Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HERBAL MEDICINE KELAS PAGI

TENTANG OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID


KELOMPOK 5

Disusun Oleh :
1. Agung Aji Wahyudi (1943057028)
2. Cinthia Cristiana (1943057055)
3. Chintia Meita Candra (1943057054)
4. Evelin (1943057022)
5. Khairun Nisa (1943057010)
6. Rahmi (19430570
7. Rizky Ramadhani E. (1943057040)
8. Thedyardi Sianturi (1643050028)
9. Zulfikri Ramadhani (1943057053)

Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Jakarta
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Antiinflamasi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu herbal medicine di bidang studi Farmasi.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Antiinflamasi bagi para pembaca juga penulis

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Purwati, M.Farm,.Apt Selaku dosen


pengampu mata kuliah herbal medicine yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 26 Januari 2021

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1 Pengertian Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) ..................... 3

2.2 Kegunaan dari Obat AINS ................................................... 3

2.3 Golongan obat AINS ........................................................... 3

2.4 Obat NSAID bisa digunakan untuk mengobati apa saja ....... 5

2.5 Mekanisme kerja obat AINS ................................................ 5

2.6 Efek samping obat AINS ..................................................... 6

2.7 Pertimbangan Klinis ............................................................ 8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 10

3.2 Saran .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat adalah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakan oleh


semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan
ataupun menyembuhkan penyakit.
Menurut undang – undang yang dimaksud obat ialah suatu bahan atau
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan,
untuk memperelok badan atau bagian badan manusia.
Obat-obatan, dalam bentuk tumbuhan, hewan dan mineral, telah ada jauh
lebih lama dari manusia. Penyakit pada manusia dan nalurinya untuk
mempertahankan hidup setelah bertahun-tahun membawa kepada penemuan-
penemuan.
Penggunaan obat-obatan, walaupun dalam bentuk yang sederhana tidak
diragukan lagi , sudah berlangsung sejak jauh sebelum adanya sejarah yang
ditulis, karena naluri orang-orang primitif untuk menghilangkan rasa sakit pada
luka dengan merendamnya dalam air dingin atau menempelkan daun segar pada
luka tersebut atau menutupinya dengan lumpur, hanya berdasarkan pada
kepercayaan.
Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Radang atau inflamasi
dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan yang mencakup luka-luka fisik,
infeksi, panas dan interaksi antigen-antibodi (Houglum, 2005). Berdasarkan
mekanisme kerja obat-obat antiinflamasi terbagi dalam dua golongan, yaitu obat
antiinflamasi golongan steroid dan obat antiinflamasi non steroid.

Mekanisme kerja obat antiinflamasi golongan steroid dan non-steroid


terutama bekerja menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan yang

1
mengalami cedera (Gunawan, 2007). Obat-obat antiinflamasi yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat adalah non steroid anti inflammatory drug’s
(NSAID). Obat-obat golongan NSAID biasanya menyebabkan efek samping
berupa iritasi lambung (Kee & Hayes, 1996).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan obat anti inflamasi non steroid (OAINS)?
2. Apa kegunaan dari Obat AINS?
3. Apa saja golongan obat AINS?
4. Obat AINS bisa digunakan untuk mengobati apa saja?
5. Bagaimana mekanisme kerja obat AINS?
6. Bagaimana Efek Samping dari obat AINS?
7. Apa saja faktor-faktor pertimbangan klinis obat AINS?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan obat anti inflamasi non steroid
2. Mengetahui kegunaan dari Obat AINS
3. Mengetahui Apa saja golongan obat AINS
4. Untuk mengetahui pengunaan dari obat AINS dalam mengobati penyakit apa
saja
5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari obat AINS
6. Mengetahui efek samping dari obat AINS
7. Mengetahui aktor-faktor pertimbangan klinis dari obat AINS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)


Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau nonsteroidal anti-
inflammatory drugs (NSAIDs) adalah kelompok obat yang digunakan untuk
mengurangi peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.
NSAIDs sering dikonsumsi untuk mengatasi sakit kepala, nyeri menstruasi,
keseleo, atau nyeri sendi.
NSAID adalah singkatan dari nonsteroidal anti-inflamatory drugs dan
merupakan sebuah golongan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk bantu
meredakan peradangan atau rasa nyeri. Dalam bahasa Indonesia, golongan obat
ini disebut juga sebagai obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS.
NSAIDs tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, krim, gel, suppositoria (obat
yang langsung dimasukkan ke dalam anus), dan suntik. Dalam mengatasi nyeri,
NSAIDs atau OAINS bekerja dengan cara menghambat hormon pemicu
peradangan, yaitu hormon prostaglandin. Dengan berkurangnya peradangan, rasa
nyeri juga akan berkurang dan demam akan turun. Obat ini juga dapat digunakan
untuk mengatasi nyeri setelah amputasi atau phantom limb syndrome.

2.2 Kegunaan dari Obat AINS


AINS banyak digunakan pada pasirn pediatric. Obat ini merupakan bahan
aktif yang secara farmakologintidak homogan dan terutama menghambat produksi
prostaglandin dan dapat digunakan untuk perawatan nyeri akut dan kronik. Obat
ini mempunyai sifar mampu mengurangi nyeri, demam dengan inflamasi dan
yang disertai dengan gangguan inflamasi nyeri lainnya.

2.3 Golongan obat AINS


Jenis dan Merek Dagang Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs)
Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan NSAIDs
atau OAINS:

3
• Ibuprofen
Merek dagang: Aknil, Alaxan FR, Anafen, Arbupon, Arfen, Arthrifen,
Axofen, Bimacyl.
• Aspirin
Merek dagang: Aspirin, Aspilets, Cardio aspirin, Farmasal, Miniaspi 80,
Thrombo
• Naproxen
Merek dagang: Xenifar, Alif 500
• Diclofenac
Merek dagang: Aclonac, Anuva, Araclof, Atranac, Bufaflam, Cataflam,
Catanac, Deflamat, Diclofam, Diclofenac.
• Celecoxib
Merek dagang: Celebrex, Novexib.
• Etoricoxib
• Merek dagang: Arcoxia, Coxiron, Etoricoxib, Etorvel, Orinox.
• Indomethacin
Merek dagang: Dialon
• Asam mefenamat
Merek dagang: Allogon, Altran, Amistan, Analspec, Anastan Forte,
Argesid, Asmef, Asam Mefenamat, Asimat.
• Piroxicam
Merek dagang: Feldene, Scandene
• Meloxicam
Merek dagang: Movi-cox, Mecox
• Ketoprofen
Merek dagang: Profenid, Noflam
• Dexketoprofen
Merek dagang: Ketesse
• Etodolac
• Merek dagang: Lonene

4
• Nabumetone
Merek dagang: Goflex (Dorland. 2002)

2.4 Obat NSAID bisa digunakan untuk mengobati apa saja


Obat-obatan NSAID biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi umum yang
sering menjadi gejala berbagai penyakit, seperti:
• Demam
• Peradangan
• Nyeri
Beberapa penyakit yang gejalanya bisa diredakan dengan penggunaan obat
golongan ini antara lain:
• Artritis atau nyeri sendi
• Sakit kepala
• Sakit gigi
• Gejala yang muncul karena pilek, seperti nyeri tubuh dan demam
• Nyeri haid
• Sakit punggung
• Terkilir, keseleo, dan kram
• Nyeri otot
Pilek disebabkan oleh virus. Sehingga, kondisi ini tidak bisa disembuhkan dengan
obat golongan NSAID. Obat golongan ini hanya digunakan untuk meredakan
gejala yang menyertai. Virusnya bisa hilang dengan sendirinya apabila daya tahan
tubuh kita baik.
2.5 Mekanisme kerja obat AINS
NSAID bekerja melalui penghambatan enzim siklooksigenase (COX). Ada
dua jenis isoenzim COX – keduanya memainkan peran biologis yang sangat
berbeda:
• Enzim COX-1 – enzim yang “diekspresikan secara konstitutif”
yang merangsang prostaglandin yang diperlukan untuk melindungi
mukosa lambung. Isoform COX-1 juga bertanggung jawab untuk menjaga

5
perfusi ginjal dengan melebarkan arteriol. Ini juga menghambat
pembentukan trombus di endotel vaskular.
• Enzim COX-2 – “isoform yang dapat diinduksi” yang merangsang
sintesis prostaglandin yang berkontribusi terhadap nyeri dan peradangan.
Penghambatan enzim COX-1 bertanggung jawab untuk sebagian besar efek
samping, terutama efek samping gastrointestinal – seperti peningkatan risiko
perdarahan – dan juga efek samping ginjal dan kardiovaskular.
Manfaat terapeutik NSAID muncul terutama melalui penghambatan enzim COX-
2 – meskipun ada beberapa tingkat tumpang tindih antara kedua isoform.
Kebanyakan NSAID bekerja melalui penghambatan reversibel non-selektif dari
kedua isoform enzim. Aspirin merupakan pengecualian – karena bekerja melalui
penghambatan yang tidak dapat diubah.
Cara kerja lain obat golongan NSAID
Saat rusak atau mengalami gangguan, jaringan tubuh akan mengeluarkan
zat kimia yang disebut sebagai prostaglandin. Prostaglandin inilah penyebab
membengkaknya jaringan dan yang mengirimkan sinyal elektrik ke otak, dan
kemudian diterjemahkan sebagai rasa nyeri.
Ketika dikonsumsi, obat golongan NSAID tersebut akan bekerja dengan
menghambat efek dari enzim yang dinamakan Cox-1 dan Cox-2. Kedua enzim ini
berperan memproduksi prostaglandin. Dengan menghambat kerja kedua enzim
tersebut, obat NSAID juga menghalangi produksi prostaglandin. Sehingga,
pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh bisa berkurang.

2.6 Efek samping obat AINS


Efek samping menggunakan obat golongan NSAID
Sama seperti obat-obatan lainnya, obat golongan NSAID juga punya efek
samping yang mungkin muncul apabila konsumsinya kurang tepat, atau apabila
pengguna memiliki kondisi tubuh tertentu. Efek samping juga lebih mungkin
muncul apabila Anda menggunakan obat ini dalam jangka panjang dan dengan
dosis yang tinggi.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain:

6
• Gangguan pencernaan
• Tukak lambung
• Sakit kepala
• Rasa kantuk
• Alergi
Obat ini juga mungkin saja menimbulkan gangguan pada hati, ginjal dan jantung,
tapi angka kejadiannya sangat kecil.
Golongan NSAID memang efektif untuk mengurangi nyeri. Namun, obat ini
diperuntukkan penggunaan jangka pendek. Sehingga, Anda tidak disarankan
untuk mengonsumsinya selama lebih dari 3 hari jika ingin menurunkan demam.
Sementara itu untuk meredakan nyeri, durasi penggunaannya sebaiknya dibatasi
tidak lebih dari 10 hari.
Segera hubungi dokter apabila Anda merasakan gejala alergi seperti gatal, ruam,
bengkak, dan sesak napas setelah mengonsumsi obat NSAID. Sebab reaksi alergi
yang dibiarkan bisa berakibat fatal.

Efek Samping lain dari Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs)


NSAIDs atau obat antiinflamasi nonsteroid termasuk golongan obat yang paling
sering digunakan. Namun, perlu diingat bahwa golongan obat-obat ini juga dapat
menimbulkan beberapa efek samping. Berikut adalah efek samping NSAIDs yang
paling sering terjadi:
• Mual
• Mutah
• Konstipasi
• Diare
• Penurunan nafsu makan
• Sakit kepala
• Pusing
• Ruam kulit

7
2.7. Pertimbangan Klinis
Ketika kita berbicara tentang farmakologi klinis NSAID, kita perlu memikirkan
faktor-faktor berikut:
• NSAID harus dihindari pada pasien dengan gagal ginjal, gagal hati,
gagal jantung dan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas NSAID.
• Bahwa NSAID dan dosis yang paling optimal harus digunakan.
Misalnya – pasien dengan penyakit tukak lambung yang sudah ada
sebelumnya mungkin perlu diresepkan NSAID, meskipun NSAID
dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan dan ulserasi. Beberapa
obat – seperti ibuprofen – dikaitkan dengan risiko paling rendah,
sedangkan obat lain – seperti indometasin dan piroksikam – dikaitkan
dengan risiko tertinggi. Karena pertimbangan harus diambil untuk memilih
obat yang tepat.
• Karena berkurangnya aliran darah melalui ginjal, NSAID
mengurangi kemanjuran obat-obatan seperti diuretik sekaligus
menurunkan eliminasi obat lain, seperti metotreksat.
• Obat-obatan tertentu – seperti antikoagulan dan SSRI – bila
dikonsumsi dengan NSAID meningkatkan risiko perdarahan
gastrointestinal. Demikian pula, NSAID meningkatkan risiko perdarahan
saat dikonsumsi dengan warfarin.
• Aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 16
tahun karena dapat memicu sindrom Reye yang berpotensi fatal.
• Gastroproteksi harus dipertimbangkan untuk mengurangi risiko
efek samping GI. Misalnya – pasien yang mengonsumsi aspirin dosis
rendah berada pada peningkatan risiko efek GI. Mengonsumsi inhibitor
pompa proton – seperti omeprazole – dapat menghilangkan risiko ini.
Pasien yang memakai kortikosteroid – seperti prednisolon – juga berisiko
tinggi mengalami efek samping gastrointestinal.
Meskipun pertimbangan klinis ini tidak lengkap, mereka menunjukkan seberapa
hati-hati dokter saat meresepkan NSAID. Karena pengaruhnya terhadap sistem

8
gastrointestinal, kardiovaskular, dan ginjal, ada banyak faktor klinis yang perlu
dipertimbangkan. Meskipun demikian, ketika diresepkan secara akurat, NSAID
tetap menjadi golongan obat yang sangat berharga dalam perangkat dokter.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah :
1. NSAID/AINS adalah singkatan dari nonsteroidal anti-inflamatory drugs dan
merupakan sebuah golongan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk
bantu meredakan peradangan atau rasa nyeri.
2. Obat-obat antiinflamasi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah non
steroid anti inflammatory drug’s (NSAID). Obat-obat golongan NSAID
biasanya menyebabkan efek samping berupa iritasi lambung
3. Umumnya obat golongan NSAID tersebut akan bekerja dengan menghambat
efek dari enzim yang dinamakan Cox-1 dan Cox-2
3.2 Saran
Untuk selanjutnya agar kita dapat memahami mengenai apa itu
antiinflamasi dan digunakan saat apa obat anti inflamasi steroid maupun non
steroid.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC.

Gunawan et.al., 2007. Farmakologi dan Terapi, Edisi kelima, Departemen


Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, Halaman : 8

Houglum, J.E., Harrelson, G.L., Leaver-Dunn, D., 2005. Principles of


Pharmacology for Athletic Trainers, Slack incorporated, United State, 143.

Kee, J.L. dan Hayes, E.R.,1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan,


hal 140-145, 435-443, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai