lesichol B Sehari 1x 3 kali per Supplement makan
95%) 300 mg, 300 mg 1 tablet hari untuk
Vitamin B1 6 mg, memelihara
Vitamin B2 6 mg, fungsi hati
Vitamin B6 6 mg,
Vitamin B12 6 mcg,
Vitamin E 10 mg,
Nicotinamide 30
mg.
3. Rabu, Cefat 500 mg Cefadroxil 500 mg Lapicef, K Sehari 2x 2 kali sehari Antibiotik Diminum
11/11/2020 Droxal 1 tablet 500 mg. sesudah
makan
Diminum
Antasida Alumunium Dexanta B Sehari 3x 1-2 tablet, Mengatasi sebelum
Doen Hydroxide 200 mg, 1 tablet 3-4 kali per maag makan
Magnesium hari. Anak
Hydroxide 200 mg (6-12 tahun)
: 1/2-1
tablet, 3-4
kali per
hari. Diminum
sesudah
Paracetamol Paracetamol 500 Naprex B Sehari 3x Dewasa: 1-2 Demam, makan
500 mg mg 1 tablet kaplet, 3-4 nyeri, sakit
kali per kepala
hari.
Penggunaan
maximum 8
kaplet per
hari Diminum
sesudah
awal 2 makan
Loperamide Loperamide HCl 2 Imodium K Sehari 2x tablet Mengatasi
2 mg mg 1 tablet kemudian 1 Diare
tablet setiap
habis
defekasi.
Maksimal :
8 tablet
/hari.
5. Jum’at, Cortidex 0,5 Dexamethasone 0.5 Danasone K Sehari 2x Dewasa: Mengurangi Diminum
44
13/11/2020 mg mg 0,5 mg 1 table 0,5-9 mg dan menekan sesudah
dalam dosis proses makan
terbagi. peradangan
& alergi
Diminum
Mefinal 500 Asam Mefenamat Ponstan K Sehari 3x Sehari 3x 1 Meredakan sesudah
mg 500 mg 1 tablet tablet nyeri ringan makan
hingga
sedang
seperti sakit
kepala, sakit
gigi.
46
2. Cetirizine Cetirizine 4 mg Intrizin K Sehari 1x Sehari 1x Antialergi Diminum
1 tablet 1 tablet sesudah
4mg 0 10 makan
mg
perhari
2. Mucohexin Bromhexine HCl 8 Bronex BT Sehari 3x Dws dan Batuk & Diminum
tab 8 mg mg 1 tablet ank > 10 Flu sesudah
thn : makan
sehari 3 x
1 tab.
5. Jum’at, 1. Allofar 100 Allopurinol 100 mg Alodan K Sehari 3x Sehari 3x Obat asam Diminum
13/11/2920 mg 1 tablet 1 tablet urat sesudah
makan
49
4. N Antasida Mg(OH)2 200 mg, Mylanta B Sehari 3x 3-4 kali Menetralka Diminum
Doen Al(OH)3 200 mg 1 sendok sehari 1- n kadar sebelum
Syrup 60 teh 2 sendok asam makan
mL suspensi dilambung
6. Sabtu, 1. Zink syrup Zink Sulfat 10 mg Zinkid BT Sehari 1x Sehari 1x Suplemen Diminum
14/11/2020 60 ml 1 sendok 10-20mg unuk sesudah
the kebutuhan makan
tubuh akan
mineral
NPM 1943057010
No. Hari/Tanggal Nama/ Generik/ Merek Gol Dosis Khasiat dalam Catatan
Sediaan/ Komposisi Lain Diberikan Lazim Resep
Jumlah
51
1. Senin, Furosemide Furosemide 40 Farsix 40 K Sehari 40 mg per Obat Hipertensi Sebelum
16/11/2020 40 mg (28 mg 2x1 tablet hari, dosis atau
Tablet) dpat sesudah
diturunkan makan
menjadi 20 pada
mg perhari. pagi &
siang
hari
52
tablet) mg 5 mg - 10 mg sesudah
per hari. makan
Gagal pada
jantung pagi hari
kronik
stabil: 1.25
mg per hari
53
sindrom Zollinger-
Ellison
Deskripsi
3. Rabu, Omeprazole Omeprazole Ulzol K Sehari 2x 1 kali sehari Pengobatan jangka Diminum
18/11/2020 (10 tablet) 20 mg 1 tablet 1 tablet (20 - pendek untuk sebelum
40 mg per tukak duodenal, makan
hari selama tukak
2-4 minggu).
54
B12 5 mcg, penyembuhan
vitamin C 500
mg,
nicotinamide
100 mg, asam
pantotenat
18.4 mg
4. Kamis, Omeprazole Omeprazole Ulzol K Sehari 2x 1 kali sehari Pengobatan jangka Diminum
19/11.2020 (10 tablet) 20 mg 1 tablet 1 tablet (20 - pendek untuk sebelum
40 mg per tukak duodenal, makan
hari selama tukak
2-4 minggu).
5. Jumát, Omperazole Omeprazole Ulzol K Sehari 2x 1 kali sehari Pengobatan jangka Diminum
20/11/2020 (10 tablet) 20 mg 1 tablet 1 tablet (20 - pendek untuk sebelum
40 mg per tukak duodenal, makan
hari selama tukak
2-4 minggu).
55
6. Sabtu, Gemfibrozil Gemfibrozil Hypofil K Sehari 1x 2 kapsul 2 x Pengobatan Diminum
21/11/2020 300 mg (10 300 mg 1 kapsul sehari hiperkolesterolemia sebelum
tablet) makan
Lesicol 300 Pure lecithin Lesichol B Sehari 1x 1 - 2 kapsul, Supplement untuk Diminum
mg (10 (PPC 95%) 300 mg 1 tablet 3 kali per memelihara fungsi sesudah
tablet) 300 mg, hari hati makan
Vitamin B1 6
mg, Vitamin
B2 6 mg,
Vitamin B6 6
mg, Vitamin
B12 6 mcg,
Vitamin E 10
mg,
Nicotinamide
30 mg.
7. Minggu, Omeprazole Omeprazole Ulzol K Sehari 2x 1 kali sehari Pengobatan jangka Diminum
22/11/2020 tab (10 20 mg 1 tablet 1 tablet (20 - pendek untuk sebelum
tablet) 40 mg per tukak duodenal, makan
hari selama tukak
2-4 minggu).
Antasida Syr Mg(OH)2 200 Mylanta B Sehari 3x 3-4 kali Menetralkan kadar Diminum
mg, Al(OH)3 1 sendok sehari 1-2 asam dilambung sebelum
200 mg the sendok makan
suspensi
Loperamid Loperamide Renamid B Sehari 3x awal 2 tablet Diare akut non Diminum
(10 tablet) HCl 2 mg 1 tablet kemudian 1 spesifik & diare Sebelum
tablet setiap kronik atau
habis sesudah
defekasi. makan
56
Maksimal :
8 tablet/hari.
NPM 1943057010
57
250 mg tiap
6 jam, bila
perlu
4. Antasida Mg(OH)2 200 Mylanta B Sehari 2x 3-4 kali se- Menetralkan Diminum
Doen Syrup mg, Al(OH)3 1 sendok hari 1-2 kadar asam sebelum
60 mL 200 mg teh sendok dilambung makan
suspensi
2. Selasa, 1. New Actovated Diapet B Sehari 2x Sehari 2x1 Anti diare Diminum
17/11/2020 Diatabs/4 Tab attapulgite 600 1 tablet tablet setiap
mg tablet permulaan selesai
dan 1 tab buang
setelah air besar
diare setiap
2jm sampai
diare
berhenti
58
takar
Anak-
anak,
2. Mucohexin Bromhexine Bronex BT Sehari 3x Dws dan Batuk & Flu Diminum
tab 8 mg HCl 8 mg 1 tablet ank > 10 sesudah
59
thn : sehari makan
3 x 1 tab.
5. Jum’at, 1. Farsifen Ibuprofen 400 Tiafen K Sehari 3x Seharo 3-4 Meredakan Diminm
20/11/2020 mg 1 tablet x 1 tab nyeri sesudah
rheumatic makan
60
3. Zink syrup 60 Zink Sulfat 10 Zinkid BT Sehari 1x Sehari 1x Suplemen Diminum
ml mg 1 sendok 10-20mg unuk sesudah
the kebutuhan makan
tubuh akan
mineral
6. Sabtu, 1. Proris Syrup Ibuprofen 100 Intrafen BT Sehari 3x Dewasa: Demam, Diminum
21/11/2020 60 mL mg tiap 5 mL 2 sendok 200-400 mg sakit gigi, sesudah
takar oral setiap sakit kepala makan
4-6jam
(analgesia
2. Vitacur sirup Curcuminoid 2 Vitacur B Sehari Anak 6-12 Vitamin & Diminum
100 mL mg, Beta- sirup 100 1x1 thn 2x/hr, suplemen sesudah
carotene 10 % mL sendok 1-6 th makan
4 mg, vit.B1 3 takar 1sdt/hr, 6
mg, vit.B2 2 bln -1 th ½
mg, vit.B6 5 sdt
mg, vit.B12 5
mcg, vit.D 100
IU,
Dexpanthenol 3
mg, Ca
pidolate 300
mg, Fructo-
oligosaccharide
61
300 mg
7. Minggu, . Combantrin Pirantel Comban BT Sehari 1 x Di atas usia Obat cacing Diminum
22/11/2020 250 mg Tablet Pamoat 250 mg trin 2 tablet 12 thn: 1.5- sesudah
2 tablet, makan
diberikan
62
sekali.
2. Mucohexin tab Bromhexine Bronex BT Sehari 3x Dws dan Batuk & Flu Diminum
8 mg HCl 8 mg 1 tablet ank > 10 sesudah
thn : sehari makan
3 x 1 tab.
4. Mylanta syrup Aluminium Promag B Sehari 3x 1-2 sendok Sakit maag, Diminum
hidroksida, 1 sendok takar (5-10 mual, & sebelum
magnesium teh mL), 3-4 perut makan
hidroksida, kali sehari kembung
dan
simethicone
63
Lampiran 4. Catatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tanggal 23/11/2020-01/12/2020
NPM 1943057010
2. Selasa, Folas (15 Folic acid Anemola B Sehari Kehamilan Vitamin & Diminum
24/11/2020 tablet) 400 mcg t 1x1 tablet 400 mcg/hari. Suplemen sesudah
Pencegahan makan
64
PJK 400-600
mcg/hari.
Anemia
megaloblastik
400-1000
mcg/hari.
3. Rabu, GG 30 mg Glyceril Berlico, BT Sehari 3x 2-4 tablet tiap Batuk & Flu Diminum
25/11/2020 (5 bungkus) Guaiacolat Grantusi 1 4jam.Maksim sesudah
100 mg f bungkus al: 24 tablet makan
sehari.
4. Kamis, Gemfibrozi Gemfibrozil Hypofil K Sehari 1x 2 kapsul 2 x Pengobatan Diminum
26/11/2020 l 300 mg 300 mg 1 tablet sehari Hiperkolesterole sebelum
(10 tablet) pada mia makan
malam
hari
65
40 mg per pendek untuk makan
hari selama tukak duodenal,
2-4 minggu). tukak lambung,
refluks
esofagitis,
66
Kontrasepsi dan
Hormon
67
minggu lambung,refluks
esofagitis,sindro
m Zollinger-
Ellison
68
B Complex Vitamin B1, B B Sehari 1x Sehari 1x1 Suplemen/ Diminum
Vitamin B2, Complex 1 tablet tablet Vitamin sesudah
Vitamin B6, IPI makan
Calcium
pethonate,
nicotinamid
e
NPM 1943057010
69
2. Bodrex Caffeine 50 mg Panadol B Sehari 3x 1 Dewasa Sakit Diminum
dan tablet dan anak > Kepala sesudah
Paracetamol 12 tahun : makan
600 mg. 1 tablet, 3-
4 kali
sehari.
70
Sulfate 0.2 mg,
Copper Sulfate
0.2 mg, vit.C 50
mg, Folic Acid
1 mg, vit.B12
7.5 mcg
71
2. Cetirizine Cetirizine 4 mg Intrizin K Sehari 1x 1 Sehari 1x 1 Antialergi Diminum
tablet tablet 4mg sesudah
0 10 mg makan
perhari
. Mucohexin Bromhexine Bronex BT Sehari 3x 1 Dws dan Batuk & Flu Diminum
tab 8 mg HCl 8 mg tablet ank > 10 sesudah
thn : sehari makan
3 x 1 tab.
72
hidroksida, dan kali sehari kembung
simethicone
5. Jum’at, 1. Allofar Allopurinol 100 Alodan K Sehari 3x 1 Sehari 3x 1 Obat asam Diminum
27/11/2020 100 mg mg tablet tablet urat sesudah
makan
73
2. Vicks Dexromethorpa OB Combi BT Sehari 1x 1 Sehari 1x 1 Batuk & Flu Diminum
Formula n HBr, Batuk sendok teh sendok teh sesudah
44 anak Guaifenesin Pilek untuk anak makan
Syrup usia 2-6th
74
4. Sanmag Mg trisilicate Mylanta B Sehari 3x 3 Sehari 3x 3 Maag, nyeri Diminum
syr 120 ml 325 mg , sendok teh sendok teh lambung sebelum
Al(OH)3 makan
colloidal 325
mg,
simethicone 25
mg
75
12.5 mg.
9. Selasa, 1. Mucohexi Bromhexine Bronex BT Sehari 3x 1 Dws dan Batuk & Flu Diminum
1/12/2020 n tab HCl 8 mg tablet ank > 10 sesudah
thn : sehari makan
3 x 1 tab.
Anak 5-10
tahun : 3 x
sehari 0.5
tablet.
Anak 2-5
tahun : 2 x
sehari 0.5
tablet
3. Promag
4. Neo
Napacin
77
Aluminium Mylanta B Sehari 3x 1 Sehari 3x 1 sakit maag Diminum
hidroksida, sendok teh sendok the sebelum
magnesium makan
hidroksida, dan
simethicone
78
Lampiran 5. Foto Kegiatan Magang
79
Lampiran 6. LOG BOOK KEGIATAN MAGANG
80
81
82
83
Lampiran 7. FORM NILAI PEMBIMBING LAPANGAN
Keterangan :
Sistem penilaian dalam bentuk angka dalam rentang angka 0-100 dengan
ketentuan sebagai berikut
A = 80 s.d 100
B = 66 s.d 79.9
C = 56 s.d 65,9
D = 46 s.d 55,9
E = 0 s.d 45,9
84
85
1